Share

Hubungan Lain Suami Dan Mertuaku
Hubungan Lain Suami Dan Mertuaku
Penulis: Achi N

Menikah Dan Tinggal Bersama

Selamat membaca 🤗

"Saya terima nikah dan kawinnya, Anaya Putri Binti Arif Arifin, dengan Mas kawin seperangkat alat sholat dan uang

tunai sebesar Lima juta Rupiah."

Hanya dengan satu tarikan nafas saja, Mas Fandi mengucapkan ijab kabul dengan begitu lantang dan jelas, tanpa ada celah dan gugup sedikitpun. Membuat hatiku bergetar ketika mendengarkan lantunan yang sangat indah di telingaku itu. Bahkan kedua bola mataku sampai berkaca-kaca dan langsung meneteskan air mata. Mendengar kata-kata Mas Fandi yang sudah sangat lama aku impikan ini.

"Bagaimana para saksi! Sah!"ucap pria sepuh yang menjadi penghulu kami.

"SAH!"

"SAH!"

"SAH!"

Kata-kata Sah, terdengar sangat nyaring dan bersahut membuat aku semakin berada di ambang kebahagiaan tanpa batas karena momen inilah yang sudah sangat lama aku impikan.

"Alhamdulillah!"

Ucap Syukur kembali bergema, ketika pak penghulu dan para saksi meresmikan aku dan Mas Fandi.

Dan pada detik itu juga, aku resmi menjadi istri Mas Fandi. Lelaki yang aku cintai selama satu tahun ini, dan baru satu bulan yang lalu dia melamar ku. Tanpa ragu dan berfikir lagi, aku langsung menerima pinangan Mas Fandi, hingga hari bahagia inipun terjadi.

Aku mencium punggung tangan Mas Fandi. Dan Mas Fandi membalasnya dengan ciuman di keningku.

***

Suasana sakral semakin terasa, ketika aku dan Mas Fandi bersimpuh di hadapan orang tua kami.

"Selamat ya Nak, Mama senang akhirnya kau resmi menjadi istri Fandi,"ujar seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik dan segar, seraya mengusap rambutku ketika aku tengah mencium punggung tangannya.

Beliau adalah Ibu Maida, Ibu dari Mas Fandi yang mulai saat ini resmi menjadi Mama Mertuaku. Tapi aku tidak akan pernah menganggap beliau sebagai Mertua, karena aku akan menganggap dan memperlakukan beliau seperti aku memperlakukan Ibu kandungku sendiri.

"Iya Ma, terima kasih atas doa dan restu yang sudah Mama berikan untuk pernikahan aku dan Mas Fandi."Balasku dengan nada suara super lembut, seperti aku bicara dengan ibuku.

****

Beberapa jam berlalu, dan resepsi pernikahan pun sudah usai.

Pada hari itu juga. Aku di boyong Mas Fandi ke Rumah Orang tuanya.

Mas Fandi memintaku untuk tinggal bersama keluarganya di saat kami sudah menikah dan tanpa berfikir lagi aku mengiyakan permintaan Mas Fandi, meskipun banyak yang menasehati ku, untuk mempertimbangkan tinggal satu atap bersama Mertua.

Terutama Karina, dia yang paling khawatir dan mewanti-wanti diriku dan meminta aku agar tidak tinggal bersama mertuaku. Karina sahabatku, dia gagal dalam merajut Rumah tangga dan baru lima bulan lalu dia bercerai dengan suaminya, Karina mengklaim hancurnya pernikahan dia dan suami akibat campur tangan Mertuanya, yang Karina Anggap sebagai titisan dari alam kegelapan.

Tapi tidak sedikitpun aku terpengaruh dengan cerita Karina, mungkin itu hanya nasib buruk yang menimpa Karina. Mertuaku dan mertuanya berbeda tidak akan bisa di samakan.

Karina memang kerap kali berseteru dengan ibu mertuanya yang terkenal kejam itu.

Tapi aku sangat yakin jika Mertuaku ini memiliki hati layaknya Bidadari, karena itulah yang sering Mas Fandi katakan padaku. Hingga membuatku tidak ragu untuk tinggal bersama mertuaku.

******

Beberapa hari berlalu, dan seperti apa yang aku duga dan pikirkan.

Hari-hari yang aku jalani di Rumah Orang Tua Mas Fandi berjalan dengan sangat baik, aku sangat akur dengan Mertuaku dan juga Mbak Wina, kakak dari Mas Fandi yang juga tinggal di Rumah itu bersama kedua Anak serta Suaminya.

"Anaya, apa kamu benar-benar sudah berhenti dari pekerjaanmu?"Tanya Mama Mertuaku, yang tengah mengiris bawang. Saat ini kami sedang berada di dapur, memasak menu untuk makan malam nanti.

"Benar Ma, Mas Fandi yang meminta aku untuk tidak bekerja lagi di saat kami sudah menikah,"jawabku apa adanya, karena memang Mas Fandi yang memintaku untuk meninggalkan pekerjaanku.

Mama Mertua mengulas senyum.

"Mama, yang meminta Fandi, untuk menyuruhmu berhenti dari pekerjaanmu."

Aku sedikit terkejut! Jadi Mama yang meminta Mas Fandi menyuruh berhenti bekerja.

"Fandi, dari kecil sangat patuh. Dia selalu mendengarkan dan melakukan apa yang Mama katakan dan perintahkan,"sambung Mama, lalu melanjutkan cerita tentang suamiku.

Aku hanya bisa diam dan sesekali mengangguk, mendengarkan cerita dari Mertuaku, cerita masa kecil dan remaja Mas Fandi, yang isinya tentang ketaatan Mas Fandi pada Ibunya.

**

Sedikit Biodata Mama Mertuaku

Beliau memiliki nama Maida Sari, berusia kurang lebih 46 tahun.

Beliau memiliki dua anak, yang pertama Mbak Wina dan yang kedua Mas Fandi, beliau juga sudah mempunyai dua cucu dari Mbak Wina. Tapi, meskipun usia beliau sudah hampir kepala lima. Mama mertua masih terlihat muda dan cantik.

Beliau Orang tua tunggal Mas Fandi karena Papa Mas Fandi, pergi meninggalkan mereka di saat Mas Fandi masih berusia 10 tahun, tepatnya 15 tahun yang lalu.

Bersambung..

Terima kasih banyak . jangan lupa vote ya.

Lope-lope semuanya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Achi N
...️...️...️...️...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status