Share

Bab 11

Ayahku duduk di ruang tamu dengan gugup. Dia terus menyeka keringat di tangannya ke celananya.

Ini pertama kalinya aku melihat ayahku tersenyum ramah padaku.

Begitu masuk, dia memberikan sekotak susu padaku.

"Cassie, ada yang ingin Ayah bicarkan sama kamu. Adikmu sangat buruk dalam pelajaran Matematika, aku mau minta kamu ajari dia. Kamu punya waktu, nggak?"

Aku mengangkat mataku dengan kebingungan.

Bukannya ayahku guru Matematika? Kenapa menyuruhku mengajar adikku?

Ayahku menggaruk kepalanya dengan canggung.

"Kamu juga tahu, kalau diajari ayah sendiri, adikmu nggak bakal pintar. Aku nggak tega marahi dia."

Aku tercengang.

Ketika aku masih kecil, ayahku mengusirku keluar dengan sapu.

Dia melemparku dengan batu dan mengucapkan berbagai kata kasar padaku.

Aku tahu, sekalipun aku mendapatkan medali emas, ayahku tidak akan mengakui bahwa dirinya adalah ayahku.

Bu Siska benar. Setelah mendapatkan medali emas, semua orang akan baik padaku.

Aku menolak ayahku, mungkin karena kenangan buruk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status