Share

DIA MASIH PEDULI

“Ra, beli makanan.” Aku menyahut, berusaha memberikan kesan tenang dan acuh tak acuh meski dalam hati gugup serta takut. Seperti yang Mbak Viona bilang, aku harus benar-benar mengendalikan situasi antara aku dan Bang Habib.

Mendengar jawabanku, Bang Habib terdiam. Wajahnya terlihat kaku saat menatapku, lalu menatap Tommy bergantian. Perlahan aku melihat seringai tajam muncul dibibir tipis Bang Habib, mempertebal aura menakutkan yang menguar dari tubuhnya. Dia seperti seekor singa yang siap menerkam mangsa kapan saja.

“Beli makanan sampe sejauh ini? Yakin nggak ada alasan lain? Pasti ada, kan?” Bang Habib bertanya dengan nada rendah yang menggelitik telingaku.

Aku merasa ada yang salah dengan ucapannya. Seolah-olah dia menuduhku telah melakukan sesuatu yang salah. Tetapi aku juga khawatir ini adalah kesalahpahaman saja terhadap kalimatnya yang tidak jelas.

Di saat bersamaan, suara Mbak Viona juga terdengar dari seberang sana, “Apa maksudmu anakmu bakal dibenci Bang Habib waktu lahir n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status