I Love My Boss

I Love My Boss

last updateLast Updated : 2021-09-14
By:  Queen Fafa  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kisah cinta antara Zevano Xavi Hernandez dengan Selyn Margaretha Veenira yang bermula karena ketidak sengajaan rasa yang tumbuh diantara mereka berdua. Apa kisah mereka akan berakhir bahagia semoga saja begitu.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

KringBunyi jam beker membangunkan Selyn yang sedang tertidur pulas di atas kasurnya. Ia menatap sekilas jam beker tersebut lalu duduk bersandar di punggung kasur."Mari kita mandi dan bersiap siap untuk berangkat menuju kantor gak boleh telat karna ini hari pertama. Semoga semuanya lancar tanpa halangan apa pun," ucapnya penuh semangat.Selyn pun bergegas gegas mandi dan bersiap siap, hari ini adalah hari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan. Ia di terima menjadi sekertaris CEO di perusahaan tersebut, gajinya juga lumayan besar. Jadi tak salah kalau Selyn menerimanya, kedua orang tuanya juga setuju kalau dia bekerja di perusahaan itu jadi aman lah.Selesai bersiap siap Selyn turun kebawah untuk sarapan bersama papa, dan mamanya. Saat sampai di meja makan dapat Selyn lihat kedua orang tuanya sudah duduk cantik disana."Pagi pa ma," sapa Selyn."Pagi

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters

Bab 1

Kring  Bunyi jam beker membangunkan Selyn yang sedang tertidur pulas di atas kasurnya. Ia menatap sekilas jam beker tersebut lalu duduk bersandar di punggung kasur. "Mari kita mandi dan bersiap siap untuk berangkat menuju kantor gak boleh telat karna ini hari pertama. Semoga semuanya lancar tanpa halangan apa pun," ucapnya penuh semangat. Selyn pun bergegas gegas mandi dan bersiap siap, hari ini adalah hari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan. Ia di terima menjadi sekertaris CEO di perusahaan tersebut, gajinya juga lumayan besar. Jadi tak salah kalau Selyn menerimanya, kedua orang tuanya juga setuju kalau dia bekerja di perusahaan itu jadi aman lah. Selesai bersiap siap Selyn turun kebawah untuk sarapan bersama papa, dan mamanya. Saat sampai di meja makan dapat Selyn lihat kedua orang tuanya sudah duduk cantik disana. "Pagi pa ma," sapa Selyn. "Pagi
Read more

Bab 2

"Jadi apa kau siap untuk bekerja menjadi sekertaris ku?" Tanya Vano saat Fero sudah keluar."Siap Mr," jawab Selyn."FARO JANGAN NGUPING," teriak Vano saat tau ada yang sedang menguping di balik pintu."Eh enggak gw gak nguping kok cuma lagi ngecek pintu soalnya pas gw buka tadi bunyi kretek gitu," elak Fero gelagapan saat dia ketauan menguping pembicaraan temannya itu."Pergi, atau gw pindahin Hilda ke cabang perusahaan yang lain," ancam Vano."IYA GW PERGI BEY," Fero segera berlari pergi sebelum ancaman Vano menjadi kenyataan."Pengganggu," guman Vano lirih sangat lirih sampai Selyn tak dapat mendengarnya."Okey lanjut," Vano berbalik menghadap Selyn.Deg Jantung Selyn berdisko saat melihat wajah rupawan Vano yang terpampang jelas di depannya. Ia sempat terpana melihat wajah tampan itu, namun buru buru ia menepiskan hal itu dan mengingat ingat kalau disini dia hanya bekerja bukan untuk yang lain lain."Ken
Read more

Bab 3

"Sepi," keluh Hilda saat tiba di pantry.    "Mungkin pada kekantin," ucap Selyn sambil mengambil sebuah cangkir kopi.    "Sel coba cari disitu ada mie instan gak gw laper nih," pinta Hilda.    "Kalo lo laper ke kantin aja Hil gak usah nemenin gw gak papa kok," ucap Selyn yang kasian melihat hilda kelaparan.    "Gw pengen nemenin lo disini aja," tolak Hilda.    Selyn hanya tersenyum singkat kemudian mencari apa yang diminta oleh Hilda tadi, yaitu mie instan.     "Ada nih banyak," Selyn menunjukkan berbagai macam mie instan pada Hilda.    "Buatin gw Sel yang kuah aja,
Read more

Bab 4

Sialan ini yang bayar gw gitu Fero merutuki Vano yang seenaknya meninggalkannya dengan makanan yang belum dibayar.                                  ***    Selyn duduk di balkon kamarnya, ia sedang memandangi langit malam yang sekarang dipenuhi dengan bintang bintang. Pandangannya jatuh pada satu bintang yang sangat terang, ia tersenyum memandangnya.    "Jadi pengen nyanyi," guman Selyn pelan.    Ia masuk kedalam kamarnya dan mengambil sebuah gitar yang ada di atas lemarinya. Dengan susah payah ia mengambil gitar itu, jujur dia itu pendek jadi wajar kalau dia kesusahan untuk mengambil gitar itu.    Setelah mendapatk
Read more

Bab 5

Selyn menunggu di ruang rapat sambil melihat sekelilingnya. Pikirannya juga bertanya tanya ada hubungan apa Vano dengan orang tadi.    Ada banyak sekali yang ingin ia tanyakan tapi ia sadar dia bukan siapa-siapa. Jadi lebih baik jangan bertanya apa pun, untuk menjaga keselamatan hidupnya.    Selyn menoleh saat beberapa orang masuk kedalam ruangan meeting, bodyguard yang tadi mengantarkannya menyapa mereka. Selyn juga ikut menyapa mereka, dan di balas senyuman oleh mereka.    "Eros apa kau tau dimana Mr Vano dan Mr. Fero?" Tanya Selyn pada bodyguard yang berdiri di sebelahnya yang ia ketahui bernama Eros.    "Mungkin masih berbincang bincang di luar nona," jawab Eros.    Selyn mengangguk a
Read more

Bab 6

Vano menatap malas Selyn lalu berkata, "Saya nanya serius lo, jadi jangan bercanda."    "Loh emang saya tadi jawabnya gak serius ya Mr?" Tanya Selyn.   'Sabar Vano dia anak orang' batin Vano.   "Terserah kamu lah." Vano berdiri ingin keluar dari ruangan Selyn.   "Hey saya cuma bercanda kok Mr, nih tadi saya beli dua satu buat di ruangan ini yang satu sebenarnya buat di taruh di kamar saya. Tapi karena Mr mau yaudah buat Mr aja." Selyn menyodorkan sebuah jam pasir pada Vano.   Vano memandang jam pasir itu dan Selyn bergantian, seperti itu terus sampai beberapa detik. Sampai akhirnya Vano menerima jam pasir tersebut dan tersenyum manis, "Saya terima, jangan di ambil lagi karena saya udah suka."  Setelah mengucapkan itu Vano keluar dari ruangan Selyn, meninggalkan Selyn yang sekarang masih terdiam karena melihat senyum Vano barusan.   'Kalo kay
Read more
DMCA.com Protection Status