Share

44. Suasana Rumah yang Tegang

Nadia membuka pintu rumah dengan hati yang masih berat. Pertemuan dengan Arman terus berputar di kepalanya, kata-katanya seakan bergaung di setiap sudut pikirannya. "Aku hanya berharap kamu tidak menyesal nantinya."

Di depan matanya, Raka sedang duduk di ruang tamu dengan laptop terbuka di pangkuannya. Wajahnya terlihat fokus, namun ketika ia mendengar pintu terbuka, ia segera mengangkat kepalanya. Senyum kecil tersungging di bibirnya, meskipun ada bayang kelelahan di matanya.

“Kamu kelihatan lelah,” katanya lembut, perhatian selalu terpancar dari nada suaranya yang tenang. Dia menutup laptopnya dan berdiri mendekati Nadia.

Nadia hanya bisa mengangguk pelan, senyum dipaksakan menghiasi wajahnya. Namun, hatinya terasa sesak. Ada begitu banyak yang ingin dia sampaikan, tapi kata-kata seolah tertahan di tenggorokan.

Raka mendekat, menarik tangannya perlahan. “Ada apa?” tanya Raka, menatap wajah istrinya dengan penuh keprihatinan.

Nadia menghela napas panjang. "Aku baru saja bertemu Arman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status