Share

bab 20

Penulis: Fitria callista
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 13:03:46

Dilara nampak menggeleng gelengkan kepalanya.

"Ampun Tuan David," ujar Dilara.

"Aku akan menjebloskan mu ke dalam penjara yang paling menyeramkan! Sebagai hukuman atas apa yang kau lakukan sekarang ini!"

"Bahkan penjara itu akan lebih menyeramkan dari kandang singa yang beberapa waktu lalu kau takuti."

Dilara memang takut, tapi melihat ucapannya tidak direspon sama sekali oleh David. Ia memilih untuk sadar diri.

"Tenang Dilara, bukankah selama ini kamu itu selalu berperilaku baik pada orang orang? Yakinlah Tuhan pasti akan menolong mu, dan apakah kamu ingat jika Tuan David sudah memasang CCTV didalam kamar mu ini?" gumam Dilara dalam hatinya, ia berbicara dengan dirinya sendiri dengan sedikit harapan.

"Jadi jangan takut, dia pasti nanti akan bisa melihta fakta yang sebenarnya itu terjadi. Karena memang kau tidak bersalah akan hal ini." Dida berusaha untuk berpikir positif dan bersikap tenang untuk menenangkan degub jantungnya yang sekarang ini berdetak sangat kencang, bahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 21

    Sementara itu disebuah rumah sakit elit dan juga terbesar dikota ini. Seorang pria kekar dengan tinggi semampai nampak berjalan mondar mandir disebuah ruangan yang dikhususkan untuk masyarakat kelas atas. Pintu ruangan itu pun nampak dibuka dari dalam, menampilkan seorang dengan pakaian dokter. "Tuan David, perkenalkan saya adalah Tomi, dokter anak terbaik di rumah sakit ini! Menurut diagnosis saya, bayi anda itu demam tinggi bahkan hampir tidak sadarkan diri. Karena ada seseorang yang sengaja memasukkan racun ke dalam tubuhnya," jelas dokter itu sedikit memasang ekspresi wajah takut. "Apa?" Raut wajah David langsung merah padam, bahkan ketampanan yang tadi ditunjukkan wajahnya sekarang ini benar -benar sirna, berubah menjadi raut wajah yang menyeramkan. Melihat amarah yang begitu menyeramkan yang ditunjukkan dari wajah David, dokter spesialis anak yang bernama Tomi nampak begitu ketakutan. Ia yang takut memilih untuk berpamitan dan mencari alasan agar bisa kembali ke da

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 22

    Arman juga tidak mau asal menuduh dan berbicara buruk maupun berbuat kasar pada istrinya, karena apapun yang terjadi ia ingin mencari tahu akar permasalahannya terlebih dahulu. Arman dan keluarganya akhirnya sampai didepan ruangan tindakan yang terletak di bangsal khusus untuk orang-orang kaya. Dalam hati, ia merasa ada yang janggal, meski tidak tahu apa itu. Tanpa disadarinya, sepasang mata terus memperhatikan setiap gerak-geriknya sejak tadi. "Saya akan ikut masuk ke dalam untuk menemani putri saya," ujar Arman pada dokter dan suster yang berada di ambang pintu ruang tindakan. Tidak ingin ada yang salah dalam proses penyembuhan putrinya, ia ingin menjaganya sejak dari awal hingga akhir. "Baik Pak, tapi hanya boleh dua orang yang masuk ke dalam ruang tindakan," sahut Suster itu dengan nada sopan sembari mengulurkan tangannya, agar Arman menyerahkan bayinya ke dalam gendongan Suster itu. Hatinya menciut; ia begitu khawatir, ragu dan ingin memastikan semuanya berjalan dengan b

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 23

    "Aku apa Dilara?" tanya Etnan dengan nada tidak sabaran. "Ayo berikan segera jawaban mu!" imbuh Etnan sembari terus melakukan hal yang sungguh sangat membuat Dilara ingin muntah. Dilara nampak menjauhkan tangan Etnan dari tubuhnya, bahkan ia terlihat membalikkan badannya. "Apapun yang terjadi aku memang tidak bersalah! Bukankah orang licik sepertimu memang tidak bisa dipercaya sampai kapan pun! Kau pasti akan terus membuat segala cara agar aku itu terus tunduk di bawah perintahmu," gumam Dilara dalam hatinya, akhirnya ia menatapkan dirinya sendiri untuk mengambil sebuah keputusan. "Aku memilih untuk tidak meminta bantuan mu Etnan! Karena apapun yang terjadi. Aku memang tidak bersalah!" "Aku gak mau terus-terusan diperas dengan tubuhku!" ujar Dilara dengan nada tegas, bahkan ucapannya terdengar tidak terbantahkan, kedua bola matanya menunjukkan sebuah keberanian. Seketika mimik wajah Etnan pun berubah masam, bahkan percikan amarah juga terlihat dari kedua bola matanya. "

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 24

    Kedua mata mereka bertemu dalam tatapan yang begitu lama, Arman saat itu sedang berada diluar ruangan untuk mengurus administrasi putri tunggalnya di meja resepsionis yang tidak jauh dari bangsal orang-orang kaya. Namun, langkah Arman terpaksa terhenti seketika ketika ia menyadari sosok mantan istrinya yang pernah hidup bersama dalam bahtera rumah tangga kini hadir di hadapannya. Pernah menjadi pasangan hidup, namun kini berpisah, Arman memilih untuk kembali pada cinta pertamanya. Dilara, mantan istrinya, memandang Arman dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Arman adalah satu-satunya orang di dunia ini yang pernah memperlakukan dirinya dengan begitu baik, selain almarhumah ibunya. "Mas Arman," gumam Dilara dengan nada sendu, merasakan sejuta kenangan yang kembali mengalir dalam benaknya. Namun, apa daya, rasa haru dan rindu dalam tatapan Dilara seolah tak berarti lagi di mata Arman. Dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa mantan suaminya kini tak lagi mengena

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 25

    Dilara tengah ketar-ketir, David yang duduk di pojok ruangan terus saja memperhatikannya. Ia ingin menjalankan tugasnya dengan sempurna, tetapi hadirnya David membuatnya grogi dan takut melakukan kesalahan. Apalagi, tatapan David yang begitu tajam seperti elang, terus saja menatapnya dan memperhatikan gerak geriknya. Akhirnya satu jam pun berlalu, Dilara berhasil memompa sebanyak sembilan puluh mililiter ASI. Sebenarnya jumlah itu masih tergolong sedikit, untuk ukuran ASI nya yang begitu deras. Namun, karena bayi David segera membutuhkannya, jadi memang tak ada pilihan lain. "Tu - tuan, hanya ini hasil pompa yang didapatkan," ujar suster yang sejak tadi membantu Dilara memompa ASI-nya. "Tapi, dia sudah bisa menggunakan alat pompa ASI itu bukan?" tanya David. Suster itu menanggapi pertanyaan David sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Tuan, Dilara sudah bisa menggunakannya." Dilara pun segera menghela napas, setidaknya pekerjaannya selesai dengan lancar. Meskipun mas

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 26

    Dilara nampak meringis, bahkan ia merasa pandangan matanya semakin lama terasa kabur. Kala dokter itu mulai mengambil kantong ke tiga darah dari tubuhnya. "Nona, semoga anda kuat!" kata Suster itu dengan tatapan iba saat menatap ke arah Dilara. Karena wajah Dilara sekarang ini benar benar terlihat pucat pasi, seperti seorang mayat hidup. Benar benar tidak ada rona kemerahan ditubuh maupun wajahnya. Sekuat tenaga, Dilara mencoba untuk menahan agar dirinya itu tidak menangis. Namun, nyatanya air mata itu nampak keluar dari ke dua pelupuk matanya. Hal itu tak luput dari pandangan mata David, lantas ia pun menatap ke arah Dilara dalam dalam. Ntah kenapa melihat Dilara kesakitan dan mengeluarkan air mata, sesuatu dalam diri David bangkit. Bangkit sebuah keinginan untuk menyentuh Dilara, bahkan hasratnya itu lebih menggebu gebu dibandingkan dengan sebelumnya. Dia sendiri heran, kenapa bisa seperti ini? Sebenarnya David sendiri juga bingung, awalnya ia adalah orang yang norm

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 27

    Suster itu merasa dilema, kemudian mematung seraya menggumamkan pertanyaan dalam hati, "Haruskah aku mengambil ASI Dilara saat kondisinya sedang sekarat seperti ini? Apakah aku sudah kehilangan rasa kemanusiaan?" Dia berusaha berpikir keras, menimbang segala kemungkinan yang ada. "Cepat lakukan! Apakah kau kira aku main-main? Bahkan aku tahu, kalau anakmu itu sakit dan dirawat di rumah sakit yang tak jauh dari sini. Dan dirumah sakit itu, anakmu ditemani oleh kakak kandungmu!" ujar David dengan mengejek, ingin menunjukkan kuasanya. Hatinya seperti teriris mendengar David mengancam anak dan keluarganya. "Bagaimana bisa Tuan David mengetahui semuanya?" pikir Suster itu dengan wajah bingung, sambil menatap mata David yang tajam itu. Terasa seperti semua kedalaman hatinya berhasil dilihat dan diselami oleh David. "Jika kau ingin keluargamu selamat dan berumur panjang, segera lakukan perintahku!""Karena sekarang aku dalam posisi mood yang tidak baik, bisa saja aku mengebom rumah

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 28

    Beberapa hari pun berlalu, Dilara masih berada di ruangan yang sama dan terbaring lemah di atas barngkar rumah sakit. Ruangan yang Dilara tempati sekarang ini bernuansa putih dan terlihat begitu luas, bahkan lebih luas dari ruangan VVIP. Namun, ruangan yang terlihat begitu luas itu hanya berisi dirinya yang sendirian. Dan di dalam ruangan itu tidak ada barang barang mewah, hanya berisi kehampaan. JIka didalam Ruangan VVIP biasanya di isi dengan barang barang mewah, di ruangan yang di tempati Dilara hanya berisi sebuah brangkar miliknya, dan sebuah nakas kecil yang ada di sampingnya. Jangankan TV mewah, sofa atau pun kulkas. Minuman saja juga tidak disediakan diruangan itu, bukankah sekarang ini Dilara seperti orang yang terkurung di dalam sebuah penjara. Dilara membuka kelopak matanya secara perlahan, mendapati dirinya yang masih berada dalam ruangan sama. Rasa kecewa benar benar terlihat dari wajahnya. "Ya Allah, Ya Tuhan ku. Sekarang ini aku benar benar merasa lapar dan

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 46

    "Apakah Tuan David sangat memperdulikanku? Bukankah aku itu harusnya merasa beruntung? Kenapa tiba tiba hatiku terasa begitu bahagia?" gumam Dilara dalam hatinya, ia merasa begitu bingung dengan apa yang menimpanya sekarang ini. Para pelayan dan juga perawat yang saat ini nampak mengkrubungi Dilara nampak diam, bahkan mereka terlihat saling memandang satu sama lain, tidak ada yang berani untuk menjawab pertanyaan yang baru saja keluar dari bibir David. "Mengapa kalian semua diam saja?" seru David dengan nada suara meninggi, kemarahan terpancar di wajahnya. "Apa kalian tidak sadar betapa pentingnya Dilara untuk Devandra? Dia harus terus memberikan ASI-nya, tidak peduli apa yang terjadi padanya! Jangan biarkan apa pun yang buruk terjadi pada ibu susu bayi ku!" Tidak ada yang berani mengatakan sesuatu, hingga akhirnya seorang perawat yang merawat luka di tubuh Dilara ingin mencoba berbicara. Tapi sebelum ia sempat mengeluarkan kata-kata, Dilara sudah menghentikannya. "Saya tidak ap

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 45

    Dengan raut wajah yang terlihat begitu penasaran, David pun berjalan ke arah wanita yang terbaring di atas brangkar. Ia benar benar begitu penasaran dengan bagaimana rupa wanita itu. Ke dua bola mata David nampak membulat sempurna, bahkan ia memasang wajah terkejut. "Keira," panggil David dengan ekspresi wajah yang sulit untuk di deskripsikan. Bahkan dengan gerakan perlahan namun pasti, David pun dengan reflek nampak memeluk tubuh wanita yang terbaring lemah itu begitu erat. "Keira, kenapa kamu baru muncul sekarang? Aku sangat merindukan mu! Sebenarnya selama ini kamu itu d ke mana?" Beberapa pertanyaan langsung mencelos begitu saja dari bibir David. Bahkan ia juga terlihat semakin memeluk istrinya itu semakin erat, guna melepas rindu yang selama ini menjalar di dalam hatinya.Jika biasanya wajah David seperti pangeran es, sekarang sungguh sangat jauh berbeda.Terlihat lebih hangat. Ada perasaan lega dan juga bahagia yang menyelimuti hati Etnan, kala melihat kerinduan yang mend

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 44

    Setelah menutup telepon, Etnan yang masih dalam posisi polos tanpa sehelai benang terlihat berjalan ke arah walk in closet yang ada di dalam kamarnya. Tanpa memperdulikan perasaan dan juga keberadaan Indira. Etnan lalu keluar dari dalam walk in closet dengan setelah tuksedo kerjanya, dengan gerakan yang terlihat santai dan juga lihai, ia nampak menempelkan beberapa plester di wajahnya akibat cakaran tangannya sendiri. Lalu Etnan menggunakan sebuah alat yang mirip earpon, lalu dengan acuh ia berbicara panjang lebar dengan seseorang lewat earpon yang terpasang di telinganya. Indira yang sedari tadi diam seperti patung, sembari menahan amarah yang sudah berkobar didalam hatinya, akhirnya benar -benar sudah tidak tahan. "Etnan berani kau keluar dari kamar ini sebelum membuat komitmen dengan ku! Aku tidak akan segan segan untuk membuat perhitungan dengan mu," ancam Indira dengan suara yang terdengar penuh amarah. Etnan sebenarnya mendengar ucapan Indira, namun ia berpura -pura.

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 43

    "T-tapi Tuan, bukankah pernikahan ini hanya sebuah sandiwara? Dan kata Tuan David, bukankah tidak akan pernah memaksa ku untuk melakukan kewajiban sebagai seorang istri," protes Dilara dengan nada terbata.Walaupun wajah David sekarang ini menatapnya penuh lembut. Namun, ketakutan jelas terpancar diwajahnya. "Apakah sekarang ini aku memaksamu Dilara?" Pertanyaan yang baru saja keluar dari bibir David sungguh membuat Dilara merasa bingung untuk menjawabnya. Bahkan sekarang ini Dilara merasa ada sesuatu dalam dirinya yang kembali terbangkit, sesuatu yang telah lama tidak ia rasakan. "Mengapa aku merasa seperti ini? Apakah ini karena sudah lama tidak merasakan sentuhan seorang pria, ataukah ada perasaan yang lebih dalam untuk Tuan David?" batin Dilara, sambil berusaha meredam desakan nafasnya yang terengah-engah. "Jauhkan tanganmu itu dari wajah cantikmu itu Dilara! Aku ingin melakukan ini sembari menatap wajah cantikmu itu," ujar David kala melihat istrinya menutup wajahnya dengan

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 42

    Di dalam kamar pengantin, tepatnya di dalam kamar mewah milik David. Dilara terdiam duduk dengan wajah bingung, merenungkan apa yang harus ia lakukan dalam situasi ini. Sementara itu, David duduk di meja besar, di mana ia menjalankan pekerjaannya, berdekatan dengan Dilara. Tumpukan berkas di atas meja mengindikasikan jika itu adah tempat kerja dimana biasanya David melakukan pekerjaan di dalam kamarnya. Kebingungan saat ini juga ada di dalam pikiran David. Ia pun memutuskan untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan yang sebenarnya bisa ditangani nanti saja. "Sudah dua jam lebih kau tidak melakukan apa-apa, Dilara. Apakah hal itu tidak membuatmu bosan?" tanya David, mencoba untuk mengusik suasana hening. "Sa- saya bingung, Tuan," sahut Dilara dengan nada terbata. Hatinya merasa tidak tenteram, mencoba mencari jalan keluar dari kebingungan ini, tetapi seakan terjebak dalam dilema yang tak kunjung berakhir. "Sebentar lagi waktunya Devandra menyusu, lebih baik kau ganti kebayamu itu

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 41

    Wajah Dilara bersemu merah seperti tomat ketika pria yang kini sudah sah menjadi suaminya mencium dahinya. Ntah kenapa Dilara merasa begitu bahagia, ketika akhirnya hubungan sandiwara nya dengan David benar-benar resmi dan dihalalkan. Ia tidak bisa menutupi rasa gugup yang menguasai dirinya, membuat tangannya berkeringat. Dalam hatinya ia merasa bahagia sekaligus tidak percaya, apakah ini benar-benar nyata? "Akhirnya, aku sudah menjadi istri yang sah bagi Tuan David yang terkenal akan kekayaan dan kekuasaan nya seantero jagat," gumam Dilara dalam hati.Bahkan kekayaan dan kekuasaan milik Tuan David jauh lebih besar dibandingkan dengan Mas Arman. Awalnya Dilara benar benar tidak menyangka, jika dia akan di nikahi oleh seorang penguasa. Dengan ragu, Dilara mendongakkan wajahnya untuk menatap pria yang kini sah menjadi suaminya. Kedua bola mata mereka saling beradu, dan sepertinya waktu seakan berhenti saat mereka terjebak dalam tatapan penuh cinta itu. Pak penghulu yang melantunk

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 40

    David kini duduk di sebuah kursi, berusaha tenang saat menjalani prosesi ijab kabul. Meski dirinya harus menunggu dengan sabar sang mempelai wanita yang sekarang ini masih di rias. Mansion mewah yang biasanya sunyi, kini berubah ramai oleh kehadiran saksi dan tamu yang ia bayar. Semua demi menjaga rahasia pernikahannya dengan Dilara, yang wajahnya mirip Keira jika di-make up. Apalagi ijab kabul yang di lakukan David sekarang ini bersama dengan Dilara benar- benar dibuat tertutup. Bahkan Ibnu Mohen pun tidak di beritahu. "Bagaimana pun aku harus melakukan semua ini? Media, atau pers tidak ada yang boleh tahu perihal pernikahan ke duaku ini. Dan di depan publik, Dilara tetap harus berpura pura menjadi Keira," gumam David dalam hati, merasa terjebak dalam keadaan sulit. Sementara itu, Laras yang berdiri tidak jauh dari tempat David, menahan gejolak amarah yang menghampiri dirinya. Dalam hati, ia tak dapat menerima kenyataan pahit ini. "Seharusnya aku yang berada di sampingnya

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 39

    Di sebuah ruangan kerja, terdapat David tersenyum simpul ketika rapat berlangsung, sesekali ia melirik asisten pribadinya yang tampak ikut gembira. "Sepertinya beberapa hari ini, Tuan David sedang dalam mood yang sangat baik!" ujar Etnan antusias, berusaha mengetahui penyebab kebahagiaan sang bos. "Iya, dan sebentar lagi aku juga akan melakukan ijab kabul," sahut David sambil terus melihat ke depan, seakan-akan menikmati perasaan bahagia yang melanda hatinya. David juga terlihat melihat ke arah bawah, dimana layar kecil CCTV nampak berada di tangannya. Senyuman Etnan pun pudar, bahkan ia nampak terdiam. Sudah beberapa hari ini David hanya diam, dan tidak pernah bercerita apapun perihal masalah pribadinya, padahal biasanya David mengatakan pada asisten pribadinya itu walaupun hanya sepatah kata saja. "Memangnya Tuan mau menikahi siapa?" tanya Etnan penasaran, ingin mengetahui lebih lanjut tentang perubahan besar dalam hidup sang bos. "Ibu susu Devandra. Bagaimana pun, Dev

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 38

    Laras merasa bingung dan marah dengan keadaan yang saat ini menimpanya. Ia pergi ke ruangan Indira bertujuan untuk memberikan ancaman pada Indira, namun anehnya, Laras justru merasa terpojokkan. Dia menggenggam tangannya erat sendiri dengan perasaan kesal bercampur marah, teringat senyuman kemenangan yang diberikan oleh Indira kepadanya. "Dia memang baru bekerja di sini sebagai suster selama dua bulan, sementara aku sudah menjadi kepala pelayan di mansion mewah ini selama lebih dari sepuluh tahun. Harusnya aku yang lebih unggul. Apakah aku benar-benar akan kalah olehnya?" batinya dengan penuh kecemasan dan frustrasi. Laras berusaha untuk menguatkan tekadnya, "Tidak... tidak, pasti Tuan David akan melupakan masalah ini dan memaafkanku. Aku hanya perlu mendapatkan kembali kepercayaannya, dan aku akan dapat menghancurkan Indira." Laras berusaha menenangkan diri, menggali lebih dalam keyakinannya untuk bangkit dari keterpurukan ini, dan mengatur strategi untuk menyelesaikan pers

DMCA.com Protection Status