Share

MEMILIH PERGI

Aku pikir semua akan berakhir seperti mauku. Dia menerima tantangan untuk melakukan tes DNA atau meminta waktu untuk merenung sejenak. Ternyata aku kembali keliru dan terlalu berharap. Bang Habib justru semakin murka, tanpa memedulikan kehadiran ketiga orang tua kami.

"Jangan pernah kamu libatkan orang lain dalam permasalahan ini, Ra. Apalagi Vio dan Tengku tidak ada kaitan dengan dosa yang kamu perbuat. Sampai kapan pun, aku nggak akan pernah mengakui anak itu!" Dia berteriak sembari menunjuk wajahku. Sementara itu, Mama menggeleng agar aku tidak lagi melawan ucapan Bang Habib. Haruskah aku patuh saat harga diri diinjak-injak sedemikian rupa?

"Lagian, kita menikah karena permintaan terakhir Naya dan paksaan keluarga. Sampai kapan pun, kita tidak pernah saling mencintai, Ra. Mungkin, ayah dari anak kamu adalah pilihan terbaik untuk kamu. Begitu juga Abang yang memilih mencintai Naya sepanjang sisa usia." Dia berkata tanpa peduli perasaanku. Tidak cinta dia bilang? Lantas, apa arti sik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status