Share

39. Dipelukan, Ranjang atau Sudut Ruangan Kita

Amarise kian merasakan ada kupu-kupu di perutnya dengan ucapan Nic yang selalu lekat diingatan. “Kamu ingin ke mana?”

Nic baru saja merebahkan tubuh Amarise setelah membopong keluar dari mobil. Ia tidak membiarkan perempuan itu turun untuk bersama-sama memasuki kamar apartemen yang malam ini disewa Nic. “Merebahkanmu di ranjangku. Apalagi, hm? Kamu ingin aku melemparmu dari atas lantai lima belas ini?”

Bibir Amarise mengerucut mendapati Nic tertawa, berhasil membuat suasana hati Amarise berubah kesal. “Selama perjalanan ke mari kamu sangat memperlakukanku begitu manis. Kamu mengobati lukaku, mengecek bagian kulit tubuhku karena harus diikat kuat.”

“Bahkan, aku tidak diperbolehkan turun dari pangkuanmu dan berakhir memasuki unit dengan dibopong. Sikap romantismu berubah dalam sekejam dengan mulut sialanmu, Nicholas!”

Nic tergelak puas, tapi tetap membiarkan posisi tubuhnya membungkuk karena masih di rangkul Amarise.

Tangan Nic terulur mengusap anak rambut yang menghalangi paras ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status