Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 5.Kegaduhan Di Kota

Share

5.Kegaduhan Di Kota

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-09-28 08:55:26

Bara Sena menatap tajam kearah Suci yang baru saja mendarat di lantai setelah sebelumnya dia melayang di udara untuk menghindari gelombang api yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tubuh Pendekar Golok Iblis tersebut.

"Jadi kamu ini seorang iblis!?" seru Suci merasa kecewa karena ternyata pemuda tampan yang sempat membuat hatinya tertarik adalah seorang Iblis. Gadis itu belum begitu tahu mengenai jati diri sang Pendekar yang sudah melanglang Buana di Tanah Zhuo Guo.

"Kau hampir saja mencelakai ku dengan serangan aneh. Tentu saja aku tak mau tinggal diam..." sahut Bara dengan suara berat.

Umbara yang sejak tadi mengamati dan kaget melihat wujud Iblis Bara Sena akhirnya dia pun ikut campur karena merasa Iblis itu sangat berbahaya. Dan tidak hanya Bara, beberapa pendekar yang ada disana juga mengepung pemuda tersebut.

"Iblis ini harus kita tangkap dan diadili!" teriak beberapa orang.

Bara tersenyum sinis.

"Kalian ini memiliki mental setipis daun yang hanya berani saat bersama dengan daun-daun yang lainnya. Tapi apakah api takut dengan daun? Hahahaha! Kalian ingin merasakan amarah Iblis Neraka ya?" kata Bara sambil menghentakkan kaki kanannya ke lantai. Kembali, dari dalam tubuhnya keluar aura merah disertai gelombang panas yang sangat berbahaya.

"Mundur!" teriak Suci kepada para pendekar yang berniat mengepung Bara Sena.

Namun semua yang ada disana tidak sempat mundur karena tahu-tahu dari arah depan sana muncul tangan raksasa berwarna merah membara yang menyambar tubuh mereka. Sontak saja mereka berteriak kepanasan dan kesakitan. Delapan orang tak bisa menghindari serangan tangan yang muncul dari tubuh Bara Sena tersebut. Dengan sekali remas, tubuh orang-orang tersebut langsung terbakar hingga menjadi abu.

"Kau berani membunuh orang di Kota Probo Lintang!?" teriak Umbara lalu dia pun melesat kearah Bara Sena.

Dari dahi pria tersebut muncul sinar merah pertanda dia tengah mengerahkan Kristal merah miliknya untuk meningkatkan kekuatan hingga lima kali lipat dalam waktu sebentar. Gerakan Umbara tak kalah cepat dari Suci. Aura merah dari dalam tubuhnya begitu kuat sehingga Bara bisa merasakan keberadaan pria tersebut dengan mudah.

Cepat, gerakan Umbara hampir tidak terlihat. Namun saat dia hendak menyerang Bara dari belakang, tiba-tiba saja Pendekar Golok Iblis itu langsung menoleh ke arahnya membuat anak Jaka Geni tersebut kaget bukan main serangannya berhasil diketahui oleh Bara Sena meski dia sudah sangat berhati-hati.

Tap!

Bara menangkap kaki kanan Umbara yang hampir mengenai lehernya. Lalu dengan satu kali hentakan, pemuda itu membanting tubuh Umbara dengan keras ke antai yang ada di depannya.

Braaak!

Lantai hancur dan berhamburan di udara. Tak puas membanting tubuh Umbara yang sejak tadi membuat dia merasakan kesal, Bara langsung melemparkan tubuh pria itu kearah sebuah rumah yang ada disana.

Braaaak!

Rumah itu pun hancur seketika terkena hantaman tubuh Umbara. Suci yang melihat hal itu benar-benar terkejut dan merasa tidak terima. Dia langsung menyatukan kedua telapak tangannya didepan dada sambil matanya terpejam.

"Suci! Cukup!" teriak Dewi Utari berusaha menghentikan pertarungan yang berada di luar area tersebut. Jika sampai Batara Geni dan Bayu Jaga Geni tahu, kedua anaknya bisa terkena hukuman tidak diperbolehkan mengikuti acara turnamen di Kerajaan tersebut.

Namun sepertinya teriakan Dewi Utari tak didengar oleh Suci yang sudah kalap dan marah karena sang kakak dihajar begitu rupa. Namun rasa kecewa itu sebagian besar dia rasakan karena tak menyangka sama sekali bahwa Bara adalah seorang iblis. Dengan darah Dewa yang dia miliki, Suci merasa tidak mungkin bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pemuda itu.

Tubuh Suci yang sudah dipenuhi aura biru dan kedua matanya yang menyala biru itu langsung menghilang dari pandangan. Bara Sena mengepalkan kedua tinjunya dan dari dalam tubuhnya kembali keluar gelombang merah yang menyebar di sekitar dirinya. Namun ternyata serangan Suci datang dari atas langit. Tubuhnya menukik dengan cepat kearah Bara Sena. Dan sekejap kemudian tinju gadis itu sudah ada didepan wajah Bara Sena.

Buaaak!

Tinju itu berhasil mengenai wajah Bara Sena dengan keras hingga tubuh pemuda yang dalam wujud Iblis itu terpental hingga menabrak rumah-rumah penduduk kota Probo Lintang. Suci tak menghentikan serangannya sama sekali meski akhirnya dia berhasil menghajar wajah Bara Sena. Tubuhnya melesat menyusul kearah Pendekar Golok Iblis tersebut.

Bara yang baru saja menghentikan tubuhnya yang melayang langsung dihadapkan serangan kedua dari Dewi Suci Geni tersebut. Tinju si gadis yang menyala biru bergerak cepat kearah wajah. Dengan cepat Bara berkelit dan langsung menangkap tangan Suci.

"Ku kembalikan serangan tadi padamu!" kata Bara lalu meninju perut gadis itu dengan setengah dari kekuatan miliknya. Meski hanya setengah dari kekuatan yang dia kerahkan, tubuh Suci tetap saja mencelat jauh hingga menghancurkan beberapa rumah disana.

Pemuda itu segera menyusul tubuh Suci yang tergeletak di bawah puing-puing rumah penduduk. Dia berniat untuk memberikan serangan lagi karena rasa amarahnya belum terpuaskan.

"Hentikan! kau ingin membunuh anakku!?" teriak Dewi Utara lalu dia pun melesat kearah Bara Sena dan berniat untuk menghentikan pemuda itu. Namun cahaya merah yang lebih cepat darinya mendahului wanita istri Jaka Geni tersebut.

Dewi Utari yang terkejut menghentikan gerakannya dan menatap cahaya merah yang melesat dengan cepat kearah Bara Sena. Sebenarnya pemuda itu merasakan hawa kehadiran yang sangat kuat dari cahaya merah tersebut. Namun dia tak peduli dan berniat untuk menyerang Suci yang masih terkubur puing-puing rumah.

Zrrrrt!

Cahaya merah laksana petir itu menghadang langkah Bara Sena. Dia menghentikan gerakannya tepat sepuluh jengkal dari hadapan satu sosok yang kini ada di hadapannya dengan tubuh dipenuhi aura petir merah menyala!

"Hentikan atau kau akan berurusan denganku!" kata sosok pria muda dengan paras tampan dan pakaian mewah menandakan dia bukan orang sembarangan. Ditambah lagi sebuah mahkota kecil berwarna emas bertengger di kepalanya.

"Kau...! Kau bukan paman Jaka Geni bukan!?" tanya Bara yang terkejut melihat sosok yang wujudnya hampir sama persis dengan Batara Geni. Sosok itu tak menunjukkan raut wajah apa pun kecuali pandangan mata yang datar menatap kearah Bara Sena.

"Aku adalah Raja di Kerajaan ini. Harusnya kau tahu siapa aku tanpa harus aku menjawabnya. Hentikan pertarungan ini atau kau gagal memasuki turnamen yang sudah kami siapkan. Ingat, kau bisa berada disini karena permintaan dari ayahku. Jadi jangan berbuat ulah." kata sosok yang tentu saja Bara kenal karena sebelumnya dia pernah mendengar nama dari anak Batara Geni tersebut.

"Kau Bayu Jaga Geni...?" tanya Bara sambil menatap tajam. Sosok yang tak lain adalah Raja Bayu Jaga Geni tersebut balas menatap tajam sambil menggerakkan jarinya. Sinar merah dari jarinya muncul dan langsung menyambar Bara Sena dengan kecepatan yang luar biasa dalam jarak tak kurang dari sepuluh jengkal!

Related chapters

  • Geger Kahyangan   6.Raja Bayu Jaga Geni

    DUAAAARRR!Ledakan keras terdengar saat petir merah menyambar tubuh Bara Sena yang masih dalam wujud Iblis Neraka. Meski sudah menahan serangan petir itu menggunakan kekuatan perisai cahaya dan tangan Neraka miliknya, tubuh Bara Sena masih terdorong surut ke belakang hingga beberapa langkah. Pemuda itu terkejut merasakan dahsyatnya kekuatan petir merah milik Bayu Jaga Geni. Begitu juga dengan semua orang yang melihat petir merah tersebut. Karena mereka semua tahu, Bayu tidak memiliki kekuatan petir merah. Dia hanya memiliki petir putih yang tingkatannya berada di bawah merah, ungu, kuning, hitam dan biru. Lebih terkejut lagi Bayu Jaga Geni yang melihat Bara Sena nampak baik-baik saja setelah menahan petir merah yang dia keluarkan dari ujung jarinya."Dia bisa menahannya dengan mudah? Layak disebut Pemburu Dewa sejati seperti yang ayah katakan..." batin Bayu Jaga Geni sambil terus mengawasi Bara Sena yang masih menatap tajam kearahnya."Benar, aku adalah Bayu Jaga Geni. Raja di Keraj

    Last Updated : 2024-10-10
  • Geger Kahyangan   7.Kasmaran

    Dewi Suci Geni masih saja ternganga tak percaya dengan apa yang dia lihat dalam cincin ruang pemberian dari Bara Sena. Hal itu jelas membuat ibunya sang Dewi Utari dan kakaknya Umbara menjadi penasaran dengan apa yang Suci lihat didalam cincin tersebut."Kenapa kau diam saja Suci!? Apa yang ada di dalam cincin itu?" tanya Dewi Utari."Suci! Kau tidak sedang berpikir aneh bukan!? Apa yang ada didalam cincin itu!?" Umbara ikut menimpali.Suci yang mendengar pertanyaan-pertanyaan dari kakak dan ibunya menutup kembali cincin yang ada di jarinya. Dia pun menoleh kearah kakak dan ibunya. Senyum lebar dan bahagia terlihat jelas dari raut wajahnya."Ada banyak harta di dalam cincin ini ibu...Aku jadi penasaran, kenapa Bara Sena memberikan ini semua kepada kita..." ucap gadis itu sambil tersenyum. "Harta...? Itu artinyha kerugian di tempat ini bisa kita tutupi?" tanya Dewi Utari merasa lega. Awalnya dia ingin meminta tolong kepada suaminya, Batara Geni untuk membayar kerugian yang terjadi di

    Last Updated : 2024-10-10
  • Geger Kahyangan   8.Gundah

    Bara termenung selama beberapa saat. Hal itu tentu saja memancing kecurigaan Lu Xie bahwa pemuda itu menyembunyikan sesuatu darinya."Kau tak mau berterus terang...? Aku pikir kau membohongiku waktu kita berada di Tanah Larangan Gurun Sha..." kata Lu Xie membuat Bara semakin bingung dan kelabakan."Aku...Aku...Aaaaakhhh! Aku bingung harus berkata apa padamu!" kata Bara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Lu Xie tersenyum dari balik cadar nya."Aku tahu, banyak rahasia yang kau sembunyikan...Aku sadar, aku tak mungkin menghentikan kegilaanmu. Tapi satu kata dariku untukmu...Aku adalah wanita yang tak ingin menjadi selir di hatimu. Dan kurasa, kau sudah melakukan itu padaku sejak kau menyatakan cintamu padaku waktu itu..." kata Lu Xie membuat Bara tertegun dan terdiam terpaku."Apakah kau menolak cintaku...?" tanya pemuda itu dengan perasaan gelisah tak karuan.Lu Xie tak menjawab. Dia menatap kearah langit. Lalu terdengar suaranya mendesah masygul."Entahlah...Dikatakan aku me

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   9.Lian Xie

    Dewi Es Lian Xie hanya tersenyum dengan wajah sedikit memerah. Entah kenapa dia merasa senang sekaligus malu-malu mendengar pujian dari pemuda yang ada di hadapannya."Kau pandai memuji. Tidak heran jika banyak wanita jatuh hati padamu," kata Dewi Es lalu dia melayang turun dan duduk disebelah Bara Sena.Pemuda itu terdiam lalu dia menunduk dan kemudian menatap kearah lain dengan mata yang sedikit menunjukkan semburat luka."Tidak semua wanita akan merasa senang dengan pujian. Bahkan aku gagal mendapatkan hati seseorang yang menawan hatiku. Siapa sangka, aku akan merasakan yang namanya sakit hati...Kecewa..." kata Bara sambil tersenyum kecut."Karena cinta ditolak?" sahut Lian Xie sambil menutup mulut menahan tawa."Cih! Kau tak tahu apa-apa tentang cinta. Meski usiamu sudah tua, kau masih sangat awam dalam dunia percintaan. Coba saja kau mengalami apa yang aku rasakan..." kata Bara sedikit kesal dia ditetawakan oleh wanita itu."Jangan salah sangka kau anak muda. Aku pernah mengalami

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   10.Kedatangan Tak Terduga

    Bara Sena menatap wajah Lian Xie yang memerah setelah mengatakan sesuatu yang terasa aneh bagi pemuda tersebut."Apakah aku tidak salah dengar?" tanya Bara sambil terus menatap wanita tersebut hingga membuatnya salah tingkah. Namun Lian Xie mencoba untuk tetap tenang dan menutupi perasaan malunya dengan melotot kearah Bara Sena."Aku sudah katakan dan aku tak mau mengulangnya lagi! Tapi jangan salah paham, aku melakukan ini bukan kemauanku sendiri. Tapi ini untuk kepentingan orang banyak. Para pengikutmu juga akan merasakan tenang saat dunia Penyimpanan kembali seperti semula." kata Dewi Es itu akhirnya menemukan cara untuk beralasan kenapa dia mengatakan hal aneh itu kepada Bara Sena yang tentu saja akan menjadikan kesalahpahaman.Kedua alis Bara Sena terangkat."Ooohh...Begitu...Hmmm, aku pikir kau akan menghianati cinta Cakara...Hahahaha!" kata Bara sambil tertawa dan kemudian merebahkan diri di atas genting. Lian Xie membuang muka kearah lain agar pemuda itu tidak tahu raut wajah

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   11.Rombongan Dari Langit

    Lian Xie yang merasa aneh dengan tubuhnya segera pergi setelah beberapa saat lamanya menyaksikan sepasang kekasih yang tengah asyik bercinta. Wanita itu melayang terbang menuju kearah sebuah menara yang tinggi di Kota Probo Lintang. Dia mendarat di atas atap menara setinggi hampir 100 tombak tersebut. Menara itu bukanlah satu-satunya bangunan tertinggi di Kota Probo Lintang. Di Istana Kerajaan sendiri ada 12 menara yang tingginya mencapai 500 tombak dengan aura petir menyelimuti ujung dari 12 menara tersebut."Apa yang tengah mereka lakukan di pagi hari seperti ini? Aku tak menyangka kekasihnya akan datang dan melakukan itu dengan bocah laknat itu...Tapi, bukankah seharusnya aku tidak masalah dia mau melakukan apa pun dengan wanita? Kenapa hatiku merasa tidak terima...? Ada apa sebenarnya dengan diriku...?" batin Lian Xie sambil menatap kearah langit dan menghela napas.Sementara itu, Bara Sena dan Chang Mei yang tengah asyik bercinta akhirnya mencapai puncak kenikmatan setelah serang

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   12.Kedatangan Para Dewa

    Bara Sena melayang turun di depan istana yang sudah dipenuhi banyak orang untuk menyambut kedatangan Jaka Geni yang turun dari langit bersama rombongan lain yang menggunakan kereta kuda terbang. Para Dewa yang ikut dalam rombongan Jaka Geni adalah Dewa Wisnu dan Dewa Angin Pawana yang masing-masing membawa anak untuk mengikuti turnamen yang diadakan di Probo Lintang tersebut.Bayu Jaga Geni dan semua pejabat istana langsung berlutut di hadapan Jaka Geni memberikan hormat kepada Mahadewa tersebut. Beberapa istri Jaka Geni yang ikut bersamanya adalah Dewi Narashima bersama anak-anaknya. Ada juga Dewi Gangga yang juga bersama anak-anaknya. Lalu ada Dewi Iswara Aninda putri dari Dewa Siwa yang juga datang bersama anak-anaknya.Suasana di depan istana itu terlihat meriah dan ramai oleh banyaknya orang yang ingin melihat sosok-sosok Dewa Dewi dari kahyanga. Kecantikan istri-istri Jaka Geni dan juga anak-anaknya membuat banyak pria hanya bisa ternganga dan berkhayal. Bara Sena sendiri yang j

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   13.Salah Tingkah

    Bara Sena menatap sosok wanita berparas sangat cantik yang tak lain adalah Sukma Geni. Anak pertama Batara Geni dengan Dewi Kematian Iyana Tunggadewi. Setelah sang ibu menjabat sebagai Dewi yang bertugas di dunia kematian, Sukma Geni menggantikan posisi ibunya di Kerajaan Jagat Lelembut sebagai Ratu hingga saat ini. Kecantikan wanita itu tersohor di seluruh dunia bawah dan bahkan di dunia manusia sekalipun. Akan tetapi, tidak ada yang bisa menaklukan hati putri Jaka Geni tersebut. Hal itu dikarenakan syarat bagi siapa pun yang menginginkan dirinya adalah memberikan Api Abadi kepadanya sebagai mahar perkawinan. Mendengar nama Api tersebut saja sudah membuat semua orang berpikir seribu kali bagaimana cara mendapatkan api yang hanya ada di Neraka dan miliki satu-satunya Dewa yang paling di takuti di 3 dunia. Yaitu Dewa Yama sang pemilik Neraka Abadi yang penuh dengan kesengsaraan.Manusia jelas tidak mungkin, karena Iblis,siluman, dedemit dan bahkan Dewa saja tidak pernah terbayangkan s

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   236.Pertemuan Di Balai Besar(3)

    Di dalam ruangan yang luas itu, tak ada satu orang pun yang bersuara setelah melihat apa yang dilihat oleh Batara Geni di masa depan. Semua sama sekali tak pernah menyangka, bahwa dunia yang tengah mereka pijak itu akan hancur di masa yang akan datang tanpa ada satu pun Dewa yang bisa menahannya."Jadi selama ini kau melihat semua itu sendiri...Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan takut itu menghantui dirimu setiap hari menantuku...Tapi....Bagaimana bisa Dewa Antaga melakukan itu...?" kata Luo Bao.Jaka Geni memejamkan matanya lalu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan keras."Aku sendiri kurang tahu, alasan dia melakukan hal ini. Padahal dia sendiri tidak akan mendapat untung apa pun. Apa yang aku lakukan sekarang adalah untuk menunjukkan kepada kalian sesuatu yang kalian tak pernah lihat. Meski ini melanggar hukum langit dan bumi, aku tak peduli. Aku tak ingin kita hancur lebur hingga tak tersisa. Setidaknya kita sudah menyiapkan sesuatu sebelum perang ben

  • Geger Kahyangan   235.Pertemuan Di Balai Besar (2)

    Gandi dan Bara yang tengah asyik melihat tarian para penari bertopeng dikejutkan dengan kedatangan rombongan wanita dari keluarga Geni. Mereka tak lain adalah Nawang Geni, Maya Geni, Zhou Yin, Sukma Geni, Xia Nian, Song Yue Geni, dan lain-lain. "Kenapa kalian datang ke tempat ini bagaikan laron? Apa yang membuat kalian kesini?" tanya Bara. Gandi sesekali hanya lirik-lirik denga Nawang Geni. Maya Geni yang memang sudah tahu apa yang terjadi antara suaminya dan kakak kandungnya tersenyum lalu mendekati pemuda tersebut."Kenapa kau malu-malu seperti itu? Dia memang sudah menjadi jodohmu. Aku tidak akan mempermasalahkannya," kata Maya Geni. Gandi menatap wanita yang tengah hamil anaknya tersebut. Dia tersenyum lalu mengusap pipi wanita cantik tersebut. Kemudian dia juga mengusap perut Maya Geni yang sedikit besar. "Dimana Rara Sinta?" tanya Gandi."Dia bersama Rara Andini di kediamanku. Tenang saja, ada banyak teman di sana jadi tak perlu khawatir," kata Nawang Geni menyahut. Gandi meng

  • Geger Kahyangan   234.Pertemuan Di Balai Besar

    Ruangan luas itu nampak ramai dan meriah. Semua orang yang hadir dalam acara tersebut berpakaian rapi. Mereka adalah para peserta Turnamen Probo Lintang yang berjumlah 40 peserta dan juga para tamu dari tiga kahyangan serta tamu-tamu lain dari dunia bawah.Batara Geni nampak berdiri dengan gagah sambil membalas sapa dari orang-orang yang lalu lalang. Di samping kanan dan kirinya berjalan mendampingi dirinya empat orang istri yaitu Dewi Luo Yin, Dewi Amaterasu, Iyana Tunggadewi dan Dewi Narashima. Empat istri itu mewakili 4 tempat. Dewi Luo Yin mewakili langit utara, Dewi Amaterasu mewakili langit timur, Iyana Tunggadewi mewakili dunia bawah dan Dewi Petir Narashima mewakili langit selatan.Sementara, 16 istri yang lain duduk bersama dalam satu meja. Meski sebenarnya mereka tidak begitu akur satu sama lain karena perbedaan, namun demi menjaga nama baik sang suami, mereka pun berbaur menjadi satu. Hanya Dewi Iswara yang selalu diam tak bersuara. Karena tidak ada satu pun istri Batara Ge

  • Geger Kahyangan   233.Alasan

    BLAAAARRRR!Di dalam bola air yang mengurung Kaisar Giok Merah terjadi ledakan petir yang sangat kuat namun tak membuat bola air itu pecah sama sekali. Kekuatan pengendalian petir milik Gandi benar-benar luar biasa hingga mampu mempertahankan bola air yang dia gunakan sebagai perantara untuk menyalurkan kekuatan petir miliknya. Dengan air yang membungkus tubuh Kaisar itu, membuat petir lebih cepat menjalar ke seluruh tubuh dan pertahanannya.Tentu saja itu menjadi bencana bagi Raja di lantai 60 tersebut karena dia harus tewas di tangan Raja Naga Air yang saat ini juga memiliki kekuatan Dewa Naga Petir yang setara dengan petir para putra Batara Geni.Saat bola air itu pecah dan berjatuhan bagai hujan ke tanah, sosok Kaisar Giok Merah pun melayang jatuh dalam keadaan tubuh yang hancur. Hu An muncul setelah Gandi menyelesaikan Ujian yang masih tergolong mudah untuknya."Waktunya naikke tempat yang lebih tinggi dan mengalahkan Raja yang sesungguhnya di ujian ini. Semakin banyak yang aku k

  • Geger Kahyangan   232.Kaisar Giok Merah

    Gandi menatap ke depan dimana tubuh Dewa Naga Petir Trikala yang telah hancur oleh serangannya yang sangat mengerikan. Dia melihat sinar petir yang masih tersisa di atas tanah yang hancur. Di sekitar cahaya kilat itu nampak satu benda berwujud tulang yang telah patah. Gandi segera mendatangi benda tersebut dan mengambilnya. Saat tulang itu berada di tangan sang pemuda, tiba-tiba saja kekuatan petir meledak dan menyelubungi tubuhnya."Ini...Kekuatan Dewa Naga Petir!?" seru Gandi sambil menatap tulang tersebut."Sesuai janjiku bocah! Meski Hong Li mengurung jiwaku dan menjadikan diriku sebagai catur di tempat ini, tapi dia tidak bisa mendapatkan Harta Surgawi milikku yang sudah lama aku simpan! Setelah benda ini menjadi milikmu, kau akan memiliki setengan kekuatan dariku. Bukankah itu hal yang bagus untukmu? Hahahaha! Akhirnya aku menemukan orang yang cocok untuk mendapatkan warisan terakhirku...Kelak jika kau datang ke Kuil Naga Petir, sampaikan salamku kepada keluarga besar Trikala...

  • Geger Kahyangan   231.Sisik Naga

    Gandi menatap tubuh Trikala yang nampak baik-baik saja setelah terkena serangan Pukulan Kilat Neraka miliknya. Seharusnya pukulan itu mampu menghancurkan tubuh Dewa Naga tersebut. Namun ternyata sang Dewa Naga sudah melapisi tubuhnya dengan kekuatan sisik Naga yang sama dengan miliknya."Jika dia menggunakan sisik naga, ini akan menjadi pertarungan yang cukup seru...Biar bagaimanapun, sisik itu adalah pertahanan paling kuat dibanding baja sekalipun!" batin Gandi.Trikala mengangkat tangan kanannya ke udara. Dari dalam tangan itu meluncur ke langit aura petir putih miliknya membentuk wujud pedang raksasa. Lalu saat dia mengayunkan tangannya, pedang petir raksasa itu pun membelah langit dan meluncur kearah Gandi Wiratama.Wuuung!Suara gemuruh dari Pedang raksasa itu menderu seolah ada badai yang tengah mengamuk. Gandi tak gentar meskipun dia akan menghadapi kekuatan mengerika itu."Kekuatan Dewa ya...Aku juga punya," ucapnya lalu dia menghentakkan kaki kanannya ke tanah. Dari dalam tu

  • Geger Kahyangan   230.Melawan Trikala

    Bara Sena menuntun tangan Shi Yun menuju ke peti mati yang tidak jauh darinya. "Tuan Hong Li..." entah kenapa, Kaisar Suci yang saat ini berada di dalam tubuh Shi Yun merasakan kesedihan yang luar biasa saat melihat sosok yang ada di dalam peti mati emas tersebut. Sosok Dewa Angin Hong Li yang pernah menjadi tuanya di masa lalu. Yang merawat dia sejak kecil hingga dewasa dan bahkan yang mempertemukan dia dengan Bara Sena di Makam Batu beberapa waktu yang lalu. Semua ingatan itu berputar di kepala gadis tersebut."Terima saja ingatan dari Shi Yun...Karena semua ingatan itu baik untuk dirimu. Dan tentu saja, kau akan menjadi Dewa tanpa perlu susah payah seperti di Kerajaan Binatang Surgawi. Nanti, ada saatnya kau bertemu langsung dengan Batara Geni dan memohon maaf secara langsung kepadanya. Biar bagaimana pun, keberadanmu disini juga karena restu darinya," kata Bara."Baik tuan..." "Shi Yun, ada orang yang sangat rindu padamu saat ini selain diriku. Mungkin kau akan langsung teringat

  • Geger Kahyangan   229.Ingatan

    Bara Sena terengah-engah setelah dia mengerahkan hampir seluruh kekuatannya untuk membantu menyempurnakan penyatuan jiwa dan raga antara jasad Hu Shi Yun dan jiwa Kaisar Suci. Usahanya yang menguras tenaga akhirnya membuahkan hasil yang manis. Gadis yang pernah mengisi hidupnya itu kembali berdiri di hadapannya sambil tersenyum manis. Wajah pucat nya telah kembali segar. "Shi Yun..." lirih Bara dengan mata yang berkaca-kaca. Dia sama sekali tak menyangka gadis itu akan kembali bangkit setelah kematiannya hampir setahun yang lalu."Tuan...Tuan Bara..." ucap Shi Yun dengan wajah yang masih terlihat bingung."Shi Yun...saat ini pasti ingatan jiwa Kaisar Suci dan ingatan yang tersisa pada otak Shi Yun tengah saling bertumpuk. Dalam keadaan seperti ini, siapa yang terkuat untuk menjadi pemilik tubuh Shi Yun. Jika sisa ingatan dari kekasihku mampu mengambil alih ingatan Kaisar suci, maka itu akan lebih menguntungkan diriku. Mari kita tunggu..." batin Bara sambil menatap wajah cantik Shi Yu

  • Geger Kahyangan   228.Membangkitkan Shi Yun(2)

    Bara dan Gandi yang tengah berbincang teralihkan perhatian mereka saat terdengar suara dari arah peti mati Hu Shi Yun yang ada di depan sana. Mereka sama-sama melihat tangan putih pucat yang memegang tepian peti. Itu adalah tangan Shi Yun."Dia bangkit...Yang benar saja...Kau membangkitkan orang mati..." ucap Gandi dengan mata yang terbuka lebar-lebar menatap kearah peti tersebut. Entah mengapa dia merasa jantungnya berdetak kencang menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena ini baru pertama kalinya dia melihat mayat yang sudah hampir setahun bangkit kembali dari kematiannya.Bara tersenyum kecil."Sepertinya proses penyatuan jiwa dan raga berhasil, sekarang tinggal menyatukan pikiran dan inti Jiwa mereka agar keduanya sama-sama sejalan. Aku akan membantunya agar bisa melewati proses yang cukup sulit ini..." kata Bara."Apa yang akan kau lakukan?" tanya Gandi."Menyempurnakan kebangkitan kekasihku...Gandi, kau bisa bermain dulu di Pagoda Dewa. Jika kau ingin, kau bisa masuk ke

DMCA.com Protection Status