Share

56.

Malam itu, Nadia duduk di ranjang kasur, matanya menatap kosong ke arah surat yang tergeletak di atas meja. Suara hujan di luar jendela menggema, menciptakan suasana mencekam yang terasa semakin berat di hatinya. Raka membuka pintu kamar sambil merasa gugup dan gelisah, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan situasi yang selama ini ia sembunyikan.

"Aku tidak tahu harus mulai dari mana," Raka akhirnya membuka mulut, suaranya terdengar berat. Ia berjalan mendekat, duduk di sebelah Nadia, tetapi tak berani menatapnya langsung.

Nadia masih diam, tapi ia bisa merasakan detak jantungnya berdegup kencang. Banyak pertanyaan bersarang di kepalanya, namun tidak ada yang keluar. Tangannya gemetar saat ia memegang surat yang sudah hampir lecek karena dicengkramnya terlalu kuat.

“Aku tahu ini tidak mudah bagimu, Nadia. Aku seharusnya jujur sejak awal. Tapi aku takut... takut kamu akan pergi begitu mengetahui siapa aku sebenarnya," Raka melanjutkan, suaranya semakin pelan.

Nadia me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status