Share

41. Keputusan Besar

Nadia duduk di ruang tamu, pandangannya kosong menatap jendela yang terbuka sedikit. Angin malam masuk perlahan, membawa suara gemerisik daun di luar. Pembicaraannya dengan Ibu Retno tadi siang masih membekas di pikirannya, menyisakan luka yang semakin dalam setiap kali mengingat kata-kata tajam ibunya. Sementara itu, Raka duduk di sebelahnya, diam namun penuh perhatian. Nadia tahu Raka merasakan beban yang sama, tapi ia tidak pernah mengungkapkannya dengan kata-kata. Senyumnya yang selalu tenang dan lembut kini terasa lebih rapuh.

“Apa kita salah, Raka?” suara Nadia lirih, nyaris tertelan oleh gemuruh angin malam. "Apa yang kita lakukan... apa keputusan untuk menikah tanpa restu mereka adalah kesalahan?"

Raka menoleh, matanya menatap lembut ke arah Nadia. Ia mendekat, menggenggam tangan istrinya, dan mendekatkannya ke dadanya. “Nadia, keputusan yang kita buat adalah keputusan kita sendiri. Kita tidak bisa hidup berdasarkan harapan orang lain, bahkan jika itu keluarga kita sendiri.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status