Share

Bab 49. Jovan

Dengan meniru sistem laundry, baju yang siang tadi dibeli, malam ini sudah dipakai. Jeta melenggang mengikuti Faqih menuju pusat keramaian. Kian dekat, langkahnya dirasa kian berat.

"Lekas Jeta, kenapa berjalan lamban sekali?" Faqih telah berbalik dan berhenti melangkah untuk menegur.

"Seharusnya aku tidak perlu ikut …." Jeta sempat menyesal saat orang-orang penting yang akan didatangi sudah tampak kian dekat.

"Ck …! Kamu ke sini sebab aku, ikut aku. Bukan sebab datang di acara ini. Sudah kubilang berjalanlah denganku. Abaikan Elma!"

Faqih berbicara sambil melangkah menghampiri Jeta. Tangan gadis itu diambil dan digenggamnya. Dengan cepat dibawa kembali melangkah ke depan.

"Mana Ilyas, Faqih?" Jeta merasa Ilyas terlalu lama menyusul. Mereka datang bertiga dengan Ilyas yang pergi sendiri ke latar parkir.

"Jangan tanyakan Ilyas. Dia bisa mengurus dirinya sendiri," ucap Faqih lirih. Itu seperti sebuah sindiran bagi Jeta.

"Jangan gandeng aku, nanti dikira orang aku ini pelakor." Jeta ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status