Share

BAB 34

SEHARUSNYA dibandingkan membalaskan kekesalannyaㅡtidak sepenuhnya kesal juga, sih, sebab Rosa lebih banyak tertawa, si gadis harus mengingat kondisi kakinya yang belum sembuh total. Sehingga berujung seluruh lukanya berdenyut-denyut ngilu dan Rosa menahan tangis agar tidak pecah di tengah-tengah keramaian begini. Ia duduk di kursi panjang, sedikit membungkuk untuk mengelus-elus pelan kakinya, berharap rasa sakitnya berkurang tetapi tak kunjung ada perubahan berarti.

Denyutannya masih terasa, Rosa mendesah pelan. Sakit banget, ya Allah. Rosa benar-benar ingin menangis sekarang sementara Arzan entah hilang kemana setelah mendudukkan Rosa di kursi.

Ramainya festival tidak berkurang sedikitpun meski sore hampir dimakan senja yang sudah terhiasi lembayung jingga. Malah semakin padat setiap detiknya, banyak yang berlalu masuk daripada keluar. Si gadis mendesis kala betis kanannya berdenyut kuat-kuat seolah tengah menjerit kesakitan. Rosa juga tahu, ia menyesal telah berlari. Sepersekian d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status