Share

Bab 9

Setiap gerakan bagai tamparan di wajahku. Bahkan, tulang pipiku juga terasa sangat sakit. Aku pernah membayangkan gambaran ini sebelumnya. Namun ketika melihat dengan mata kepalaku sendiri, apalagi di rumahku sendiri, hatiku terasa sangat pedih.

“Jasmine, kamu sudah bangun?” Kebetulan Solana membalikkan tubuhnya dan melihatku, dia pun menyapaku dengan tersenyum, “Cepat cicipi masakan Ken. Dijamin enak.” Usai berbicara, masakan dihidangkan di atas meja. Sikap Solana sungguh mirip dengan seorang nyonya rumah saja.

Aku menarik napas dalam-dalam, lalu melewati sisi Solana. Aku langsung bertanya pada Kenneth, “Kenapa dia bisa ada di rumah?”

Kenneth sudah selesai memasak hidangan terakhir. Dia melepaskan celemek, lalu berkata dengan dingin, “Dia akan segera pergi setelah makan.”

“Apa kamu nggak punya hati? Kamu malah ingin mengusirku?” Solana memelototinya.

“Solana, jaga sikapmu! Jangan cari masalah untukku lagi.” Raut wajah Kenneth sangat tenang. Dia seolah-olah sedang memperingati Solana d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status