Share

49. Momen Refleksi

Malam yang hening hanya ditemani suara hujan ringan di luar jendela. Nadia duduk di tepi ranjang, merenung dalam diam. Di sebelahnya, Raka sudah tertidur, napasnya teratur dan tenang. Tapi pikiran Nadia melayang, jauh ke dalam percakapan mereka beberapa jam yang lalu. Kata-kata Raka terngiang di telinganya, menggetarkan hati yang sejak lama bergelut dengan tekanan keluarganya.

“Aku tidak bisa bersaing dengan bayangan masa lalu,” kalimat itu terus terulang di benaknya. Nadia menggenggam tangan Raka yang terkulai di sampingnya. Hangat, kokoh, dan setia. Begitu banyak pengorbanan yang telah ia lakukan untuk membangun kehidupan mereka bersama, meski tahu bahwa dunia luarterutama keluarganya tak henti-hentinya merendahkan dirinya.

"Kenapa kamu tidak pernah membalas mereka, Raka?" bisik Nadia perlahan, suara yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri. “Kenapa kamu selalu menerima hinaan itu tanpa melawan?”

Ia tahu jawaban itu ada dalam diri Raka, jawaban yang pernah diucapkan suaminya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status