author-banner
Fitria callista
Fitria callista
Author

Novels by Fitria callista

Ibu Susu Bayi Mafia Kejam

Ibu Susu Bayi Mafia Kejam

Dilara Amel harus menelan pil pahit kala dokter mengatakan jika bayi yang dilahirkannya meninggal dunia. Parahnya, suami dan ibu mertuanya malah menuduh Dilara meminum pil penggugur dan menjebloskannya ke dalam penjara. Saat ia putus asa, sang ayah datang dan menawarkan pertolongan dengan sebuah syarat: Dilara harus menyusui bayi milik mafia kejam. Akankah Dilara menerimanya atau justru memilih menderita dalam penjara?
Read
Chapter: bab 134
David duduk termenung di sebuah ruangan yang remang-remang, tangannya gemetar saat menatap jam tangan yang dikenakannya, detik demi detik terasa begitu berat. Hatinya diliputi kecemasan dan keputusasaan ketika ia memandang kembali gambar yang baru saja diterimanya melalui ponselnya: Dilara, istrinya, terbaring lemah dengan tubuh yang sudah membiru akibat racun mematikan yang diberikan oleh Albert. "Kalau memang ingin Dilara selamat, aku harap kau tidak pernah berniat untuk mengambilnya." Pesan yang dikirim oleh Albert, terasa terus terngiang-ngiang didalam otaknya. Mata David terasa panas, menahan air mata yang ingin tumpah, pikirannya melayang pada kenangan-kenangan indah bersama Dilara dan betapa masa depan yang mereka rencanakan bersama kini berada di ujung tanduk. Dia tahu, hanya Albert yang memiliki penawar yang dapat menyelamatkan nyawa Dilara dan bayi yang dikandungnya. Namun, untuk mendapatkannya, David harus melakukan tindakan yang paling dia benci; menyerahkan cinta
Last Updated: 2025-03-23
Chapter: bab 133
Di sebuah kamar hotel yang mewah dengan lampu redup dan tirai yang setengah tertutup, Albert duduk di tepi ranjang tempat Dilara terbaring tak berdaya. Kilatan cahaya dari luar sesekali menyoroti wajah pucat Dilara yang dilumuri darah. Albert, dengan tatapan gila, mengusap darah yang meleleh di pipi Dilara. "Wajahmu benar-benar sangat cantik dalam keadaan apapun, Dilara!" ucapnya dengan suara serak, penuh kegilaan. Tangannya gemetar saat dia mengelus rambut Dilara yang terurai. "Tapi sayang, David, suamimu-lah yang memilikimu seutuhnya!" lanjutnya, suaranya meninggi penuh penyesalan. Dia menyesal, karena sebelumnya mengulur waktu untuk menyetujui Ditya yang menjodohkannya dengan Dilara. Dan pada akhirnya, Dilara yang sudah disakiti oleh David memilih untuk memafkan mafia kejam itu. "Tapi karena sekarang kamu sudah jatuh ke tanganku! Aku benar-benar tidak akan pernah melepaskanmu!" Albert tertawa kecil, suara histeris terdengar dari bibirnya yang pucat. Deng
Last Updated: 2025-03-23
Chapter: bab 132
David menatap Dilara yang terkapar di lantai dengan gaun pengantinnya yang telah tercoreng darah. Sekujur tubuhnya membeku, napasnya tersengal-sengal seiring dengan rasa tak percaya yang membanjiri pikirannya. "Dilara!!" teriaknya sekali lagi, suaranya pecah oleh ketakutan dan keputusasaan. Dia melangkah gemetar mendekati tubuh Dilara yang tak bergerak, lututnya ambruk ke lantai dinginnya gedung pernikahan saat tangannya mencoba mencari denyut nadi istrinya. Dalam kekacauan itu, Albert, dengan senyum sinis di wajahnya, menarik Dilara yang masih sadar namun lemah ke luar dari gedung pernikahan. Dia tahu persis bahwa mengendalikan Dilara adalah cara untuk menghancurkan David, sang pemimpin yang selama ini dianggap abadi di kota Andalusia. Tanpa mempedulikan suara tangis dan teriakan yang bersliweran, Albert bergegas membawa Dilara ke kendaraan yang telah menunggu dan melarikan diri dari lokasi. David, yang masih berlutut, merasakan kekuatannya terkuras. Ia mengan
Last Updated: 2025-03-19
Chapter: bab 131
Di atas altar yang dipenuhi bunga, Albert dengan gagah mengucapkan janji suci, menatap lurus ke arah Dilara yang masih terisak. Air mata Dilara mengalir deras, jantungnya berdebar keras, mencintai David tapi merasa terkhianati. Ia tidak percaya bahwa David, suaminya, bisa menjualnya demi uang. Bagi Dilara, itu adalah hal yang mustahil karena cinta David yang selalu hangat dan tulus. Bahkan untuk masalah harta, sungguh sebuah alasan yang tidak masuk diakal juga. Dilara mencoba menenangkan diri, berusaha menguasai emosi yang bergejolak. Ia yang duduk di kursi roda, tangan gemetar memegang buket bunga. Tiba-tiba, suara ledakan bom terdengar memecah keheningan, membuat kursi roda yang membawanya sedikit bergoyang. Mata Dilara memandang sekitar, penuh harap, "Apakah itu David?" Suara itu membangkitkan keberanian dalam diri Dilara. Sekalipun tubuhnya tidak bisa bergerak bebas, hatinya menggebu. Ledakan itu seperti memberinya isyarat bahwa David belum menyera
Last Updated: 2025-03-18
Chapter: bab 130
Dorongan kursi roda yang diberikan oleh Albert terhenti, dia malah berada didepan wajah Dilara seraya menangkup wajahnya. "Kakekmu sendiri yang sudah berjanji akan membuat kita bersama, aku harap kamu jangan membuatku marah! Karena sejak awal kita bertemu sampai sekarang, aku memang sudah tertarik dan sangat ingin memiliki mu seutuhnya!" Ntah kenapa Dilara malah merasa semakin lemas dan juga tidak bertenaga, dia sebenarnya ingin menangkis dan menjauhkan tangan Albert, tapi karena tidak bertenaga. Dia merasa tidak mampu. Akhirnya dia memilih pasrah dan membiarkan apa yang ingin dilakukan oleh Albert terhadapnya. Cup. Dilara hanya bisa merasakan kebekuan di dalam dada saat Albert dengan lancangnya mencium bibirnya. Sementara itu, kedua bola matanya terbuka lebar, mencerminkan rasa terkejut yang amat mendalam. Tubuhnya yang terikat pada kursi roda tidak memberinya kekuatan untuk melawan. Tangan kanannya terangkat, ingin memberikan tamparan keras kepada Albert, ta
Last Updated: 2025-03-16
Chapter: bab 129
Sekarang ini Esti sedang memandang wajah David yang sedang terlelap didalam pesawat. Dia sama sekali tidak berkedip, kala menatap wajah tampan David. Walaupun dia sadar, sampai kapanpun dia tidak akan bisa mendapatkan hati David atau pun hidup bersamanya. Bahkan tak lama lagi, dia juga pasti akan dikeluarkan dari pekerjaannya. Mengingat Dilara sudah tidak nyaman akan keberadaannya, tapi semua itu gak masalah. Esti juga sudah mengambil keputusan, apapun yang terjadi. Dia akan menghargai semua keputusan yang dibuat oleh David, dia memilih untuk menyimpan perasaannya yang salah itu rapat-rapat. Toh, kalau dia berada diposisi sama seperti Dilara. Dia juga akan melakukan hal yang sama seperti yang Dilara lakukan, karena dia memahami Dilara memang sedang berhati -hati. Mengingat sebelumnya hal jahat yang dilakukan oleh Laras pada Dilara. Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke dalam ponsel milik David, Laras ingin abai. Tapi, mengingat semua ini demi tugasnya menemu
Last Updated: 2025-03-15
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status