Share

Bab 3

Dilara membuka matanya perlahan kala sang ayah memukul-mukul wajahnya.

Rasa sakit membuatnya tersadar dari pingsan.

"Jangan kacaukan transaksi ini, Dilara. Ingat utang budimu yang harus dibalas! Mendiang istriku bahkan sudah memberikan darah dan ginjalnya pada kau yang hanya anak pungut!" teriak Ibnu penuh kemarahan, sebelum meninggalkan Dilara yang terdiam.

Ya, hal lain yang membuat Dilara tak berani melawan adalah fakta ini.

Sebelum ibunya pergi untuk selama-lamanya, hubungannya dan sang ayah jauh lebih harmonis.

Namun setelah ibunya meninggal tepatnya tujuh tahun silam, segalanya berubah.

Menahan pedih, Dilara menahan tangis.

Hanya saja, interaksi antara Dilara dan ayahnya itu tak luput dari pandangan David.

Pria tampan itu mengintip dari balik jendela yang ada di lantai dua mansion mewah miliknya.

Entah mengapa David sendiri seperti merasa ada sesuatu dalam diri ibu susu bayinya itu?

Ia juga tidak tahu alasannya, tapi bayang-bayang Dilara seolah sangat sulit untuk menghilang sejak tadi.

"Tuan David? Baru kali ini saya melihat anda begitu penasaran dengan seorang wanita," tegur Etnan yang sekarang ini bekerja sebagai asisten pribadi David maupun tangan kanan David, ia sudah bekerja lebih dari 5 tahun sejak lulus SMA.

Dulu, ayah Etnan merupakan kaki tangan keluarga David.

Namun, setelah ayahnya jatuh sakit parah, Etnan mendapatkan kesempatan berharga untuk menggantikan ayahnya sebagai kaki tangan David yang menjadi orang terkaya di negeri ini dengan menguasai berbagai sektor industri bisnis.

Untungnya, asisten David itu mewarisi kepintaran dan kecerdasan ayahnya. Terbukti hanya dalam waktu setahun, ia mengikuti pelatihan intensif terkait industri bisnis kotor seperti narkoba dan perdagangan manusia.

Selain itu, Etnan adalah teman SMA Dilara.

Walaupun dulu keduanya tidak begitu dekat, tetapi Etnan langsung bisa mengenali Dilara sekali lihat. Wanita itu memang selalu mempesona meski tanpa disadarinya.

"Apakah aku terlihat begitu peduli dengan wanita itu?" tanya David balik pada Etnan.

Bayang-bayang istrinya yang kabur entah ke mana, meninggalkan bayi mereka begitu saja membuatnya kesal pada semua wanita!

David akui dirinya memang seorang mafia berdarah dingin yang cuek, kejam, dan tidak peduli dengan orang lain.

Namun, cintanya pada Keira telah mengubahnya.

Dari sosok yang dingin dan tak berperasaan setelah cinta pertamanya menghilang tenggelam di sungai, David perlahan menjadi seorang suami yang lebih bertanggung jawab, penuh perhatian dan juga penyayang.

Namun, di saat perubahan tersebut terjadi, Keira menghilang entah ke mana.

David sudah berusaha untuk mencari dengan beberapa bantuan intel atau pun orang orang bayaran untuk mencari keberadaan istrinya, tapi tak ada kabar.

Mungkinkah keluarga Keira–mafia yang menjadi rivalnya–menyembunyikannya?

"Iya ... Baru kali ini saya melihat Tuan David itu peduli pada wanita yang baru pertama kali Tuan lihat," kata Etnan jujur.

"Mungkin kata yang tepat bukan peduli. Tapi aku hanya penasaran dengan wanita itu. Bagaimanapun juga dia adalah ibu susu dari anak kandungku!" David nampak menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Apakah sudah ada perkembangan perihal pencairan Keira?" tanya David seolah mengalihkan pembicaraan.

Ia sudah tidak mau membahas calon ibu susunya.

Bagaimanapun juga, hubungannya dengan Dilara hanyalah sebatas pekerjaan.

"Belum ada Tuan, tapi menurut pendapat saya tuan harus curiga dengan Rio dan Alfa. Menurut saya dia ada hubungannya dengan menghilangnya Keira. Di negeri ini yang punya kekuatan setara dengan tuan David hanya tuan Rio dan juga tuan Alfa."

"Kau tau, Alfa adalah sepupuku satu satunya. Di keluarga Moyes, hanya dia dan aku yang berhasil selamat di tragedi pembantaian yang terjadi 25 tahun silam. Dan .... Untuk Rio, bukankah dia yang memintaku untuk menikahi putrinya? Dia juga sudah sangat tua.” David mencoba menepis kecurigaannya sendiri sembari menyesap cerutu rokok miliknya. “Untuk apa dia menculik putrinya sendiri dariku?"

Pikiran pria itu sekarang berkecamuk akan kesehatan putranya.

Karena dua hari sejak di lahirkan di dunia ini, tidak ada ASI yang masuk ke dalam tubuh mungil bayinya–membuat tubuh mungilnya itu demam dan terlihat tidak bertenaga.

Bahkan untuk menangis saja, bayi milik David itu seperti tidak punya tenaga untuk mengeluarkan suara!

Beruntungnya, asi milik Dilara cocok untuk bayi David yang memiliki beberapa alergi.

David menghela napas. Meski demikian, mengapa wajahnya babak belur wanita itu mengingatkannya pada seseorang?

Tapi entah siapa….

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status