Share

42. Menyingkirkan Perempuan Simpanan

Kelopak mata Amarise terbuka perlahan. Senyum manis itu terlihat di paras cantiknya. Ia selalu menyukai bangun tidur berada dalam pelukan Nic.

Tangan kanan Amarise terangkat membelai paras tampan Nic. Bentuk alis, hidung mancung, bibir kemerahan dan rahang tegas serta permukaan wajah bersih itu menarik perhatian Amarise, selain sikap pria itu yang dapat memikat hatinya. “Suamiku sangat tampan,” cetusnya tidak bisa menyembunyikan senyum dan debaran kuat di dada.

Amarise bergerak maju, menumpukan sebelah siku dan mencari pendaratan sempurna di bibir suaminya. Cup! Ia bersemu dan berniat menarik diri, tapi tersentak mendapati pinggangnya ditarik kuat dan pagutan lembut itu menyapanya. “Aku memang selalu tampan di matamu,” bisik Nic membuka mata dan bersitatap jahil dengan sang istri.

“Aku pikir kamu masih tidur,” gerutu Amarise merasakan pipinya terasa panas menjalar hingga memerah di leher jenjang.

Nic tertawa kecil dan memberikan kecupan ringan di permukaan wajah Amarise. “Apa kita aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status