Hasrat Cinta Sugar Daddy

Hasrat Cinta Sugar Daddy

last updateLast Updated : 2024-02-15
By:  Black AuroraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
17 ratings. 17 reviews
46Chapters
56.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

(Cerita ini mengandung unsur 21+) Lagi asyik mengantri untuk membeli karcis bioskop, Katya benar-benar kaget saat seorang anak kecil tiba-tiba saja menarik tangannya. Lebih kaget lagi, ketika ternyata anak kecil itu membawanya kepada seorang lelaki yang bernama Gaffandra, untuk dijadikan temannya menonton! Lalu dari kejadian itu, pertemuan antara Katya dan Gaffandra pun berlanjut... ... di atas tempat tidur. * Dibesarkan oleh kakek dan ayah yang sering kawin-cerai, membuat pernikahan tidak akan pernah terlintas di benak Gaffandra, meskipun usianya sudah menginjak 38 tahun. Ia terlalu menikmati hidup bebas tanpa ikatan dan drama yang merepotkan. Namun ketenangannya pun terusik ketika pasangan hidup selibatnya, Olivia, tiba-tiba saja menuntut sebuah pernikahan. Gaffandra pun segera memutuskan hubungan tanpa ikatan dengan Olivia tanpa merasa keberatan sedikit pun, meskipun sesudahnya ia bingung bagaimana menyalurkan hasrat normalnya sebagai seorang lelaki yang butuh pelampiasan. Hingga akhirnya ia bertemu Katya, dan mengajukan sebuah penawaran menggiurkan yang sulit untuk ditolak. *** IG : @blackauroranovels

View More

Chapter 1

1 // Movie Date

"Kakak, sini!!"

Seorang anak perempuan dengan dress pink selutut, tiba-tiba saja menggandeng tangan Katya dan menarik gadis itu keluar dari barisan antrian panjang untuk membeli tiket bioskop.

Katya pun hanya bisa melongo ketika gadis kecil berkuncir dua itu terus menyeretnya entah kemana.

Eh, tunggu. Ini dia enggak sedang diculik kan?

Masa iya sih gadis 21 tahun diculik sama bocah perempuan yang paling-paling masih berusia sekitar 10 tahunan ini?

"Uhm adik, maaf... tapi kamu salah orang deh kayaknya..." Katya berusaha mengajak si adik kecil itu untuk berbicara, tapi sayangnya lagi-lagi Katya hanya bisa pasrah karena tak ada jawaban, dan dirinya yang masih saja terus dibawa.

Bisa saja Katya menarik kembali tangannya atau menahan langkahnya, tapi entah kenapa ia merasa tidak tega melihat bagaimana sikap bersungguh-sungguhnya gadis kecil itu.

Mungkin dia cuma salah orang, dan nanti setelah sadar, pasti dia akan melepaskan Katya.

Hingga akhirnya, langkah kaki mungil gadis itu pun terhenti tepat di depan seorang pria yang sedang berdiri sambil berkacak pinggang.

Katya melebarkan manik coklatnya saat melihat sosok rupawan dengan tubuh kekar menjulang tinggi, terbalut kemeja putih bersih dan jas abu tua. Celana panjang sewarna jasnya itu terlihat pas membalut kaki panjang yang terlihat proporsional.

Wah, tampan sekali! Apa pria ini ayah dari bocah perempuan aneh ini?

Sayangnya meskipun sangat tampan, namun wajah lelaki itu terlihat gusar dan berkerut kesal menatap anak perempuan di depannya.

"Cia! Kamu dari mana saja?? Jangan berjalan-jalan seorang diri lagi!" Desisnya dengan nada penuh peringatan, sambil memelototi bocah perempuan yang hanya tersenyum lebar seolah merasa tak bersalah.

"Tunggu, kenapa kamu menggandeng gadis itu? Siapa dia?" Tanya pria itu saat ia baru menyadari bahwa ada Katya di sana.

Tatapannya pun kini terarah lurus dan tajam ke arah gadis itu, meneliti setiap jengkal wajah Katya yang tidak ia kenal sama sekali.

"Ini? Ini kakak cantik yang aku temukan sedang mengantri," jawab anak kecil itu dengan luwesnya tanpa ragu sedikit pun. Lalu anak kecil yang dipanggil Cia itu pun menolehkan wajahnya untuk ikut menatap Katya yang berada di belakangnya.

"Halo, Kak. Namaku Sheila, tapi semua orang memanggilku Cia. Nama kakak siapa?" Cia tersenyum dengan sangat manis ke ara Katya sembari menyodorkan satu tangannya ingin berkenalan.

"Halo, Cia. Aku Katya," sahut gadis itu sedikit kikuk, karena ayahnya Cia yang masih terus menatap dirinya dengan sorot tajam.

"Kak Katya? Waaah, namanya saja manis sekali," puji Cia sambil melirik ke arah pria di sampingnya yang sejak tadi hanya diam tanpa melepaskan pandangannya kepada Katya.

"Dia manis, kan?" Dengan sengaja, Cia berbisik sembari menyikut pria di sampingnya, membuat sang pria tersentak seperti seseorang yang baru tersadar dari lamunannya. Lelaki itu pun mendehem pelan.

"Ehem. Cia. Apa ini maksudnya?" Sorot yang terpancar dari manik legam pria itu terlihat menyipit curiga menatap Cia dan Katya secara bergantian.

"Uhm, sebentar Pak. Saya tidak ada hubungannya dengan... dengan entah apa ini semua maksudnya. Anak bapak yang tadi tiba-tiba saja menarik tangan saya hingga keluar dari antrian," sergah Katya buru-buru membela diri.

Tiba-tiba saja suara tawa terdengar menyembur keluar dari bibir Cia, yang serta merta membuat Katya mengalihkan wajah dan menatapnya heran.

"Aku bukan anaknya dia loh, Kak! Hahaa... Mana mungkin sih Gaffandra punya anak, menikah saja dia tidak mau kok!" Cetus Cia di sela-sela tawanya yang masih tersisa.

Katya mengerjap kaget mendengar informasi Cia mengenai pria yang ternyata bernama Gaffandra itu.

Oh, jadi Cia bukanlah anak pria ini? Kalau begitu mungkin keponakannya, barangkali. Tapi Katya pun merasa aneh karena Cia malah memanggil pria itu hanya menggunakan nama saja.

Rasanya itu kurang sopan, kan? Ini di Indonesia, bukan di luar negeri yang memanggil orang yang lebih tua dengan menyebut namanya saja bukanlah hal yang aneh.

"Oh, maaf. Kalau begitu mungkin 'Om'-nya Cia, ya?" Tanya Katya lagi, yang kemudian malah makin penasaran karena anak perempuan itu malah menggelengkan kepalanya.

"Dia juga bukan Om-ku, Kak! Gaffandra itu kan keponakanku," sahut Cia sembari tertawa kecil melihat ekspresi kaget Katya.

"Hah? Keponakan?" Katya menatap Gaffandra yang menjulang tinggi di depannya, membuat lehernya terasa sakit karena harus mendongak.

"Pasti Cia cuma bercanda kan?" Cetus gadis itu lagi, meminta konfirmasi kepada Gaffandra.

"Itu benar. Cia adalah anak dari kakek, yang artinya adalah saudara perempuan ayahku, yang sama juga artinya dengan tanteku," sahut Gaffandra datar, namun sukses membuat manik coklat Katya semakin membelalak lebar.

Oke, ini benar-benar aneh.

Semula Katya ingin tertawa mendengarnya, namun ekspresi serius dari Gaffandra dan Cia membuatnya mengurungkan niat dan menelan tawanya kembali sembari meringis.

"Jadi, Cia. Kembali lagi ke pertanyaanku semula. Kenapa kamu membawa gadis ini?" Gaffandra pun kembali menginterogasi Cia sambil melipat tangan di dada untuk meminta jawaban.

"Ck. Ya tentu saja untuk menjadi teman kencan menonton untukmu, keponakanku tersayang!" Sambar Cia galak. "Please, Gaffandra. Jangan jadi obat nyamuk pada kencanku dengan Jayden."

Lalu Cia menatap Katya lekat. "Gaffandra ini baru saja putus dengan pacarnya, Kak. Padahal hari ini kami sudah berjanji untuk double date. Jadi Kak Katya mau kan menjadi kencan menontonnya Gaffandra?" Pinta Cia dengan wajah memelas dan puppy eyes.

Anak perempuan itu berjinjit untuk meraih telinga Katya yang hanya berjarak sepundak. "Padahal bisa saja dia pulang, tapi Gaffandra bersikeras ingin menonton! Tolong bantu aku ya Kak Katya yang manis, aku cuma ingin bisa bebas kencan dengan pacarku tanpa diganggu keponakan rese ini," bisiknya.

Aah, sekarang Katya mengerti ceritanya, setelah beberapa saat mencoba mencerna semuanya.

Jadi intinya, Cia bermaksud menjodohkan dirinya kepada Gaffandra sebagai teman menonton, agar Cia tidak terganggu ketika sedang kencan. Tapi tunggu dulu.

"Cia, sebenarnya usiamu berapa sih?" Tanya Katya sambil mengernyit.

"Minggu depan aku sudah sebelas tahun, Kak!" Sahut anak perempuan itu dengan riang, terlalu polos untuk mengerti arah dari pertanyaan Katya.

"Oh, jadi umur kamu baru sebelas tahun ya?" Ulang Katya sembari menaikkan satu alisnya dan mengarahkan tatapan yang dipenuhi penilaian kepada Gaffandra, tapi lelaki itu malah terlihat cuek dan hanya mengedikkan bahunya.

Ya ampun. Masa iya usia Cia yang masih berusia 11 tahun dibiarkan kencan begitu saja??

Tapi Katya mulai mengerti sekarang. Pasti Gaffandra bersikeras tetap menonton bersama 'tantenya' ini karena ingin menjaga Cia yang masih terlalu dini untuk melakukan kegiatan berunsur dewasa seperti kencan dengan pacarnya.

Duh, seketika Katya pun teringat pada adik-adik di panti asuhannya yang beberapa juga seusia dengan Cia.

Semoga saja adik-adik asuhnya itu lebih fokus untuk menimba ilmu yang lebih berguna dibandingkan pacaran seperti orang dewasa.

Anak yatim piatu seperti mereka tidak dibesarkan oleh kemewahan dan kemudahan dalam hidup, segala sesuatu harus diperoleh dengan kerja keras dan semangat baja pantang menyerah.

Katya merasakan tangannya digoyangkan dengan lembut, membuat pikirannya yang sempat terbang sejenak kembali kepada kenyataan.

"Kak Katya mau kan, jadi teman kencan nonton film untuk Gaffandra?"

Suara renyah penuh bujukan dari Cia membuat Katya merasa bimbang. Ia pun kemudian mendongak untuk menatap Gaffandra yang ternyata sejak tadi hanya diam dan terus memandanginya.

Katya menggaruk lehernya sambil meringis. Fix. Hari ini adalah hari paling aneh seumur hidupnya, ketika dirinya diminta oleh orang asing untuk menjadi teman menonton.

"Uhm, gimana ya..."

"Kamu mau nonton apa?" Tanya Gaffandra tiba-tiba.

"Itu... uhm, film horor," jawab Katya pelan, berharap pilihannya berbeda dengan tante dan keponakannya yang aneh ini.

"Wah, sama dong!" seru Cia gembira. Hanya ada satu film horor yang saat ini sedang tayang, jadi sudah pasti pilihan mereka sama.

"Kami juga mau nonton film itu kok, kak!"

"Eh..." Tangan Katya kembali ditarik oleh Cia, namun alih-alih menuju studio Silver Class yang semula menjadi tujuan Katya, Cia malah mengajak gadis itu memasuki kelas studio paling mahal di bioskop itu.

"Hah? Kita masuk ke Platinum?" Cetus Katya yang terkejut. Platinum class adalah studio private yang hanya memiliki 20 kursi saja.

Ada selimut dan bantal-bantal empuk juga, dengan meja kecil di depannya yang telah berisi makanan dan minuman ringan.

Harga tiket untuk kelas tertinggi ini empat kali lipat dari studio yang Katya pilih sebelumnya, jadi wajar saja jika berkali lipat jauh lebih nyaman.

Katya melihat seorang anak lelaki tampan seusia dengan Cia yang melambaikan tangannya ke arah gadis kecil itu. Cia segera menghampiri anak lelaki itu dengan antusias dan duduk di sebelahnya.

Mereka berdua pun terlihat mengobrol dengan heboh, tak mempedulikan Gaffandra dan Katya yang berada di belakang mereka.

"Sini." Gaffandra menarik pergelangan tangan Katya agar gadis itu duduk di sebelahnya.

"Kita bisa mengawasi mereka dari sini," ucapnya lagi, dengan dagu yang menunjuk ke arah Cia dan pacarnya.

Katya pun melotot horor ke tempat duduk yang telah diatur oleh Gaffandra hingga sandarannya menjadi rebah maksimal, yang jadi lebih mirip tempat tidur empuk dibandingkan kursi bioskop.

"Ayo, sini. Tiduran." Gaffandra menepuk pelan sisi di sampingnya untuk mengajak Katya.

"Sandarannya bisa agak dinaikkan kan, Pak?" Sergah Katya sambil mendelik sebal. Ternyata mau setampan apa pun, dimana-mana lelaki sama saja modusnya.

Seringai tipis namun jahil pun terlukis di wajah rupawan yang menatap Katya sambil memiringkan kepalanya ke satu sisi.

"Kenapa?" ucapnya sambil menahan tawa geli melihat wajah Katya yang merona jingga, mungkin karena kesal. Atau malah karena malu?

"Ini cuma tiduran, Katya. Santai saja, saya nggak akan tidurin kamu beneran, kok. Yaa~ kecuali kamu yang minta."

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
The Wilted Rose
gaya penulisannya rapi dan enak banget dibacanya, ceritanya juga sweet dan spiciness-nya juara sih ...
2025-03-26 18:41:56
1
user avatar
Sal Lino
Ada cinta, kenyamanan, perjuangan, pengorbanan dan akhir yang sweet banget. suka sama cerita nya. love love Author ............
2025-03-15 04:03:21
1
user avatar
Black Aurora
Terimakasih buat yang sudah membaca buku ini 🫶 yuk lanjut baca buku baruku yang berjudul "The Sexy Stranger", ngga kalah seru loh ......
2025-03-06 16:47:58
1
default avatar
Indah Murti
kak, yg virginity fo sale kok hilang?
2025-02-05 23:15:32
1
user avatar
Mia
baru kali ini nemu novel bab nya gak nyampe 50, kebanyakan bab novel ratusan langsung tambah ke list ini sih...
2025-02-02 13:07:14
1
user avatar
raisa regina
Baguuuuuusssss!!!!!!
2024-12-14 12:46:17
1
default avatar
n.manis1
best !!!!!!!!!
2024-11-03 10:17:16
1
user avatar
Author Receh
bagus banget
2024-10-16 22:01:32
1
user avatar
bzare21
Sumpah ini keren recomended
2024-06-25 21:06:09
1
user avatar
Faraza24
penasaran baca ceritanya,
2024-02-21 23:09:37
1
user avatar
Black Aurora
makasih buat yg baca kisah katya-gaffandra sampai akhir, yuk mampir ke instagramku di @blackauroranovels untuk farewell party kisah ini ...
2024-02-16 08:41:43
2
user avatar
Gita Novianty
aku udh baca 2 cerita kaka dua" nya keren singkat padat jelas gk bertele tele suka banget, baru baca yg ini bab awal aja udh jatuh cinta
2024-01-26 14:30:56
1
user avatar
Black Aurora
masih ada yang bacakah cerita ini?
2023-11-11 16:52:56
5
user avatar
Ranie Yanti
critanya kk yg satu di jamin hot deh trs alurnya g ribet wajib di baca looh
2023-11-01 20:14:04
2
user avatar
Disha Disha
semangat up thor ...
2023-10-26 02:50:55
1
  • 1
  • 2
46 Chapters
1 // Movie Date
"Kakak, sini!!" Seorang anak perempuan dengan dress pink selutut, tiba-tiba saja menggandeng tangan Katya dan menarik gadis itu keluar dari barisan antrian panjang untuk membeli tiket bioskop. Katya pun hanya bisa melongo ketika gadis kecil berkuncir dua itu terus menyeretnya entah kemana. Eh, tunggu. Ini dia enggak sedang diculik kan? Masa iya sih gadis 21 tahun diculik sama bocah perempuan yang paling-paling masih berusia sekitar 10 tahunan ini? "Uhm adik, maaf... tapi kamu salah orang deh kayaknya..." Katya berusaha mengajak si adik kecil itu untuk berbicara, tapi sayangnya lagi-lagi Katya hanya bisa pasrah karena tak ada jawaban, dan dirinya yang masih saja terus dibawa. Bisa saja Katya menarik kembali tangannya atau menahan langkahnya, tapi entah kenapa ia merasa tidak tega melihat bagaimana sikap bersungguh-sungguhnya gadis kecil itu. Mungkin dia cuma salah orang, dan nanti setelah sadar, pasti dia akan melepaskan Katya. Hingga akhirnya, langkah kaki mungil gadis itu pun
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more
2 // Yang Terjadi Sebenarnya
Beberapa Jam Sebelumnya..."Hah? Putus??"Gaffandra mengangguk pelan tanpa melepaskan pandangannya ke arah jalanan melalui kaca depan mobil. Baru saja ia menjawab sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh Cia, tentang dimana Olivia kekasihnya berada.Seharusnya hari ini mereka double date sambil menonton film di bioskop, yang dilanjut makan malam bersama. Namun Cia pun terheran-heran ketika melihat Gaffandra yang hanya seorang diri menjemputnya di rumah."Kok bisa?? Padahal kalian berdua kan mesra dan saling menyayangi. Memangnya kenapa bisa putus sih??" cetus Cia yang semakin merasa penasaran.Selama ini keponakan 'tua'nya itu selalu terlihat harmonis bersama Tante Olivia di setiap acara keluarga besar Adhyatama yang memang cukup sering diadakan. Gaffandra hanya mengedikkan bahu, terlihat sangat tenang bahkan seolah tidak terlalu peduli. "Kalau ternyata memang tidak cocok ya buat apa juga dipaksakan?" cetus Gaffandra sembari menaikkan alisnya yang lebat dan tersenyum kepada tante m
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more
3 // Malaikat Tak Bersayap?
"Good job, Katya. Yang kamu lakukan tadi di jalan raya patut dipuji," bisik Gaffandra sambil mengusap surai panjang coklat kemerahan Katya, dengan bagian bawahnya yang mengikal lembut.Gaffandra ingat saat Katya membantu bapak yang menggunakan kruk untuk menyeberang, dan benar-benar terkejut ketika ternyata Cia menarik tangan gadis yang sama ke hadapannya.Katya. Nama yang manis.Pria itu menunduk untuk menatap seraut wajah yang masih saja terlelap meski Gaffandra telah memeluknya, mengusap rambutnya, dan berbisik di wajahnya."Dasar kebo," ledek pria itu sambil mendengus geli. "Bisa-bisanya masih tidur saja. Memangnya kamu selelah apa sih?"Tiba-tiba terdengar suara denting pelan yang berasal dari tas selempang kecil milik Katya. Suara yang tidak keras, namun terus menerus berbunyi dan lumayan mengganggu.Sambil berdecak pelan, Gaffandra pun perlahan melepaskan pelukannya untuk meraih tas yang terletak di atas meja di depan kursi mereka.Ia membuka tas dari bahan kanvas itu, untuk me
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more
4 // Penawaran Menggiurkan?
Tepuk tangan yang membahana di udara menjadi bentuk apresiasi atas isi pidato yang barusan saja disampaikan oleh Ketua Yayasan yang baru dilantik.Gaffandra Adhyatama.Katya baru menyadari kebodohannya sendiri, yang bahkan baru tahu nama belakang dari Gaffandra. Adhyatama adalah salah satu keluarga konglomerat pemilik beberapa perusahaan raksasa di Indonesia, sekaligus juga pemilik Yayasan Lentera Ilmu. Yaitu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan sekaligus yang mengelola Universitas tempat Katya menimba Ilmu."Kalau Ketua Yayasan-nya gorgeous begini, mana rela sih lulus duluan, coba?" Keluh seorang alumni yang duduk di depan Katya kepada temannya."Iya ih. Memang boleh ya seganteng itu?" sahut temannya lagi, yang sama seperti 99% cewek di sana, menatap kagum ke arah Gaffandra."Denger-denger katanya Ketua Yayasan yang baru ini juga diam-diam kasih dana bantuan 'spesial' untuk seluruh mahasiswa beasiswa. Karena nggak ditanggung Dinas Pendidikan, Yayasan malah menggratiskan semua
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more
5 // Pertolongan Dengan Imbalan
"Ini tuh bukan berarti aku setuju menjadi kekasih Bapak, ya!" Gaffandra mengulum senyum simpul mendengar nada kesal dari kalimat Katya barusan. Sejak ia iseng menggoda gadis berkulit seputih salju kemarin, Katya kelihatannya jadi takut jika ternyata ia sungguh-sungguh. Yah, Gaffandra sebenarnya hanya iseng saja mengajukan diri menjadi kekasih Katya, namun ia juga tidak akan menolak jika seandainya Katya menerima usul itu.Sayang sekali, gadis itu malah menolak mentah-mentah. Bukan hanya menolak, Katya pun juga marah-marah dan mengomelinya. Haha.Tapi untung saja gadis ini tidak menolak untuk datang pada perayaan ulang tahun Cia. Saat Gaffandra menjemputnya sesuai janji tepat jam 7 malam, Katya ternyata telah siap di depan pintu menunggunya.Sangat menyenangkan tidak perlu menunggu seorang gadis yang berdandan terlalu lama, hal yang sering rasakan bersama Olivia ataupun mantan kekasihnya sebelumnya.Gaffandra melirik Katya yang mengenakan jeans, sepatu kets, dan blus putih bunga-bun
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more
6 // Satu Ciuman Untuk Seratus Juta
"Selamat, Katya Andriani. Mulai besok kamu akan menjadi karyawan trainee. Setelah pelatihan selama 6 bulan dan dinyatakan lulus, kamu akan resmi menjadi karyawan tetap di kantor ini." "Terima kasih banyak, Pak." Katya menyalami karyawan bagian personalia itu sambil tersenyum, walaupun sebenarnya hatinya sama sekali tak tenang.Seharusnya dia bahagia karena telah lulus dalam tes penerimaan kerja, tapi ia tak bisa menampik rasa cemas yang masih menggelayut di benaknya.Meski sekarang Katya sudah lebih tenang karena hutang Bu Sadna sebesar 50 juta sudah dibayar oleh Gaffandra dengan bunga hingga 200 juta, justru hal itu membuat Katya merasa tidak enak kepada pria itu.Sudah beberapa hari berlalu, tapi hingga sekarang Gaffandra masih belum juga nenghubunginya masalah pembayaran uang 200 juta. Padahal jelaa sekali pria itu menegaskan bahwa bantuannya kali ini tidak gratis, dan dia akan menghubungi Katya untuk membahas masalah pelunasannya.Belum lagi masalah atap asrama panti asuhan yan
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more
7 // Simbiosis Mutualisme
"Akan semakin hangat, semakin basah, dan semakin lengket jika kita melanjutkannya lebih dari ini, Katya." Gaffandra berbisik lembut di telinga Katya, setelah tawanya mereda."Bagaimana, apa kamu tertarik untuk mencobanya lebih jauh?"Katya mengerjap-kerjapkan matanya berkali-kali, demi untuk mengusir efek perpaduan dari suara maskulin yang serak menggoda, serta tatapan Gaffandra yang akan membuat gadis normal mana pun jatuh terpikat.Gawat. Pria ini sungguh jauh lebih berbahaya dari gas bocor, dan Katya yang polos hampir saja menganggukkan kepala untuk ajakan Gaffandra."Mau kemana?" Tanya Gaffandra lembut, ketika merasakan Katya yang seperti berusaha melepaskan diri dari pelukan pria itu. "Uung... sudah kan? Satu ciuman untuk seratus jutanya?" balas Katya mengalihkan pembicaraan.Tawa kecil yang keluar dari bibir Gaffandra membuat wajah pria itu semakin mempesona dan membuat Katya semakin waspada. Entahlah, Katya hanya merasa baik Gaffandra maupun Cia itu sangat serupa, memiliki ta
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more
8 // Ketahuan Arsel?
Katya melamun sambil mengusap perlahan bibirnya yang terasa bengkak dan perih, setelah sesi "pelunasan hutang"-nya yang pertama kepada Gaffandra."Aarrghh!! Bodoh!!" Gadis itu menggeram kesal sembari mengacak-acak rambutnya, membuat semua orang yang berada di dalam lift menatapnya heran. Suara denting pelan itu diiringi dengan terbukanya pintu ganda yang bergeser ke samping, dan Katya pun cepat-cepat melangkah keluar.Ia bahkan setengah berlari menuju ke arah lobby depan, ingin segera keluar dari gedung Adhyatama Corp. dan mengayuh sepedanya sejauh mungkin dari sana."Ini baru satu kali, gimana nanti-nanti?" gumannya risau, ketika mengambil sepeda yang ia titipkan pada petugas parkir gedung.Sambil mengayuh, Katya kembali memikirkan semua masalah keuangan yang ujung-ujungnya malah ia harus membayar dengan cara yang tidak biasa. Satu sisi kata hatinya seolah menolak dengan tegas pelunasan hutang dengan cara "satu ciuman untuk seratus' juta ala Gaffandra, namun satu sisi logikanya se
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more
9 // Pembayaran Kedua
"Dan sebagai info, ciuman ini tidak masuk dalam hitungan pelunasan hutang, Katya. Jadi jangan salahkan kalau durasinya akan sangaat panjang, dan tidak menutup kemungkinan... malah membuat kamu jadi menginginkan lebih," bisik Gaffandra di telinga Katya dengan nada seduktif, dan dengan sengaja pria itu meniup telinga Katya hingga membuat gadis itu merinding.Katya pun serta merta menjauhkan telinganya dari bibir Gaffandra. Sial. Hembusan napas pria itu yang segar dan beraroma mint menerpa satu sisi wajahnya, membuat kinerja jantung Katya tiba-tiba bergejolak tak terkendali.Kedekatan ini kembali mengingatkannya akan ciuman-ciuman mereka yang sebelumnya, dan wajahnya pun tak bisa berbohong karena sontak merona tanpa diminta."Sampai merah gini." Gaffandra menyentuh pipi Katya dengan usapan ringan menggunakan punggung tangannya."Memangnya kamu seingin itu aku ciium ya?" Suara tawa kecil pria itu pun terdengar menggoda."Nggak!!" Katya menjawab cepat dengan gelengan kepala kuat sambil me
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more
10 // Cemburu
**Beberapa saat sebelumnya**Gaffandra mengekori Olivia yang berjalan lebih dulu di depannya. Sesampainya di sebuah pintu berwarna kuning, wanita itu pun membukanya dan mempersilahkan Gaffandra masuk terlebih dahulu. Ternyata wanita itu membawanya ke sebuah ruangan yang lebih kecil mirip untuk jamuan yang lebih privasi dengan sofa-sofa panjang untuk enam orang. "Apa hal penting yang mau kamu bicarakan?" ujar Gaffandra sembari melirik jam tangannya dengan malas. Ia tidak terlalu tertarik bicara dengan Olivia, dan sejujurnya ia agak cemas memikirkan Katya yang berada di luar sana sendirian.Gaffandra sangat terkejut ketika merasakan sebuah pelukan dari arah belakangnya, dengan dua buah tangan ramping yang terlulur melingkari hingga ke depan tubuhnya. "Oliv, lepas.""Tidak, sebelum kamu cium aku." Gaffandra menggeram gusar dan menarik kedua tangan Olivia dari tubuhnya, lalu ia pun berbalik dan berhadapan dengan wanita itu.Namun betapa terkejutnya Gaffandra, ketika melihat Olivia yan
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status