Share

Rencana Menginap

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hadiah yang di kirimkan oleh istana kerajaan Bai Li Yuan, di kumpulkan di depan halaman Aula utama kediaman raja Ruyi. Keluarga kediaman raja Ruyi tercengang ketika melihat hadiah yang sudah di letakan di halaman kediaman raja Ruyi hampir memenuhi satu halaman kediaman raja Ruyi.

"A-apa ini?" ucap Ratu Yuhe tergagap. Dia menutup sedikit mulutnya yang ternganga karena terkejut.

"Ibu, apa semua hadiah ini dari kaisar kejam itu?" celetuk Xionglue yang berdiri di samping Ratu Yuhe.

"Ini memang barang dari kerajaan Bai Li Yuan, ukiran ular putih yang ada di peti-peti itu adalah lambang dari kerajaan itu," imbuh raja Ruyi.

Disaat mereka tengah sibuk mengamati hadiah-hadiah yang dikirimkan oleh kerajaan Bai Li Yuan, tiba-tiba seorang pengawal yang berjaga di gerbang utama berlari dan langsung bersujud.

"Lapor Yang Mulia, kereta rombongan kerajaan Bai Li Yuan sudah ada di depan gerbang. Mereka meminta Yang Mulia raja beserta keluarga, secara langsung menyambut mereka," lapornya. Raja Ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bukankah, Keadaanku sekarang ini sudah lebih baik.

    Raja Ruyi, Ratu Yuhe dan Putri Xionglue menengadah dan memandang ke arah suara tersebut. Melihat siapa yang ada di balik Shen Jin, semuanya langsung bersujud memberi hormat. Tubuh mereka terlihat sedikit gemetar dan keluar keringat dingin dari pelipis. Kaisar Yuan melangkah menghampiri Shen Jin. Matanya yang tadi terlihat teduh, langsung menajam melihat orang-orang yang sudah menghina istri kecilnya itu."Bangunlah!" Raja Ruyi dan yang lainnya perlahan berdiri dengan kepla masih menunduk. Mereka tidak berani untuk bersitatap langsung dengan Kaisar. "Seperti inikah kalian menyambut kedatangan tamu? Bukankah sebelumnya sudah aku peringatkan, dalam tiga hari aku akan datang kembali bersama istriku dan saat itu juga aku tidak ingin melihat kejadian waktu itu terulang kembali, tetapi sepertinya peringatanku itu kalian anggap sebaga bualan belaka saja," ujar Kaisar Yuan. Raja Ruyi, Ratu Yuhe, dan Putri Xionglue bersamaan menengadah melihat ke arah Kaisar Yuan."Kaisar Yuan, mohon ampuni h

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Ini Bagianku, Kau Ambil Saja Di Piring Yang Lain.

    Mereka pun beranjak dari sana dan berjalan menuju ke rumah yang ada di tengah sawah. Sudah sangat lama sekali ShenJin tidak menikmati pemandangan alam yang indah seperti itu. Karena di zamannya, sudah jarang sekali di temukan area pesawahan atau taman kota yang indah seperti di zaman kuno saat ini. Shen Jin, berjalan dengan begitu riang dan bahagia sekali di temani oleh Yueyin, seakan tidak merasakan beban apapu. Shen Jin terkadang bercanda dan menggoda Yueyin yang terlihat sangat caggung. Kaisar Yuan yang berjalan di belakangnya memandang Shen Jin dengan begitu bahagia. Baru kali ini ia merasakan getaran aneh dalam hatinya, entah apa yang ia rasakan jika setiap kali ia berada dekat dengan Shen Jin jantungnya selalu berdebar kencang.Tanpa terasa, mereka pun samapai di rumah yang terlihat sudah sangat tua dan hampir bobrok itu. Shen Jin dan yang lainnya begitu miris melihat keadaanya. Suasana rumah itu tampak sepi bagai tak berpenghuni. Disaat tengah memperhatikan keadaan rumah y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    mulutmu manis tapi hatimu beracun.

    Selesai makan di tempat selir Yi, Shen Jin dan yang lainnya beranjak dari istana dingin, bergegas menuju ke istana Ruyi. Shen Jin yang berniat untuk membawa selir Yi keluar dari istana Dingin, ia langsung mengehentikan langkahnya."Ada apa, ibu?" tanya Shen Jin terheran. Raut wajah selir Yi terlhat sangat ketakutan saat kakinya yang hendak melankah keluar pintu gerbang istana Dingin. " Ibu tidak bisa pergi sebelum Yang Mulia sendiri yang memberikan perintah," ucap Selir Yi. Shen Jin hampir saja melupakan kalau selir Yi yang tengah di asingkan. Kemudian, diapun teringat akan janji yang pernah di ucapkannya pada raja Ruyi sebelum dia menerima pernikahannya dengan kaisar Yuan."Baiklah. Ibu tunggulah disini. Aku akan pergi menghadap si tua bangka itu untuk menagih janji yang sudah di sepakati," ucap Shen Jin seraya menampilkan senyum manisnya. Selir Yi tidak pernah mengetahui tentang perjanjian yang di sepakati di atara raja Ruyi dan Shen Jin. Seli Yi terdiam dan tanpa sadar Shen Jin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Hari Yang Penuh Dengan Hinaan.

    Shen Jin dan Kaisar Yuan terkejud dengan keberadaan mereka yangentah sejakkapan sudah berada disana, mungkin sudah sangat lama dan mendengar pembicaraan Shen dengan Raja Ruyi sampai mereka selesai. Ratu Yuhe dan Putri Xionglue menjadi kikuk, sementara Shen Jin dan Kaisa Yuan serta Raja Ruyi malah saling memandang satu sama lain, sampai ada suara yang membuat mereka tersadar dan bangun dari bawah kaki Shen Jin."Sepertinya, kalian memang sudah saatnya berlutut di bawah kakiku," ucap Shen Jin dengan nada mengejek. Cepat-cepat, Ratu Yuhe dan Putri Xionglue bangun dan merapikan penampilan mereka yang sedikit terlihat acak-acakan. "Jangan berharap aku akan melakukannya. Kau pikir dirimu siapa, hanya wanita rendahan yang tidak pernah di akui," seru putri Xionglue yang begitu sombongnya. Mendengar kata-kata merendahkan dari mulut Putri Xionglue, membuat Kaisar Yuan menjadi murka. Kaisar Yuan menatap tajam Putri Xionglue yang seharusnya menjadi istrinya saat ini. Tetapi, Karana mendengar r

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Malam Mencekam

    Semilir angin menerpa wajah Shen Jin yang tengah terduduk sendiri di depan tangga depan kamarnya. Shen Jin menopang wajahnya yang menengadah ke langit menatap bulan yang bersinar terang. Malam ini entah kenapa Shen Jin merasakan hatinya sunyi. Sambil menatap bulan purnama yang bersinar terang, Shen Jin menghela nafas panjang."Apakah bulan di zaman ini akan sama bentuknya di duniaku berada? Aku sangat merindukan semuanya," monolognya. Tanpa Shen Jin sadari, kaisar Yuan sudah berdiri di belakangnya dan mendengar semua yang di ucapkan Shen Jin."Apa yang sedang kau lakukan, duduk sendiri di sini?" tanyanya. Shen Jin dengan malas sedikit menengok kan kepalanya malas. "Tidak ada. Aku hanya merasa jenuh saja." Kaisar Yuan ikut duduk di samping Shen Jin."Apa kau masih merindukan tempatmu? Apa yang kau lakukan di tempatmu saat malam hari?" Shen Jin menegakkan tubuhnya dan kembali menatap bulan purnama yang bersinar begitu terang. "Tentu saja aku merindukan tempatku berasal," Shen Jin meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Simpul Ular putih

    Mendengar perkataan manis Shen Jin, membuat hati kaisar Yuan menghangat. Tidak pernah ia mendapatkan perhatian seperti sekarang ini dimana dia yang tengah menderita akibat racun yang bereaksi.Semakin larut, malam semakin dingin. Tapi tidak di kamar yang di isi oleh Shen dan kaisar Yuan. Keadaan kaisar Yuan semakin memprihatinkan. Serat nadi di tubuhnya mulai terlihat kemerahan dan berubah kehitaman menandakan racun dalam tubuhnya terus beraksi dan terus menjalar. "Penyebaran racun ini cepat sekali, bagaimana cara menghentikannya?" gumam Shen Jin. Ia sungguh bingung namun berusaha untuk tetap tenang. Tubuh kaisar Yuan semakin bergetar dan ekor ularnya meliuk-liuk. Keringat di tubuh kaisar Yuan bercucuran hingga sekujur tubuhnya terlihat mengkilap. Tanpa sadar, kedua tangan kaisar Yuan meremas tangan Shen Jin yang duduk di sampingnya, matanya kini berubah merah terang yang menandakan kesadarannya sudah hampir hilang. "Shen Jin, keluarlah. Aku tidak bisa menahannya lagi," lirihnya. K

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Pulangkan Semua Selirmu Atau Aku Yang Pergi.

    Kaisar Bai Li Yuan, menatap pundak Shen Jin yang tadi merasa panas, sungguh ia terkejut saat melihat sebuah simpul ular putih terlukis di pundaknya. "Kenapa simpul ular ada itu di pundakku? Apa ada maksud tertentu?" Shen Jin meraba pundaknya yang masih terasa sedikit panas dan perih. "Itu artinya kau lah yang menjadi pilihanku, sosok dalam diriku telah menandainya sebagai milikku," balas kaisar Yuan penuh kelembutan. Shen Jin mengernyitkan alisnya bingung, dia masih belum mengerti apa maksud dari semua ini. Shen Jin yang datang dari zaman modern, tidak pernah percaya tentang hal mistis bahkan tentang siluman-siluman, hingga pada akhirnya ia mengalaminya sendiri. "Apakah benar-benar ada yang namanya siluman di dunia ini? Kenapa sangat jauh berbeda dengan drama yang aku tonton," gumamnya dalam hati. Setelah sejenak terdiam, tiba-tiba Shen Jin menatap nyalang kaisar Yuan dan mendorongnya sampai kaisar Yuan hampir terjungkal. "Kau memang menyebalkan. Aku tidak mau melihatmu!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Memulangkan Selir.

    Malam itu, langit tampak gelap dan bintang-bintang bersembunyi di balik awan. Pelayan itu, dengan langkah hening, mengendap-endap di koridor yang sepi menuju kamar Shen Jin. Ia telah menghabiskan malamnya dengan mata yang terjaga, mengintai setiap gerak-gerik di dalam kamar tersebut. Ketika fajar menyingsing, suara percakapan antara Pangeran Liu Jun dan Yueyin terdengar merdu di telinganya. Kata-kata mereka, meski samar, cukup untuk membuat pelayan itu memutuskan untuk pergi. Ia tahu, informasi yang ia dengar, meskipun dari kejauhan, adalah kunci yang bisa mengubah jalannya cerita di istana."Tuan Putri, hamba menghadap!" kata pelayan yang di suruh untuk memata-matai Shen Jin dan Kaisar Yuan ."Masuklah," perintahnya. "Apa yang kamu lihat semalam? Apa terjadi sesuatu dengan mereka?" tanya Putri Xionglue penasaran. "Hamba tidak melihat terjadi sesuatu di kamar nona Yi Xiuying, Tuan putri. Tapi hamba mempunyai kabar yang mungkin tidak akan bisa di terima oleh Tuan Putri.""Kabar apa?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 40

    Shen Jin masih duduk di paviliun, menikmati keindahan taman yang menyejukkan hati. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma bunga yang sedang mekar. Daun-daun bergoyang perlahan, menciptakan irama alam yang menenangkan. Tanpa ia sadari, seseorang dari jarak yang cukup jauh tengah memperhatikan dirinya, seraya tersenyum tipis. Merasakan ada yang memperhatikannya, Shen Jin mengedarkan pandangan ke sekeliling. Matanya menyapu setiap sudut taman, mencari sumber perasaan aneh itu. Namun, saat Shen Jin menengok ke sana kemari, ia tidak menemukan siapapun. Hanya bayangan pepohonan dan semak-semak yang bergerak pelan diterpa angin."Apa mungkin perasaanku saja," gumam Shen Jin pelan, suaranya hampir tenggelam dalam gemerisik dedaunan.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat, memecah keheningan sore itu. Shen Jin menoleh cepat, dan di hadapannya berdiri seorang pria dengan senyum ramah. Pria itu mengenakan pakaian sederhana, namun ada sesuatu dalam tatapannya yang membuat Sh

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 39

    Di kamar yang terlihat megah, tercium aroma dupa yang menenangkan, wangi teh segar yang baru saja diseduh, serta harum bunga mawar yang mekar di taman, menambah kesan romantis. Cahaya matahari pagi yang lembut menyelinap melalui celah-celah jendela, menciptakan permainan bayangan yang indah di dinding.Dua sejoli masih terlelap di atas tempat tidur, akibat pertempuran panas semalam. Shen Jin mulai mengerjapkan mata saat merasakan silau cahaya matahari yang lancang masuk melalui celah jendela. Ia merentangkan tangan ke atas, meregangkan otot-otot yang terasa kaku. Saat hendak bangun, ia merasakan sebagian tubuhnya terasa berat, seperti ada beban yang menindihnya. Perlahan, ia melihat ke arah tubuh lainnya dan mendapati tangan yang melingkar di perutnya. Sudah tidak kaget lagi, siapa yang selalu bersikap posesif seperti itu, siapa lagi kalau bukan si kaisar bucin tingkat dewa.Shen Jin menggerakkan tubuhnya sangat pelan, dari posisi terlentang kini menjadi miring. Ia tersenyum, memandan

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 38

    Di dalam istana, para pelayan sudah bangun sejak fajar untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi keluarga kerajaan. Matahari perlahan-lahan muncul di balik pegunungan, menyinari taman istana yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni dan kolam-kolam ikan yang tenang. Suara burung berkicau menyambut datangnya hari baru, menambah semarak suasana pagi. Di ruang utama istana, Ayah dan ibu dari kaisar Yuan dan keluarganya menikmati sarapan yang terdiri dari berbagai hidangan lezat, seperti bubur nasi, sayuran segar, dan teh hangat. Sementara itu, para pejabat kerajaan mulai berdatangan untuk menghadiri pertemuan pagi dengan Kaisar, di mana mereka akan membahas berbagai urusan penting kerajaan. Sementara di dalam kamar, Shen Jik yang masih terlelap, mulai menggeliatkan tubuhnya. Lalu, perlahan matanya terbuka dan sedikit menyipit akibat silau cahaya matahari yang menerobos memalui celah jendela. "Sudah jam berapa ini?" gumam Shen Jin dengan nada khas bangun tidur. "Selamat pagi Yang Mul

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 37

    Shen Jin berjalan perlahan di sebuah taman yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni. Angin sepoi-sepoi meniup lembut, membawa aroma manis bunga yang sedang mekar, menyelimuti indera penciumannya dengan keharuman yang menenangkan. Di kejauhan, Shen Jin melihat seseorang yang tampak sangat familiar. Semakin dekat Shen Jin berjalan, semakin jelas sosok itu terlihat.Shen Jin memperhatikan orang yang berdiri membelakanginya itu dengan seksama. Saat ia hendak mengangkat suara untuk memanggil, tiba-tiba orang di depannya berbalik dan menatapnya dengan dingin. Seketika, Shen Jin terkejut saat melihat wajah orang yang berdiri di hadapannya, yang ternyata sama persis dengan dirinya. Namun, tanpa peringatan, orang yang mirip dengan Shen Jin itu menikam dadanya menggunakan jepit rambut yang sama, yang pernah diberikan oleh seseorang yang mirip dengan Kaisar Bai Li Yuan."TIDAAAKKK!" teriak Shen Jin, langsung terduduk dari tidurnya. Nafasnya tersengal-sengal, dan keringat dingin membasahi dahi s

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 36

    Di sebuah kamar dengan cahaya yang temaram, Shen Jin duduk termenung di atas tempat tidur seorang diri. Sebelah tangannya menumpu dagunya, sementara matanya menatap kosong ke arah jendela yang tertutup tirai tipis. Udara di dalam kamar terasa dingin, seolah-olah menyerap kehangatan dari tubuhnya."Apakah benar reinkarnasi itu ada? Bukankah itu hanya omongan belaka?" Shen Jin berbisik pada dirinya sendiri, suaranya hampir tenggelam dalam keheningan malam. "Tapi, jika diingat-ingat, wajah kaisar Yuan memang terlihat familiar. Ah, mungkin hanya perasaanku saja."Shen Jin menghela napas panjang, mencoba mengusir keraguan yang menghantui pikirannya. Bayangan wajah kaisar Yuan terus muncul dalam benaknya, mengusik ketenangan hatinya. Ia merasa ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, sesuatu yang menghubungkan dirinya dengan kaisar tersebut.Shen Jin berdiri dari tempat tidurnya, melangkah pelan menuju jendela. Ia menarik tirai tipis itu, membiarkan cahaya bulan yang pucat masuk ke dalam kam

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 35

    Kaisar Bai Li Yuan dan Shen Jin duduk di sebuah gazebo yang dikelilingi oleh hamparan bunga berwarna-warni. Aroma bunga yang semerbak memenuhi udara, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Mereka memandang air terjun kembar yang mengalir deras dari dua tebing yang saling berhadapan, menciptakan suara gemuruh yang menenangkan."Indah sekali pemandangan ini," ujar Shen Jin dengan suara lembut, matanya terpaku pada air terjun yang memantulkan cahaya matahari pagi.Kaisar Bai Li Yuan mengangguk setuju. "Benar, tempat ini selalu membuatku merasa tenang," jawabnya, suaranya penuh kebijaksanaan. "Apa nama tempat ini?" tanya Shen Jin tanpa mengalihkan pandangan dari air terjun kembar yang mengalir deras, menciptakan suara gemuruh yang menenangkan. Udara di sekitar mereka terasa sejuk, dengan aroma segar dari dedaunan yang basah oleh percikan air."Bukit Huāyuán!" jawab Kaisar Yuan dengan suara lembut namun tegas, matanya memandang jauh ke arah cakrawala yang dipenuhi warna-warni senja."

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 34

    Shen Jin dan Kaisar Bai Li Yuan meninggalkan kediaman Xiu Xianren. Mereka berjalan di tengah hutan yang memukau mata Shen Jin dengan keindahan alamnya. Pepohonan menjulang tinggi, dedaunan berbisik lembut dihembus angin, dan sinar matahari menembus celah-celah daun, menciptakan pola cahaya yang menari di tanah."Sungguh menakjubkan," gumam Shen Jin pelan, matanya tak lepas dari pemandangan sekitar. Keputusannya menolak tawaran Kaisar Yuan untuk teleportasi terbukti tepat. Jika tidak, ia pasti tidak akan bisa menikmati keindahan alam yang tidak ada di dunia manusia."Ini seperti dalam dunia dongeng," Shen Jin berdecak kagum. Langit berwarna merah muda berpadu dengan jingga dan ungu, menciptakan kanvas senja yang memukau. Binatang-binatang kecil berterbangan dengan sayap yang bersinar, sementara berbagai macam bunga dengan warna-warna cerah mendominasi pemandangan. Shen Jin berlari-lari kecil dengan wajah berseri-seri, merasakan kebahagiaan yang meluap.Kaisar Yuan yang melihat Shen Jin

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 33

    Mendapat kabar tentang Shen Jin yang berada di kediaman Xiu Xianren, Kaisar Yuan bisa bernapas lega. Namun, ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya mengenai tempat itu."Bagaimana Shen Jin bisa berada di tempat Guru Xiu?" gumamnya pelan. Tanpa menunggu lama, Kaisar Yuan beranjak dari duduknya dan pergi ke tempat itu. Hanya sekali melangkah, ia langsung menghilang dan muncul di depan kediaman Xiu Xianren.Kaisar Yuan mengedarkan pandangan ke sekeliling, kembali teringat saat ia pertama kali dibawa ke tempat itu. Aroma bunga melati yang lembut tercium di udara, membawa kenangan masa lalu yang masih segar di ingatannya. "Semuanya masih tampak sama dan tidak berubah," bisiknya, merasakan angin sepoi-sepoi yang menyentuh wajahnya. Kemudian, samar-samar terdengar suara seseorang yang sangat dikenalnya."Nah tuan, semuanya sudah selesai. Untuk menjaga luka ini agar tetap kering, sebaiknya jangan kena air terlebih dahulu. Aku juga sudah meresepkan obat untuk penyembuhan lukamu," celotehny

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 32

    Xiu Xianren melangkah maju dengan hati-hati, setiap langkahnya terasa seperti dentuman di tanah yang sunyi. Shen Jin mengikuti di belakangnya, mencoba menenangkan napasnya yang memburu. Angin malam yang dingin menyapu wajah mereka, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang membusuk. Suara gemerisik daun di sekitar mereka semakin memperkuat suasana tegang."Xiu, apa disana?" tanya Shen Jin dengan suara berbisik, hampir tidak terdengar di antara desiran angin.Xiu Xianren berhenti sejenak, menajamkan pendengarannya. "Ada sesuatu yang tidak beres di sini," jawabnya, matanya menyipit menatap kegelapan di depan mereka. "Kita harus waspada."Tiba-tiba, dari balik semak-semak, gerakan pada semak itu semakin kencang. Shen Jin merasakan jantungnya berdegup semakin kencang. Ia bisa merasakan keringat dingin mengalir di pelipisnya. Xiu Xianren mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Shen Jin tetap diam.Ketika jarak mereka sudah sangat dekat, tiba-tiba dari balik semak-semak, seekor tupai

DMCA.com Protection Status