Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 4.Uji Kemampuan

Share

4.Uji Kemampuan

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-09-28 08:55:03

Dewi Utari. Umbara Wisnu dan Suci Geni benar-benar dibuat terkejut dengan kecepatan Bara Sena menghindari serangan cepat putri Batara Geni dengan Dewi Utari tersebut.

"Bagaimana kau bisa bergerak secepat itu!?" seru Suci tak percaya dengan apa yang baru saja dia alami.

Bara tersenyum tipis.

"Kau pikir aku lebih lambat darimu? Kau belum tahu siapa aku, gadis kecil..." ucap Bara sambil mengerahkan kekuatan angin di kedua kakinya dan bersiap untuk melesat. namun rupanya Suci lebih dulu menyerangnya karena rasa penasaran pada pemuda tersebut. Dia ingin tahu apakah tadi hanya kebetulan atau memang pria itu sangat cepat sampai bisa menghindari serangannya.

Wuut!

Tubuh Suci bagaikan sekelebatan bayangan yang tak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mereka yang ingin melihat kecepatan gadis itu harus menggunakan kekuatan mata agar mampu mengikuti gerakan cepatnya. Orang-orang yang sebelumnya lalu lalang berjalan menikmati indahnya kota Probo Lintang berdamai-ramai menonton pertarungan Bara Sena melawan Suci Geni yang tentu saja bukan pertarungan resmi alias tanpa ijin dari Kerajaan tersebut.

Kedua mata Bara sempat mengeluarkan cahaya putih karena dia mengerahkan kekuatan angin sebelum akhirnya tubuhnya kembali bergerak menghindari serangan. Kali ini dia tidak menjauh untuk menghindari serangan cepat Suci. Dia hanya berkelit dengan cepat dan masih berdiri di tempat yang sama. Serangan kembali gagal, akhirnya Suci pun menghujani Bara Sena dengan serangan-serangga cepatnya. Umbara sama sekali tak menyangka ada orang yang mampu menghindari serangan Suci dengan mudah.

"Dia sudah menyiapkan kekuatan yang meningkatkan kecepatannya untuk melawan Kojiro, tapi malah ketemu lawan yang lebih sulit dilawan seperti ini..." batin Umbara. Dia sendiri tak mampu melawan adiknya dalam urusan kecepatan. Di tambah sang adik itu menggunakan kecepatan untuk meningkatkan daya serangan dan kerusakan yang sangat mematikan jika sampai mengenai lawannya. Dan semua serangan cepat Suci berhasil dihindari dengan mudah oleh Bara Sena.

Setelah melayangkan hampir seribu serangan, Suci dengan terengah-engah melompat mundur. Keringat membasahi wajahnya yang cantik.

"Tak bisa dipercaya...Semua serangan ku tak ada yang menyentuh tubuhnya sama sekali!" ucap gadis itu dengan napas terengah. Seribu pukulan lebih dua layangkan dengan mengeluarkan tenaga dalam yang tidak sedikit tentu sangat menguras tenaganya. Namun semua itu hanyalah sia-sia saja karena tak ada satupun serangan yang mengenai tubuh si Pendekar Golok Iblis.

Dewi Utari dan Umbara sempat menahan napas melihat Suci yang menyerang Bara begitu cepat dan singkat namun langsung mundur begitu saja setelah semua serangannya gagal.

"Ada apa dengan Suci? Kenapa dia tidak bisa menyentuh tubuh anak Bima sama sekali? Latihannya selama ini menjadi sia-sia..." kata Dewi Utari sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Suci belum selesai Ibu. Aku yakin dia belum menyerang secara penuh. Karena dia ragu..." kata Umbara.

"Apa yang dia ragukan?" tanya Dewi Utari sambil mengernyitkan kening.

Umbara tersenyum kecil.

"Ibu ini seperti gadis belia saja, apakah ibu tak bisa menebak perasaan Suci? Dia bertarung dengan perasan ragu dan setengah-setengah. Aku bisa mengetahuinya karena aku sering duel melawan dia saat latihan. Harusnya, Suci lebih dari ini..."kata Umbara.

Dewi Utari terdiam mendengar ucapan anaknya tersebut. Dia tak menyangka bahwa Suci adalah gadis yang bisa saja tertarik dengan lawan jenisnya. Apalagi pemuda yang dia lawan memiliki paras tampan dan menawan. Hal itu menjadikan dia teringat dengan masa lalu saat dia merawat Jaka Geni yang hampir saja mati di tangan musuh.

"Jatu cinta...? Anak Gadis ku sudah mulai mengenal perasaan suka terhadap lawan jenis...Hal ini akan menjadi kabar gembira di keluarga kami. Tapi, Bara Sena sudah menjadi kekasih orang lain. Apakah Suci merasa baik-baik saja jika benar dia menyukai bocah itu?" batin Dewi Utari.

Suci segera mengatur napasnya untuk kembali memulihkan aliran darahnya yang sempat kacau karena menggunakan kekuatan besar tanpa henti untuk menyerang Bara Sena. Kakak dan ibunya tidak tahu bahwa dia sejak awal sudah menyerang Bara dengan bersungguh-sungguh. Dia melakukan itu setelah serangan pertama gagal mengenai Bara Sena. Awalnya dia memang menyerang dengan ragu dan tidak bersungguh-sungguh. Dan setelah dia serius pun hasilnya tetap saja sama.

"Apakah kau sudah selesai?" tanya Bara sambil menatap tajam dengan mata yang berkilat putih pertanda dia tengah siap dengan kekuatan angin miliknya.

"Aku baru saja akan memulai. Tadi itu hanya pemanasan..." sahut Suci yang mulai merasa kesal karena pertanyaan Bara tadi terdengar meremehkan dirinya.

"Hahaha! Baik! Kalau begitu, aku akan menguji kemampuan Ras Kristal Jiwa...Bersiaplah!" ucap Bara lalu tiba-tiba tubuhnya menghilang dari pandangan begitu saja.

Terkejut semua orang melihat tubuh Bara Sena yang menghilang dari pandangan mata mereka. Namun Suci masih bisa melihat gerakan Bara yang sangat cepat tersebut meski masih saja samar karena saking cepatnya. Dan dalam waktu sekejap mata saja, pemuda itu sudah berada di depan Suci.

Dengan cepat gadis itu membuat gerakan jungkir balik ke belakang sambil melancarkan tendangan kearah dagu Bara Sena. Untungnya pemuda itu segera menarik kepala ke belakang sehingga kaki gadis itu lewat tepat didepan matanya. Setelah jungkir balik dan kedua kakinya menapak di lantai, tubuh Suci langsung bergerak menyerang denga sangat cepat.

Tak!

Bara menahan serangan tersebut menggunakan tangannya. Saat itulah pemuda tersebut melenguh keras. Dia merasakan tangan kanannya tersebut menjadi mati rasa. Dengan cepat dia menarik kembali tangnany kemudian kaki kirinya bergerak menyapu kearah pinggang si gadis. Sadar adanya serangan yang berbahaya, Suci segera melompat di udara lalu jungkir balik sekali ke belakang dan mendarat di lantai dengan sempurna.

Sementara itu, Bara Sena segera melompat mundur dan memeriksa tangan kanannya yang terasa mati rasa. Sejurus kemudian tangan kanannya tersebut mulai merasakan sakit yang begitu mengerikan. Bara Sena sempat hampir berteriak setelah dia terkejut dengan rasa sakit yang tiba-tiba muncul dan terasa menghisap jiwanya.

"Suci langsung menggunakan Pukulan Mentari Pagi Tahap Sembilan milik Ibu. Mampus bocah itu!" batin Umbara yang melihat Bara Sena tengah kesakitan.

Tangan kanan pemuda itu terlihat membiru. Suci yang melihat keadaan Bara langsung merasa khawatir dan segera berlari kearah pemuda tersebut berniat untuk menolongnya. Namun tiba-tiba dari dalam tubuh pemuda itu keluar gelombang api yang sangat kuat hingga membuat semua orang disana panik dan berlarian menghindari api tersebut.

Suci pun tertahan oleh gelombang api tersebut hingga akhirnya dia melompat di udara untuk menghindarinya.

"Gila...! Dia memiliki Api Tingkat Neraka!?" seru gadis itu dalam hati.

Sosok Bara Sena yang awalnya adalah pemuda tampan itu kini berubah menjadi sosok Iblis Neraka dengan wujud yang hampir sempurna. Kobaran api merah dan panas membara itu membuat orang-orang menjauh dari sana karena ketakutan.

"Ada Iblis disini!" teriak mereka panik.

Aliran lahar yang memercik ke tanah nampak menyala seperti berdenyut mengaliri tangan kanan Bara Sena yang sebelumnya membiru.

"Hampir saja kau membuat aku buntung...Apa jadinya jika aku tak bisa menggunakan tangan kanannya untuk meremas-remas...Pasti akan menyebalkan bukan, gadis cantik?" kata Bara dengan suara yang sama sekali berbeda. Suaranya berubah menjadi lebih besar dan berat.

"Iblis Neraka...? Bagaimana bisa dia memiliki kekuatan iblis yang ada dalam cerita itu?" batin Dewi Utari dengan wajah pucat karena takut terjadi sesuatu terhadap anak gadisnya.

Related chapters

  • Geger Kahyangan   5.Kegaduhan Di Kota

    Bara Sena menatap tajam kearah Suci yang baru saja mendarat di lantai setelah sebelumnya dia melayang di udara untuk menghindari gelombang api yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tubuh Pendekar Golok Iblis tersebut."Jadi kamu ini seorang iblis!?" seru Suci merasa kecewa karena ternyata pemuda tampan yang sempat membuat hatinya tertarik adalah seorang Iblis. Gadis itu belum begitu tahu mengenai jati diri sang Pendekar yang sudah melanglang Buana di Tanah Zhuo Guo."Kau hampir saja mencelakai ku dengan serangan aneh. Tentu saja aku tak mau tinggal diam..." sahut Bara dengan suara berat.Umbara yang sejak tadi mengamati dan kaget melihat wujud Iblis Bara Sena akhirnya dia pun ikut campur karena merasa Iblis itu sangat berbahaya. Dan tidak hanya Bara, beberapa pendekar yang ada disana juga mengepung pemuda tersebut."Iblis ini harus kita tangkap dan diadili!" teriak beberapa orang.Bara tersenyum sinis."Kalian ini memiliki mental setipis daun yang hanya berani saat bersama dengan daun

    Last Updated : 2024-09-28
  • Geger Kahyangan   6.Raja Bayu Jaga Geni

    DUAAAARRR!Ledakan keras terdengar saat petir merah menyambar tubuh Bara Sena yang masih dalam wujud Iblis Neraka. Meski sudah menahan serangan petir itu menggunakan kekuatan perisai cahaya dan tangan Neraka miliknya, tubuh Bara Sena masih terdorong surut ke belakang hingga beberapa langkah. Pemuda itu terkejut merasakan dahsyatnya kekuatan petir merah milik Bayu Jaga Geni. Begitu juga dengan semua orang yang melihat petir merah tersebut. Karena mereka semua tahu, Bayu tidak memiliki kekuatan petir merah. Dia hanya memiliki petir putih yang tingkatannya berada di bawah merah, ungu, kuning, hitam dan biru. Lebih terkejut lagi Bayu Jaga Geni yang melihat Bara Sena nampak baik-baik saja setelah menahan petir merah yang dia keluarkan dari ujung jarinya."Dia bisa menahannya dengan mudah? Layak disebut Pemburu Dewa sejati seperti yang ayah katakan..." batin Bayu Jaga Geni sambil terus mengawasi Bara Sena yang masih menatap tajam kearahnya."Benar, aku adalah Bayu Jaga Geni. Raja di Keraj

    Last Updated : 2024-10-10
  • Geger Kahyangan   7.Kasmaran

    Dewi Suci Geni masih saja ternganga tak percaya dengan apa yang dia lihat dalam cincin ruang pemberian dari Bara Sena. Hal itu jelas membuat ibunya sang Dewi Utari dan kakaknya Umbara menjadi penasaran dengan apa yang Suci lihat didalam cincin tersebut."Kenapa kau diam saja Suci!? Apa yang ada di dalam cincin itu?" tanya Dewi Utari."Suci! Kau tidak sedang berpikir aneh bukan!? Apa yang ada didalam cincin itu!?" Umbara ikut menimpali.Suci yang mendengar pertanyaan-pertanyaan dari kakak dan ibunya menutup kembali cincin yang ada di jarinya. Dia pun menoleh kearah kakak dan ibunya. Senyum lebar dan bahagia terlihat jelas dari raut wajahnya."Ada banyak harta di dalam cincin ini ibu...Aku jadi penasaran, kenapa Bara Sena memberikan ini semua kepada kita..." ucap gadis itu sambil tersenyum. "Harta...? Itu artinyha kerugian di tempat ini bisa kita tutupi?" tanya Dewi Utari merasa lega. Awalnya dia ingin meminta tolong kepada suaminya, Batara Geni untuk membayar kerugian yang terjadi di

    Last Updated : 2024-10-10
  • Geger Kahyangan   8.Gundah

    Bara termenung selama beberapa saat. Hal itu tentu saja memancing kecurigaan Lu Xie bahwa pemuda itu menyembunyikan sesuatu darinya."Kau tak mau berterus terang...? Aku pikir kau membohongiku waktu kita berada di Tanah Larangan Gurun Sha..." kata Lu Xie membuat Bara semakin bingung dan kelabakan."Aku...Aku...Aaaaakhhh! Aku bingung harus berkata apa padamu!" kata Bara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Lu Xie tersenyum dari balik cadar nya."Aku tahu, banyak rahasia yang kau sembunyikan...Aku sadar, aku tak mungkin menghentikan kegilaanmu. Tapi satu kata dariku untukmu...Aku adalah wanita yang tak ingin menjadi selir di hatimu. Dan kurasa, kau sudah melakukan itu padaku sejak kau menyatakan cintamu padaku waktu itu..." kata Lu Xie membuat Bara tertegun dan terdiam terpaku."Apakah kau menolak cintaku...?" tanya pemuda itu dengan perasaan gelisah tak karuan.Lu Xie tak menjawab. Dia menatap kearah langit. Lalu terdengar suaranya mendesah masygul."Entahlah...Dikatakan aku me

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   9.Lian Xie

    Dewi Es Lian Xie hanya tersenyum dengan wajah sedikit memerah. Entah kenapa dia merasa senang sekaligus malu-malu mendengar pujian dari pemuda yang ada di hadapannya."Kau pandai memuji. Tidak heran jika banyak wanita jatuh hati padamu," kata Dewi Es lalu dia melayang turun dan duduk disebelah Bara Sena.Pemuda itu terdiam lalu dia menunduk dan kemudian menatap kearah lain dengan mata yang sedikit menunjukkan semburat luka."Tidak semua wanita akan merasa senang dengan pujian. Bahkan aku gagal mendapatkan hati seseorang yang menawan hatiku. Siapa sangka, aku akan merasakan yang namanya sakit hati...Kecewa..." kata Bara sambil tersenyum kecut."Karena cinta ditolak?" sahut Lian Xie sambil menutup mulut menahan tawa."Cih! Kau tak tahu apa-apa tentang cinta. Meski usiamu sudah tua, kau masih sangat awam dalam dunia percintaan. Coba saja kau mengalami apa yang aku rasakan..." kata Bara sedikit kesal dia ditetawakan oleh wanita itu."Jangan salah sangka kau anak muda. Aku pernah mengalami

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   10.Kedatangan Tak Terduga

    Bara Sena menatap wajah Lian Xie yang memerah setelah mengatakan sesuatu yang terasa aneh bagi pemuda tersebut."Apakah aku tidak salah dengar?" tanya Bara sambil terus menatap wanita tersebut hingga membuatnya salah tingkah. Namun Lian Xie mencoba untuk tetap tenang dan menutupi perasaan malunya dengan melotot kearah Bara Sena."Aku sudah katakan dan aku tak mau mengulangnya lagi! Tapi jangan salah paham, aku melakukan ini bukan kemauanku sendiri. Tapi ini untuk kepentingan orang banyak. Para pengikutmu juga akan merasakan tenang saat dunia Penyimpanan kembali seperti semula." kata Dewi Es itu akhirnya menemukan cara untuk beralasan kenapa dia mengatakan hal aneh itu kepada Bara Sena yang tentu saja akan menjadikan kesalahpahaman.Kedua alis Bara Sena terangkat."Ooohh...Begitu...Hmmm, aku pikir kau akan menghianati cinta Cakara...Hahahaha!" kata Bara sambil tertawa dan kemudian merebahkan diri di atas genting. Lian Xie membuang muka kearah lain agar pemuda itu tidak tahu raut wajah

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   11.Rombongan Dari Langit

    Lian Xie yang merasa aneh dengan tubuhnya segera pergi setelah beberapa saat lamanya menyaksikan sepasang kekasih yang tengah asyik bercinta. Wanita itu melayang terbang menuju kearah sebuah menara yang tinggi di Kota Probo Lintang. Dia mendarat di atas atap menara setinggi hampir 100 tombak tersebut. Menara itu bukanlah satu-satunya bangunan tertinggi di Kota Probo Lintang. Di Istana Kerajaan sendiri ada 12 menara yang tingginya mencapai 500 tombak dengan aura petir menyelimuti ujung dari 12 menara tersebut."Apa yang tengah mereka lakukan di pagi hari seperti ini? Aku tak menyangka kekasihnya akan datang dan melakukan itu dengan bocah laknat itu...Tapi, bukankah seharusnya aku tidak masalah dia mau melakukan apa pun dengan wanita? Kenapa hatiku merasa tidak terima...? Ada apa sebenarnya dengan diriku...?" batin Lian Xie sambil menatap kearah langit dan menghela napas.Sementara itu, Bara Sena dan Chang Mei yang tengah asyik bercinta akhirnya mencapai puncak kenikmatan setelah serang

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   12.Kedatangan Para Dewa

    Bara Sena melayang turun di depan istana yang sudah dipenuhi banyak orang untuk menyambut kedatangan Jaka Geni yang turun dari langit bersama rombongan lain yang menggunakan kereta kuda terbang. Para Dewa yang ikut dalam rombongan Jaka Geni adalah Dewa Wisnu dan Dewa Angin Pawana yang masing-masing membawa anak untuk mengikuti turnamen yang diadakan di Probo Lintang tersebut.Bayu Jaga Geni dan semua pejabat istana langsung berlutut di hadapan Jaka Geni memberikan hormat kepada Mahadewa tersebut. Beberapa istri Jaka Geni yang ikut bersamanya adalah Dewi Narashima bersama anak-anaknya. Ada juga Dewi Gangga yang juga bersama anak-anaknya. Lalu ada Dewi Iswara Aninda putri dari Dewa Siwa yang juga datang bersama anak-anaknya.Suasana di depan istana itu terlihat meriah dan ramai oleh banyaknya orang yang ingin melihat sosok-sosok Dewa Dewi dari kahyanga. Kecantikan istri-istri Jaka Geni dan juga anak-anaknya membuat banyak pria hanya bisa ternganga dan berkhayal. Bara Sena sendiri yang j

    Last Updated : 2024-10-13

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   359.Kotak Penangkar Jiwa

    Iblis Guo Jiu yang ketakutan karena tahu bagaimana tersiksanya jika sampai Bara menggunakan kemampuan anehnya untuk membuat dia sekarat sepanjang waktu. Dan akhirnya dia mau menyerahkan benda keramat yang dia miliki selama ini kepada Dewa Cahaya yang sudah menjadi tuannya tersebut. Benda berwujud kotak kayu yang memiliki ukiran kuno di bagian tutupnya itu melayang di atas dua telapak tangan Guo Jiu. "Kotak Penangkar Jiwa...? Harta Karun seperti ini, bukankah hanya ada di Alam Neraka milik Dewa Yama?" tanya Bara sambil mengambil kotak tersebut."Aku mendapatkan kotak itu di sebuah tempat yang jauh dari Zhuo Guo. Tepatnya di wilayah kekuasaan kahyangan barat," kata Guo Jiu dengan nada lirih. Dia sungguh bersedih karena harus merelakan kotak kayu yang didalamnya terdapat 100.000 jiwa hasil pembantaian yang dia lakukan dulu. Dan 100.000 jiwa itu tentu saja sudah dimurnikan menjadi kekuatan sejati yang benar-benar murni berkat kemampuan aneh dari Kotak Penangkar Jiwa."Kau memberikan hadi

  • Geger Kahyangan   358.Undangan

    Tubuh Lu Xie terhempas ke lantai batu dengan keras. Bara Sena pun mendarat di dekatnya dan langsung mengulurkan tangannya kearah wanita tersebut sambil tersenyum."Meski aku menang, tetap saja kemenangan ini tidaklah murni. Kau masih belum menggunakan kekuatan sejati. Tapi pertarungan tadi sudah menunjukkan bahwa aku masih bisa secepat dulu." kata Bara."Menggunakan Jurus Hantu Menari tanpa aku sadari, kakang memang hebat. Bukannya aku tidak menggunakan kekuatan sejati, tapi aku belum sempat menggunakannya karena kau sudah mengalahkan diriku lebih dulu. Aku yakin, jika kau menggunakan Pukulan Sakti saat menghantam tubuhku, mungkin saja aku akan terluka parah," kata Lu Xie.Plok! Plok! Plok!Terdengar suara tepuk tangan dari arah depan sana di bawah gapura rumah yang ditinggali oleh Bara dan para pengikutnya. Dewa Cahaya itu menoleh kearah sana dan melihat Gandi bersama Sekar Asih yang berdiri sambil bertepuk tangan."Sepertinya kalian tengah berlatih. Kau berhasil mengalahkan Lu Xie,

  • Geger Kahyangan   357.Berlatih

    Bara duduk bersila di atas ranjang empuknya. Kedua matanya terpejam. Nampak aura keemasan keluar dari dalam tubuhnya pertanda dia tengah melatih tenaga dalamnya. Setelah cukup lama berlatih, akhirnya dia membuka mata."Bagaimana?" tanya seorang wanita cantik sambil menyodorkan nampan berisi secangkir minuman. Bara tersenyum menatap wanita yang tak lain adalah Lu Xie, kekasihnya."Kekuatan ku sudah meningkat dan hampir menembus tingkat 20 Ranah Alam Mendalam. Mungkin setelah aku mendapatkan Inti Jiwa Iblis yang baru, aku bisa naik ke Ranah Cakrawala dengan cepat." kata Bara sambil meraih cangkir biru tersebut. Dia pun langsung menenggak minuman itu tanpa ragu dan mengembalikan ke atas nampan yang masih tersodor di depannya. Lu Xie tersenyum dan melangkah menuju meja untuk meletakkan nampan tersebut lalu kembali ke ranjang dimana Bara berada. Dia duduk di tepian ranjang sambil menatap Bara yang baru saja meminum ramuan Rumput 10.000 Tahun dari ayahnya."Bagaimana? Apakah kau merasakan a

  • Geger Kahyangan   356.Ritual (18+)

    Gandi menelan ludahnya sendiri setelah melihat tubuh indah Sekar Asih yang pernah dilihatnya beberapa tahun yang lalu saat dirinya berada di goa dibalik air terjun. Kala itu dia melihat Sekar yang tengah mandi setelah malam harinya melewati maut secara bersama-sama akibat racun dari Pangeran Suma.Kini dia melihat kembali tubuh indah yang sedikit mengeluarkan cahaya redup tersebut. Entah mengapa Gandi merasakan tubuh gadis itu sedikit berbeda dengan tubuh wanita-wanita yang pernah tidur dengannya. "Dia hanya manusia, tapi kenapa aroma dan tubuhnya memiliki kelebihan dibanding Maya dan Nawang Geni? Apakah dibalik tubuhnya ini menyimpan suatu rahasia yang tidak aku ketahui?" batin Gandi.Dii pun membuka pakaiannya dan membuangnya begitu saja di lantai. Kedua matanya tak lepas menatap tubuh Sekar Asih yang memang sangat indah dan memancarkan sesuatu yang lain. Telapak tangan Gandi yang lebar menyentuh kulit lembut itu dan cahaya redup dari tubuh Sekar pun semakin terlihat.Perlahan-laha

  • Geger Kahyangan   355.Kesalahan

    Gandi mengiris nadinya menggunakan kuku tajam miliknya. Darah mengucur cukup banyak di atas cawan perak. Sekar Asih mengawasi apa yang pemuda itu lakukan tanpa berkedip. Darah yang terkumpul di dalam cawan kecil itu terlihat sedikit menyala biru."Kau hanya tinggal meminum darah ini maka tahap pertama untuk menjadi ras naga akan terpenuhi." kata Gandi."Berarti akan ada tahap kedua dan seterusnya?" tanya gadis itu. Gandi mengangguk."Ada dua tahap, yang pertama adalah meminum darah Raja Naga yang bisa kau dapatkan dari diriku lalu yang Kedua adalah Penobatan yang diadakan di Kuil Naga oleh para Tetua Kuil," kata Gandi."Penobatan...? Tetua Kuil dan Tetua di Istana yang sebelumnya menyambut kedatangan kita, apakah mereka orang yang sama?" tanya Sekar Asih. Gandi menggelengkan kepalanya."Mereka adalah Naga yang berbeda. Mengenai hal tentang penobatan, saat kau sudah siap menjadi Ras Naga dengan syarat pertama, maka kau harus melalui syarat kedua yaitu penobatan untuk mendapatkan pengak

  • Geger Kahyangan   354.Kerajaan Naga Air

    Gandi, Bara dan Sekar melangkahkan kaki mereka keluar dari dalam portal biru milik Raja Naga Air tersebut. Mereka bertiga telah tiba di Kerajaan Naga Air milik Gandi yang berada di dalam dasar laut selatan. Kerajaan itu terlindungi oleh gelembung raksasa yang besarnya tidak main-main. Gelembung itu terbentang hingga ribuan tombak melindungi Kerajaan yang saat ini berada di bawah kekuasaan Gandi Wiratama."Selamat datang di Kerajaan kami, beginilah Kerajaan Naga Airku..." kata Gandi sambil membuka kedua tangannya menyambut Bara dan Sekar Asih yang ternganga melihat Kerajaan tersebut."Sangat megah...Bahkan lebih besar dari yang aku bayangkan..." kata Bara."Kerajaan ini masih belum ada apa-apanya jika dibanding dengan Kerajaan Probo Lintang milik Bayu Jaga Geni," kata Gandi sambil melangkah menuju gerbang besar. Gerbang dengan patung Naga di sisi kanan dan kirinya tersebut adalah satu-satunya pintu masuk ke dalam Kerajaan. Gerbang tersebut berada di luar kubah pelindung Kerajaan sehing

  • Geger Kahyangan   353.Tingkat Lima!

    Semua orang menatap Boneka Iblis Guo Jiu yang baru saja Bara Sena bangkitkan menggunakan mayat dari Raja Iblis Arpa. Sosok mengerikan itu terlihat sangat patuh kepada Pendekar Golok Iblis tersebut. Disaat yang sama, Gandi membuka kedua matanya. Dia cukup terkejut melihat semua orang sudah berkumpul di sekitarnya."Kau sudah selesai? Bagaimana? Ada berapa cahaya yang kau lihat?" tanya Bara."Aku melihat ada lima cahaya...Apakah itu artinya aku sudah termasuk Dewa tingkat atas?" sahut Gandi. Bara nampak terbelalak mendengar jawaban dari Raja Naga Air tersebut."Kau sudah tingkat lima!? Pantas saja tidak ada yang bisa mengalahkanmu di Turnamen...Kau termasuk Dewa yang hebat, karena Dewa Wisnu dan yang lain masih terhenti di tingkat sembilan sama seperti Ganesha," ujar Bara lalu berdecak kagum. Gandi tertawa senang. Siapa menyangka kalau dirinya adalah Dewa yang hampir setingkat dengan Dewa Wisnu."Tapi perbedaan tingkat di Ranah Alam Dewa itu memiliki kesenjangan kekuatan yang besar. Mes

  • Geger Kahyangan   352.Boneka Iblis Guo Jiu

    Dewi Naga Tian Zu Ning termenung sejenak sambil memejamkan matanya."Apakah dia sudah mendapatkan tubuh yang tepat untuk wadah jiwa Guo Jiu?" tanyanya kepada Luo Zhen yang masih berada di dekat penjara gunung yang mengurung Guo Jiu. Kini penjara itu telah hancur setelah Bara mengambil makhluk tersebut secara paksa menggunakan Rantai Hijau."Jika dia berani mengambil Guo Jiu, itu artinya dia baru saja mendapatkan mayat seseorang atau Iblis yang sudah berada di Ranah Alam Dewa. Tapi, mendapatkan mayat yang utuh tanpa terluka, aku masih ragu akan hal itu." kata Luo Zhen."Itu yang aku pikirkan. Tidak mungkin Bara yang kekuatannya tengah melemah bisa mendapatkan tubuh Dewa tanpa bantuan orang lain. Lebih tidak mungkin lagi dia bisa mendapatkan mayatnya tanpa terluka sedikit pun. Siapa yang mau memberikan tubuhnya secara cuma-cuma bukan?" kata Tian Zu Ning. "Hm...Kita bisa tanyakan itu kepadanya. Tapi, untuk sementara ini kita tidak bisa keluar karena itu akan membahayakan dirinya. Kau ta

  • Geger Kahyangan   351.Jurus Terlarang (2)

    Gandi masih tertegun di tempatnya setelah apa yang dia lihat. Beberapa saat kemudian barulah dia tersadar dan segera menghilangkan penjara air miliknya untuk memastikan sesuatu. Setelah penjara air lenyap, tubuh Raja Iblis Arpa tanpa jiwa pun jatuh ke tanah."Apa yang dia lakukan? Bunuh diri? Tapi itu terasa seperti bukan bunuh diri..." batin Gandi sambil melayang turun dan mendarat di dekat tubuh kasar Raja Arpa. Dia menatap tubuh yang tak bergerak tersebut dengan perasaan aneh dan bertanya-tanya.Raja Naga Air itu pun berjongkok dan memeriksa tubuh tersebut menggunakan kekuatannya. Bara Sena yang tahu pertarungan telah berakhir segera melompat kearah Gandi. Dia menatap tubuh Raja Iblis yang tergeletak di tanah."Sepertinya dia baru saja menggunakan Jurus terlarang," kata Bara membuat Gandi menoleh."Jurus Terlarang? Apakah kau tahu sesuatu?" tanya Gandi yang memang sangat sedikit mengetahui hal yang baru saja Bara katakan."Setiap Iblis, Dewa maupun manusia yang sudah berada di Rana

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status