Share

Bab 33. Tamu Wanita

Jeta sudah duduk di depan Faqih. Menunggu hingga lelaki itu selesai bertelepon. Merasa tidak paham kenapa dirinya disuruh duduk. Jeta berpikir sekalian akan bicara tentang masa lalu Mama Fani.

"Jeta," panggil Faqih kala panggilan telepon berakhir. Jeta melebarkan mata menyimak.

"Jam kerjamu adalah delapan jam dan dua jam over time. Jika normal, masuk pukul tujuh pagi, pulangnya jam tiga sore. Jika overtime dua jam, berarti pulang pukul lima sore. Ada pertanyaan?" Faqih menatap Jeta lekat.

"Hari ini, pukul berapa boleh pulang? Aku ingin bertemu mamaku," jawab Jeta.

"Jika kopi ini enak, pulanglah setelah dzuhur. Waktu kerja, istirahatlah pukul dua belas hingga pukul satu dan saat ashar, tiga puluh menit," terang Faqih.

"Jika mengantar kopi, pakailah baki dan letaklah bersama bakinya." Faqih meletak ponsel di meja dan menarik cangkir bersama tatakan lebih dekat.

"Iya. Lalu, apa saja kerjaku, Faqih?" Jeta hati-hati bertanya.

"Bersiap dengan kabar kerja dariku," ucap Faqih lumayan pelan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status