Share

bab 16

last update Last Updated: 2024-11-11 18:05:15

"Dan suster, kamu juga bisa ikut keluar bersama Nyonya besar! Kamu bisa istirahat dan besok bisa membantu istriku untuk mengurus bayiku lagi," titah Arman pada baby sitter yang baru saja masuk ke dalam kamar sembari membawa sebotol susu formula.

Akhirnya Agnes pun memilih mengalah, ia keluar bersama dengan para pembantu dan juga babysitter cucunya.

Bagaimana pun sekarang ini sudah larut malam, Agnes hanya menginginkan ketenangan.

Air mata akhirnya luruh dan keluar dari pelupuk mata Yasinta.

"Kenapa kamu tidak memikirkan aku, Mas? Aku ini capek, setiap malam harus bergadang dengan bayi kita. Aku juga ingin bermesraan denganmu dan beristirahat dengan nyenyak. Kenapa kamu malah menyuruh baby sitter itu yang sudah kita bayar mahal untuk beristirahat? Bukannya menyuruh aku," gerutu Yasinta dengan suara parau, merasakan hatinya yang sedang terluka oleh keputusan yang baru saja dibuat oleh Arman.

"Apakah sekarang aku tidak berarti untukmu? Apakah rasa cintaku selama ini hanya di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 17

    Akhirnya pintu pun terbuka, David pun langsung berjalan kearah ranjang. Dimana putranya itu berada. "Kok bisa kamu didalam kamar sendirian, sayang? Dimana sebenarnya ibu susumu itu?" David nampak mengajak bayinya yang sedang tertidur dengan sangat pulas itu berbicara. Tentu saja, bayi itu tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan yang baru saja diberikan oleh ayahnya. "Sial! Kenapa aku bisa bodoh dan selinglung itu? Kenapa aku malah bertanya pada seorang bayi yang bahkan belum bisa berbicara?" "Jangankan berbicara, duduk saja belum bisa. Harusnya kalau mencari keberadaan Dilara, aku itu harus melihat ke arah CCTV yang aku pasang." Lagi lagi David hanya bisa merutuki kebodohannya. Selain merasa bodoh, ia juga tidak fokus. David pun mengambil hape yang ada di saku celananya, sebelum ia membuka rekaman CCTV. Tiba tiba tatapannya fokus ke arah kamar mandi yang ada didalam kamar. Ceklek, pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan Dilara yang baru saja selesai mandi. Dilar

    Last Updated : 2024-11-11
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 18

    "Tuan, saya mohon! Ini hanya sebuah kecelakaan, saya benar benar tidak berniat untuk menggoda. Saya di sini murni bekerja untuk menyusui bayi Tuan," kata Dilara dengan nada memohon. Bagaimana pun ia tidak mau di salahkan atau pun dituduh oleh David. Bahkan air mata Dilara nampak menetes dari ke dua pelupuk matanya. Ia benar benar takut jika dinodai lagi oleh David. "Terus kalau kalau tidak berniat menggodaku, kenapa sengaja terpeleset didepan ku?" David bertanya dengan sorot mata tajam dan juga dingin. Dilara berusaha menahan tubuhnya yang bergetar, karena kedinginan dan takut. "Kalau saya mengatakan, alasan saya terpeleset karena lantai licin. apakah Tuan David akan percaya?" Sontak tatapan tajam David beralih ke bawah. Tahu, jika ucapan Dilara itu benar. Tentu saja David enggan untuk disalahkan walaupun dirinya sendiri memang salah. "Kalau begitu cepat pergi ke walk in closet. Dan segera pakai bajumu," titah David untuk mengalihkan pembicaraan. "Tu - Tuan saya

    Last Updated : 2024-11-11
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 19

    David nampak menggertakkan gigi giginya, bahkan tangannya yang sekarang ini berada diatas meja makan nampak mengepal dan memperlihatkan otot ototnya yang terlihat membesar. "Dilara? Kenapa kau itu lama sekali datang kesini? Sudah lebih dari 20 menit aku itu menunggumu!" gerutu David dalam hatinya sembari terus melihat kearah jam mewah yang terpasang dipergelangan tangannya. David nampak memasang wajah yang begitu menyeramkan. Auranya menakutkan, membuat bebarapa pengawal dan pelayan yang ada disana merasa takut. "Dimana Laras? Kenapa sampai sekarang dia belum kesini untuk melayaniku?" Laras yang bertugas sebagai kepala pelayan, juga memiliki tugas untuk melayani David saat makan. Seperti mengambilkan beberapa makanan yang David minta untuk berada diatas piringnya. Karena selain Laras, tidak ada satu pun pelayan yang David percayai. Para pelayan yang berbaris disamping meja makan saling melihat ke arah satu sama lain, mereka juga terlihat menundukkan kepalanya. Karena

    Last Updated : 2024-11-12
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 20

    Dilara nampak menggeleng gelengkan kepalanya. "Ampun Tuan David," ujar Dilara. "Aku akan menjebloskan mu ke dalam penjara yang paling menyeramkan! Sebagai hukuman atas apa yang kau lakukan sekarang ini!" "Bahkan penjara itu akan lebih menyeramkan dari kandang singa yang beberapa waktu lalu kau takuti." Dilara memang takut, tapi melihat ucapannya tidak direspon sama sekali oleh David. Ia memilih untuk sadar diri. "Tenang Dilara, bukankah selama ini kamu itu selalu berperilaku baik pada orang orang? Yakinlah Tuhan pasti akan menolong mu, dan apakah kamu ingat jika Tuan David sudah memasang CCTV didalam kamar mu ini?" gumam Dilara dalam hatinya, ia berbicara dengan dirinya sendiri dengan sedikit harapan. "Jadi jangan takut, dia pasti nanti akan bisa melihta fakta yang sebenarnya itu terjadi. Karena memang kau tidak bersalah akan hal ini." Dida berusaha untuk berpikir positif dan bersikap tenang untuk menenangkan degub jantungnya yang sekarang ini berdetak sangat kencang, bahka

    Last Updated : 2024-11-12
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 21

    Sementara itu disebuah rumah sakit elit dan juga terbesar dikota ini. Seorang pria kekar dengan tinggi semampai nampak berjalan mondar mandir disebuah ruangan yang dikhususkan untuk masyarakat kelas atas. Pintu ruangan itu pun nampak dibuka dari dalam, menampilkan seorang dengan pakaian dokter. "Tuan David, perkenalkan saya adalah Tomi, dokter anak terbaik di rumah sakit ini! Menurut diagnosis saya, bayi anda itu demam tinggi bahkan hampir tidak sadarkan diri. Karena ada seseorang yang sengaja memasukkan racun ke dalam tubuhnya," jelas dokter itu sedikit memasang ekspresi wajah takut. "Apa?" Raut wajah David langsung merah padam, bahkan ketampanan yang tadi ditunjukkan wajahnya sekarang ini benar -benar sirna, berubah menjadi raut wajah yang menyeramkan. Melihat amarah yang begitu menyeramkan yang ditunjukkan dari wajah David, dokter spesialis anak yang bernama Tomi nampak begitu ketakutan. Ia yang takut memilih untuk berpamitan dan mencari alasan agar bisa kembali ke da

    Last Updated : 2024-11-13
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 22

    Arman juga tidak mau asal menuduh dan berbicara buruk maupun berbuat kasar pada istrinya, karena apapun yang terjadi ia ingin mencari tahu akar permasalahannya terlebih dahulu. Arman dan keluarganya akhirnya sampai didepan ruangan tindakan yang terletak di bangsal khusus untuk orang-orang kaya. Dalam hati, ia merasa ada yang janggal, meski tidak tahu apa itu. Tanpa disadarinya, sepasang mata terus memperhatikan setiap gerak-geriknya sejak tadi. "Saya akan ikut masuk ke dalam untuk menemani putri saya," ujar Arman pada dokter dan suster yang berada di ambang pintu ruang tindakan. Tidak ingin ada yang salah dalam proses penyembuhan putrinya, ia ingin menjaganya sejak dari awal hingga akhir. "Baik Pak, tapi hanya boleh dua orang yang masuk ke dalam ruang tindakan," sahut Suster itu dengan nada sopan sembari mengulurkan tangannya, agar Arman menyerahkan bayinya ke dalam gendongan Suster itu. Hatinya menciut; ia begitu khawatir, ragu dan ingin memastikan semuanya berjalan dengan b

    Last Updated : 2024-11-14
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 23

    "Aku apa Dilara?" tanya Etnan dengan nada tidak sabaran. "Ayo berikan segera jawaban mu!" imbuh Etnan sembari terus melakukan hal yang sungguh sangat membuat Dilara ingin muntah. Dilara nampak menjauhkan tangan Etnan dari tubuhnya, bahkan ia terlihat membalikkan badannya. "Apapun yang terjadi aku memang tidak bersalah! Bukankah orang licik sepertimu memang tidak bisa dipercaya sampai kapan pun! Kau pasti akan terus membuat segala cara agar aku itu terus tunduk di bawah perintahmu," gumam Dilara dalam hatinya, akhirnya ia menatapkan dirinya sendiri untuk mengambil sebuah keputusan. "Aku memilih untuk tidak meminta bantuan mu Etnan! Karena apapun yang terjadi. Aku memang tidak bersalah!" "Aku gak mau terus-terusan diperas dengan tubuhku!" ujar Dilara dengan nada tegas, bahkan ucapannya terdengar tidak terbantahkan, kedua bola matanya menunjukkan sebuah keberanian. Seketika mimik wajah Etnan pun berubah masam, bahkan percikan amarah juga terlihat dari kedua bola matanya. "

    Last Updated : 2024-11-15
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 24

    Kedua mata mereka bertemu dalam tatapan yang begitu lama, Arman saat itu sedang berada diluar ruangan untuk mengurus administrasi putri tunggalnya di meja resepsionis yang tidak jauh dari bangsal orang-orang kaya. Namun, langkah Arman terpaksa terhenti seketika ketika ia menyadari sosok mantan istrinya yang pernah hidup bersama dalam bahtera rumah tangga kini hadir di hadapannya. Pernah menjadi pasangan hidup, namun kini berpisah, Arman memilih untuk kembali pada cinta pertamanya. Dilara, mantan istrinya, memandang Arman dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Arman adalah satu-satunya orang di dunia ini yang pernah memperlakukan dirinya dengan begitu baik, selain almarhumah ibunya. "Mas Arman," gumam Dilara dengan nada sendu, merasakan sejuta kenangan yang kembali mengalir dalam benaknya. Namun, apa daya, rasa haru dan rindu dalam tatapan Dilara seolah tak berarti lagi di mata Arman. Dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa mantan suaminya kini tak lagi mengena

    Last Updated : 2024-11-15

Latest chapter

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 83

    Dengan air mata yang terus berderai, dan juga kesadaran yang semakin menipis, Ibnu terlihat menyesali kesalahannya. Kala tubuh Dilara di bawa paksa oleh pengawal Agnes. Saat para nakes atau keluarga pasien yang lain, menanyakan perihal Dilara yang pingsan. Agnes dengan enteng nampak menjawab jika pengawal yang menggendong Dilara adalah suaminya. Sungguh kebohongan yang luar biasa, Arman sendiri hanya bisa mengikuti ibunya tanpa bisa menyuarakan pendapat nya. Kini mereka melakukan perjalanan ke klinik pribadi dokter yang mau membantu mereka. Dokter yang terkenal akan kelicikannya. Tak berselang lama, mobil Maybach hitam yang membawa rombongan Agnes pun sampai di sebuah klinik yang berada di daerah terpencil. "Mah ... Apakah Mamah itu yakin? Melakukan ini? Kalau terjadi sesuatu pada Dilara bagaimana?" tanya Arman dengan nada khawatir sebelum turun dari mobil Maybach hitam itu. Arman nampak melirik dan terus melihat ke arah Dilara yang masih memejam kan mata dan dalam posisi yang

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 82

    Sebelum Arman dan juga ibunya Agnes itu datang ke ruangan milik Ibnu, Dilara merasa seperti bertemu dengan sosok ayah yang sudah sangat lama sekali dia rindukan. Ibnu terlihat hangat bahkan mau menerima kebaikannya. Namun, kebahagiaan yang di rasakan Dilara tiba tiba harus menghilang dalam sekejab, setelah kedatangan mantan suami dan juga mantan ibu mertuanya. Di tambah lagi, ternyata ayahnya yang ia kira berubah menjadi baik karena penyakitnya. Ternyata malah kembali menjual dirinya. "Ayah ... Apakah yang di katakan mereka itu benar?" tanya Dilara dengan tatapan nanar saat tatapannya itu menjurus ke arah ke dua bola mata Ibnu. Ibnu sendiri memasang ekpresi wajah yang sulit untuk di deskripsikan. Namun, kesedihan dan juga penyesalan terlihat dari ke dua bola matanya. "Kenapa Ayah begitu tega, melakukan hal ini berkali kali ke pada ku? Apa kesalahan ku? Kenapa tega menjual ku? Aku itu manusia bukan sebuah barang yang pantas untuk Ayah jual maupun sewakan berkali kali." Be

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 81

    "Ara cucu ku, akhirnya kita akan di pertemukan kembali. Dari awal Kakek yakin. Kalau kamu masih hidup sayang, walaupun para polisi dan agen yakin kamu tidak selamat, karena arus sungai saat itu pasti mengalir ke arah pedalaman dan melewati tebing yang curam," gumam Ditya dengan air mata yang terus menetes dan juga mengalir melewati ke dua pipi keriputnya. Tangan nya nampak menggenggam bingkai foto yang berisi gambar gadis kecil yang cantik. Selama beberapa tahun, Ditya berusaha untuk mencari keberadaan cucunya. Ia sudah membayar banyak agen, bahkan tak ayal dirinya juga menyewa para ninja. Untuk menelusuri arus sungai. Berharap jika cucunya terdampar di sekitaran sungai di mana cucunya itu terjatuh dan di pertemukan dalam keadaan hidup hidup. Namun, selepas cucunya jatuh ke sungai, Ditya tidak pernah melewatkan satu detik pun untuk tidak mencari keberadaan cucunya, dan hal itu berlangsung selama beberapa hari dirinya ikut mencari. Ditya melirik ke arah kertas yang berisi hasil tes

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 80

    Di jalanan kumuh yang ada di pinggiran kota, seorang pria terlihat meringkuk sembari menatap ke arah langit yang mendung. "Tuhan, aku mohon bantu aku melewati semua cobaan yang berat ini dengan lancar. Semoga beberapa tahun lagi, syaraf syaraf di tubuh ku itu bisa kembali normal. Walau pun itu mustahil, semoga saja bisa. Karena aku ingin bisa menebus kesalahan ku pada seseorang," ujar pria itu dalam hatinya. Banyak sekali syaraf di tubuh pria itu yang lumpuh atau pun mati. Namun, ia mengharap kan mukjizat dari Tuhan. Berharap sebuah keajaiban. Karena setelah beberapa hari merenung, ia baru menyadari. Jika dirinya begitu dalam menyakiti seseorang, dan sangat berharap bisa menembus kesalahan itu. Tiba tiba ada seorang perempuan kecil yang menghampiri dirinya. "Tuan ... Ada seseorang yang memberikan makanan ini untuk mu." Gadis kecil itu nampak menyerahkan sebuah tas yang berisi makanan. Pria itu hanya bisa menjawab ucapan gadis kecil itu dengan anggukan kepala, tanpa bisa menjawa

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 79

    "Kenapa anda terus berpikir buruk tentang saya Tuan? Bahkan sebelumnya anda juga terlalu percaya pada fitnah fitnah keji yang di tunjukkan pada saya," teriak Dilara sembari terus terisak. Bahkan ia menjeda ucapannya untuk mengambil nafas dalam dalam terlebih dahulu. Akhirnya beberapa hal yang sebelum nya hanya bisa Dilara pendam, sekarang ini seperti sebuah bom waktu yang akhirnya meledak juga. Dilara sendiri juga sebenarnya bingung, keberanian nya itu sebenarnya datang dari mana. Dia hanya orang kecil dan tidak mempunyai koneksi, sebenarnya mana berani melawan David yang mempunyai banyak bawahan dan juga bodyguard. "Sebelumnya Tuan juga sangat tega dengan mempercayai beberapa tuduhan keji yang di berikan kepada ku. Bahkan Tuan juga memberikan hukuman yang sangat kejam pada ku!" Dilara terus mengeluarkan unek unek yang selama ini ia pendam dan juga begitu menyesakkan di dadanya. David merasa aneh dengan perasaannya sendiri. Ia tidak marah, justru menatap istrinya, Dilara, dengan

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 78

    "Dilara ... Apakah ada yang sakit? Kenapa kamu itu malah diam mematung seperti ini?" Pertanyaan dari David sukses membuat lamunan Dilara pun buyar. Selama seberapa hari ini, jika bertemu dengan David. Ntah kenapa bayang bayang memalukan saat berada di dalam rumah sakit terus terlintas di dalam otak dan juga pikirannya. Dengan wajah polosnya, Dilara reflek melihat ke arah wajah David dengan bola mata hitam legam dan juga besar itu. Namun, setelah dirinya tersadar. Dilara buru buru memalingkan pandangan nya lagi ke arah lain. David sungguh di buat gemas, dengan tingkah istrinya saat ini. Lantas ia pun berjalan cepat ke arah Dilara. Tanpa banyak bicara langsung menggendong tubuh istrinya itu ala bridal style. "Tu - tuan kenapa anda sekarang ini menggendong saya?" tanya Dilara polos. "Kenapa harus berbicara dengan nada formal?" Bukanya menjawab pertanyaan istrinya, David malah balik mengajukan pertanyaan. "Maaf," sahut Dilara. "Aku akan merebahkan tubuh mu di atas kasur,"

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 77

    David nampak membaca hasil tes milik Keira istrinya. "Ternyata ginjal milik Keira itu dua, dan ginjal milik Dilara sendiri juga sama sama dua. Jika memang Dilara terbukti sebagai Ara, wanita kecil yang aku cari. Hukuman apa yang pantas untuk aku berikan pada wanita pembohong itu," gumam David dalam hatinya, ia masih mengingat , jika Keira adalah mantan istri dan juga ibu dari darah dagingnya. Mengingat Tes DNA itu belum keluar perihal Devandra. David berjalan ke arah kaca, dimana istri yang selama ini dia cintai dan perlakukan seperti putri raja nampak mengamuk dan juga berteriak kesetanan dengan tatapan kosong. Dengan tangan yang hanya di balut oleh perban. Keira terus saja mengamuk. "Tuan David, apakah ada tindakan yang perlu kami lakukan untuk Nyonya Keira? Seperti operasi, karena saya taku. Jika di biarkan lukanya akan mengalami infeksi," kata salah seorang bawhannya dengan pakaian medis. "Biarkan dia seperti ini dulu! Ini adalah hukuman yang pantas untuk nya, karena

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 76

    Dengan pipi semerah tomat, Dilara mati matian memalingkan pandangannya ke arah lain. Kala tubuhnya di rebahkan di atas ranjang yang ada di dalam ruangan itu. Karena infus sudah terlepas, tidak ada alasan lain bagi David untuk mengajak istrinya tidur di ranjang yang ada di ruangan itu. Karena memang sebenarnya itu ruang itu, bukan lah ruangan inap. "Kenapa Tuan David terus memandang ku dengan tatapan seperti itu? Kan aku sendiri merasa sangat risih," gumam Dilara dalam hatinya, lantas ia pun menutup matanya, karena tidak kuat dengan tatapan maut yang di berikan oleh David. Pesona yang di layangkan oleh David, benar benar membuat dirinya mabuk kepayang. "Bukankah sedari tadi kamu itu memandang wajah ku, dan memainkan jari jemari mu itu di wajah ku. Kenapa sekarang kamu malah menutup wajah mu sendiri, saat wajah kita berdua sudah sedekat ini?" tanya David heran, ia sebenarnya sudah terbangun dari tadi. Cuman ia memang membiarkan istrinya itu mengungkapkan apa yang ada di dalam hatin

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 75

    "Apa yang terjadi? Apakah kalian berdua saling mengenal?" tanya David, ia bersikap pura pura tidak mengetahui latar belakang istrinya. "Tu - tuan David," beo Dilara. Ucapan yang barusan keluar dari bibir Dilara, sampai di telinga Arman. "Kenapa Dilara memanggil suaminya dengan sebutan Tuan? Ya ... Pasti feeling ku benar, tidak mungkin orang seperti Tuan David mau menikahi seorang wanita seperti Dilara?" gumam Arman dalam hatinya. Memang kenapa dengan wanita seperti Dilara? Seperti nya Arman terlalu menganggap remeh dan juga enteng perihal posisi mantan istrinya itu. "Sa - saya tidak mengenalnya Tuan, tolong bantu saya untuk menyuruhnya segera keluar dari sini," ujar Dilara sembari menatap David dengan tatapan memohon. Semua ucapan yang barusan keluar dari bibir Arman benar benar menyakiti hati Dilara. Iya, Dilara tahu, jika mantan suaminya itu meminta maaf untuk kesalahan tempo lalu. Namun, dengan mencari pembenaran perihal masa lalu yang menyakitkan itu. Mantan suaminya itu

DMCA.com Protection Status