Share

Bab 398

Sergio yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Hazel, lalu bertanya dengan alis terangkat, "Bicara apa?"

"Bicara soal pekerjaan. Kemampuannya memang di atas rata-rata, tapi akan sangat bahaya kalau tetap mempertahankannya."

Hingga kini, Hazel tidak tahu apa yang diinginkan Yudhis sebenarnya.

Kehadirannya adalah sebuah bom waktu.

Bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Daripada terus menerus berada dalam keadaan waspada setiap hari, lebih baik mengambil inisiatif dan memaksa Yudhis untuk mengungkapkan niat dan tujuannya yang sebenarnya.

Sergio mengangguk mengizinkan, "Boleh saja. Kamu bisa putuskan apa pun yang kamu inginkan, tapi usahakan jangan cuma berdua saja. Orang ini punya kepribadian yang nggak bisa ditebak."

"Ya, aku akan mengingatnya."

Hazel mengangguk pelan.

Ketika melewati toko yang menjual sarapan, Sergio menghentikan mobilnya dan keluar untuk membeli sarapan, menyerahkannya kepada Hazel untuk dimakan.

Hazel yang diperlakukan seperti ini hatinya langsung menghangat, mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status