Share

Bab 2 - Menyelamatkan Sang Putri

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2025-01-30 10:04:15

"Bro Darko, katamu Alicia Moore benar-benar akan mengirimkan uang tebusannya kemari?" Suara bernada ragu memecah keheningan gudang yang pengap. 

Para pria bertato itu duduk mengelilingi meja kayu usang, kartu-kartu berserakan di atasnya bersama botol-botol minuman keras yang setengah kosong.

Darko, pria berkulit gelap dengan rokok terselip di bibirnya, mengambil selembar kartu sambil mendengus meremehkan. "Dia tidak punya pilihan lain. Kalau dia berani tidak mengirimkan uang tebusannya kemari, kita bisa membuat anak ini 'menghilang' dari dunia ini selamanya." Seringai kejam menghiasi wajahnya. "Lagipula, uang mukanya sudah kita terima. Kita pasti untung besar dari semua ini."

"Bagaimana dengan orang-orang yang kau atur?" tanya salah satu rekannya, matanya melirik was-was ke arah gadis kecil yang meringkuk ketakutan di sudut gudang.

"Tenang saja," Darko menjawab santai. "Empat pemanah kita sudah siap di atas dengan crossbow canggih itu. Satu tembakan dalam jarak 20 meter dijamin mematikan. Crossbow modifikasi ini bukan mainan—bisa menembus rompi anti peluru."

Ia merendahkan suaranya, "Ingat instruksinya—jika dia berani datang bersama orang lain, kita hanya boleh membunuh orang di sebelah Alicia Moore. Alicia sendiri tidak boleh terluka sedikitpun."

BOOM!

Diskusi mereka terhenti oleh suara menggelegar. 

Pintu besi gudang yang tebal terpental dari engselnya, menciptakan dentuman keras saat membentur tanah beberapa meter dari ambang pintu. 

Debu dan serpihan beton beterbangan di udara.

Sosok Ryan Drake melangkah masuk dengan tenang, pakaiannya yang compang-camping kontras dengan aura mengintimidasi yang terpancar darinya. 

Matanya yang tajam menyapu ruangan, menganalisis situasi dalam sekejap. Meski tanpa kekuatan Qi-nya, insting bertarungnya dan fisik yang telah ditempanya selama 6000 tahun tidak bisa dilupakan begitu saja.

Darko adalah yang pertama pulih dari keterkejutan. Ia menendang meja di hadapannya dan berdiri dengan gestur mengancam.

Anak buahnya mengikuti, masing-masing menggenggam senjata—dari pemukul baseball hingga pisau lipat.

"Hei, apa kau tersesat?" Darko memiringkan kepala, nada suaranya dibuat-buat ramah meski matanya berkilat berbahaya.

Ryan hanya melirik sekilas ke arah mereka sebelum mendongak, mengamati struktur gudang di atas. 

Sebuah dengusan meremehkan keluar dari bibirnya. Baginya yang pernah berjalan di antara bintang-bintang sebagai Iblis Surgawi, manusia-manusia tanpa dasar kultivasi ini bahkan tidak layak untuk dipandang.

"Sepertinya ada tikus-tikus got yang perlu dibersihkan," gumam Ryan pelan, namun cukup keras untuk didengar semua orang di gudang.

Melihat penghinaan terang-terangan di wajah Ryan, pupil mata Darko mengecil. Ia memberi isyarat pada dua anak buahnya yang langsung maju dengan batang besi di tangan.

Mereka menyerang dari dua arah—satu mengincar kepala, satu lagi mengarah ke lutut. 

Serangan itu terkoordinasi dengan baik, hasil dari pengalaman bertahun-tahun di dunia kejahatan. Bagi manusia biasa, kombinasi serangan ini akan sangat mematikan.

Namun Ryan bahkan tidak bergerak dari posisinya. 

Tepat sebelum batang besi itu mengenai kepalanya, ia menangkap senjata itu dengan tangan kanan. 

Di saat bersamaan, kakinya sedikit bergeser, membuat serangan ke arah lututnya mengenai udara kosong.

Dengan satu gerakan mulus, Ryan menarik batang besi di tangannya, membuat penyerangnya kehilangan keseimbangan.

Dalam sepersekian detik, sikunya telah mendarat di tengkuk pria itu, membuatnya langsung tak sadarkan diri.

Penyerang kedua yang melihat rekannya jatuh begitu mudah mulai gemetar. Ia mencoba mundur, tapi Ryan sudah ada di belakangnya. "Terlambat untuk menyesal," bisik Ryan dingin sebelum melayangkan tendangan ringan yang mengirim pria itu terbang beberapa meter, menghantam dinding dengan keras.

Tiga preman lain menyerang secara bersamaan, masing-masing bersenjatakan pisau. 

Ryan menghindar dengan gerakan minimal, membuat mereka saling bertabrakan seperti pemain sirkus amatir. 

Tanpa memberikan kesempatan untuk pulih, ia menghabisi ketiganya dengan tiga pukulan cepat ke titik-titik vital.

"Bunuh dia!" Darko berteriak murka, wajahnya merah padam melihat anak buahnya dijatuhkan begitu mudah.

Empat bayangan muncul di atas rak besi, masing-masing dengan crossbow siap membidik. 

Anak panah khusus mereka berkilau ditimpa cahaya lampu gudang yang redup—ujungnya yang tajam dirancang untuk penetrasi maksimal.

Ryan mendengus. Tanpa mengalihkan pandangan, ia mengambil empat kerikil kecil dari lantai dan menjentikkannya dengan kecepatan yang tak terlihat mata telanjang. 

Kerikil-kerikil itu melesat bagai peluru, masing-masing dengan perhitungan presisi hasil dari ribuan tahun pengalaman bertarung.

Thud! Thud! Thud! Thud!

Para penembak jitu itu jatuh satu per satu, crossbow mereka terlepas dari genggaman. 

Kerikil Ryan telah mengenai titik vital di kepala mereka, membuat mereka pingsan seketika. Tubuh mereka menghantam lantai tanpa gerakan.

Wajah Darko memucat. Tangannya gemetar hebat saat merogoh saku jaketnya, mengeluarkan pistol semi-otomatis. "Ja-jangan mendekat! Aku bersumpah akan—"

Ryan sudah ada di hadapannya sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. Tangan kirinya mencengkram pergelangan tangan Darko yang memegang pistol, mematahkannya seperti ranting kering.

"Bro, ku-kurasa ada kesalahpahaman di antara kita," Darko tergagap, pistolnya jatuh berdentang ke lantai. Wajahnya yang biasanya angkuh kini dipenuhi teror.

Ryan menatapnya dengan jijik. Meski ia memahami perjuangan hidup di dunia bawah, ia selalu memegang prinsip bahwa seorang pria sejati harus memiliki keberanian dan kehormatan. 

Prinsip inilah yang membawanya naik level demi level di dunia kultivasi yang kejam hingga mencapai posisi Iblis Surgawi.

"Tinggalkan cara hidup seperti ini dan kau bisa hidup," Ryan berkata dingin, suaranya tanpa emosi. "Atau mati di sini sekarang juga."

Kata-katanya membuat semua orang yang masih sadar di ruangan itu menggigil, seolah tiba-tiba terperangkap dalam gudang es. 

Darko berusaha menguasai diri, senyum palsunya berganti dengan tatapan penuh kebencian.

"Hari ini, aku janji—"

KRAK!

Sebelum ia menyelesaikan ancamannya, tangan Ryan telah mencengkram lehernya. 

"Aku benci orang yang suka berbohong," ujar Ryan dingin.

Suara tulang patah bergema di gudang, diikuti jeritan-jeritan kesakitan saat Ryan menghabisi sisa-sisa anak buah Darko yang masih mencoba melawan.

Setelah memastikan semua ancaman telah dinetralkan, Ryan melangkah menuju gadis kecil di sudut gudang, mengabaikan rintihan dan erangan kesakitan di belakangnya. 

Gadis kecil itu telah berhenti menangis, mata besarnya yang indah menatap Ryan dengan campuran takjub dan... familiar?

Ryan bisa merasakannya—ikatan darah mereka sebagai ayah dan anak. 

Meski gadis ini lahir dari ibu fana sebelum ia mencapai level Iblis Surgawi, darah sakralnya mengalir dalam tubuh mungil itu. 

Bahkan tanpa energi Qi-nya, ia bisa merasakan potensi luar biasa yang tertidur dalam diri putrinya.

Tanpa kata-kata, Ryan mengulurkan tangan. Gadis kecil itu mengamatinya sejenak, seolah menimbang-nimbang, sebelum dengan cerdik melompat ke dalam pelukannya. 

Seakan-akan ia telah menunggu momen ini selama bertahun-tahun, menanti ayahnya untuk datang menyelamatkannya.

Saat Ryan menggendong putrinya keluar dari gudang pengap itu, pikirannya dipenuhi kekhawatiran. 

Jika kelompok Darko berani menculik putrinya untuk mengancam Alicia, situasi apa yang sedang dihadapi wanita yang masih sangat dicintainya itu?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 3 - Polisi

    Dalam gendongan Ryan Drake, gadis kecil itu meringkuk dengan tenang. Jemari mungilnya mencengkeram erat pakaian pria asing yang telah menyelamatkannya, seolah takut kehilangan satu-satunya perlindungan yang dia miliki. Meski tidak mengenal pria ini, ada sesuatu yang membuatnya merasa aman—kehangatan yang familiar namun tak bisa dijelaskan.Ryan memeluk putrinya lembut, merasakan ikatan darah yang tak terbantahkan di antara mereka. Tatapannya yang dingin menyapu para penjahat yang terkapar di lantai gudang pengap itu."Paman..." bisik gadis kecil itu pelan, suaranya bergetar. "Aku takut... mereka bilang akan menyakitiku kalau...""Tenang, kau aman sekarang," Ryan mengusap kepala gadis kecil itu dengan lembut, hatinya terasa sesak mendengar putrinya memanggilnya 'paman'. Tatapannya yang dingin menyapu para penjahat yang terkapar di lantai. Niat membunuh perlahan menguar dari tubuhnya. Selama enam ribu tahun di Alam Kultivasi, membunuh adalah hal yang wajar—bahkan diperlukan untuk b

    Last Updated : 2025-01-30
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 4 - Ditangkap

    Ryan membiarkan para polisi memborgol pergelangan tangannya tanpa perlawanan. Borgol besi itu terasa dingin di kulitnya, tapi dia hanya tersenyum tipis. Meski seluruh basis kultivasinya telah hilang, tubuh fisiknya yang telah digembleng selama ribuan tahun tetap jauh melampaui batasan manusia biasa. Borgol seperti ini tidak lebih dari mainan anak-anak baginya—bisa dipatahkan hanya dengan sedikit tenaga.Namun Ryan memilih untuk tidak melakukannya. Menambah masalah dengan pihak berwenang hanya akan mempersulit tujuannya mencari Alicia. Lagipula, putrinya masih dalam pengawasan polisi wanita bernama Yuri Snyder itu.Dengan patuh, Ryan mengikuti prosedur. Para polisi mengawal dirinya dan putrinya, serta para penjahat yang telah dia lumpuhkan, menuju kantor polisi kota. Perjalanan berlangsung dalam keheningan yang mencekam. Para petugas masih trauma melihat demonstrasi kekuatannya di gudang tadi.Di ruang interogasi yang sempit dan pengap, Ryan duduk dengan tenang di kursi metal yan

    Last Updated : 2025-01-30
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 5 - Pertemuan Yang Dinanti

    Suara langkah anggun bergema di lorong kantor polisi. Alicia Moore berjalan dengan langkah tergesa namun tetap menjaga posturnya. Atasan putihnya dipadukan dengan rok kotak-kotak selutut, membingkai sosoknya yang sempurna dengan tinggi 180 centimeter. Penampilannya sederhana namun elegan, jenis yang mampu menarik perhatian tanpa perlu berusaha.Di balik wajah cantiknya yang nyaris sempurna, hampir tidak ada emosi yang terbaca. Yang tampak hanyalah kesan dingin dan tak acuh, meski ada secercah kecemasan yang tersembunyi di balik topeng es itu."Nona Alicia, Anda sudah tiba!" dua orang polisi menyambut dengan antusias."Di mana putriku?" tanyanya langsung, mengabaikan sambutan mereka. Matanya menyapu area sekitar dengan tak sabar.Yuri yang baru keluar dari ruang interogasi segera menghampiri. "Nona Alicia," sapanya menenangkan, "jangan khawatir. Putri Anda baik-baik saja, tidak terluka sedikitpun.""Tolong antarkan saya ke tempat putri saya sekarang," Alicia meminta, nada suaranya t

    Last Updated : 2025-01-30
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 6 - Penolakan

    Air mata kembali mengalir di pipi Alicia Moore meski dia telah berulang kali memperingatkan dirinya untuk tidak lagi menangis demi pria ini. Enam tahun berlalu dengan begitu menyakitkan, dan semua penderitaan itu bermula dari sosok yang kini duduk dengan tenang di hadapannya.Tanpa menatap Ryan lebih lama, Alicia berbalik menuju pintu. Begitu berada di luar, dia segera mengusap air mata yang membasahi pipinya dengan tangan gemetar.Ryan hanya menampilkan sedikit keterkejutan di wajahnya, itupun hanya sekilas. Dia telah menduga ada sesuatu yang terjadi selama enam tahun ini hingga mengubah Alicia menjadi sosok yang begitu berbeda. Namun saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu.Yuri yang masih berdiri di sana memperhatikan dengan heran. Si Ratu Es Crockhark yang terkenal dengan sikapnya yang dingin terhadap semua pria, kini justru kehilangan kendali karena seorang pria berpenampilan lusuh.Tiba-tiba Ryan bangkit dari kursinya dan melangkah keluar, meninggalkan b

    Last Updated : 2025-01-30
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 7 - Ikatan Darah Yang Tak Terbantahkan

    Ryan mengalihkan pandangannya ke arah Sherly yang baru saja terpental. Setelah ribuan tahun berada di puncak kultivasi, dia bisa dengan mudah merasakan aliran qi yang sangat tipis mengalir dalam tubuh wanita itu. Meski lemah, keberadaan praktisi bela diri tradisional di era modern seperti ini cukup mengejutkan."Menarik," gumam Ryan dalam hati. "Masih ada yang mempertahankan jalan seni bela diri di dunia yang energi qi-nya telah menipis inii."Sherly berusaha bangkit, namun kakinya gemetar hebat. Selama bertahun-tahun berkarir sebagai pengawal elit, ini pertama kalinya dia merasakan tekanan yang begitu mencekam. Bahkan di bawah terik matahari sore, keringat dingin mengalir di punggungnya."Kau tidak perlu setakut itu," ujar Ryan dengan nada tenang. "Aku tidak berniat menyakiti siapapun."Meski berusaha menekan auranya, hawa membunuh yang telah meresap ke dalam setiap sel tubuhnya selama ribuan tahun tidak mudah dihilangkan. Bahkan tanpa basis kultivasinya, kehadirannya tetap meng

    Last Updated : 2025-01-31
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 8 - Ancaman Tersembunyi

    Ryan Drake berdiri di tepi jalan, menatap mobil Alicia yang menjauh membawa putrinya. Di genggamannya masih terasa kehangatan tangan mungil Lena yang berusaha menggapainya. Setelah ribuan tahun di Alam Kultivasi, ini pertama kalinya dia merasakan dorongan kuat untuk melindungi seseorang.Sementara itu, Alicia duduk tegang di balik kemudi. Sherly yang duduk di kursi belakang masih tampak gemetar, teringat aura mengerikan yang terpancar dari Ryan Drake."Sebagai praktisi bela diri," Sherly membuka pembicaraan dengan hati-hati, "saya bisa merasakan ada sesuatu yang sangat tidak biasa dari pria itu."Alicia mengangkat alisnya sedikit, memilih untuk tidak menanggapi."Meski saya tidak tahu banyak tentangnya," Sherly melanjutkan, "tapi insting saya sebagai praktisi bela diri bisa merasakan ada sesuatu yang... mengerikan dalam dirinya.""Kau pasti salah," Alicia mencibir. "Di dunia ini tidak ada yang mengenal Ryan Drake lebih baik dariku. Dia hanya orang biasa, tidak lebih."'Ryan Drake?' She

    Last Updated : 2025-01-31
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 9 - Pembunuh Bayaran

    Dalam kegelapan malam, Zhuo Ming–pembunuh bayaran kelas atas yang terkenal di dunia bawah tanah, menyeringai dalam hati. Targetnya begitu dekat, tak menyadari bahaya yang mengintai. Namun sebelum tangannya menyentuh membuka jendela lebih lebar, Lena tiba-tiba bangun dan bangkit dari tempat tidurnya. Air mata masih membekas di pipinya—sisa-sisa kesedihan karena Ryan tidak diizinkan ikut pulang. Dengan langkah pelan, gadis kecil itu berjalan menuju jendela. "Aku yakin Paman masih di sekitar sini," gumamnya pada diri sendiri. Tanpa ragu, dia membuka jendela kamarnya dan memandang ke arah pohon besar yang tumbuh di dekat dinding. Zhuo Ming mundur ke dalam bayangan, terkejut dengan tindakan tak terduga targetnya. Namun seringai kejam segera menghiasi wajahnya—ini justru membuat pekerjaannya lebih mudah. Tidak perlu repot-repot menyusup masuk. Dengan kelincahan yang mengejutkan, Lena mulai memanjat turun menggunakan dahan-dahan pohon. Darah Iblis Surgawi dalam tubuhnya secara nalur

    Last Updated : 2025-02-01
  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 10 - Tawaran Alicia

    "Biar saya bantu—" Sherly mencoba menawarkan bantuan, tapi Ryan memotongnya."Kau bawa saja mereka kembali," ujar Ryan dengan nada yang membuat bulu kuduk Sherly meremang. "Aku akan mengurusnya di sini."Sherly mengangguk pelan mendengar perintah Ryan, lalu menggiring Alicia dan Lena kembali ke vila. Dia tidak berani membantah pria yang selalu membuatnya takut itu."Paman! Aku mau sama Paman!" Lena masih meronta dalam gendongan Sherly."Lena, sudah malam. Kita harus tidur," Alicia berusaha membujuk putrinya dengan suara lembut, meski tangannya masih gemetar akibat kejadian tadi.Malam ini Alicia memutuskan Lena akan tidur di kamarnya. Dia tidak berani membiarkan putrinya sendirian setelah apa yang terjadi."Mama... aku mau Paman..." Lena terus terisak sambil mencengkeram selimut."Sssh, tidurlah sayang." Alicia mengusap rambut putrinya dengan lembut, berusaha menyembunyikan kekhawatiran dalam suaranya.Setelah Lena terlelap, Alicia menoleh pada Sherly yang berdiri di dekat pintu. "Sia

    Last Updated : 2025-02-02

Latest chapter

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 137 - Pengajaran Pertama

    Kelas yang membosankan.Ryan Drake duduk dengan tenang di hadapan Lena, mengawasi gadis kecil itu yang sedang mencoba menulis karakter Teks Dao di lembar kertas putih. Jemari mungilnya menggenggam kuas dengan canggung, menciptakan goresan yang tak beraturan dan jauh dari bentuk ideal.Ini pertama kalinya Ryan menjadi guru dalam hidupnya—terlebih lagi, mengajarkan praktik kultivasi. Selama ribuan tahun sebagai Iblis Surgawi, tak terhitung orang yang datang mencari bimbingannya, berlutut di pintu masuk istana perinya, memohon dan menyembah. Namun tak peduli siapapun mereka atau sebesar apapun bakat yang mereka miliki, Ryan selalu menolak dengan kejam.Dia selalu menghindari masalah yang tak perlu. Pengikut setia di sekitarnya sudah lebih dari cukup untuk membantunya menyelesaikan berbagai urusan. Mengenai para pengikut ini, Ryan bahkan tak pernah memikirkannya lebih jauh.Murid, bagaimanapun, berbeda dari pengikut. Hubungan guru-murid mirip seperti hubungan pewaris. Selama perjal

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 136 - Awal Jalan Kultivasi

    Setelah makan siang, Ryan Drake dan Cynthia Carlson kembali ke Star Lake bersama gadis kecil itu. Perjalanan pulang berlangsung dalam keheningan yang nyaman, dengan Lena tertidur pulas di kursi belakang—kelelahan setelah aktivitas seharian. "Dia benar-benar menguras semua energinya hari ini," ujar Cynthia sambil melirik ke belakang, nada suaranya jauh lebih lembut dibanding ketika mereka berangkat pagi tadi. Ryan mengangguk. "Anak-anak memang seperti itu. Meledak-ledak, lalu habis seketika." Saat mereka sampai, vila tampak sunyi. Ryan menggendong Lena yang masih tertidur dan membawanya ke dalam. Cynthia mengikuti dengan langkah pelan, raut wajahnya menampakkan kelegaan karena akhirnya bisa beristirahat. "Sepertinya Alicia dan Sherly masih belum kembali," ujar Ryan setelah memeriksa seluruh ruangan. Cynthia menghela napas. "Penelitian ini benar-benar menyita waktu mereka. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya bekerja seharian di laboratorium." "Kau bisa beristirahat di k

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 135 - Kebersamaan di Taman Bermain (II)

    Dalam sekejap mata, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Mereka sudah berada di luar taman bermain dan menemukan sebuah restoran tradisional Windhaven di dekatnya. Aroma masakan khas menguar dari pintu restoran yang terbuka, membuat perut mereka bergema dengan suara kelaparan. Melihat Ryan Drake dan Lena memesan satu meja penuh makanan, Cynthia Carlson merasa tertekan. Dua orang ini benar-benar seperti dua ember nasi tanpa dasar. "Kalian yakin bisa menghabiskan semua ini?" tanya Cynthia tak percaya. "Tentu saja!" jawab Lena bersemangat. "Aku sangat lapar!" Ryan hanya tersenyum, mulai menikmati hidangan dengan tempo yang lebih tenang dibanding putrinya yang makan dengan lahap. "Ryan Drake, apa yang telah kau lakukan sebelumnya?" tanya Cynthia Carlson sambil menatap Ryan yang duduk di seberangnya. Mendengar pertanyaan Cynthia, Ryan mengangkat kepalanya, dan setelah memikirkannya sejenak, dia tersenyum. "Sebelumnya, aku tinggal di tempat khusus selama bertahun-tahun.

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 134 - Kebersamaan di Taman Bermain

    Setelah episode ini, tidak ada hal tak terduga terjadi lagi. Perjalanan mereka menuju taman bermain berlangsung tanpa hambatan. Ryan sesekali melirik ke arah kaca spion, memastikan tidak ada lagi yang mengikuti mobil mereka. Lalu lintas pagi itu pun cukup lengang, membuat mereka bisa sampai di tujuan lebih cepat dari perkiraan.Ryan Drake dapat dengan jelas merasakan bahwa setelah peristiwa penyergapan itu, sikap Cynthia terhadap dirinya jauh lebih baik. Tatapan curiga dan waspada yang sebelumnya selalu wanita itu tujukan padanya kini berganti menjadi sorot penuh rasa hormat, meski masih ada sedikit keraguan di dalamnya.Setidaknya ketika berbicara, Cynthia tidak lagi sedingin sebelumnya. Nada suaranya lebih hangat, bahkan sesekali dia tersenyum tipis menanggapi komentar-komentar Ryan."Kau tadi mengalahkan mereka semua dengan sangat mudah," komentar Cynthia saat mereka membelikan Lena es krim di taman bermain. "Dari mana kau belajar seperti itu?"Ryan hanya mengangkat bahu. "Pen

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 133 - Memberi Pelajaran

    Sebelum Cynthia bisa protes lebih lanjut, Ryan sudah keluar dari mobil. Dengan langkah tenang namun penuh waspada, dia berjalan mendekati mobil hitam yang berhenti beberapa meter di belakang mereka. Dari dalam mobil, lima pria bertubuh kekar keluar dengan wajah garang. Tiga di antaranya memegang tongkat baseball, sementara dua lainnya mengeluarkan pisau lipat dari saku mereka. "Lihat siapa yang datang ini," salah satu dari mereka berkata dengan nada mengejek. "Pengawal kecil tampan yang berani." "Kau lebih pantas menjadi gigolo daripada pengawal." Tawa penuh penghinaan menyeruak dari para pria itu. Mendengar ejekan mereka, Ryan tidak merespon. Matanya hanya mengamati kelima pria itu dengan tenang, seolah menilai ancaman yang mereka berikan. "Hei bocah tampan, kami punya pesan untuk Alicia Moore," kata pria lain sambil mengarahkan pisaunya ke arah Ryan. "Dia sebaiknya menarik diri dari proyek kosmetiknya, atau hal buruk akan terjadi pada orang-orang yang dia sayangi." "Begitu

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 132 - Penguntit Misterius

    Sarapan pagi telah usai dengan irama ceria ini. Meja makan yang tadinya penuh dengan berbagai hidangan kini hampir kosong, menyisakan beberapa remah roti dan piring-piring yang telah dibersihkan dari makanan. Dengan ekspresi tercengang, Cynthia Carlson memperhatikan Ryan Drake dan Lena yang telah menghabiskan semua makanan di depan mereka. Nafsu makan mereka berdua yang begitu besar tanpa sadar mempengaruhi Cynthia, hingga ia pun ikut menikmati telur dadar ekstra yang disediakan Sebastian. "Aku tidak pernah melihat Lena makan sebanyak ini," komentar Cynthia sambil menyeka mulutnya dengan serbet. "Biasanya dia hanya menyentuh sedikit makanannya." Ryan tersenyum tipis. "Gadis kecil yang sedang tumbuh butuh banyak energi," ujarnya ringan. Lena melompat dari kursinya dengan gerakan lincah. Dengan mata berbinar penuh semangat, gadis kecil itu berlari ke arah Cynthia Carlson dan menarik ujung bajunya. "Bibi Cynthia, kamu sudah berjanji padaku untuk menemani kita ke taman bermain h

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 131 - Kehangatan Pagi Hari

    Dengan senyum licik di wajah merah muda gadis kecil itu, tangan kecilnya menggaruk hidung Ryan Drake secara berirama. Sensasi geli di hidungnya membuat Ryan menahan keinginan untuk bersin, sementara dia tetap berpura-pura tidur. Melalui celah matanya yang sedikit terbuka, dia mengamati putrinya dengan penuh kasih sayang. Lena menatap wajah "tertidur" ayahnya dengan tatapan jahil, tidak menyadari bahwa Ryan sebenarnya mengawasi setiap gerakannya. Gadis kecil itu mengulurkan tangannya lagi, kali ini menyentuh pipi Ryan. Melalui celah matanya, menatap gadis kecil di sampingnya, Ryan Drake merasakan kehangatan yang berbeda di dalam hatinya, perasaan ini adalah sesuatu yang belum pernah dirasakannya sebelumnya. Bahkan saat menjadi penguasa tertinggi sebagai Iblis Surgawi, menakutkan di ribuan planet, tidak ada perasaan yang bisa menandingi kelembutan yang dia rasakan saat ini. Hanya perasaan terhubung oleh darah saja membuat orang melupakan segala kekhawatirannya. Ketika jari-j

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 130 - Rumput Biru (II)

    Melihat dua Rumput Biru di mata air, senyum tipis muncul di wajah Ryan Drake. Meskipun kedua Rumput Biru itu masih membutuhkan waktu beberapa ratus tahun lagi untuk mencapai kematangan penuh, hal ini bukanlah masalah baginya. "Raja Obat Zein memiliki formasi yang dapat mempercepat pertumbuhan ramuan," Ryan mengingat pengetahuan yang diperolehnya selama ekspedisinya ke Sekte Raja Obat. "Dan aku telah mempelajari teknik itu." Saat membuat keributan besar di Sekte Raja Obat dahulu, Ryan sempat mengakses Paviliun Koleksi mereka dan mempelajari gulungan spiritual berisi formasi untuk mempercepat pertumbuhan ramuan. Formasi ini tidak memerlukan bahan-bahan langka, cukup dengan jimat dasar untuk membuatnya berfungsi. "Di Bumi mungkin tidak ada kristal spiritual," Ryan merenung, "tetapi jimat giok yang terbuat dari batu giok berkualitas tinggi setelah perlakuan khusus juga bisa berfungsi sebagai medium." "Sepertinya, selanjutnya, aku harus menemukan batu giok yang bagus," Ryan berbisik

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 129 - Rumput Biru

    Mengikuti fluktuasi energi spiritual ini, Ryan Drake berjalan maju dengan langkah tenang namun penuh antisipasi. Cahaya bulan yang temaram menyusup di antara celah dedaunan, memberi penerangan samar bagi jalurnya yang berkelok. Semakin dalam dia melangkah, semakin kuat energi spiritual yang dia rasakan, hingga akhirnya, ia mencapai sebuah mata air. Mata air kecil ini terletak di sebelah lereng gunung, tersembunyi di balik bebatuan dan pepohonan yang lebat. Permukaannya berkilau lembut, memantulkan cahaya bulan yang pucat. Ryan merasakan kedamaian aneh saat mendekati mata air itu. "Ini bukan mata air biasa," gumamnya, merasakan kosentrasi energi spiritual yang luar biasa. Di sekitar mata air, tata letak energi spiritualnya jauh lebih padat dibandingkan dengan tempat lain yang pernah dia temukan di Bumi. Bahkan Ganoderma lucidum yang telah ditemukannya sebelumnya, aura di sekelilingnya tidak sepadat aura di sekitar mata air ini. Ryan tersenyum tipis. Dia tahu bahwa tempat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status