Share

Bab 47. Tidak Lucu, Faqih!

Faqih memegang daun pintu yang seakan hendak ditutup. Mencoba menggertak Jeta agar segera mengikuti masuk ke dalam kamar. Namun, gadis itu kukuh dan tidak bisa diperdaya.

Rasanya ingin terbahak saat wajah bermata bening itu terlihat tegang, cemas dan takut. Begitu kaku hingga bernapas pun kemungkinan dia juga lupa.

"Tunggu apa lagi? Kamu bahkan pernah denganku dalam dump yang jauh lebih sempit dari kamar mana pun …," ucap Faqih dengan ekspresi mengejek. Teringat saat mereka dalam satu tenda dump di Kinabalu kemarin dulu.

Jeta memberengut.

"Faqih …! Aku tidak mau! Keadaan sekarang dan waktu itu tidak sama. Jika tidak masuk dump, aku akan mati. Beda dengan saat ini. Kamu pasti paham, kan? Jangan mengarang alasan!" Jeta berseru dengan terus berdiri tegak di depan pintu.

"Apa salahnya bernostalgia?" Faqih memandang dalam dengan senyum mengambang. Berpikir jika itu dia lakukan, Jeta tidak akan bisa menolak. Tidak mungkin juga gadis cantik berkerudung sepertinya akan tidur di lobi.

Namu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status