Share

Bab 913

Penulis: Hargai
Pamela tetap menggelengkan kepalanya dengan tegas, lalu pergi memapah Frida sambil berkata, "Nenek, dia benar-benar bukan ayahku."

Frida bertanya dengan gelisah, "Kalau begitu, untuk apa mereka datang mencarimu? Apakah Nenek perlu mencarikan seseorang untuk membantumu menyelesaikan masalah ini?"

Sikap Frida membuat Pamela merasakan kehangatan dalam hatinya. Pamela pun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya lagi dan berkata, "Nenek, jangan khawatir. Aku akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Nenek baru makan, jadi Nenek istirahat saja di dalam!"

Kemudian, Pamela kembali menoleh dan menatap Olivia yang masih berdiri di satu sisi.

"Olivia, sini, temani Nenek ke dalam, jangan biarkan Nenek khawatir," kata Pamela.

Olivia jarang-jarang mendengar ucapan Pamela, tetapi dia menganggukkan kepalanya dan menggantikan Pamela memapah neneknya ke dalam.

Frida masih merasa khawatir, tetapi melihat sikap cucu menantunya yang bersikeras agar dia tidak ikut campur, dia juga tidak mengucapkan apa p
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
siapa tu yg dibawa sama darius?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 914

    Pintu mobil sport itu terbuka, lalu dua wanita turun dari mobil itu. Salah seorang wanita itu terlihat berusia sekitar 40 hingga 50 tahun, sedangkan wanita lainnya terlihat berusia 20-an tahun, keduanya berpakaian sangat sederhana.Gadis berusia 20-an tahun itu memiliki gaya rambut kepang dua. Dia mengenakan kemeja kotak-kotak dan celana denim yang sudah usang, sepatu kainnya juga sudah kotor.Pamela menatap kedua wanita itu berjalan mendekat dalam diam. Dia merasa bahwa kedua wanita ini tampak familier, tetapi dia tidak bisa mengingat di mana dia pernah melihat mereka.Ketika mereka berjalan mendekat, wanita yang lebih tua itu memelototi Pamela dengan penuh kebencian."Pamela, kamu hidup senyaman ini, tapi kamu membuat hidup putriku sengsara!" seru wanita itu.Dari ucapan ini, Pamela bisa mendengar bahwa kedua wanita ini memiliki hubungan ibu dan anak. Pamela mengamati "ibu" itu sambil bertanya, "Maaf, kamu siapa, ya?"Wanita yang lebih tua itu berkata dengan penuh kebencian, "Jangan

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 915

    Reaksi Frida membuat Pamela merasa heran, tetapi juga terharu.Ucapan Frida benar. Orang-orang ini datang untuk mencari masalah di Kediaman Dirgantara. Sebelum mereka merasa cukup membuat masalah di hadapan Keluarga Dirgantara, mereka tidak akan berhenti berulah.Sambil memikirkan hal ini, Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baiklah, sesuai ucapan Nenek saja."Frida juga menganggukkan kepalanya, mencapai kesepakatan dengan cucu menantunya. Dia berjalan maju dua langkah dan menunduk untuk melihat kedua wanita yang masih menangis sambil berlutut di lantai."Kalian berdua, jangan menangis. Kalau kalian menangis seperti ini sambil berlutut di depan Kediaman Dirgantara, orang lain akan mengira bahwa Keluarga Dirgantara sedang berduka!" kata Frida dengan serius.Kedua wanita itu merasa terintimidasi oleh sikap Frida yang tegas, sehingga suara mereka mengecil. Wanita yang lebih tua itu berkata, "Nyonya, kami bukan sengaja, tapi Pamela benar-benar membuat keluarga kami terlalu menyedi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 916

    Wanita itu meraih tangan putrinya. Dengan ekspresi sedih, dia membuang napas berat dan menangis sambil berkata, "Begini, Nyonya. Kami adalah penduduk Desa Morawa. Dulu, Nala, putriku dan Pamela bersekolah di SMA yang sama dan juga adalah teman sekelas."Pamela sedang meminum teh di samping Frida. Mendengar ucapan itu, Pamela menatap gadis yang terus menundukkan kepalanya itu. Sepertinya gadis ini benar-benar teman sekelasnya, tetapi gadis ini tidak familier baginya.Frida mengiakan ucapan itu dan berkata, "Putrimu teman sekelas Pamela pada masa SMA, terus?"Wanita itu melanjutkan ucapannya. "Pada masa SMA, prestasi Pamela sangat buruk. Dia nggak belajar dengan baik di sekolah, sering bolos dan bergaul dengan sekumpulan preman di luar sekolah," kata wanita itu.Frida mengernyit, dia tidak terlalu memercayai ucapan wanita itu. Dia pun menoleh dan menatap cucu menantunya yang patuh dan bijak itu, dia sama sekali tidak merasa bahwa Pamela adalah gadis nakal.Ekspresi Pamela tampak cuek. Sa

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 917

    Wanita itu mengangkat kepalanya dari bahu putrinya dan menyeka air matanya dengan lengan bajunya sambil berkata, "Tanyakan saja! Mari kita lihat bagaimana kamu masih mau berdalih di hadapan kebenarannya!"Pamela tersenyum sinis sambil bertanya dengan tenang, "Tadi, kamu bilang putrimu adalah murid terbaik yang disukai semua guru. Kalau begitu, setelah nilainya nggak keluar dan kalian nggak mendapatkan penjelasan apa pun dari pihak sekolah, kenapa kamu nggak membiarkan putrimu mengulang setahun lagi?""Kalau putrimu benar-benar sehebat yang kamu bilang, dia bisa mengulang setahun dan mengikuti ujian lagi. Kalau begitu, dia juga bisa masuk ke universitas ternama atau bahkan universitas yang lebih baik lagi. Kalaupun dia gagal ujian, dia juga bisa mengambil jalur lainnya, dia nggak harus langsung mengikutimu bertani sejak usia muda, 'kan?"Ekspresi wanita itu berubah. Kemudian, dia memelototi Pamela dengan penuh kebencian dan berkata, "Kamu bicaranya gampang sekali, ya. Memangnya mengulan

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 918

    Di satu sisi, Darius memegang kepalanya seakan-akan dia merasa malu dan berkata, "Aduh! Sungguh malang! Kenapa aku, Darius Alister, bisa mengadopsi seorang putri yang begitu nggak tahu malu?!"Jovita merangkul lengan ayahnya sambil berkata, "Ayah, jangan bersedih karena anak durhaka itu! Ayah masih memiliki aku!"Wulan juga menimpali ucapan putrinya. "Benar, Darius! Kita masih memiliki Jovita! Kalau soal Pamela, mari kita berharap agar dia bisa bertobat dan mengembalikan keadilan orang lain!"Karena wanita itu bercerita dengan sangat mendetail, Frida benar-benar mulai kebingungan. Dia menatap cucu menantunya sendiri, tidak ingin memercayai bahwa anak yang dia sukai adalah orang seperti itu ....Pamela tetap berkata dengan tenang, "Pernyataanku masih sama. Kalian boleh mengatakan bahwa aku merebut nilai ujian orang lain, bahwa aku menggugurkan kandunganku juga boleh! Tapi, keluarkan barang buktinya. Kalau nggak, semuanya hanya pencemaran nama baik!"Wanita itu berkata, "Buktinya adalah,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 919

    Pada saat ini, dari belakang, terdengar suara pria yang rendah, diiringi dengan suara langkah kaki yang pelan-pelan mendekat.Semua orang pun menoleh, mereka pun seketika takjub dan terpesona melihat wajah yang tampan itu.Terutama Jovita, ini bukan pertama kalinya dia melihat Agam. Namun, saat dia melihat pria ini lagi, jantungnya berdetak sangat cepat, hingga tidak terkendali ....Pria ini pernah hampir menikahinya dan menjadi suaminya. Jika bukan karena Pamela si wanita jalang ini, posisi sebagai istrinya Agam adalah milik Jovita!Makin dipikirkan, Jovita makin merasa marah. Namun, dia hanya bisa melihat pria itu berjalan ke sisi Pamela dan duduk di sisi Pamela dengan elegan. Kemudian, pria ini juga mengambil cangkir Pamela dan meminum seteguk teh.Gerakan intim pria itu terhadap Pamela hanya membuat Jovita merasa murka!Bahkan gadis yang terus menangis dengan kepala tertunduk juga mengangkat kepalanya dan menatap pria tampan yang duduk di sisi Pamela dengan ekspresi terpesona ....

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 920

    Semua orang di tempat sudah dewasa, jadi semuanya memahami arti kata "pengembalian" yang dikatakan wanita paruh baya itu.Kecuali Olivia.Olivia mengernyit sambil bertanya dengan penasaran, "Apanya yang dikembalikan?"Pertanyaan ini membuat semua orang menatap ke arahnya dengan tatapan kesal. Wanita paruh baya itu juga terdiam, tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini.Frida memukul tangan cucunya dengan kesal sambil berkata, "Anak kecil jangan menyela percakapan orang dewasa!"Olivia menarik tangannya yang agak kesakitan karena pukulan neneknya. Dia tidak mengetahui kesalahan kata apa yang dia katakan, jadi dia hanya memonyongkan bibirnya sambil berkata, "Nenek, aku bukan anak kecil, aku lebih tua setahun dari Pamela!"Frida seketika mengernyit dan berkata, "Nggak ada urusanmu di sini! Cepat pergi ke kamarmu!""Baiklah, aku diam saja!" seru Olivia.Dia tidak ingin kembali ke kamarnya, dia juga ingin tetap berada di ruang tamu untuk melihat akhir dari masalah ini.Meskipun di

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 921

    Maksud Pamela, bisakah Agam lebih menjaga ucapannya di hadapan tetua keluarganya?Pamela bergeser ke satu sisi dengan kesal, untuk menjaga jarak dengan pria di sisinya.Namun, Agam tentu saja tidak membiarkannya menjauh, jadi Agam langsung merangkul gadis ini ke dalam pelukannya. Saat Pamela hendak meronta, Agam mendekat ke telinganya sambil berbisik dengan suara yang penuh kasih sekaligus mengancam, "Yang patuh, ya. Jangan gerak. Kalau nggak, Paman akan langsung menciummu di hadapan semua orang."Pamela benar-benar kesal dibuat pria ini. Pelukan Agam membuat Pamela benar-benar malu di hadapan Frida!Namun, Pamela juga tahu jelas bahwa pria ini tidak pernah asal bicara. Jika Pamela benar-benar meronta lagi, dia benar-benar akan dicium di hadapan semua orang ....'Sudahlah! Jangan melawan lagi!' pikir Pamela. Dia menyerah dan membenamkan wajahnya di dada pria itu untuk menghindari kenyataan ini. Dia menganggap dirinya tidak berada di tempat ini dan tidak ada yang melihatnya. Dia tidak i

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status