แชร์

bab 137

ผู้เขียน: Fitria callista
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-28 23:54:22

Esti tentu saja merasa sangat sakit hati, apalgi mengingat jika cintanya pada David begitu dalam.

Tapi, dia yang dari awal memang tidak akan meminta balasan akhirnya memilih untuk tidak peduli lagi dengan perasaannya.

Tak berselang lama.

Dentuman mesin yang bising mulai memenuhi ruang kosong gedung tua, mengumumkan kedatangan mereka.

David, dengan langkahnya yang cepat dan tegas, langsung turun dari kendaraan.

Matanya yang tajam segera menemukan sosok yang dicarinya.

David menatap istrinya dengan penuh cinta.

Dilara dengan sikap manja nampak mengulurkan tangannya.

Esti, meski terluka dengan beberapa luka tembak di kaki dan perutnya, merasakan detak jantungnya yang seakan melompat dari dada.

Kesakitan yang sebelumnya menyiksa, tiba-tiba memudar saat sosok David yang gagah berada dalam pandangannya.

Namun, harapan yang sempat membara dalam dirinya perlahan padam ketika David melewatinya tanpa henti, tanpa sekedar tatapan.

David, dengan langkah yang pasti,
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 138

    "Keputusanku sudah bulat! Tolong buatkan suratnya, akan segera aku tandatangani," ungkap Esti, walaupun sangat lemah dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk berbicara. Para dokter dan juga pesawat yang ada disana nampak saling pandang. Walaupun mereka merasa mengambil keputusan ini sangatlah berat, tapi semua ini adalah keputusan pasien. Seorang perawat yang memakai masker menatap Esti tanpa berkedip, bahkan air mata terus luruh dari kedua pelupuk matanya. "Kalau aku masih bucin dengan Etnan, apakah aku akan berakhir seperti Esti?" gumamnya. Dia mengusap air mata yang sebelumnya mengalir dari kedua pelupuk matanya. Lalu dia menyerahkan berkas itu pada seorang perawat yang berada didekat Esti. Surat untuk menyerahkan semua organ tubuh miliknya pada David akan ditandatangani oleh Esti. "Nona apakah kamu yakin akan melakukan semua ini? Ini hanya luka-luka tembak. Bahkan beberapa infeksi dengan berjalannya waktu aku yakin bisa sembuh," kata seorang dokter pria menatap

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-03
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 139

    Dilara meneguk ludahnya, mencoba meredam amarah yang mulai memuncak. Mengingat jika Esti memiliki perasaan pada suaminya. Bibirnya menggigil, matanya menatap tajam ke arah David. Ada secercah kelegaan yang terpancar dari wajahnya saat mendengar Esti ingin menemui suaminya, namun seketika itu juga perasaan itu tergantikan oleh kecemasan saat mendengar penolakan dingin dari suaminya. "Maaf, aku menolaknya," ucap David dengan suara serak, tidak menunjukkan emosi apa pun. Dilara, dengan napas yang terengah-engah, cepat-cepat menyela. "Temuilah dia, karena dia telah menyelamatkanku," katanya dengan nada mendesak. Rasa terima kasih dan hutang budi terhadap Esti membuatnya lupa sejenak tentang perasaan pahit yang mungkin dia rasakan karena Esti, yang tanpa ragu, telah mencintai suaminya. Dilara ingat betul bagaimana Esti, dengan berani, melindunginya dari serangan yang menyerang mereka beberapa waktu lalu. Esti banyak terkena tembakan, tubuhnya berlumuran darah ketika dia melin

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-04
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 140

    "Esti .... " teriakan yang begitu keras terdengar dari bibir Indira. Semua orang yang ada disana langsung berhambur menghampiri Indira. "Gak Esti .... Gak boleh," kata Indira dengan air mata yang terus mengalir dari kedua pelupuk matanya. Esti menusuk perutnya sendiri. "Indira, jaga dirimu baik-baik. Aku memang sudah sekarat." "Esti, tolong. Pikirkan baik-baik," kata Indira, ia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan pegangan orang-orang yang sekarang ini sedang memegangi tubuhnya. Melihat Indira yang sangat histeris, para tenaga medis yang ada disana memegangi tubuh Indira, takut kalau sampai Indira akan melakukan hal lebih yang akan membuat nyawanya sendiri terancam. Sementara Esti, nampak tersenyum puas. Esti melakukan tindakan yang terlihat sangat cepat dan juga tangkas, para tenaga medis di rumah sakit itu tidak menyangka jika Esti memilih untuk menyakiti dirinya sendiri dengan cara seperti itu. Dan mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa. "Indira, tolon

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 1

    "Maaf, bayi yang ibu lahirkan telah tiada." Ucapan suster itu sontak membuat hati Dilara terasa seperti dihempas ke tanah."Ini tidak mungkin," lirihnya tanpa sadar. Bagaimana bisa?Dilara ingat sehari sebelumnya, saat pembukaan dan kontraksi, bayinya yang masih dalam kandungannya itu tampak sehat dan sempurna saat pemeriksaan USG.Segera, ia menoleh ke arah suami dan ibu mertuanya yang berdiri tidak jauh dari tempat tidurnya, guna mencari pertolongan. Mungkin dia salah dengar, kan? Atau sedang dikerjai?Namun, ucapan ibu mertuanya justru tak disangka, "Ternyata kau seorang wanita yang sungguh tidak berguna! Gara-gara kau tidak menjaga anakmu dengan baik, aku kehilangan cucuku, dan anakku kehilangan darah dagingnya." “Sia-sia, mahar 2 miliar yang kami berikan pada keluargamu.”Mendengar itu, jantung Dilara seperti dibuat berhenti berdetak.Ditambah lagi, tatapan dingin suaminya begitu tajam. "Kalau kamu gak suka ibuku, kamu tidak perlu sampai meminum racun untuk membunuh anak kita

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 2

    Sang ayah ternyata menepati janjinya. Dilara akhirnya dibebaskan dari penjara. Namun, kebebasan itu terasa pahit. Tidak ada yang menyambutnya. bahkan sang ayah hanya memberikannya sebuah alamat–tempatnya bekerja sebagai ibu susu. "Aku harus melupakan semuanya," gumam Dilara dalam hati, "ini adalah awal baru bagiku." Tak lama kemudian, Dilara menaiki sebuah bus menuju alamat yang diberikan. Namun tak lama setelah masuk ke dalam bis dan mencari tempat duduk, Dilara melihat pemandangan yang membuat hatinya terasa tertusuk duri. Suaminya bersama dengan seorang wanita yang Dilara tahu adalah mantan tunangan pria itu! Keduanya begitu mesra dan akrab … sembari menggendong seorang bayi mungil. Tunggu, bukankah mantan tunangan Arman mandul...? "Nona, kita sudah sampai di tempat tujuan yang nona sebutkan!" Seorang kondektur bis menepuk bahu Dilara, hingga lamunannya pun seketika menjadi buyar. “Terima kasih.” Dilara lantas menyerahkan uang pecahan lima puluh ribuan pada kondektur

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 3

    Dilara membuka matanya perlahan kala sang ayah memukul-mukul wajahnya. Rasa sakit membuatnya tersadar dari pingsan. "Jangan kacaukan transaksi ini, Dilara. Ingat utang budimu yang harus dibalas! Mendiang istriku bahkan sudah memberikan darah dan ginjalnya pada kau yang hanya anak pungut!" teriak Ibnu penuh kemarahan, sebelum meninggalkan Dilara yang terdiam. Ya, hal lain yang membuat Dilara tak berani melawan adalah fakta ini. Sebelum ibunya pergi untuk selama-lamanya, hubungannya dan sang ayah jauh lebih harmonis. Namun setelah ibunya meninggal tepatnya tujuh tahun silam, segalanya berubah. Menahan pedih, Dilara menahan tangis.Hanya saja, interaksi antara Dilara dan ayahnya itu tak luput dari pandangan David. Pria tampan itu mengintip dari balik jendela yang ada di lantai dua mansion mewah miliknya. Entah mengapa David sendiri seperti merasa ada sesuatu dalam diri ibu susu bayinya itu? Ia juga tidak tahu alasannya, tapi bayang-bayang Dilara seolah sangat sulit untuk mengh

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 4

    "Tadi sudah aku jelaskan secara rinci. Bagaimana merawat bayi dengan benar." "Oh iya, aku lupa ... bayi Tuan David habis mengalami dehidrasi, jadi kamu harus menyusuinya sesering mungkin!" Dilara lantas mengangguk saat mendengar penjelasan dari dokter anak mengenai cara merawat bayi dengan baik. Lebih dari satu jam, ia menerima pelatihan dan penjelasan dari mereka yang berada di ruangan bersamanya. Meski demikian, Dilara takut kalau sampai dirinya itu melakukan kesalahan karena ia harus menyusui dan merawat seorang bayi yang notabene bukan anak kandungannya. Bahkan, semua itu hanyalah sebuah pekerjaan…. "Saya mengerti! Saya akan melakukannya dengan sangat baik!" ujar Dilara pada akhirnya, sembari menyembunyikan wajah yang masih babak belur dan bengkak. Ada rasa malu dengan penampilannya ini. Namun, dia harus tetap tegar demi keberlangsungan hidupnya dan balas budi pada sang ayah. Satu hal lagi … demi mencari tahu kebenaran perihal anak kandungnya. Entah menga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 5

    Byur! Mimpi itu menghilang. Dilara dipaksa bangun karena tubuhnya diguyur dengan seember air! "Bangun! Kenapa kau tidur begitu pulas? Bayi Tuan David sudah menangis kencang sejak tadi, kau harus segera menyusuinya!" Seorang Suster yang membawa ember di tangannya nampak menatap Dilara dengan tatapan tajam. Suster yang lain juga terlihat menggendong bayi David yang masih menangis kencang. Dilara hanya diam--tidak menanggapi ucapan Suster itu. Ia masih merasa bingung, ingatannya masih tertuju pada mimpinya itu. Apa hubungan dirinya dengan Ara? Apakah ini ingatannya waktu kecil atau hanya bunga tidur semata?Ceklek!Tak berselang lama, pintu terbuka dari arah luar, menampakkan sosok David yang memasuki kamar dengan wajah merah padam. "Lepas semua baju yang menempel padanya, biarkan dia polos tanpa sehelai benang. Anakku sudah sangat kehausan jika harus menunggu dia mengganti bajunya yang basah dulu!" perintah David dengan suara baritone yang tak terbantahkan. Dilara mengigit

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-10

บทล่าสุด

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 140

    "Esti .... " teriakan yang begitu keras terdengar dari bibir Indira. Semua orang yang ada disana langsung berhambur menghampiri Indira. "Gak Esti .... Gak boleh," kata Indira dengan air mata yang terus mengalir dari kedua pelupuk matanya. Esti menusuk perutnya sendiri. "Indira, jaga dirimu baik-baik. Aku memang sudah sekarat." "Esti, tolong. Pikirkan baik-baik," kata Indira, ia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan pegangan orang-orang yang sekarang ini sedang memegangi tubuhnya. Melihat Indira yang sangat histeris, para tenaga medis yang ada disana memegangi tubuh Indira, takut kalau sampai Indira akan melakukan hal lebih yang akan membuat nyawanya sendiri terancam. Sementara Esti, nampak tersenyum puas. Esti melakukan tindakan yang terlihat sangat cepat dan juga tangkas, para tenaga medis di rumah sakit itu tidak menyangka jika Esti memilih untuk menyakiti dirinya sendiri dengan cara seperti itu. Dan mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa. "Indira, tolon

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 139

    Dilara meneguk ludahnya, mencoba meredam amarah yang mulai memuncak. Mengingat jika Esti memiliki perasaan pada suaminya. Bibirnya menggigil, matanya menatap tajam ke arah David. Ada secercah kelegaan yang terpancar dari wajahnya saat mendengar Esti ingin menemui suaminya, namun seketika itu juga perasaan itu tergantikan oleh kecemasan saat mendengar penolakan dingin dari suaminya. "Maaf, aku menolaknya," ucap David dengan suara serak, tidak menunjukkan emosi apa pun. Dilara, dengan napas yang terengah-engah, cepat-cepat menyela. "Temuilah dia, karena dia telah menyelamatkanku," katanya dengan nada mendesak. Rasa terima kasih dan hutang budi terhadap Esti membuatnya lupa sejenak tentang perasaan pahit yang mungkin dia rasakan karena Esti, yang tanpa ragu, telah mencintai suaminya. Dilara ingat betul bagaimana Esti, dengan berani, melindunginya dari serangan yang menyerang mereka beberapa waktu lalu. Esti banyak terkena tembakan, tubuhnya berlumuran darah ketika dia melin

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 138

    "Keputusanku sudah bulat! Tolong buatkan suratnya, akan segera aku tandatangani," ungkap Esti, walaupun sangat lemah dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk berbicara. Para dokter dan juga pesawat yang ada disana nampak saling pandang. Walaupun mereka merasa mengambil keputusan ini sangatlah berat, tapi semua ini adalah keputusan pasien. Seorang perawat yang memakai masker menatap Esti tanpa berkedip, bahkan air mata terus luruh dari kedua pelupuk matanya. "Kalau aku masih bucin dengan Etnan, apakah aku akan berakhir seperti Esti?" gumamnya. Dia mengusap air mata yang sebelumnya mengalir dari kedua pelupuk matanya. Lalu dia menyerahkan berkas itu pada seorang perawat yang berada didekat Esti. Surat untuk menyerahkan semua organ tubuh miliknya pada David akan ditandatangani oleh Esti. "Nona apakah kamu yakin akan melakukan semua ini? Ini hanya luka-luka tembak. Bahkan beberapa infeksi dengan berjalannya waktu aku yakin bisa sembuh," kata seorang dokter pria menatap

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 137

    Esti tentu saja merasa sangat sakit hati, apalgi mengingat jika cintanya pada David begitu dalam. Tapi, dia yang dari awal memang tidak akan meminta balasan akhirnya memilih untuk tidak peduli lagi dengan perasaannya. Tak berselang lama. Dentuman mesin yang bising mulai memenuhi ruang kosong gedung tua, mengumumkan kedatangan mereka. David, dengan langkahnya yang cepat dan tegas, langsung turun dari kendaraan. Matanya yang tajam segera menemukan sosok yang dicarinya. David menatap istrinya dengan penuh cinta. Dilara dengan sikap manja nampak mengulurkan tangannya. Esti, meski terluka dengan beberapa luka tembak di kaki dan perutnya, merasakan detak jantungnya yang seakan melompat dari dada. Kesakitan yang sebelumnya menyiksa, tiba-tiba memudar saat sosok David yang gagah berada dalam pandangannya. Namun, harapan yang sempat membara dalam dirinya perlahan padam ketika David melewatinya tanpa henti, tanpa sekedar tatapan. David, dengan langkah yang pasti,

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 136

    Di sebuah gedung kosong, Esti yang terluka membawa tubuh Dilara dengan menggendongnya. Dilara sebelumnya sempat tidak sadarkan diri. "Nyonya, maafkan saya!" ucap Esti dengan menundukkan kepalanya. Dilara terbaring lemah di lantai gedung yang sepi, nafasnya terengah-engah, wajahnya pucat pasi akibat kejadian yang baru saja terjadi. Esti dengan hati-hati meletakkan tubuh Dilara yang terguncang oleh ledakan dan serangan mendadak itu. Debu dan asap masih mengepul di udara, menciptakan suasana mencekam dan kelam. Esti, yang meski terluka, tetap setia mendampingi nyonyanya. Luka-luka di tubuhnya sendiri tidak dihiraukannya, karena kekhawatiran terhadap keselamatan Dilara lebih mendominasi pikirannya. Ia menundukkan kepala, rambutnya yang berantakan menutupi sebagian wajahnya, "Nyonya, maafkan saya!" suaranya serak, penuh penyesalan. Ia benar- benar merasa bersalah saat ini, tanpa sadar mulutnya terus berbicara seperti itu. Dilara mulai membuka matanya, ia yang masi

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 135

    Mata David memerah, tangannya yang gemetar semakin erat memegang ponsel. Nafasnya tercekat, seakan setiap kata yang terucap dari seberang sana adalah hantaman berat yang menghujam dada. "Kenapa kau melakukannya gegabah tanpa perintahku?!" teriaknya pada Esti yang sekaranga. Dia berdiri tak berdaya di ruang yang sunyi, hanya suara detak jam dinding yang terdengar menggema. Ingatannya melayang pada Dilara, istrinya yang lembut, yang kini entah hidup atau mati, hanya karena sebuah tindakan yang tidak terkendali. "Di tubuh Dilara ada racun yang mematikan, kenapa kamu asal membawanya dan membuatnya dalam bahaya seperti ini?" gumam David frustasi. Dengan langkah cekatan, David pun buru-buru keluar dari ruangannya, dengan walkie talki yang ditangannya. Dia memerintahkan bawahnya untuk segera menyusul ke hotel Albert dan mencari keberadaan Esti maupun Dilara. Air matanya mulai menggenang, setiap ingatan tentang Dilara membuatnya semakin tak bisa bernapas. "Sial!" gum

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 134

    David duduk termenung di sebuah ruangan yang remang-remang, tangannya gemetar saat menatap jam tangan yang dikenakannya, detik demi detik terasa begitu berat. Hatinya diliputi kecemasan dan keputusasaan ketika ia memandang kembali gambar yang baru saja diterimanya melalui ponselnya: Dilara, istrinya, terbaring lemah dengan tubuh yang sudah membiru akibat racun mematikan yang diberikan oleh Albert. "Kalau memang ingin Dilara selamat, aku harap kau tidak pernah berniat untuk mengambilnya." Pesan yang dikirim oleh Albert, terasa terus terngiang-ngiang didalam otaknya. Mata David terasa panas, menahan air mata yang ingin tumpah, pikirannya melayang pada kenangan-kenangan indah bersama Dilara dan betapa masa depan yang mereka rencanakan bersama kini berada di ujung tanduk. Dia tahu, hanya Albert yang memiliki penawar yang dapat menyelamatkan nyawa Dilara dan bayi yang dikandungnya. Namun, untuk mendapatkannya, David harus melakukan tindakan yang paling dia benci; menyerahkan cinta

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 133

    Di sebuah kamar hotel yang mewah dengan lampu redup dan tirai yang setengah tertutup, Albert duduk di tepi ranjang tempat Dilara terbaring tak berdaya. Kilatan cahaya dari luar sesekali menyoroti wajah pucat Dilara yang dilumuri darah. Albert, dengan tatapan gila, mengusap darah yang meleleh di pipi Dilara. "Wajahmu benar-benar sangat cantik dalam keadaan apapun, Dilara!" ucapnya dengan suara serak, penuh kegilaan. Tangannya gemetar saat dia mengelus rambut Dilara yang terurai. "Tapi sayang, David, suamimu-lah yang memilikimu seutuhnya!" lanjutnya, suaranya meninggi penuh penyesalan. Dia menyesal, karena sebelumnya mengulur waktu untuk menyetujui Ditya yang menjodohkannya dengan Dilara. Dan pada akhirnya, Dilara yang sudah disakiti oleh David memilih untuk memafkan mafia kejam itu. "Tapi karena sekarang kamu sudah jatuh ke tanganku! Aku benar-benar tidak akan pernah melepaskanmu!" Albert tertawa kecil, suara histeris terdengar dari bibirnya yang pucat. Deng

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 132

    David menatap Dilara yang terkapar di lantai dengan gaun pengantinnya yang telah tercoreng darah. Sekujur tubuhnya membeku, napasnya tersengal-sengal seiring dengan rasa tak percaya yang membanjiri pikirannya. "Dilara!!" teriaknya sekali lagi, suaranya pecah oleh ketakutan dan keputusasaan. Dia melangkah gemetar mendekati tubuh Dilara yang tak bergerak, lututnya ambruk ke lantai dinginnya gedung pernikahan saat tangannya mencoba mencari denyut nadi istrinya. Dalam kekacauan itu, Albert, dengan senyum sinis di wajahnya, menarik Dilara yang masih sadar namun lemah ke luar dari gedung pernikahan. Dia tahu persis bahwa mengendalikan Dilara adalah cara untuk menghancurkan David, sang pemimpin yang selama ini dianggap abadi di kota Andalusia. Tanpa mempedulikan suara tangis dan teriakan yang bersliweran, Albert bergegas membawa Dilara ke kendaraan yang telah menunggu dan melarikan diri dari lokasi. David, yang masih berlutut, merasakan kekuatannya terkuras. Ia mengan

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status