Share

42. Mempertanyakan Cinta

Nadia menatap langit-langit kamar yang gelap, suara detak jarum jam terdengar begitu jelas di keheningan malam. Meskipun Raka terlelap di sampingnya, hati dan pikirannya terasa tak tenang. Kata-kata Bu Retno terngiang lagi, seolah berputar-putar dalam kepalanya.

"Cinta saja tidak cukup."

Nadia menutup matanya, mencoba mengabaikan kalimat itu, namun semakin ia berusaha, semakin kuat gema suara ibunya di benaknya. Ia mencintai Raka lebih dari apa pun. Namun, apakah benar cinta saja cukup untuk menghadapi semua ini?

Saat perasaan bimbang menyelimuti, Nadia bergerak perlahan, bangkit dari tempat tidur agar tidak membangunkan Raka. Dia meraih jubah tidurnya, berjalan menuju balkon kecil di sisi kamar mereka. Udara malam terasa dingin, tapi sejuk. Dada Nadia terasa penuh, menahan tangis yang tak bisa ia keluarkan. Apa yang harus ia lakukan?

Tepat saat itu, suara lembut Alya terdengar di dalam pikirannya, mengingatkan bagaimana adiknya selalu mendukung dan memujinya. Alya, yang penuh kasih, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status