Share

41. Sensasi Ruang Terbuka

“Bibi ... aku mau gendong Putih!”

“Biar aku saja, Bi! Jangan dengarkan permintaan dia!”

“Kalian tidak boleh bertengkar. Dengan saudara harus saling menyayangi dan lebih baik coba bergantian saja. Jangan saling menghasut, ya!”

“Amarise memang masih cukup muda dibandingkan dengan kamu yang sudah memasuki awal tiga puluh tahun. Di balik sikap manja dan terkadang membuatmu kesal. Pasti ada beberapa hal yang akan selalu kamu rindukan pada istrimu itu,” cetus Tuan Isaac menoleh ke samping.

Ia bisa melihat senyum kecil dan pandangan Nic terkunci pada Amarise. Manik coklat itu terus mengikuti gerak istrinya yang bermain bersama Putih ditemani dua keponakan Nic.

Amarise menghilang setelah menyerahkan Putih pada dua anak kecil, lalu bergegas masuk saat Nic mendengar suara kakak perempuannya memanggil. “Papa benar. Semakin aku mengenali Rishi. Semakin banyak momen yang kami berdua habiskan dan membuatku terus merindukan bagian menarik di antara kami.”

Pria itu memandang sang Ayah saat mereka men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status