Chapter: Bab. 45Shen Jin mengerang, tubuhnya terasa remuk redam. Cahaya mentari pagi yang menembus celah tirai sutera emas, menyilaukan matanya. Ia berusaha membuka mata, namun rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya membuatnya kembali terpejam. Aroma teh melati yang samar-samar tercium, mengingatkannya pada mimpi buruk yang baru saja ia lalui."Bai Li Yuan!" desis Shen Jin, suaranya serak dan lemah. Ia merasakan amarah membara di dalam dadanya. "Kau sungguh keterlaluan!"Kaisar Yuan, sang penguasa kekaisaran yang agung, tersenyum mendengar umpatan Shen Jin. Ia mendekat, tubuhnya yang tegap dan gagah membayangi Shen Jin yang terbaring lemah di ranjang berukir kayu jati. Pakaian sutera warna ungu tua yang dikenakannya berkilauan dalam cahaya mentari pagi."Istriku sudah bangun?" Suara kaisar Yuan terdengar lembut, namun Shen Jin merasakan getaran dingin di balik kata-kata itu. Ia menoleh, matanya membulat, dan mulutnya ternganga. Kaisar Yuan sudah berdiri di samping ranjang, menyingkap
Terakhir Diperbarui: 2024-12-09
Chapter: Bab. 44Setelah memastikan Shen tertidur kembali, Kaisar Yuan keluar dari kamar menuju ruang baca. Raut wajahnya yang tadi terlihat lembut dan penuh kasih sayang, kini berubah menjadi dingin dan kejam, seolah-olah bayangan malam telah menyelimuti hatinya.Dari balik kegelapan, muncul seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam. Sosok itu bergerak dengan keheningan yang menakutkan, lalu segera berlutut dengan penuh hormat di hadapan Kaisar Yuan."Hormat yang mulia, perintah apa yang harus hamba lakukan?" ucap sosok tersebut dengan suara yang rendah namun tegas, menggema di ruangan yang sunyi."Pergilah ke kediaman guruku. Beritahukan dia, agar datang ke istana," perintah Kaisar Yuan tanpa menoleh, pandangannya tetap tertuju pada jendela yang memantulkan bayangan malam."Segera, Yang Mulia!" Sosok tersebut menghilang dalam sekejap mata, seolah-olah ditelan oleh kegelapan yang pekat, meninggalkan Kaisar Yuan yang berdiri tegak dengan aura kekuasaan yang tak terbantahkan.Kaisar Yuan menghela n
Terakhir Diperbarui: 2024-12-09
Chapter: bab. 43Shen Jin terbangun dengan napas tersengal-sengal, keringat dingin membasahi dahi. Ruangan terasa gelap dan sunyi, hanya suara detak jantung yang terdengar jelas. Shen Jin mencoba mengingat mimpi buruk yang baru saja di alami , tetapi bayangannya perlahan memudar.Kemudian ia duduk di tepi tempat tidur, berusaha menenangkan diri. "Hanya mimpi," bisiknya pelan, mencoba meyakinkan diri sendiri. Shen Jin menarik napas dalam-dalam, merasakan udara dingin malam masuk ke paru-paru. Perlahan, ketegangan di tubuhnya mulai mereda.Ia menyalakan satu lilin di samping tempat tidur, cahayanya yang lembut membuat Shen Jin merasa sedikit lebih tenang. Ia melihat sekeliling kamar, memastikan semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama seperti sebelum tidur.Dengan hati yang mulai tenang, Shen Jin berbaring kembali, menarik selimut hingga menutupi tubuh. Ia menutup mata, berusaha kembali tidur dengan pikiran yang lebih tenang.
Terakhir Diperbarui: 2024-12-08
Chapter: bab. 42Shen Jin menatap Xiao Nian Jie dengan beragam emosi berkecamuk di dalam hatinya keterkejutan, kebingungan, dan sedikit harapan. Kata-kata yang diucapkan wanita itu. "Kau adalah bagian dari kisahku," mengalun dalam pikirannya, menimbulkan rasa ingin tahu. "Apa maksudmu dengan aku adalah bagian dari kisahmu?" tanya Shen Jin, suaranya bergetar. "Apa yang kau inginkan dariku?" Xiao Nian Jie melangkah maju, jubahnya yang panjang menyapu tanah dengan lembut, menciptakan suara tenang seperti embun pagi. "Xiao Nian Jie, Yi Xiuying dan Shen Jin Yi Xiuying adalah bagian dari diriku. Aku meninggalkan sebagian kisahku pada ingatan Yi Xiuying agar aku tidak kembali menelan kekecewaan, namun itu di luar perkiraan. Yi Xiuying terlalu lembut dan lemah, hingga dia lebih memilih untuk menyerah. Sedangkan kau, meskipun aku menaruh ingatan dalam dirimu, tapi entah bagaimana , semua itu tidak bisa memengaruhi pikiranmu. Shen Jin, bisakah kau melepaskan Bai Li Yuan dan kembali pada Bai Xiu Xue?" "AP
Terakhir Diperbarui: 2024-12-08
Chapter: Bab. 41Niat Shen Jin untuk meninggalkan taman itu dan menjauh dari Bai Xiu Xue adalah agar tidak terjadi perseteruan antara Kaisar Bai Li Yuan dan Bai Xiu Xue. Namun, semua malah terjadi di luar perkiraannya. Kaisar Yuan tiba-tiba muncul di tengah taman, tepat saat Shen Jin hendak pergi, menghentikan langkahnya.Sementara itu, Bai Xiu Xue yang masih berada di paviliun, hanya menatap dingin seraya mengulas senyum licik. Ia kemudian melangkah dengan anggun menuju Shen Jin dan Kaisar Yuan yang berdiri di tengah taman kerajaan, di bawah naungan pepohonan yang rindang."Lama tidak bertemu, Bai Li Yuan," ucap Bai Xiu Xue dengan nada yang penuh sindiran. Dengan cepat, Kaisar Yuan menarik Shen Jin ke dalam pelukannya, melindunginya dari ancaman yang dirasakan."Apakah kau sekarang ini menjadi raja pengangguran? Sampai kau sempat datang ke kerajaanku ini," balas Kaisar Bai Li Yuan dengan nada lembut namun tegas, matanya menatap tajam ke arah Bai Xiu Xue. "Atau a
Terakhir Diperbarui: 2024-12-06
Chapter: Bab. 40Shen Jin masih duduk di paviliun, menikmati keindahan taman yang menyejukkan hati. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma bunga yang sedang mekar. Daun-daun bergoyang perlahan, menciptakan irama alam yang menenangkan. Tanpa ia sadari, seseorang dari jarak yang cukup jauh tengah memperhatikan dirinya, seraya tersenyum tipis. Merasakan ada yang memperhatikannya, Shen Jin mengedarkan pandangan ke sekeliling. Matanya menyapu setiap sudut taman, mencari sumber perasaan aneh itu. Namun, saat Shen Jin menengok ke sana kemari, ia tidak menemukan siapapun. Hanya bayangan pepohonan dan semak-semak yang bergerak pelan diterpa angin."Apa mungkin perasaanku saja," gumam Shen Jin pelan, suaranya hampir tenggelam dalam gemerisik dedaunan.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat, memecah keheningan sore itu. Shen Jin menoleh cepat, dan di hadapannya berdiri seorang pria dengan senyum ramah. Pria itu mengenakan pakaian sederhana, namun ada sesuatu dalam tatapannya yang membuat Sh
Terakhir Diperbarui: 2024-12-04
YUAN LING: DUA JIWA YANG TERIKAT
Di sebuah kerajaan Qing, Qing Fei merasa terasing dan terhimpit oleh ketidakberdayaannya. Ia selalu menjadi sasaran ejekan saudara-saudaranya yang lebih pandai dan berkuasa. Namun, di balik wajah bodohnya, Qing Fei adalah seorang pangeran yang memiliki dedikasi tinggi.
Sementara itu, Yuan Ling, putri Jenderal Yuan, juga menghadapi nasib serupa. Reputasinya buruk, dan ia dianggap tidak berguna. Ketika pernikahan dengan Pangeran Kelima semakin dekat, Yuan Ling memutuskan untuk melarikan diri. Ia berlari menuju tengah hutan, hatinya berdebar-debar.
Di tepi danau yang tenang, Yuan Ling tergelincir. Tubuhnya jatuh ke dalam air dingin, dan nyawanya pun pergi. Namun, di tempat lain, seorang pengawal wanita bernama Li Wei juga mengalami nasib tragis. Ia dicari oleh para prajurit karena mencuri benda berharga demi keinginan Pangeran Qing Chuan. Sayangnya, bukannya mendapatkan pertolongan, Li Wei malah ditikam di jantungnya dan tubuhnya dibuang ke dalam danau.
Takdir mempertemukan dua jiwa yang terpisah oleh kematian. Jiwa Li Wei, yang penuh dendam, masuk ke dalam tubuh Yuan Ling. Kini, Yuan Ling memiliki kekuatan dan tekad baru untuk mengubah nasibnya. Apakah ia akan membalaskan dendam Li Wei atau menemukan jalan lain yang lebih baik?
Baca
Chapter: Serangan Panah 2Melihat anak panah yang masih menancap di dada sang pangeran, Yuan Ling dengan cepat mencabut anak panah tersebut. Darah segar mengalir deras dari luka yang menganga, membuat Yuan Ling semakin cemas. Ia memperhatikan ujung anak panah yang bercampur darah, mulai berubah warnanya menjadi kehitaman, tanda jelas bahwa racun mematikan telah meresap."Racun!" gumam Yuan Ling dengan suara bergetar. Ia melempar anak panah tersebut dengan gerakan cepat dan panik. Tanpa membuang waktu, Yuan Ling segera memberikan pertolongan pertama. Ia menempelkan bibirnya pada luka pangeran, menghisap racun yang bercampur darah dengan penuh tekad. Setiap kali ia meludahkannya, rasa pahit dan getir memenuhi mulutnya, namun ia terus melakukannya, berulang kali.Namun, tanpa ia sadari, sebagian racun itu tertelan dan mulai memberikan efek yang mengerikan. Pandangannya mulai kabur, dan dunia di sekitarnya berputar. Tubuhnya melemas, kehilangan kekuatan, dan akhirnya ia terjatuh, tak sadarkan diri di samping sang
Terakhir Diperbarui: 2024-11-23
Chapter: Serangan PanahUdara dingin pagi masih menyelimuti kamar pangeran Qing Fei. Bau samar dupa dan teh melati masih tercium, sisa aroma terapi yang Yuan Ling gunakan untuk menenangkan suaminya setelah peristiwa menegangkan di pesta ulang tahun Permaisuri Zhu Lian. Cahaya rembulan, redup dan pucat, menembus celah tirai sutra, menghasilkan pola-pola lembut di lantai marmer yang dingin. Selesai mengobati luka kecil di lengan pangeran Qing Fei—luka akibat pertengkaran dengan salah satu bangsawan yang iri akan kekayaan dan pengaruh keluarga Qing Fei—Yuan Ling pun membaringkan tubuhnya di samping sang pangeran. Lelah, namun hati mereka dipenuhi kekhawatiran akan pertemuan dengan Kaisar esok hari. Pagi ini, mereka harus menjelaskan keributan yang terjadi, sebuah insiden yang hampir mencoreng nama baik istana.Beberapa jam berlalu, sunyi hanya diiringi detak jam antik di sudut ruangan. Sebelum sinar mentari pertama menyentuh dinding istana yang tinggi menjulang, Yuan Ling, dengan rambut hitam legam yang
Terakhir Diperbarui: 2024-11-21
Chapter: Bagaimana Kau mendapatkan luka ini?Yuan Ling merasakan kehangatan dari genggaman tangan Pangeran Qing Fei, seolah-olah mengalirkan ketenangan ke dalam dirinya. Ia mengangkat wajahnya dan melihat mata Pangeran yang penuh dengan pengertian dan kasih sayang. "Aku hanya takut kau dalam bahaya," bisik Yuan Ling, suaranya bergetar dan matanya berkaca-kaca, seolah menahan air mata yang siap tumpah. "Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika sesuatu terjadi padamu."Pangeran Qing Fei tersenyum lembut, senyum yang penuh kasih dan menenangkan hati Yuan Ling. "Apa maksud ucapanmu? Apakah ada musuh yang menyusup ke istana ini?" katanya sambil menarik Yuan Ling ke dalam pelukannya yang hangat dan protektif. Yuan Ling bisa merasakan detak jantung Pangeran yang tenang dan stabil, memberikan rasa aman yang sangat ia butuhkan."Tidak ada," kilah Yuan Ling, tidak ingin membuat Pangeran Qing Fei khawatir. Namun, ketika Yuan Ling tidak sengaja meraba lengan atas Pangeran Qing Fei sedikit tersentak dan meringis kesakitan."Ada apa?" tan
Terakhir Diperbarui: 2024-11-10
Chapter: penyerang MisteriusYuan Ling sedang berada di ruang belajar, duduk seorang diri di tengah keheningan malam. Suara gemerisik daun di luar jendela menjadi satu-satunya pengiring kesendiriannya. Tiba-tiba, sebuah anak panah melesat cepat dari arah jendela, memecah keheningan dengan suara desingan tajam. Yuan Ling, yang memiliki daya peka luar biasa, segera bereaksi. Dengan gerakan cepat dan lincah, ia menepis serangan tersebut, membuat anak panah itu menancap kuat di dinding kayu di belakangnya.Detik-detik berlalu dengan tegang. Yuan Ling mengalihkan pandangannya ke arah jendela, matanya menyipit mencoba menembus kegelapan. Di balik jendela, ia melihat sekelebat bayangan hitam yang bergerak cepat, hampir seperti ilusi. Tanpa ragu, Yuan Ling bangkit dari duduknya, langkahnya mantap dan penuh tekad. Ia mengejar sosok misterius itu, meninggalkan ruang belajar yang kini sunyi kembali, hanya menyisakan anak panah yang tertancap sebagai saksi bisu dari kejadian tersebut.Akhirnya, Yuan Ling berhasil mengejar so
Terakhir Diperbarui: 2024-11-04
Chapter: Hanya Jantung AyamDengan tangan yang gemetar, Putri Zhu Lian menjatuhkan mangkuk yang ada di tangannya. Suara pecahan mangkuk yang menghantam lantai bergema di seluruh ruangan, memecah keheningan yang mencekam."Istriku, ada apa?" ucap Pangeran Chuan dengan nada cemas, merangkul pundak Putri Zhu Lian dengan lembut, mencoba menenangkannya. Sentuhan hangatnya berusaha mengusir ketakutan yang terpancar dari mata istrinya.Putri Zhu Lian menatap Pangeran Chuan dengan wajah pucat pasi, bibirnya bergetar tanpa suara. Matanya yang besar dan biasanya penuh keceriaan kini dipenuhi oleh ketakutan dan kebingungan. "I-itu," balas Zhu Lian tergagap, suaranya bergetar seraya menunjuk ke arah sup yang sudah tumpah. Air sup mengalir di lantai, mengelilingi jantung ayam utuh yang tergeletak di tengahnya. Pangeran Qing Chuan membelalakkan mata, terkejut dan jijik melihat pemandangan mengerikan itu."Kau, apa maksud dari semua ini?" sentak Pangeran Chuan dengan nada geram, suaranya bergetar menahan amarah. Matanya mena
Terakhir Diperbarui: 2024-11-02
Chapter: Kejutan Di Perayaan Matahari telah meninggalkan sinarnya, dan langit pun berubah menjadi gelap. Desiran angin malam yang dingin menerpa pepohonan di sekitar, menimbulkan suara gemerisik dari dunia yang saling bergesekan. Aroma tanah basah tercium samar-samar, membawa kenangan akan hujan yang baru saja reda. Di kejauhan, suara jangkrik mulai terdengar, menambah kesan tenang dan damai pada malam yang baru saja dimulai. Sementara itu, bintang-bintang mulai bermunculan, seolah-olah berlomba untuk menghiasi langit malam yang pekat. Dalam keheningan malam yang pekat, terlihat Pangeran Qing Chuan tengah berjalan perlahan di samping kediamannya, menuju arah kolam yang tenang. Langkahnya terdengar lembut di atas tanah berkerikil, seolah-olah ia tidak ingin mengganggu ketenangan malam itu. Sesampainya di sisi kolam, ia berhenti dan memandang ke arah air yang memantulkan bayangannya sendiri. Pikiran-pikirannya berkecamuk, penuh dengan kerumitan yang tak terucapkan. "Siapa sebenarnya Yuan Ling? Dia bahkan bisa
Terakhir Diperbarui: 2024-09-03