Home / Fantasi / ISTRI KECIL SANG KAISAR / Apa Nyawa tidak berarti?

Share

Apa Nyawa tidak berarti?

Author: Rizkymutha14
last update Last Updated: 2023-12-29 12:02:47

Pelayan yang di kirim oleh selir pertama, bersujud di hadapan Shen Jin dengan tubuh yang gemetar bahkan terlihat juga keringat dingin di dahi pelayan paruh baya itu.

Dirinya terlalau bodoh dan menganggap remeh Shen Jin yang dirinya pikir adalah wanita yang mudah di tindas. dia masih tidak percaya dengan rumor yang beredar yang mengatakan Putri dari kerajaan Ruyi adalah wanita bodoh, jelek dan gila. Tapi, setelah berhadapan langsung dengan Shen Jin sungguh bertolak belakang dengna rumor yang di dengarnya.

Mengingat kebodohannya hari ini yang di buatnya, tubuhnya semakin gemetar hebat. 

"Yang Mulia permaisuri, mohon ampuni hamba. Hamba terpaksa melakukannya," lirih pelayan paruh baya itu yang masih terus bersujud. Bagi Shen Jin, pertunjukan dalam konflik antara pelayan dari selir lain dan isrti dari Kaisar sering ia jumpai dalam drama-drama yang sering dia tonton.

 "Hm. peran seperti ini sudah sering aku melihatnya di drama yang aku tonton. Setelah mereka gagal dalam misi yang sudah di rencanakan, pasti akan merencanakana hal licik lainnya," gumam Shen Jin dalam hati. Kemudian, terlintas sebuah ide menjadikan pelayan wanita paruh baya itu sebagai mata-mata.

"Baiklah, aku akan mengampunimu tapi dengan satu syarat. Mulai dari sekarang kau harus berada di pihakku dan menjadi mata-mata bagi setiap selir. Aku pastikan hidupmu akan terbebas dari hukuman Sang Kaisar dan bahkan lebih terjamin di banding dengan mengikuti selirmu itu?" pelayan wanita itu mendongak melihat ke arah Shen Jin yang sedang duduk santai.

 Pelayan wanita paruh baya tersebut mentap geram Shen Jin.

"dasar wanita licik, sampai mati pun aku tida akan berkhianat pada Tuanku," umpatnya dalam hati.

"Jangan mengumpat seperti itu, aku tahu apa yang ada di dalam pikiran dan hatimu itu," ucapnya terus terang. pelyan itu membungkukkan kembali kepalnya engan cepat.

"Hamba tidak berani, Yang Mulia!" 

"Dasar wanita ular, kau pikir aku tidak tahu apa yang ada dalam isi otakmu?" geramnya. Kemudian, terdengar suara langkah kaki dari luar. dari kejaihan Shen Jin bisa mengenali suara langkah kaki yang terdengar tegas dan berwibawa. 

"Wah, sepertinya kaisar sudah kembali?" Shen Jin sengaja menekan kata 'Kaisar' untuk membuktikan kalau ancaman Shen Jin tidaklah main-main. 

Dalam keadaan masih bersujud, Kaisar Bai Li Yuan yang datang bersama dengan pangeran Liu Jun serta Yuyien yang membawa makana karena makan malam yang siao di sajikan, terkejut ketika melihat ada seorang pelayan yang sangat di kenalnya tengah bersujud di hadapan Shen Jin.

Tanpa mengatakan apapun, Kaisar Yuan melangkah masuk di ikuti Yuyien di belakangnya, sementra pangeran Liu jun lebih memilih menunggu di luar.

Kaisar Yuan nmelirik pelayan itu melaui ujung matanya dan detik kemudian kembali memandang Shen Jin. Dia terus berjalan ke arah Shen Jin seraya menampilkan senyum menawannya.

"Apa tejadi sesuatu?" tanyanya seraya mendudukan bokonnya di kursi yang empuk.  

"Seperti yang kau lihat, belum sehari aku tinggal disini tapi sudah ada yang mencari masalah denganku. Sungguh menyebalkan," jawabnya. Raut wajah Shen Jin terlihat sangat jenuh dan itu membuat Kaisar Bai Li Yuan menjadi tidak senang. Pelayan iyu semakin gemetar mendengar ucapan Shen Jin.

" Apa yang dia laukan hingga membuatmu marah seperti ini?' Kaisar Yuan membelai lembut pucuk kepala Shen Jin. Namun, tanpa di duga Shen Jin malah menepis kasar tangan Kaisar.

"Jangan menyentuhku! Pasti tannganmu itu sudah menyentuh selir-selirmu yang lain buka?" uacp Shen Ji dengan nada ketus. Sikap Shen jin itu membuat yang lainnya menatap horor. Yuyien yang berdiri di samping Kaisar, meraskan lehernya tercekat dan tiba-tiba pasokan oksigen di paru-parunya terasa menipis.

"Ya ampun Tuan Putri, apa yang Anda lakukan?" gumamnya dalam hati. raut wajah Shen Jin terlihat sangat tegang dan ketakutan.

pasalnya, baru kali ini ada yang berani bersikap kurang sopan terhadap Kaisar. Yuyien sungguh mengkawatirkan Shen Jin terkena amukan Sang Kaisar yang terkenal dengan kekejamannya dan tanpa memandang siapa orang tersebut.

tetapi. apa yang mereka takuti di luar pemikiran. Kaisar mencekal tengkuk leher Shen Jin dan langsunng menyatukan bibirnya dengan bibir Shen Jin.

Semua orang terkejut melihat adegan romantis tersebut, detik kemudian mereka menundukkan kepala tidak berani meliaht lebih lama adegan tersebut atau mata mereka akan di congkel hari itu juga.

Shen Jin membelakan mata dam reflek saja tangannya malah mmeremas baju Kaisar. sejenk, Shen Jin terbuai dengan permainan bibir Kaisar Yuan. Detik kemudian, Shen Jin memberontak dan mencoba mendorong tubuh Kaisar Yuan sekuat tenaga. tetapi Kaisar Yuan malah semakin memperdalam pagutannya sehingga Shen Jin terpaksa menggigit kecil bibir Kaisar Yuan. Dan itu membuat Kaisar Yuan sedikit tersentak dan langsung melepaskan pagutannya. 

"Dasar tidak tahu malu, apa kau tidak lihat masih banyak orang di sini? Kau sepertinya berniat membunuhku secara perlahan sampai aku hampir kehilangan pasokan oksigen ku," ocehnya. 

"Apa jika tidak ada orang, kita bisa melakukannya?" Shen Jin menepuk jidatnya karena melontarkan pertanyaan yang salah. 

"Dalam mimpimu!" Shen Jin langsung beranjak dari duduknya, namun langsung di hentikan oleh Kaisar. Tangannya langsung di genggam dan menariknya hingga terduduk di pangkuan sang Kaisar.

"Kau, lepaskan aku," desisnya. Shen menatap nyalang Kaisar Yuan, namu Kaisar malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Diamlah atau kau akan mebangunkan singa yang sedang tertidur," bisiknya. Shen Jin pun tidak lagi memberontak dan lebih memiloh untuk diam. setelah Shen Jin diam, Kaisar Bai Li Yuan menatap dingin pelayan yang masih bersimpuh dan mulai mengitrogasinya.

"Apa yang kau lakukan hingga membuat istriku marah seperti ini?" tanyanya pada pelayan wanita paruh baya itu dengan nada dingin.

Pelayan selir pertam itu semakin gemetar mendapat pertanyaan dari Kaisar Bia Li Yuan. Lidahnya terasa kelu dan tenggorokannya mendadak kering. Kaisar Bai Li Yuan mentap tajam karena tidak mendapat jawaban dari pelayan itu.

"Sepertinya nyawamu sudah tidak berati lagi. Baiklah, jika itu yang memang kau inginkan." pelayan itu langsung mendongak, raut wajah pelayan itu sudah terlihst sangat pucat. "Liu Jun, penggal kepanya lalu gantung di tengah tanah lapang dan tubuhnya berikan pada peliharaanku," sambungnya. Mendengar namanya di panggil, Pangeran Liu Jun yang sama kejamnya dengan Kaisar Bai Li Yuan masuk seraya memgang pedang yang sudah terlepas dari sarungnnya.

Sedangkan Shen Jin yang duduk dipangkuan Kaisar langsung menatap Kaisar dengan ekspresi terkejut.

"Yang Mulia, mohon ampuni hamba," jerit pelayan wanita itu dengan histeris. Liu Jun berjalan ke arah pelaya itu. kini nyawanya sudah berada di ujung tanduk. liu Jun berdiri di belakang pelyang paru baya itu dan siap menebas kepalnya. da mulai mengayunkan pedangnya, Shen Jin menatap panik, saat jarak pedang tersebut hampir menyentuh lehernya, Shen Jin berteriak dan memintanya berhenti.

"BERHENTI!" Pangeran Liu Jun langsung menhan gerakannya dan mentap Shen Jin. " Yang Mulia, apa nyawa mereka itu segitu tidak berarti di matamu? Kenapa tidak memberikan hukuman tanpa harus menghilangkan nyawa? Ya, aku tahu perbuatannya ini memang terbilang sedikit kejam dengan cara memberikan suplemen yang sudah di campur oleh ramuan pencegah kandungan. tapi, untung saja aku sudah terbiasa dalam hal medis dan mengenal obat-obatan, jadi aku tahu kandungan kimia yang berbahaya dalam sup itu." Shen Jin menjelaskan secara terperinci. namun, tanpa dia sadari perkataannya tersebut malah akan membuka jati dirinya sendiri.

Kaisar Bai Li Yuan, mengepal sebelah tangannya. tiba-tiba saja suhu di ruangan itu turun drastis, Yuyien bergidik ngeri merasakan aura membunuh yang terpancar dari tubuh Kaisar Bai Li Yuan. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Makana Aroma Surga

    Suhu ruangan di kamar utama Kaisar dan permaisuri Bai terasa begitu mencekam. Shen Jin yang duduk di sampingnya bergidik ngeri. Detik kemudian, Shen Jin menangkup sebelah pipi Kaisar Yuan untuk meredam amarahnya. "Kaisar?" panggil Shen Jin dengan nada begitu lembut. Kaisar Yuan sedikit tersentak atas perlakuan yang dilakukan oleh Shen Jin. Kaisar Yuan langsung menatap Shen Jin lembut, amarah yang hampir meledak akibat pelayan yang berusaha meracuni Shen Jin. Yueyin berjalan ke arah meja yang dimana Shen Jin dan Kaisar duduk. Yuyien meletakan nampan berisi makanan dan menaruh satu persatu mangkuk dan piring di atas meja. Shen Jin yang sejak tadi tidak memperhatikan Yuyien meletakan makanan itu, seketika membelalak melihat makanan yang terlibat aneh. "Aku tidak apa-apa, selain itu aku telah menyuruh meminumnya untukku. Anggap saja aku sedang menghukumnya," ucap Shen Jin dengan tenang. Kaisar Yuan tidak memberikan jawaban dan kembali memandang ke arah pelayan utusan selir pertama. "Ha

    Last Updated : 2024-01-04
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Rahasia yang Terungkap

    Setelah makan malam dilakukan, suasana kamar menjadi sunyi dengan kehadiran Shen Jin dan Kaisar Yuan yang tersisa. Keduanya duduk di sisi tempat tidur, menjaga jarak di antara mereka. Meskipun begitu, keheningan yang tercipta di antara mereka terasa mengandung tegang dan misterius. Ekspresi wajah Shen Jin dan Kaisar Yuan pun mencerminkan getaran yang kompleks.Dalam keheningan yang memenuhi ruangan, cahaya samar dari lilin menyoroti wajah mereka yang penuh dengan misteri. Shen Jin, dengan tatapan tajamnya, mencerminkan pertimbangan yang dalam, sementara Kaisar Yuan terlihat merenung dengan pandangan yang dalam dan sarat makna.Suasana yang tercipta begitu intens, seolah waktu terasa melambat dalam ruangannya sendiri. Kedua sosok tersebut, dengan aura yang mereka bawa, berhasil menciptakan atmosfer yang sarat akan intrik dan emosi yang bergejolak. Keberadaan keduanya secara diam-diam telah mengubah dinamika ruangan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di udara.Kaisar Yu

    Last Updated : 2024-03-03
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Aku Tahu Racun Dalam Tubuhmu

    Shen Jin merasa tersentak ketika kesadaran mulai kembali kepadanya. Ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya dan disadari bahwa dirinya berada dalam tubuh orang lain. Namun, kejutan terbesar datang ketika ia membuka mata dan mendapati dirinya mengenakan pakaian pengantin. Kesialan semakin menyelimutinya saat mengetahui bahwa ia harus menggantikan pernikahan Putri dari Ratu Yuhe.Suasana semakin tegang ketika Shen Jin merasakan pundaknya disentuh oleh seseorang. "Jika kau bukan Yi Xuiying, di mana Yi Xuiying yang sebenarnya? Dan bagaimana kau dapat membuktikan bahwa kau bukan mata-mata yang dikirim oleh Kerajaan Ruyi?" tanya Kaisar Yuan dengan nada yang penuh tekanan.Saat itu, Shen Jin menyadari bahwa perjalanannya di dalam tubuh orang lain tidaklah mudah. Ia harus menemukan caranya untuk membuktikan identitas aslinya dan menghadapi tekanan dari Kaisar Yuan yang mencurigainya. "Apa manfaatnya bagiku untuk menjadi seorang mata-mata, mengingat bahwa kamu sendiri telah menyaksikan aku m

    Last Updated : 2024-03-20
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Pulang Ke Rumah

    Shen Jin duduk di kursi santai seraya menopang dagu dengan raut wajah yang terlihat kesal. Shen Jin kesal ketika mengingat dirinya sudah berada di tempat tidur sang Kaisar."Huff, bagaimana bisa aku bisa berada di tempat tidur? apakah semalam dia melakukan sesuatu padaku? tapi aku tidak merasakan apa-apa dan pakaian yang aku kenakan masih lengkap. semoga saja dia tidak berbuat macam-macam," gerutunya. Diasaat dirinya yang tengah kesal, tiba-tiba saja Yueyin masuk dengan langkah yang melesat tanpa ia kontrol, sehingga ia hampir saja menabrak Shen Jin. "Yueyin, bisakah kau lebih berhati-hati? hampir saja kau menabrak ku," ucap Shen Jin dengan nada ketus hingga ia sampai beranjak dari duduknya takut, Yueyin menabrak dirinya. Yueyin sang siluman kucing memang kadang suka melakukan hal ceroboh, bukan tanpa alasan ia melakukan hal seperti itu tetapi karena ada hal yang sangat mendesak."Maafkan hamba Tuan Putri," sahut Yueyi dengan nafas tersengal-sengal, ia pun meletakan nampan yang berisi

    Last Updated : 2024-03-24
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Perkataanmu, Bagai Sayuran Busuk.

    Di kerajaan Ruyi, hadiah yang di pilih secara langsung oleh kaisar untuk keluarga kerajaan Ruyi, kini sudah sampai di tempat tujuan. Karena pengiriman hadiah dari kerajaan Bai Li Yuan sekitar pukul 03.00 dini hari, mereka baru sampai pagi ini. Penjaga di gerbang utama sontak saja terkejut, melihat kedatangan rombongan dari kerajaan Bai Li Yuan. Utusan kerajaan Bai Li Yuan datang dengan kereta kuda. Ada lima kereta kuda tengah berbaris di depan orang yang menunggang seekor kuda, dan kelima kereta kuda itu adalah kereta barang. Utusan dari kerajaan Bai Li Yuan pun berhenti di depan gerbang utama kerajaan Ruyi, dia langsung mengeluarkan tanda pengenal pada para penjaga di depan gerbang. "Kami adalah utusan dari kerajaan Bai Li Yuan, beritahukan rajamu agar dia menyambut kedatangan Yang Mulia Kaisar pagi ini. Tapi sebelum itu yang mulia Kaisar memerintahkan kami untuk memberikan hadiah ini kepada raja Ruyi!" seru orang yang yang ada di atas kuda. Dengan cepat salah satu prajurit yan

    Last Updated : 2024-03-26
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Rencana Menginap

    Hadiah yang di kirimkan oleh istana kerajaan Bai Li Yuan, di kumpulkan di depan halaman Aula utama kediaman raja Ruyi. Keluarga kediaman raja Ruyi tercengang ketika melihat hadiah yang sudah di letakan di halaman kediaman raja Ruyi hampir memenuhi satu halaman kediaman raja Ruyi. "A-apa ini?" ucap Ratu Yuhe tergagap. Dia menutup sedikit mulutnya yang ternganga karena terkejut. "Ibu, apa semua hadiah ini dari kaisar kejam itu?" celetuk Xionglue yang berdiri di samping Ratu Yuhe."Ini memang barang dari kerajaan Bai Li Yuan, ukiran ular putih yang ada di peti-peti itu adalah lambang dari kerajaan itu," imbuh raja Ruyi. Disaat mereka tengah sibuk mengamati hadiah-hadiah yang dikirimkan oleh kerajaan Bai Li Yuan, tiba-tiba seorang pengawal yang berjaga di gerbang utama berlari dan langsung bersujud. "Lapor Yang Mulia, kereta rombongan kerajaan Bai Li Yuan sudah ada di depan gerbang. Mereka meminta Yang Mulia raja beserta keluarga, secara langsung menyambut mereka," lapornya. Raja Ru

    Last Updated : 2024-03-28
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bukankah, Keadaanku sekarang ini sudah lebih baik.

    Raja Ruyi, Ratu Yuhe dan Putri Xionglue menengadah dan memandang ke arah suara tersebut. Melihat siapa yang ada di balik Shen Jin, semuanya langsung bersujud memberi hormat. Tubuh mereka terlihat sedikit gemetar dan keluar keringat dingin dari pelipis. Kaisar Yuan melangkah menghampiri Shen Jin. Matanya yang tadi terlihat teduh, langsung menajam melihat orang-orang yang sudah menghina istri kecilnya itu."Bangunlah!" Raja Ruyi dan yang lainnya perlahan berdiri dengan kepla masih menunduk. Mereka tidak berani untuk bersitatap langsung dengan Kaisar. "Seperti inikah kalian menyambut kedatangan tamu? Bukankah sebelumnya sudah aku peringatkan, dalam tiga hari aku akan datang kembali bersama istriku dan saat itu juga aku tidak ingin melihat kejadian waktu itu terulang kembali, tetapi sepertinya peringatanku itu kalian anggap sebaga bualan belaka saja," ujar Kaisar Yuan. Raja Ruyi, Ratu Yuhe, dan Putri Xionglue bersamaan menengadah melihat ke arah Kaisar Yuan."Kaisar Yuan, mohon ampuni h

    Last Updated : 2024-04-01
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Ini Bagianku, Kau Ambil Saja Di Piring Yang Lain.

    Mereka pun beranjak dari sana dan berjalan menuju ke rumah yang ada di tengah sawah. Sudah sangat lama sekali ShenJin tidak menikmati pemandangan alam yang indah seperti itu. Karena di zamannya, sudah jarang sekali di temukan area pesawahan atau taman kota yang indah seperti di zaman kuno saat ini. Shen Jin, berjalan dengan begitu riang dan bahagia sekali di temani oleh Yueyin, seakan tidak merasakan beban apapu. Shen Jin terkadang bercanda dan menggoda Yueyin yang terlihat sangat caggung. Kaisar Yuan yang berjalan di belakangnya memandang Shen Jin dengan begitu bahagia. Baru kali ini ia merasakan getaran aneh dalam hatinya, entah apa yang ia rasakan jika setiap kali ia berada dekat dengan Shen Jin jantungnya selalu berdebar kencang.Tanpa terasa, mereka pun samapai di rumah yang terlihat sudah sangat tua dan hampir bobrok itu. Shen Jin dan yang lainnya begitu miris melihat keadaanya. Suasana rumah itu tampak sepi bagai tak berpenghuni. Disaat tengah memperhatikan keadaan rumah y

    Last Updated : 2024-04-04

Latest chapter

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 106

    Setelah dentingan senjata tak lagi terdengar, keheningan yang mencekam. Xiu Juan dan Rouyue, yang sebelumnya bersembunyi di dalam kereta, saling bertukar pandang penuh keraguan sebelum akhirnya memberanikan diri keluar. Dengan langkah hati-hati, mereka melangkah menghampiri Jin Yu yang berdiri tegap di depan kereta kuda, masih di atas kudanya yang menginjak-injak tanah dengan resah."Tuan, apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Xiu Juan dengan nada lembut, hampir seperti bisikan yang menguap ke dalam malam. Angin dingin menyapu helaian rambutnya, menambah dramatis suasana.Tanpa banyak kata, Jin Yu melompat turun dari kudanya dengan gerakan yang begitu cepat dan penuh percaya diri. Ia kini berdiri tegap di hadapan Xiu Juan, tatapannya setajam pisau."Semuanya sudah terkendali. Kalian tidak perlu merasa takut lagi," ujarnya dengan nada yang dingin namun tegas, seperti lapisan baja yang menyembunyikan sesuatu di dalamnya. Kalimatnya tegas, tetapi menyimpan kesan tak terbantahkan bahwa

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 105

    Pagi hari tiba membawa cahaya keemasan yang memancar dari ufuk timur. Udara segar dan dingin menyentuh kulit. Suara burung-burung berkicau di taman istana, mengiringi langkah kaki yang melangkah keluar dari aula utama. Aroma teh hijau panas dan roti kukus manis memenuhi udara, membuat perut keroncongan. Cahaya matahari yang lembut memancar melalui celah jendela menerangi ruangan yang masih sunyi. Di luar, suara air yang mengalir dari kolam istana dan suara lonceng yang berbunyi di menara kota menambahkan kesan alami pada pagi hari yang cerah. Pohon-pohon bambu yang tinggi dan lurus berdiri di sekitar , membentuk sebuah pagar alami yang indah. Batu-batu granit yang berwarna abu-abu terhampar di jalan kota membentuk sebuah jalan yang luas dan megah. Di desa Daiyang, pangeran Jin yu dan yang lainnya tengah menikmati kudapan pagi yang di sediakan oleh penginapan tersebut. Jin yu tampak sedikit murung setelah kejadian malam itu, saat dia dan Xiu menikmati sinar bulan. Begitu pun denga

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 104

    Di kamar Xiu Juan dan Rouyue, setelah selesai membersihkan diri, keduanya tengah duduk menikmati makan malam sederhana yang disajikan oleh penginapan. Aroma sup ayam yang hangat dan nasi putih yang baru matang memenuhi udara, menciptakan suasana yang menenangkan.Setelah selesai makan, Rouyue yang sudah kelelahan memilih untuk pergi tidur. "Xiu Juan, aku sudah mengantuk. Aku mau pergi tidur dulu," ucap Rouyue seraya menguap panjang, matanya setengah tertutup."Baiklah. Kau pergi tidur saja dulu. Aku akan membersihkan ini semua," jawab Xiu Juan sambil tersenyum lembut. Rouyue mengangguk seraya melangkah ke arah tempat tidur, matras bambu yang empuk dan selimut sutra yang hangat menantinya.Sementara itu, Xiu Juan membereskan piring dan mangkuk kotor yang ada di atas meja. Dengan hati-hati, ia memindahkan piring dan mangkuk kotor itu ke luar kamarnya dan meletakkannya di atas meja kecil yang sudah tersedia di samping pintu kamarnya.Setelah selesai, ia tidak langsung masuk ke kamar mela

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 103

    Jarak tempuh antara kerajaan Bai Li Yuan memakan waktu kurang lebih satu minggu. Mereka baru menempuh perjalanan selama tiga hari dan telah sampai di kota Shangxi. Kota ini penuh dengan keramaian dan hiruk pikuk, jalan-jalannya dipenuhi oleh pedagang yang menawarkan dagangan mereka, dan aroma rempah-rempah yang kuat menyelimuti udara."Kita mencari penginapan di desa ini saja," ucap Shen Zhibai lembut. Jin Yu dan He Shen mengangguk, lalu mereka turun dari kuda saat melihat sebuah bangunan besar di depan mereka. Bangunan itu terbuat dari kayu jati yang kokoh, dengan lentera merah menggantung di pintunya, memberi kesan hangat dan mengundang.Jin Yu yang berdiri di samping kereta kuda, mengetuk jendelanya dengan pelan. Xiu Juan sedikit menyingkap tirai jendelanya, matanya yang tajam mengamati sekitar."Nona, malam ini kita istirahat di penginapan saja. Besok pagi kita akan melanjutkan perjalanan kembali," ucap Jin Yu dengan nada dingin namun terdengar lembut. Suaranya mengalun seperti an

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 102

    Xiu Juan dan Rouyue kini berada di depan istana kuning yang megah, kediaman kaisar Yuan dan permaisuri Shen Jin. Di bawah sinar matahari yang lembut, mereka berdiri di atas jalan setapak berbatu yang berkilauan dengan hiasan ukiran naga dan burung hong. Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga melati dari taman istana, menciptakan suasana yang tenang namun penuh dengan keagungan. Dengan hati yang berat, mereka berniat untuk berpamitan pulang ke kerajaan Dayue."Salam Yang Mulia Kaisar, Permaisuri, Pangeran. Saya ingin berpamitan pulang dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengizinkan saya bermalam di sini," ucap Xiu Juan dengan sopan, suaranya lembut namun penuh ketulusan."Tidak perlu sungkan, Putri. Anggap saja seperti di rumahmu sendiri. Aku sangat senang bisa berbincang denganmu, aku merasa seperti sudah memiliki menantu," balas Shen Jin dengan nada riang, senyumnya begitu tulus hingga matanya berkerut.Jin Yu dan Xiu Juan menjadi saling menatap. Dalam tatapan mata mereka, ada p

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 101

    Setelah kejadian di malam pesta penyambutan Shen Jinyulong, kini penjagaan istana kekaisaran dijaga ketat, seolah-olah setiap sudutnya memiliki mata yang waspada. Portal yang menghubungkan antara dunia manusia dan siluman kembali ditutup, menghilangkan satu-satunya jalur komunikasi di antara mereka.Putri Ling Xian, yang masih berada di istana kerajaan Bai Li Yuan, terlihat gelisah. Ia mondar-mandir di kamarnya yang megah dengan hiasan sutra merah dan emas, sesekali melihat ke luar jendela dengan pemandangan taman kerajaan yang tenang, seperti sedang menunggu seseorang."Di mana Rouyue? Sejak semalam dia menghilang begitu saja," gumam Ling Xian dengan suara lembut, hampir seperti bisikan yang tertiup angin. Menit kemudian, samar-samar ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah kamarnya. Ling Xian mengarahkan pandangan tajam ke arah pintu yang masih tertutup rapat, jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang, sedangkan tangannya meremas baju sutra halusnya.Suara langkah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab 100

    Pesta kembali berjalan lancar setelah ada sedikit insiden yang hampir mengacaukan acara tersebut. Para tamu sudah berkumpul di aula istana utama, ruangan megah yang dihiasi lampu kristal berkilauan dan lantai marmer yang memantulkan cahaya. Aroma bunga peony segar yang ditempatkan di setiap sudut ruangan menyebar ke seluruh aula, menciptakan suasana yang elegan dan mewah.Kaisar Yuan dan Shen Jin duduk di singgasananya yang tinggi dan berlapis emas, memperlihatkan kekuasaan dan kemegahan mereka. Mereka menyaksikan hiburan yang sedang berlangsung di hadapan mereka, di mana para penari dengan kostum tradisional dinasti Han bergerak lincah mengikuti irama musik yang dimainkan oleh orkestra istana. Hiburan malam itu mencakup pertunjukan opera Peking yang menggambarkan kisah-kisah legenda, tarian naga yang menggetarkan, serta akrobat udara yang memukau. Cahaya lentera merah yang berayun lembut dari langit-langit menambah atmosfer magis ke dalam ruangan.Putri Ling Xian, duduk di samping Pa

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 99

    "Pengawal!" serunya dengan suara menggelegar, seolah-olah setiap getaran nadanya mampu mengguncang dinding aula istana. "Bawa kedua wanita ini," perintah Pangeran Liu dengan sorot mata yang tajam seperti pedang. Wajahnya memerah, menampakkan amarah yang tak dapat ia sembunyikan, melihat sikap istrinya dan putrinya yang telah memancing perhatian seluruh tamu.Para pengawal, dengan langkah yang mantap dan tanpa keraguan, segera membawa Yunqing dan Xiaonglue keluar dari kerumunan. Kedua wanita itu berusaha menahan emosi mereka, tetapi ketegangan yang tergambar di wajah mereka jelas terbaca oleh siapa pun yang melihat.Setelah memastikan kedua wanita itu disingkirkan dari pandangan, Pangeran Liu melangkah maju. Sepatu kulitnya mengeluarkan bunyi langkah yang tegas di atas lantai batu marmer, menciptakan keheningan sekejap di antara para tamu. Dia berhenti di hadapan Kaisar Yuan dan Shen Jin, lalu membungkuk dalam-dalam dengan penuh hormat."Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Permaisuri," katan

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 98

    Kaisar Yuan melangkah dengan anggun ke arah Shen Jin dan berdiri di sampingnya. Putri Liu Yuqing, yang berdiri tak jauh, membelalakkan mata ketika melihat kedekatan yang begitu jelas antara Kaisar Yuan dan Shen Jinyulong. Namun, meskipun rasa penasaran menggelitiknya, dia masih belum mampu memahami sepenuhnya hubungan yang begitu erat antara keduanya.Xiaonglue, dengan usaha keras, membantu putrinya untuk berdiri. Meskipun dia berada di hadapan Kaisar Yuan, sikap keras kepala dan ketidaksopanan masih terlihat jelas di wajahnya. "Yi Xiuying," teriak Xiaonglue dengan nada garang yang memecah keheningan, "jika bukan karena kau menggantikan posisiku untuk menikahi pria kejam ini, hidupmu mungkin tidak akan seberuntung ini."Shen Jin menatap Xiaonglue dengan mata yang penuh kebencian dan penghinaan. Kedalaman amarah yang tersembunyi di balik tatapannya seolah membakar jiwa Xiaonglue. Dia merasakan ketegangan di udara saat tatapan tajam Shen Jin menembus dirinya, membuatnya merasa seolah d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status