Share

Bab 3 - Polisi

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2025-01-30 10:05:39

Dalam gendongan Ryan Drake, gadis kecil itu meringkuk dengan tenang. 

Jemari mungilnya mencengkeram erat pakaian pria asing yang telah menyelamatkannya, seolah takut kehilangan satu-satunya perlindungan yang dia miliki. 

Meski tidak mengenal pria ini, ada sesuatu yang membuatnya merasa aman—kehangatan yang familiar namun tak bisa dijelaskan.

Ryan memeluk putrinya lembut, merasakan ikatan darah yang tak terbantahkan di antara mereka. 

Tatapannya yang dingin menyapu para penjahat yang terkapar di lantai gudang pengap itu.

"Paman..." bisik gadis kecil itu pelan, suaranya bergetar. "Aku takut... mereka bilang akan menyakitiku kalau..."

"Tenang, kau aman sekarang," Ryan mengusap kepala gadis kecil itu dengan lembut, hatinya terasa sesak mendengar putrinya memanggilnya 'paman'. 

Tatapannya yang dingin menyapu para penjahat yang terkapar di lantai. Niat membunuh perlahan menguar dari tubuhnya. 

Selama enam ribu tahun di Alam Kultivasi, membunuh adalah hal yang wajar—bahkan diperlukan untuk bertahan hidup.

Namun setelah beberapa saat merenung, aura membunuh itu berangsur menghilang. Ini bukanlah Alam Kultivasi—membunuh di sini akan menimbulkan masalah yang tidak perlu, terutama dengan kondisi Jiwa Primordialnya yang rusak dan tanpa basis kultivasi.

'Lebih baik bersikap rendah hati sampai basis kultivasiku pulih sepenuhnya,' pikir Ryan, terus mengusap kepala gadis kecil itu dengan gerakan menenangkan. 

Putrinya tampak jauh lebih tenang sekarang, mata besarnya yang sembab menatap Ryan dengan campuran rasa takut dan kepercayaan yang polos.

Tiba-tiba, kepala Ryan menoleh ke arah pintu gudang. Indera pendengarannya yang jauh melampaui manusia biasa menangkap suara langkah kaki dari kejauhan.

"Tim Alpha, amankan sisi timur!" terdengar suara perintah samar. "Tim Beta, bersiap di pintu belakang!"

Dari ritme dan intensitas suara yang tertangkap, dia bisa memperkirakan jumlah mereka—sekitar lima belas orang dewasa, bergerak dengan formasi yang terlatih.

'Bala bantuan kelompok ini,' Ryan membuat asumsi awal, tidak bergegas meninggalkan tempat. 

Setelah menemukan putrinya, dia berniat menyelesaikan urusan dengan kelompok penjahat ini hari ini juga. 

Pengalaman ribuan tahunnya menghadapi berbagai situasi berbahaya membuatnya tetap tenang, meski tahu akan menghadapi jumlah lawan yang lebih banyak.

"Lokasi sudah dikepung! Jangan bergerak, polisi!" 

Sebuah suara lantang memecah keheningan gudang. 

Mendengar ini, alis Ryan berkerut. Ternyata dugaannya meleset—bukan bala bantuan penjahat yang datang, melainkan polisi.

"Sial, tempat ini berantakan sekali," terdengar komentar salah satu polisi yang masuk. "Seperti baru saja terjadi perang..."

"Diam dan tetap fokus!" tegur yang lain dengan suara rendah. "Kita tidak tahu berapa orang yang masih bersembunyi di dalam."

Yuri Snyder, kapten unit khusus kepolisian Crockhark, melangkah masuk dengan pistol teracung. 

Matanya yang tajam langsung menyapu pemandangan di dalam gudang—Beberapa pria bertubuh kekar tergeletak dengan kondisi yang mengenaskan, empat crossbow modifikasi berserakan di lantai, dan beberapa botol minuman keras yang pecah berceceran.

"Kapten," salah satu polisi berbisik, "ini Darko dan kelompoknya. Mereka buronan yang kita cari selama dua bulan terakhir."

"Dan sekarang mereka terkapar seperti karung beras," polisi lain menambahkan dengan nada tidak percaya. "Siapa yang bisa melakukan ini?"

Pemandangan ini jelas menunjukkan baru saja terjadi pertarungan sengit. 

Namun yang membuat Yuri tertegun adalah fakta bahwa satu orang bisa mengalahkan empat penembak crossbow berpengalaman dan lima petarung jalanan dalam waktu singkat.

Tatapannya akhirnya tertuju pada Ryan yang berdiri tegak sambil menggendong seorang gadis kecil. 

"Turunkan anak itu, letakkan tangan di kepala, dan berbaring di lantai!" seru salah seorang polisi dengan nada mengancam.

"Dia sendirian melawan mereka semua?" bisik seorang polisi muda pada rekannya. "Tidak masuk akal..."

Ryan tetap berdiri tenang di tempatnya. Matanya menyapu deretan senjata yang teracung padanya, dan sebuah dengusan dingin lolos dari bibirnya. 

Dulu, senjata api mungkin akan membuatnya terkesan. 

Namun setelah melihat begitu banyak senjata mengerikan di alam kultivasi—termasuk yang mampu menghancurkan planet dalam sekali serang—senjata-senjata buatan peradaban Bumi ini tampak tak lebih dari mainan di matanya.

"Pertama-tama, aku tidak berada di pihak yang sama dengan mereka," Ryan mundur selangkah sambil berkata tenang. "Aku melawan mereka untuk melindungi gadis ini, tanpa niat jahat."

Suasana di gudang semakin tegang. 

Polisi-polisi itu menatap Ryan seolah menghadapi predator berbahaya—wajar saja, siapapun akan merasa terancam berhadapan dengan seseorang yang mampu melumpuhkan sepuluh penjahat sendirian.

DOR!

Sebuah tembakan memecah ketegangan. Yuri buru-buru menoleh. 

Di sampingnya, seorang polisi muda berdiri gemetar, pistol di tangannya masih mengepulkan asap tipis.

"Rodriguez, apa yang kau lakukan?!" bentak Yuri murka. "Tidak ada perintah untuk menembak!"

"Ma-maaf Kapten! Tanganku... tanganku bergerak sendiri... orang itu... auranya terlalu menakutkan..."

Para polisi menatap dengan ekspresi ngeri—Ryan baru saja menghindari peluru dari jarak sedekat itu dengan gerakan yang nyaris tak terlihat mata telanjang. Sesuatu yang seharusnya mustahil dilakukan manusia normal.

"Dia... dia menghindar dari peluru?" 

"Mustahil! Itu pasti hanya kebetulan!"

"Tidak... aku melihatnya dengan jelas. Dia bergerak sebelum Rodriguez menarik pelatuk..."

Meski rekan-rekannya berteriak panik memperingatkan, Yuri tetap melangkah maju dengan tenang. 

Sebagai kapten unit khusus, dia telah menghadapi berbagai situasi berbahaya. Pengalamannya mengatakan bahwa kepanikan hanya akan memperburuk keadaan.

"Kapten Yuri, jangan mendekat! Orang ini terlalu berbahaya!"

"Mundur, Kapten! Biar kami yang tangani dia!"

Para polisi semakin tegang, hampir semua moncong senjata mereka terkunci pada tubuh Ryan. 

Mereka telah memutuskan—jika pria berbahaya ini berani menyentuh Kapten Yuri, mereka akan menembak bersama-sama. 

Sekalipun dia bisa menghindari satu peluru, tidak mungkin bisa menghindar dari rentetan tembakan sekaligus!

Ryan memiringkan kepala, mengamati polisi wanita yang berjalan ke arahnya. 

Ada yang berbeda dari cara bergeraknya—hasil latihan keras bertahun-tahun, tanpa sedikitpun gerakan sia-sia. Seragam polisinya justru semakin menonjolkan keanggunannya sebagai seorang penegak hukum.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sylus wife
udah trust issue duluan pas liat judul babnya, si partai cokelat ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 4 - Ditangkap

    Ryan membiarkan para polisi memborgol pergelangan tangannya tanpa perlawanan. Borgol besi itu terasa dingin di kulitnya, tapi dia hanya tersenyum tipis. Meski seluruh basis kultivasinya telah hilang, tubuh fisiknya yang telah digembleng selama ribuan tahun tetap jauh melampaui batasan manusia biasa. Borgol seperti ini tidak lebih dari mainan anak-anak baginya—bisa dipatahkan hanya dengan sedikit tenaga.Namun Ryan memilih untuk tidak melakukannya. Menambah masalah dengan pihak berwenang hanya akan mempersulit tujuannya mencari Alicia. Lagipula, putrinya masih dalam pengawasan polisi wanita bernama Yuri Snyder itu.Dengan patuh, Ryan mengikuti prosedur. Para polisi mengawal dirinya dan putrinya, serta para penjahat yang telah dia lumpuhkan, menuju kantor polisi kota. Perjalanan berlangsung dalam keheningan yang mencekam. Para petugas masih trauma melihat demonstrasi kekuatannya di gudang tadi.Di ruang interogasi yang sempit dan pengap, Ryan duduk dengan tenang di kursi metal yan

    Last Updated : 2025-01-30
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 5 - Pertemuan Yang Dinanti

    Suara langkah anggun bergema di lorong kantor polisi. Alicia Moore berjalan dengan langkah tergesa namun tetap menjaga posturnya. Atasan putihnya dipadukan dengan rok kotak-kotak selutut, membingkai sosoknya yang sempurna dengan tinggi 180 centimeter. Penampilannya sederhana namun elegan, jenis yang mampu menarik perhatian tanpa perlu berusaha.Di balik wajah cantiknya yang nyaris sempurna, hampir tidak ada emosi yang terbaca. Yang tampak hanyalah kesan dingin dan tak acuh, meski ada secercah kecemasan yang tersembunyi di balik topeng es itu."Nona Alicia, Anda sudah tiba!" dua orang polisi menyambut dengan antusias."Di mana putriku?" tanyanya langsung, mengabaikan sambutan mereka. Matanya menyapu area sekitar dengan tak sabar.Yuri yang baru keluar dari ruang interogasi segera menghampiri. "Nona Alicia," sapanya menenangkan, "jangan khawatir. Putri Anda baik-baik saja, tidak terluka sedikitpun.""Tolong antarkan saya ke tempat putri saya sekarang," Alicia meminta, nada suaranya t

    Last Updated : 2025-01-30
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 6 - Penolakan

    Air mata kembali mengalir di pipi Alicia Moore meski dia telah berulang kali memperingatkan dirinya untuk tidak lagi menangis demi pria ini. Enam tahun berlalu dengan begitu menyakitkan, dan semua penderitaan itu bermula dari sosok yang kini duduk dengan tenang di hadapannya.Tanpa menatap Ryan lebih lama, Alicia berbalik menuju pintu. Begitu berada di luar, dia segera mengusap air mata yang membasahi pipinya dengan tangan gemetar.Ryan hanya menampilkan sedikit keterkejutan di wajahnya, itupun hanya sekilas. Dia telah menduga ada sesuatu yang terjadi selama enam tahun ini hingga mengubah Alicia menjadi sosok yang begitu berbeda. Namun saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu.Yuri yang masih berdiri di sana memperhatikan dengan heran. Si Ratu Es Crockhark yang terkenal dengan sikapnya yang dingin terhadap semua pria, kini justru kehilangan kendali karena seorang pria berpenampilan lusuh.Tiba-tiba Ryan bangkit dari kursinya dan melangkah keluar, meninggalkan b

    Last Updated : 2025-01-30
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 7 - Ikatan Darah Yang Tak Terbantahkan

    Ryan mengalihkan pandangannya ke arah Sherly yang baru saja terpental. Setelah ribuan tahun berada di puncak kultivasi, dia bisa dengan mudah merasakan aliran qi yang sangat tipis mengalir dalam tubuh wanita itu. Meski lemah, keberadaan praktisi bela diri tradisional di era modern seperti ini cukup mengejutkan."Menarik," gumam Ryan dalam hati. "Masih ada yang mempertahankan jalan seni bela diri di dunia yang energi qi-nya telah menipis inii."Sherly berusaha bangkit, namun kakinya gemetar hebat. Selama bertahun-tahun berkarir sebagai pengawal elit, ini pertama kalinya dia merasakan tekanan yang begitu mencekam. Bahkan di bawah terik matahari sore, keringat dingin mengalir di punggungnya."Kau tidak perlu setakut itu," ujar Ryan dengan nada tenang. "Aku tidak berniat menyakiti siapapun."Meski berusaha menekan auranya, hawa membunuh yang telah meresap ke dalam setiap sel tubuhnya selama ribuan tahun tidak mudah dihilangkan. Bahkan tanpa basis kultivasinya, kehadirannya tetap meng

    Last Updated : 2025-01-31
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 8 - Ancaman Tersembunyi

    Ryan Drake berdiri di tepi jalan, menatap mobil Alicia yang menjauh membawa putrinya. Di genggamannya masih terasa kehangatan tangan mungil Lena yang berusaha menggapainya. Setelah ribuan tahun di Alam Kultivasi, ini pertama kalinya dia merasakan dorongan kuat untuk melindungi seseorang.Sementara itu, Alicia duduk tegang di balik kemudi. Sherly yang duduk di kursi belakang masih tampak gemetar, teringat aura mengerikan yang terpancar dari Ryan Drake."Sebagai praktisi bela diri," Sherly membuka pembicaraan dengan hati-hati, "saya bisa merasakan ada sesuatu yang sangat tidak biasa dari pria itu."Alicia mengangkat alisnya sedikit, memilih untuk tidak menanggapi."Meski saya tidak tahu banyak tentangnya," Sherly melanjutkan, "tapi insting saya sebagai praktisi bela diri bisa merasakan ada sesuatu yang... mengerikan dalam dirinya.""Kau pasti salah," Alicia mencibir. "Di dunia ini tidak ada yang mengenal Ryan Drake lebih baik dariku. Dia hanya orang biasa, tidak lebih."'Ryan Drake?' She

    Last Updated : 2025-01-31
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 9 - Pembunuh Bayaran

    Dalam kegelapan malam, Zhuo Ming–pembunuh bayaran kelas atas yang terkenal di dunia bawah tanah, menyeringai dalam hati. Targetnya begitu dekat, tak menyadari bahaya yang mengintai. Namun sebelum tangannya menyentuh membuka jendela lebih lebar, Lena tiba-tiba bangun dan bangkit dari tempat tidurnya. Air mata masih membekas di pipinya—sisa-sisa kesedihan karena Ryan tidak diizinkan ikut pulang. Dengan langkah pelan, gadis kecil itu berjalan menuju jendela. "Aku yakin Paman masih di sekitar sini," gumamnya pada diri sendiri. Tanpa ragu, dia membuka jendela kamarnya dan memandang ke arah pohon besar yang tumbuh di dekat dinding. Zhuo Ming mundur ke dalam bayangan, terkejut dengan tindakan tak terduga targetnya. Namun seringai kejam segera menghiasi wajahnya—ini justru membuat pekerjaannya lebih mudah. Tidak perlu repot-repot menyusup masuk. Dengan kelincahan yang mengejutkan, Lena mulai memanjat turun menggunakan dahan-dahan pohon. Darah Iblis Surgawi dalam tubuhnya secara nalur

    Last Updated : 2025-02-01
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 10 - Tawaran Alicia

    "Biar saya bantu—" Sherly mencoba menawarkan bantuan, tapi Ryan memotongnya."Kau bawa saja mereka kembali," ujar Ryan dengan nada yang membuat bulu kuduk Sherly meremang. "Aku akan mengurusnya di sini."Sherly mengangguk pelan mendengar perintah Ryan, lalu menggiring Alicia dan Lena kembali ke vila. Dia tidak berani membantah pria yang selalu membuatnya takut itu."Paman! Aku mau sama Paman!" Lena masih meronta dalam gendongan Sherly."Lena, sudah malam. Kita harus tidur," Alicia berusaha membujuk putrinya dengan suara lembut, meski tangannya masih gemetar akibat kejadian tadi.Malam ini Alicia memutuskan Lena akan tidur di kamarnya. Dia tidak berani membiarkan putrinya sendirian setelah apa yang terjadi."Mama... aku mau Paman..." Lena terus terisak sambil mencengkeram selimut."Sssh, tidurlah sayang." Alicia mengusap rambut putrinya dengan lembut, berusaha menyembunyikan kekhawatiran dalam suaranya.Setelah Lena terlelap, Alicia menoleh pada Sherly yang berdiri di dekat pintu. "Sia

    Last Updated : 2025-02-02
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 11 - Kabar Ibu Ryan

    Suasana di dalam mobil terasa mencekam setelah Alicia menyelesaikan tiga syarat kerasnya. Dia melirik ke arah Ryan, menunggu reaksi pria yang pernah mengisi seluruh ruang di hatinya itu. Dalam benaknya, Ryan pasti akan membantah atau setidaknya mencoba bernegosiasi—bagaimanapun, syarat-syarat itu sangat membatasi.Namun yang mengejutkan, Ryan hanya mengangguk ringan, seolah persyaratan yang baru didengarnya tak lebih penting dari debu di jalanan. Wajahnya tetap tenang, tanpa sedikitpun tanda keberatan."Gajimu..." Alicia hendak melanjutkan, namun Ryan segera memotong."Sediakan saja tempat tinggal dan makan," ujarnya dengan nada ringan.Alicia menatapnya dengan pandangan menyelidik. Kemarahan dan kebencian yang terpendam selama enam tahun kembali bergolak dalam dadanya.Dalam benaknya ia teringat kabar tentang uang yang Ryan ambil dari ayahnua sebelum menghilang. Namun kenapa sekarang, ketika ditawari gaji untuk pekerjaan pengawal 24 jam, dia justru menolak?'Apa sebenarnya yang ka

    Last Updated : 2025-02-03

Latest chapter

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 137 - Pengajaran Pertama

    Kelas yang membosankan.Ryan Drake duduk dengan tenang di hadapan Lena, mengawasi gadis kecil itu yang sedang mencoba menulis karakter Teks Dao di lembar kertas putih. Jemari mungilnya menggenggam kuas dengan canggung, menciptakan goresan yang tak beraturan dan jauh dari bentuk ideal.Ini pertama kalinya Ryan menjadi guru dalam hidupnya—terlebih lagi, mengajarkan praktik kultivasi. Selama ribuan tahun sebagai Iblis Surgawi, tak terhitung orang yang datang mencari bimbingannya, berlutut di pintu masuk istana perinya, memohon dan menyembah. Namun tak peduli siapapun mereka atau sebesar apapun bakat yang mereka miliki, Ryan selalu menolak dengan kejam.Dia selalu menghindari masalah yang tak perlu. Pengikut setia di sekitarnya sudah lebih dari cukup untuk membantunya menyelesaikan berbagai urusan. Mengenai para pengikut ini, Ryan bahkan tak pernah memikirkannya lebih jauh.Murid, bagaimanapun, berbeda dari pengikut. Hubungan guru-murid mirip seperti hubungan pewaris. Selama perjal

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 136 - Awal Jalan Kultivasi

    Setelah makan siang, Ryan Drake dan Cynthia Carlson kembali ke Star Lake bersama gadis kecil itu. Perjalanan pulang berlangsung dalam keheningan yang nyaman, dengan Lena tertidur pulas di kursi belakang—kelelahan setelah aktivitas seharian. "Dia benar-benar menguras semua energinya hari ini," ujar Cynthia sambil melirik ke belakang, nada suaranya jauh lebih lembut dibanding ketika mereka berangkat pagi tadi. Ryan mengangguk. "Anak-anak memang seperti itu. Meledak-ledak, lalu habis seketika." Saat mereka sampai, vila tampak sunyi. Ryan menggendong Lena yang masih tertidur dan membawanya ke dalam. Cynthia mengikuti dengan langkah pelan, raut wajahnya menampakkan kelegaan karena akhirnya bisa beristirahat. "Sepertinya Alicia dan Sherly masih belum kembali," ujar Ryan setelah memeriksa seluruh ruangan. Cynthia menghela napas. "Penelitian ini benar-benar menyita waktu mereka. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya bekerja seharian di laboratorium." "Kau bisa beristirahat di k

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 135 - Kebersamaan di Taman Bermain (II)

    Dalam sekejap mata, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Mereka sudah berada di luar taman bermain dan menemukan sebuah restoran tradisional Windhaven di dekatnya. Aroma masakan khas menguar dari pintu restoran yang terbuka, membuat perut mereka bergema dengan suara kelaparan. Melihat Ryan Drake dan Lena memesan satu meja penuh makanan, Cynthia Carlson merasa tertekan. Dua orang ini benar-benar seperti dua ember nasi tanpa dasar. "Kalian yakin bisa menghabiskan semua ini?" tanya Cynthia tak percaya. "Tentu saja!" jawab Lena bersemangat. "Aku sangat lapar!" Ryan hanya tersenyum, mulai menikmati hidangan dengan tempo yang lebih tenang dibanding putrinya yang makan dengan lahap. "Ryan Drake, apa yang telah kau lakukan sebelumnya?" tanya Cynthia Carlson sambil menatap Ryan yang duduk di seberangnya. Mendengar pertanyaan Cynthia, Ryan mengangkat kepalanya, dan setelah memikirkannya sejenak, dia tersenyum. "Sebelumnya, aku tinggal di tempat khusus selama bertahun-tahun.

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 134 - Kebersamaan di Taman Bermain

    Setelah episode ini, tidak ada hal tak terduga terjadi lagi. Perjalanan mereka menuju taman bermain berlangsung tanpa hambatan. Ryan sesekali melirik ke arah kaca spion, memastikan tidak ada lagi yang mengikuti mobil mereka. Lalu lintas pagi itu pun cukup lengang, membuat mereka bisa sampai di tujuan lebih cepat dari perkiraan.Ryan Drake dapat dengan jelas merasakan bahwa setelah peristiwa penyergapan itu, sikap Cynthia terhadap dirinya jauh lebih baik. Tatapan curiga dan waspada yang sebelumnya selalu wanita itu tujukan padanya kini berganti menjadi sorot penuh rasa hormat, meski masih ada sedikit keraguan di dalamnya.Setidaknya ketika berbicara, Cynthia tidak lagi sedingin sebelumnya. Nada suaranya lebih hangat, bahkan sesekali dia tersenyum tipis menanggapi komentar-komentar Ryan."Kau tadi mengalahkan mereka semua dengan sangat mudah," komentar Cynthia saat mereka membelikan Lena es krim di taman bermain. "Dari mana kau belajar seperti itu?"Ryan hanya mengangkat bahu. "Pen

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 133 - Memberi Pelajaran

    Sebelum Cynthia bisa protes lebih lanjut, Ryan sudah keluar dari mobil. Dengan langkah tenang namun penuh waspada, dia berjalan mendekati mobil hitam yang berhenti beberapa meter di belakang mereka. Dari dalam mobil, lima pria bertubuh kekar keluar dengan wajah garang. Tiga di antaranya memegang tongkat baseball, sementara dua lainnya mengeluarkan pisau lipat dari saku mereka. "Lihat siapa yang datang ini," salah satu dari mereka berkata dengan nada mengejek. "Pengawal kecil tampan yang berani." "Kau lebih pantas menjadi gigolo daripada pengawal." Tawa penuh penghinaan menyeruak dari para pria itu. Mendengar ejekan mereka, Ryan tidak merespon. Matanya hanya mengamati kelima pria itu dengan tenang, seolah menilai ancaman yang mereka berikan. "Hei bocah tampan, kami punya pesan untuk Alicia Moore," kata pria lain sambil mengarahkan pisaunya ke arah Ryan. "Dia sebaiknya menarik diri dari proyek kosmetiknya, atau hal buruk akan terjadi pada orang-orang yang dia sayangi." "Begitu

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 132 - Penguntit Misterius

    Sarapan pagi telah usai dengan irama ceria ini. Meja makan yang tadinya penuh dengan berbagai hidangan kini hampir kosong, menyisakan beberapa remah roti dan piring-piring yang telah dibersihkan dari makanan. Dengan ekspresi tercengang, Cynthia Carlson memperhatikan Ryan Drake dan Lena yang telah menghabiskan semua makanan di depan mereka. Nafsu makan mereka berdua yang begitu besar tanpa sadar mempengaruhi Cynthia, hingga ia pun ikut menikmati telur dadar ekstra yang disediakan Sebastian. "Aku tidak pernah melihat Lena makan sebanyak ini," komentar Cynthia sambil menyeka mulutnya dengan serbet. "Biasanya dia hanya menyentuh sedikit makanannya." Ryan tersenyum tipis. "Gadis kecil yang sedang tumbuh butuh banyak energi," ujarnya ringan. Lena melompat dari kursinya dengan gerakan lincah. Dengan mata berbinar penuh semangat, gadis kecil itu berlari ke arah Cynthia Carlson dan menarik ujung bajunya. "Bibi Cynthia, kamu sudah berjanji padaku untuk menemani kita ke taman bermain h

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 131 - Kehangatan Pagi Hari

    Dengan senyum licik di wajah merah muda gadis kecil itu, tangan kecilnya menggaruk hidung Ryan Drake secara berirama. Sensasi geli di hidungnya membuat Ryan menahan keinginan untuk bersin, sementara dia tetap berpura-pura tidur. Melalui celah matanya yang sedikit terbuka, dia mengamati putrinya dengan penuh kasih sayang. Lena menatap wajah "tertidur" ayahnya dengan tatapan jahil, tidak menyadari bahwa Ryan sebenarnya mengawasi setiap gerakannya. Gadis kecil itu mengulurkan tangannya lagi, kali ini menyentuh pipi Ryan. Melalui celah matanya, menatap gadis kecil di sampingnya, Ryan Drake merasakan kehangatan yang berbeda di dalam hatinya, perasaan ini adalah sesuatu yang belum pernah dirasakannya sebelumnya. Bahkan saat menjadi penguasa tertinggi sebagai Iblis Surgawi, menakutkan di ribuan planet, tidak ada perasaan yang bisa menandingi kelembutan yang dia rasakan saat ini. Hanya perasaan terhubung oleh darah saja membuat orang melupakan segala kekhawatirannya. Ketika jari-j

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 130 - Rumput Biru (II)

    Melihat dua Rumput Biru di mata air, senyum tipis muncul di wajah Ryan Drake. Meskipun kedua Rumput Biru itu masih membutuhkan waktu beberapa ratus tahun lagi untuk mencapai kematangan penuh, hal ini bukanlah masalah baginya. "Raja Obat Zein memiliki formasi yang dapat mempercepat pertumbuhan ramuan," Ryan mengingat pengetahuan yang diperolehnya selama ekspedisinya ke Sekte Raja Obat. "Dan aku telah mempelajari teknik itu." Saat membuat keributan besar di Sekte Raja Obat dahulu, Ryan sempat mengakses Paviliun Koleksi mereka dan mempelajari gulungan spiritual berisi formasi untuk mempercepat pertumbuhan ramuan. Formasi ini tidak memerlukan bahan-bahan langka, cukup dengan jimat dasar untuk membuatnya berfungsi. "Di Bumi mungkin tidak ada kristal spiritual," Ryan merenung, "tetapi jimat giok yang terbuat dari batu giok berkualitas tinggi setelah perlakuan khusus juga bisa berfungsi sebagai medium." "Sepertinya, selanjutnya, aku harus menemukan batu giok yang bagus," Ryan berbisik

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 129 - Rumput Biru

    Mengikuti fluktuasi energi spiritual ini, Ryan Drake berjalan maju dengan langkah tenang namun penuh antisipasi. Cahaya bulan yang temaram menyusup di antara celah dedaunan, memberi penerangan samar bagi jalurnya yang berkelok. Semakin dalam dia melangkah, semakin kuat energi spiritual yang dia rasakan, hingga akhirnya, ia mencapai sebuah mata air. Mata air kecil ini terletak di sebelah lereng gunung, tersembunyi di balik bebatuan dan pepohonan yang lebat. Permukaannya berkilau lembut, memantulkan cahaya bulan yang pucat. Ryan merasakan kedamaian aneh saat mendekati mata air itu. "Ini bukan mata air biasa," gumamnya, merasakan kosentrasi energi spiritual yang luar biasa. Di sekitar mata air, tata letak energi spiritualnya jauh lebih padat dibandingkan dengan tempat lain yang pernah dia temukan di Bumi. Bahkan Ganoderma lucidum yang telah ditemukannya sebelumnya, aura di sekelilingnya tidak sepadat aura di sekitar mata air ini. Ryan tersenyum tipis. Dia tahu bahwa tempat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status