Share

MALAM PANJANG

Bicaralah dengan rasa tanpa amarah

Genapkan cinta tanpa prasangka

Apalagi praduga yang membuat angkara

Kemudian, genggam erat tanganku dengan simpul asmara

-Rara Audy Sanjaya-

"Ka-kamu tidur pakai baju laknat ini?" tanya Bang Habib terbata-bata.

Aku mengulas senyum tipis, lalu menjawab acuh tak acuh sambil mengedikkan bahu. "Lagi pengin aja. Lagian, malam ini gerah." Aku sengaja menekan kata gerah agar dapat melihat reaksi Bang Habib yang ternganga. Mungkin dia heran karena malam ini cuaca cukup dingin, apalagi ditambah pendingin ruang.

Bang Habib masih bergeming. Matanya masih memandang lekat tubuhku yang dibalut lingerie seksi ini. Aku tertawa puas di dalam hati. Benar kata Mbak Vioana, laki-laki itu seperti kucing yang tidak akan menolak ikan asin. Walaupun sedikit konyol, itulah kenyataanya. Bahkan, aku dapat melihat jelas dia menelan saliva dengan susah payah.

"Kamu tahu, Ra? Perempuan hamil itu jauh lebih seksi dibanding sebelum dia hamil. Apalagi kalau perut sudah mulai me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status