Home / Romansa / Goodbye Pacar / 8~Diabaikan

Share

8~Diabaikan

Author: Dream.owner
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Jam istirahat sudah berlangsung dari 15 menit yang lalu. Rindu masih setia menunggu Bintang mendatanginya dan mengajaknya ke kantin bersama. Namun ia heran kenapa pacarnya itu telat mengajaknya hari ini. Padahal kemarin-kemarin pacarnya itu selalu tepat waktu. Pacarnya itu selalu sudah berdiri di depan pintu saat bel berbunyi. Melempar senyum padanya dan melambainya. Namun saat ini tidak lagi.

Kini Rindu sendirian di dalam kelas menunggu Bintang. Teman-teman kelasnya sudah pada pergi ke kantin, begitu juga dengan teman baiknya, Kasih. Tadi Kasih sempat mengajaknya pergi, namun ia menolak karena mengira Bintang akan datang. Namun ternyata sampai detik ini Bintang tak kunjungi mendatanginya.

Lama Rindu menunggu hingga tak terasa waktu sudah berlalu 30 menit. Kasih yang dari kantin sudah kembali ke kelas dan langsung duduk di bangkunya.

"Kok gak ngantin?" tanya cewek itu.

"Lagi gak pengen," jawab Rindu. Ia berbohong pa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Goodbye Pacar   9~Kehilangan

    Rindu POVAku berjalan gontai seorang diri menuju rumah. Semua pikiranku kembali pada kenangan-kenangan saat bersama Bintang. Pikiranku penuh dengan kenangan manis kami. Saat dia menyandarkan kepalanya di pundakku, menggandengku, dan tersenyum padaku.Entah kenapa hari ini rasanya itu semua berlalu seperti mimpi. Rasanya kenangan manis kami berakhir pada hari ini. Aku merasa ia sengaja tidak menemuiku lagi. Entahlah, aku hanya tersadar dengan ucapan Aldi yang mengatakan aku dan Bintang tidak mungkin bersama. Aku sadar diri, sejak awal aku memang sudah merasa tidak pantas menjadi pacar Bintang. Akan tetapi Bintang seolah memaksaku untuk menerima jika aku pantas bersamanya. Sehingga menjadikan aku percaya diri dan tidak minder lagi menjadi pacarnya. Cintaku pun semakin tumbuh besar sehingga aku sangat berharap bahwa hubungan kami bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius.Namun, apa yang terjadi hari ini membuatku takut dan ce

  • Goodbye Pacar   10~Tidak dianggap

    Author POVSetelah ditinggal Bintang Rindu berlari ke toilet. Ia menangis di sana sejadi-jadinya. Ia luapkan semua perasaan sakit hatinya pada pacarnya itu. Ia benar-benar tidak menyangka Bintang tega ingin menyudahi hubungan mereka. Padahal selama ini ia selalu berusaha menjadi pasangan yang ideal untuk cowok itu. Meski ia tahu seberusaha apapun ia untuk memantaskan diri menjadi pacar cowok itu tapi tetap saja dimata siapapun ia tidak akan cocok dengan cowok bergingsul itu.Tangisan Bintang didengar seseorang yang juga berada di dalam toilet yang bersebelahan dengan Rindu. Ia penasaran dan keluar toilet lebih dulu. Ia sengaja menunggu di depan pintu untuk melihat siapa yang menangis di dalam toilet itu.Selang beberapa menit Rindu keluar dan tiba-tiba ia melihat cewek itu. Cewek yang bersama pacarnya tadi. Ia ingin pergi tapi tangan cewek itu mencekalnya dan membuat langkahnya terhenti.Rindu menoleh me

  • Goodbye Pacar   1~Kisah Rindu

    Kalian tau rasanya jatuh cinta?Tau rasanya dicintai?Lalu, kalian tiba-tiba dicampakkan begitu saja.Tau rasanya seperti apa?Tidak diperhatikan lagi, tidak dianggap lagi, tidak dipedulikan lagi. Terabaikan.Tau rasanya gimana?Percaya pada seseorang yang berkomitmen untuk membahagiakan, namun malah memberikan kesedihan.Gimana rasanya?Memilih bertahan, memilih berjuang sendirian, memilih untuk tetap kecewa walaupun semakin menderita. Tau rasanya bagaimana?Sakit. Iya, rasanya sakit memang. Entah pernah kalian alami atau tidak, namun itulah yang dialami oleh se

  • Goodbye Pacar   2~Malaikat Penolong

    Langit gelap dan sedang turun hujan deras yang awet. Rindu sudah cukup lama menunggu hujan reda namun tidak juga kunjung berhenti. Ia terlambat pulang hari ini hingga larut malam, karena ia terkunci di dalam toilet. Ia dikerjai lagi oleh teman-teman sekolahnya. Untungnya penjaga sekolah mendengar teriakannya dan akhirnya ia bisa keluar.Kini ia sedang berdiri di halte depan sekolah menunggu hujan reda agar ia bisa pulang. Namun sepertinya hujan tidak akan berhenti. Ia sudah cukup lama menunggu. Ia pun memutuskan untuk pulang. Rumahnya lumayan jauh dari sekolah. Ia tidak naik bus, ia tidak memiliki cukup uang untuk menaiki kendaran umum itu. Ia berjalan kaki saja seperti sebelum-sebelumnya.Rindu berjalan memberantas hujan dan seragamnya pun basah. Ia selalu lupa membawa payung. Padahal sudah diperingatkan Pamannya untuk selalu

  • Goodbye Pacar   3~Jatuh Cinta

    Rindu memperhatikan Bintang. Untuk pertama kalinya seorang cowok tersenyum kepadanya. Ia agak tidak percaya akan hal ini. Namun ini sangat nyata. Perkataan cowok itupun manis sekali. Rindu heran kenapa Bintang berucap begitu padanya? Basa-basi yang cukup menarik.Rindu melihat ada darah di pinggir bibir Bintang dan lebam di pinggir mata cowok berjaket hitam itu. Mungkin itu luka saat cowok itu berusaha menyelamatkannya dari seseorang asing yang telah hampir merebut kegadisannya tadi. Tapi kini ia merasa senang, kerena berkat cowok itu ia aman sekarang. Baru pertama kalinya, ia menemukan seorang pahlawan dalam hidupnya.Rindu meraih luka di pinggir bibir Bintang. Ia ingin melihat luka itu seberapa parah. Rindu jadi merasa bersalah, karena menyelamatkannya cowok itu jadi terluka seperti itu.

  • Goodbye Pacar   4~Jadian

    DegJantung Rindu berdebar sangat kencang. Ia bahkan merasa nafasnya terasa sesak. Ia meremas roknya menahan gejolak dalam dadanya. Ia kemudian tertunduk diam."Rin, kamu nolak aku?" tanya Bintang dengan raut wajah kecewanya. Padahal ia sangat tertarik dengan gadis di dekatnya ini. Ia suka dengan Rindu yang apa adanya. Tidak ribet dan asik juga saat diajak berbicara. Ia merasa nyambung dan nyaman saat didekat cewek itu. Memang Rindu bukan cewek pertama yang ia sukai. Namun ia berharap Rindu bisa jadi pengobat hatinya yang masih terluka. Ia ingin melupakan masa lalunya dengan mencoba mencari pengganti yang baru."Rin, aku sayang sama kamu

  • Goodbye Pacar   5~Janji

    Jam istirahat. Bintang cepat-cepat mengemasi buku-bukunya. Setelahnya ia langsung buru-buru ke kelas Rindu. Saat sudah sampai dan berdiri di depan pintu kelas Rindu. Ia memberikan dadahan pada pacarnya itu sambil tersenyum dengan manis."Sayang, yuk kantin!" Ajak Bintang dengan pedenya memanggil Rindu dengan panggilan sayang di depan teman-teman kelas Rindu."Cieee, udah ada yang ngajak tuh," ledek Kasih."Yuk kantin bareng," ajak Rindu."Cieee yang mainannya kantin sekarang," ledek Kasih lagi. Dulu teman sebangkunya itu mainnya cuma ke

  • Goodbye Pacar   6~Belum move on

    Bus berhenti. Bintang dan Rindu keluar dari Bus. Mereka belum sampai pada tujuan. Karena bus tidak bisa mengantar tepat di rumah Rindu. Soalnya rumah Rindu berada di dalam sebuah gang sempit dan tidak ada pemberhentian bus di sana.Mereka kini berjalan memasuki gang. Bintang tidak sedikitpun melepaskan tangan Rindu. Ia terus menggandengnya hingga benar-benar sampai di rumah Rindu. Setibanya di rumah Rindu, Bintang mengedarkan pandangannya pada rumah kekasihnya itu. Rumah Rindu selalu sama, ber-aura sendu. Seperti rumah tak berpenghuni. Dalam bulan ini memang Bintang sering mengantar pulang Rindu. Tapi ia tidak pernah mampir di rumah pacarnya itu. Ia juga belum mengorek-ngorek tentang kehidupan Rindu. Ia masih belum tahu apa-apa soal kehidupan kekasihnya. Yang ia tahu tentang Rindu saat ini hanya seorang gadis pendiam dan

Latest chapter

  • Goodbye Pacar   10~Tidak dianggap

    Author POVSetelah ditinggal Bintang Rindu berlari ke toilet. Ia menangis di sana sejadi-jadinya. Ia luapkan semua perasaan sakit hatinya pada pacarnya itu. Ia benar-benar tidak menyangka Bintang tega ingin menyudahi hubungan mereka. Padahal selama ini ia selalu berusaha menjadi pasangan yang ideal untuk cowok itu. Meski ia tahu seberusaha apapun ia untuk memantaskan diri menjadi pacar cowok itu tapi tetap saja dimata siapapun ia tidak akan cocok dengan cowok bergingsul itu.Tangisan Bintang didengar seseorang yang juga berada di dalam toilet yang bersebelahan dengan Rindu. Ia penasaran dan keluar toilet lebih dulu. Ia sengaja menunggu di depan pintu untuk melihat siapa yang menangis di dalam toilet itu.Selang beberapa menit Rindu keluar dan tiba-tiba ia melihat cewek itu. Cewek yang bersama pacarnya tadi. Ia ingin pergi tapi tangan cewek itu mencekalnya dan membuat langkahnya terhenti.Rindu menoleh me

  • Goodbye Pacar   9~Kehilangan

    Rindu POVAku berjalan gontai seorang diri menuju rumah. Semua pikiranku kembali pada kenangan-kenangan saat bersama Bintang. Pikiranku penuh dengan kenangan manis kami. Saat dia menyandarkan kepalanya di pundakku, menggandengku, dan tersenyum padaku.Entah kenapa hari ini rasanya itu semua berlalu seperti mimpi. Rasanya kenangan manis kami berakhir pada hari ini. Aku merasa ia sengaja tidak menemuiku lagi. Entahlah, aku hanya tersadar dengan ucapan Aldi yang mengatakan aku dan Bintang tidak mungkin bersama. Aku sadar diri, sejak awal aku memang sudah merasa tidak pantas menjadi pacar Bintang. Akan tetapi Bintang seolah memaksaku untuk menerima jika aku pantas bersamanya. Sehingga menjadikan aku percaya diri dan tidak minder lagi menjadi pacarnya. Cintaku pun semakin tumbuh besar sehingga aku sangat berharap bahwa hubungan kami bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius.Namun, apa yang terjadi hari ini membuatku takut dan ce

  • Goodbye Pacar   8~Diabaikan

    Jam istirahat sudah berlangsung dari 15 menit yang lalu. Rindu masih setia menunggu Bintang mendatanginya dan mengajaknya ke kantin bersama. Namun ia heran kenapa pacarnya itu telat mengajaknya hari ini. Padahal kemarin-kemarin pacarnya itu selalu tepat waktu. Pacarnya itu selalu sudah berdiri di depan pintu saat bel berbunyi. Melempar senyum padanya dan melambainya. Namun saat ini tidak lagi.Kini Rindu sendirian di dalam kelas menunggu Bintang. Teman-teman kelasnya sudah pada pergi ke kantin, begitu juga dengan teman baiknya, Kasih. Tadi Kasih sempat mengajaknya pergi, namun ia menolak karena mengira Bintang akan datang. Namun ternyata sampai detik ini Bintang tak kunjungi mendatanginya.Lama Rindu menunggu hingga tak terasa waktu sudah berlalu 30 menit. Kasih yang dari kantin sudah kembali ke kelas dan langsung duduk di bangkunya."Kok gak ngantin?" tanya cewek itu."Lagi gak pengen," jawab Rindu. Ia berbohong pa

  • Goodbye Pacar   7~Kembalinya Sang Mantan

    Keesokan harinya. Tepat di malam minggu. Malam yang menyenangkan bagi sejuta umat yang memiliki kekasih hati.Bintang dan Rindu sudah siap kencan malam ini. Malam pertama bagi gadis itu untuk merasakan manisnya sebuah hubungan yang melakukan kencan di sebuah restoran mewah. Bintang dan Rindu keluar dari dalam mobil. Tak lupa Bintang menggandeng tangan Rindu dengan mesra memasuki resto itu dan ia juga sudah menyewa tempat spesial khusus untuk mereka berdua.Sampai di tempat itu mereka duduk saling berhadapan. Pelayan datang mengantarkan pesanan yang sudah dipesan oleh Bintang spesial untuk pacarnya itu. Pesanan itu ada kejutan untuk Rindu. Saat mereka mulai memakan makanan itu tiba-tiba Rindu merasakan ada sesuatu dalam mulutnya. Ia mengeluarkannya dan ternyata ia mendapatkan sebuah cincin yang bermata indah. Berwarna pink, warna favoritnya."Ini???" Rindu mempertanyakannya. Apakah Bintang dengan sengaja memberikannya cincin it

  • Goodbye Pacar   6~Belum move on

    Bus berhenti. Bintang dan Rindu keluar dari Bus. Mereka belum sampai pada tujuan. Karena bus tidak bisa mengantar tepat di rumah Rindu. Soalnya rumah Rindu berada di dalam sebuah gang sempit dan tidak ada pemberhentian bus di sana.Mereka kini berjalan memasuki gang. Bintang tidak sedikitpun melepaskan tangan Rindu. Ia terus menggandengnya hingga benar-benar sampai di rumah Rindu. Setibanya di rumah Rindu, Bintang mengedarkan pandangannya pada rumah kekasihnya itu. Rumah Rindu selalu sama, ber-aura sendu. Seperti rumah tak berpenghuni. Dalam bulan ini memang Bintang sering mengantar pulang Rindu. Tapi ia tidak pernah mampir di rumah pacarnya itu. Ia juga belum mengorek-ngorek tentang kehidupan Rindu. Ia masih belum tahu apa-apa soal kehidupan kekasihnya. Yang ia tahu tentang Rindu saat ini hanya seorang gadis pendiam dan

  • Goodbye Pacar   5~Janji

    Jam istirahat. Bintang cepat-cepat mengemasi buku-bukunya. Setelahnya ia langsung buru-buru ke kelas Rindu. Saat sudah sampai dan berdiri di depan pintu kelas Rindu. Ia memberikan dadahan pada pacarnya itu sambil tersenyum dengan manis."Sayang, yuk kantin!" Ajak Bintang dengan pedenya memanggil Rindu dengan panggilan sayang di depan teman-teman kelas Rindu."Cieee, udah ada yang ngajak tuh," ledek Kasih."Yuk kantin bareng," ajak Rindu."Cieee yang mainannya kantin sekarang," ledek Kasih lagi. Dulu teman sebangkunya itu mainnya cuma ke

  • Goodbye Pacar   4~Jadian

    DegJantung Rindu berdebar sangat kencang. Ia bahkan merasa nafasnya terasa sesak. Ia meremas roknya menahan gejolak dalam dadanya. Ia kemudian tertunduk diam."Rin, kamu nolak aku?" tanya Bintang dengan raut wajah kecewanya. Padahal ia sangat tertarik dengan gadis di dekatnya ini. Ia suka dengan Rindu yang apa adanya. Tidak ribet dan asik juga saat diajak berbicara. Ia merasa nyambung dan nyaman saat didekat cewek itu. Memang Rindu bukan cewek pertama yang ia sukai. Namun ia berharap Rindu bisa jadi pengobat hatinya yang masih terluka. Ia ingin melupakan masa lalunya dengan mencoba mencari pengganti yang baru."Rin, aku sayang sama kamu

  • Goodbye Pacar   3~Jatuh Cinta

    Rindu memperhatikan Bintang. Untuk pertama kalinya seorang cowok tersenyum kepadanya. Ia agak tidak percaya akan hal ini. Namun ini sangat nyata. Perkataan cowok itupun manis sekali. Rindu heran kenapa Bintang berucap begitu padanya? Basa-basi yang cukup menarik.Rindu melihat ada darah di pinggir bibir Bintang dan lebam di pinggir mata cowok berjaket hitam itu. Mungkin itu luka saat cowok itu berusaha menyelamatkannya dari seseorang asing yang telah hampir merebut kegadisannya tadi. Tapi kini ia merasa senang, kerena berkat cowok itu ia aman sekarang. Baru pertama kalinya, ia menemukan seorang pahlawan dalam hidupnya.Rindu meraih luka di pinggir bibir Bintang. Ia ingin melihat luka itu seberapa parah. Rindu jadi merasa bersalah, karena menyelamatkannya cowok itu jadi terluka seperti itu.

  • Goodbye Pacar   2~Malaikat Penolong

    Langit gelap dan sedang turun hujan deras yang awet. Rindu sudah cukup lama menunggu hujan reda namun tidak juga kunjung berhenti. Ia terlambat pulang hari ini hingga larut malam, karena ia terkunci di dalam toilet. Ia dikerjai lagi oleh teman-teman sekolahnya. Untungnya penjaga sekolah mendengar teriakannya dan akhirnya ia bisa keluar.Kini ia sedang berdiri di halte depan sekolah menunggu hujan reda agar ia bisa pulang. Namun sepertinya hujan tidak akan berhenti. Ia sudah cukup lama menunggu. Ia pun memutuskan untuk pulang. Rumahnya lumayan jauh dari sekolah. Ia tidak naik bus, ia tidak memiliki cukup uang untuk menaiki kendaran umum itu. Ia berjalan kaki saja seperti sebelum-sebelumnya.Rindu berjalan memberantas hujan dan seragamnya pun basah. Ia selalu lupa membawa payung. Padahal sudah diperingatkan Pamannya untuk selalu

DMCA.com Protection Status