Share

BAB 28

ROSA menatap nanar rumah di depannya. Rumahnya. Rumah. Apa bisa Rosa sebut begitu sementara seisinya seakan menolak presensinya? Terlalu hambar untuk ia katakan demikian. Selalu ada satu gelenyar menyakitkan kala ia menatap rumah di depan mata, maupun dulu atau sekarang. Sama saja. Tidak ada perubahan berarti selain pertumbuhan tubuh dan perkembangan pikiran. Hanya saja membingungkan sekaligus membunuh kewarasannya dalam satu waktu. Ia diminta pergi namun kakinya terantai kuat.

Lantas bagaimana ia pergi meski telah diusir tetapi kakinya diikat kuat oleh duri-duri menyakitkan?

Si gadis tak pernah tahu jawabannya. Selama bertahun-tahun hidup dengan tenggorokan yang selalu tercekik, ia masih belum menemukan titik akhir.

Gadis chipmunk tersebut menoleh ke arah sang adik saat puncak kepalanya dielus lembut.

“Kak, tenang. Ada aku, aku udah janji bakalan jagain Kakak.” Lion menyentuh kedua pundak sang kakak dan menatap tepat ke dalam manik rapuh milik Rosa. Ia tersenyum agak pahit, sadar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status