Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 5.Kegaduhan Di Kota

Share

5.Kegaduhan Di Kota

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-09-28 08:55:26

Bara Sena menatap tajam kearah Suci yang baru saja mendarat di lantai setelah sebelumnya dia melayang di udara untuk menghindari gelombang api yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tubuh Pendekar Golok Iblis tersebut.

"Jadi kamu ini seorang iblis!?" seru Suci merasa kecewa karena ternyata pemuda tampan yang sempat membuat hatinya tertarik adalah seorang Iblis. Gadis itu belum begitu tahu mengenai jati diri sang Pendekar yang sudah melanglang Buana di Tanah Zhuo Guo.

"Kau hampir saja mencelakai ku dengan serangan aneh. Tentu saja aku tak mau tinggal diam..." sahut Bara dengan suara berat.

Umbara yang sejak tadi mengamati dan kaget melihat wujud Iblis Bara Sena akhirnya dia pun ikut campur karena merasa Iblis itu sangat berbahaya. Dan tidak hanya Bara, beberapa pendekar yang ada disana juga mengepung pemuda tersebut.

"Iblis ini harus kita tangkap dan diadili!" teriak beberapa orang.

Bara tersenyum sinis.

"Kalian ini memiliki mental setipis daun yang hanya berani saat bersama dengan daun-daun yang lainnya. Tapi apakah api takut dengan daun? Hahahaha! Kalian ingin merasakan amarah Iblis Neraka ya?" kata Bara sambil menghentakkan kaki kanannya ke lantai. Kembali, dari dalam tubuhnya keluar aura merah disertai gelombang panas yang sangat berbahaya.

"Mundur!" teriak Suci kepada para pendekar yang berniat mengepung Bara Sena.

Namun semua yang ada disana tidak sempat mundur karena tahu-tahu dari arah depan sana muncul tangan raksasa berwarna merah membara yang menyambar tubuh mereka. Sontak saja mereka berteriak kepanasan dan kesakitan. Delapan orang tak bisa menghindari serangan tangan yang muncul dari tubuh Bara Sena tersebut. Dengan sekali remas, tubuh orang-orang tersebut langsung terbakar hingga menjadi abu.

"Kau berani membunuh orang di Kota Probo Lintang!?" teriak Umbara lalu dia pun melesat kearah Bara Sena.

Dari dahi pria tersebut muncul sinar merah pertanda dia tengah mengerahkan Kristal merah miliknya untuk meningkatkan kekuatan hingga lima kali lipat dalam waktu sebentar. Gerakan Umbara tak kalah cepat dari Suci. Aura merah dari dalam tubuhnya begitu kuat sehingga Bara bisa merasakan keberadaan pria tersebut dengan mudah.

Cepat, gerakan Umbara hampir tidak terlihat. Namun saat dia hendak menyerang Bara dari belakang, tiba-tiba saja Pendekar Golok Iblis itu langsung menoleh ke arahnya membuat anak Jaka Geni tersebut kaget bukan main serangannya berhasil diketahui oleh Bara Sena meski dia sudah sangat berhati-hati.

Tap!

Bara menangkap kaki kanan Umbara yang hampir mengenai lehernya. Lalu dengan satu kali hentakan, pemuda itu membanting tubuh Umbara dengan keras ke antai yang ada di depannya.

Braaak!

Lantai hancur dan berhamburan di udara. Tak puas membanting tubuh Umbara yang sejak tadi membuat dia merasakan kesal, Bara langsung melemparkan tubuh pria itu kearah sebuah rumah yang ada disana.

Braaaak!

Rumah itu pun hancur seketika terkena hantaman tubuh Umbara. Suci yang melihat hal itu benar-benar terkejut dan merasa tidak terima. Dia langsung menyatukan kedua telapak tangannya didepan dada sambil matanya terpejam.

"Suci! Cukup!" teriak Dewi Utari berusaha menghentikan pertarungan yang berada di luar area tersebut. Jika sampai Batara Geni dan Bayu Jaga Geni tahu, kedua anaknya bisa terkena hukuman tidak diperbolehkan mengikuti acara turnamen di Kerajaan tersebut.

Namun sepertinya teriakan Dewi Utari tak didengar oleh Suci yang sudah kalap dan marah karena sang kakak dihajar begitu rupa. Namun rasa kecewa itu sebagian besar dia rasakan karena tak menyangka sama sekali bahwa Bara adalah seorang iblis. Dengan darah Dewa yang dia miliki, Suci merasa tidak mungkin bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pemuda itu.

Tubuh Suci yang sudah dipenuhi aura biru dan kedua matanya yang menyala biru itu langsung menghilang dari pandangan. Bara Sena mengepalkan kedua tinjunya dan dari dalam tubuhnya kembali keluar gelombang merah yang menyebar di sekitar dirinya. Namun ternyata serangan Suci datang dari atas langit. Tubuhnya menukik dengan cepat kearah Bara Sena. Dan sekejap kemudian tinju gadis itu sudah ada didepan wajah Bara Sena.

Buaaak!

Tinju itu berhasil mengenai wajah Bara Sena dengan keras hingga tubuh pemuda yang dalam wujud Iblis itu terpental hingga menabrak rumah-rumah penduduk kota Probo Lintang. Suci tak menghentikan serangannya sama sekali meski akhirnya dia berhasil menghajar wajah Bara Sena. Tubuhnya melesat menyusul kearah Pendekar Golok Iblis tersebut.

Bara yang baru saja menghentikan tubuhnya yang melayang langsung dihadapkan serangan kedua dari Dewi Suci Geni tersebut. Tinju si gadis yang menyala biru bergerak cepat kearah wajah. Dengan cepat Bara berkelit dan langsung menangkap tangan Suci.

"Ku kembalikan serangan tadi padamu!" kata Bara lalu meninju perut gadis itu dengan setengah dari kekuatan miliknya. Meski hanya setengah dari kekuatan yang dia kerahkan, tubuh Suci tetap saja mencelat jauh hingga menghancurkan beberapa rumah disana.

Pemuda itu segera menyusul tubuh Suci yang tergeletak di bawah puing-puing rumah penduduk. Dia berniat untuk memberikan serangan lagi karena rasa amarahnya belum terpuaskan.

"Hentikan! kau ingin membunuh anakku!?" teriak Dewi Utara lalu dia pun melesat kearah Bara Sena dan berniat untuk menghentikan pemuda itu. Namun cahaya merah yang lebih cepat darinya mendahului wanita istri Jaka Geni tersebut.

Dewi Utari yang terkejut menghentikan gerakannya dan menatap cahaya merah yang melesat dengan cepat kearah Bara Sena. Sebenarnya pemuda itu merasakan hawa kehadiran yang sangat kuat dari cahaya merah tersebut. Namun dia tak peduli dan berniat untuk menyerang Suci yang masih terkubur puing-puing rumah.

Zrrrrt!

Cahaya merah laksana petir itu menghadang langkah Bara Sena. Dia menghentikan gerakannya tepat sepuluh jengkal dari hadapan satu sosok yang kini ada di hadapannya dengan tubuh dipenuhi aura petir merah menyala!

"Hentikan atau kau akan berurusan denganku!" kata sosok pria muda dengan paras tampan dan pakaian mewah menandakan dia bukan orang sembarangan. Ditambah lagi sebuah mahkota kecil berwarna emas bertengger di kepalanya.

"Kau...! Kau bukan paman Jaka Geni bukan!?" tanya Bara yang terkejut melihat sosok yang wujudnya hampir sama persis dengan Batara Geni. Sosok itu tak menunjukkan raut wajah apa pun kecuali pandangan mata yang datar menatap kearah Bara Sena.

"Aku adalah Raja di Kerajaan ini. Harusnya kau tahu siapa aku tanpa harus aku menjawabnya. Hentikan pertarungan ini atau kau gagal memasuki turnamen yang sudah kami siapkan. Ingat, kau bisa berada disini karena permintaan dari ayahku. Jadi jangan berbuat ulah." kata sosok yang tentu saja Bara kenal karena sebelumnya dia pernah mendengar nama dari anak Batara Geni tersebut.

"Kau Bayu Jaga Geni...?" tanya Bara sambil menatap tajam. Sosok yang tak lain adalah Raja Bayu Jaga Geni tersebut balas menatap tajam sambil menggerakkan jarinya. Sinar merah dari jarinya muncul dan langsung menyambar Bara Sena dengan kecepatan yang luar biasa dalam jarak tak kurang dari sepuluh jengkal!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Geger Kahyangan   6.Raja Bayu Jaga Geni

    DUAAAARRR!Ledakan keras terdengar saat petir merah menyambar tubuh Bara Sena yang masih dalam wujud Iblis Neraka. Meski sudah menahan serangan petir itu menggunakan kekuatan perisai cahaya dan tangan Neraka miliknya, tubuh Bara Sena masih terdorong surut ke belakang hingga beberapa langkah. Pemuda itu terkejut merasakan dahsyatnya kekuatan petir merah milik Bayu Jaga Geni. Begitu juga dengan semua orang yang melihat petir merah tersebut. Karena mereka semua tahu, Bayu tidak memiliki kekuatan petir merah. Dia hanya memiliki petir putih yang tingkatannya berada di bawah merah, ungu, kuning, hitam dan biru. Lebih terkejut lagi Bayu Jaga Geni yang melihat Bara Sena nampak baik-baik saja setelah menahan petir merah yang dia keluarkan dari ujung jarinya."Dia bisa menahannya dengan mudah? Layak disebut Pemburu Dewa sejati seperti yang ayah katakan..." batin Bayu Jaga Geni sambil terus mengawasi Bara Sena yang masih menatap tajam kearahnya."Benar, aku adalah Bayu Jaga Geni. Raja di Keraj

    Last Updated : 2024-10-10
  • Geger Kahyangan   7.Kasmaran

    Dewi Suci Geni masih saja ternganga tak percaya dengan apa yang dia lihat dalam cincin ruang pemberian dari Bara Sena. Hal itu jelas membuat ibunya sang Dewi Utari dan kakaknya Umbara menjadi penasaran dengan apa yang Suci lihat didalam cincin tersebut."Kenapa kau diam saja Suci!? Apa yang ada di dalam cincin itu?" tanya Dewi Utari."Suci! Kau tidak sedang berpikir aneh bukan!? Apa yang ada didalam cincin itu!?" Umbara ikut menimpali.Suci yang mendengar pertanyaan-pertanyaan dari kakak dan ibunya menutup kembali cincin yang ada di jarinya. Dia pun menoleh kearah kakak dan ibunya. Senyum lebar dan bahagia terlihat jelas dari raut wajahnya."Ada banyak harta di dalam cincin ini ibu...Aku jadi penasaran, kenapa Bara Sena memberikan ini semua kepada kita..." ucap gadis itu sambil tersenyum. "Harta...? Itu artinyha kerugian di tempat ini bisa kita tutupi?" tanya Dewi Utari merasa lega. Awalnya dia ingin meminta tolong kepada suaminya, Batara Geni untuk membayar kerugian yang terjadi di

    Last Updated : 2024-10-10
  • Geger Kahyangan   8.Gundah

    Bara termenung selama beberapa saat. Hal itu tentu saja memancing kecurigaan Lu Xie bahwa pemuda itu menyembunyikan sesuatu darinya."Kau tak mau berterus terang...? Aku pikir kau membohongiku waktu kita berada di Tanah Larangan Gurun Sha..." kata Lu Xie membuat Bara semakin bingung dan kelabakan."Aku...Aku...Aaaaakhhh! Aku bingung harus berkata apa padamu!" kata Bara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Lu Xie tersenyum dari balik cadar nya."Aku tahu, banyak rahasia yang kau sembunyikan...Aku sadar, aku tak mungkin menghentikan kegilaanmu. Tapi satu kata dariku untukmu...Aku adalah wanita yang tak ingin menjadi selir di hatimu. Dan kurasa, kau sudah melakukan itu padaku sejak kau menyatakan cintamu padaku waktu itu..." kata Lu Xie membuat Bara tertegun dan terdiam terpaku."Apakah kau menolak cintaku...?" tanya pemuda itu dengan perasaan gelisah tak karuan.Lu Xie tak menjawab. Dia menatap kearah langit. Lalu terdengar suaranya mendesah masygul."Entahlah...Dikatakan aku me

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   9.Lian Xie

    Dewi Es Lian Xie hanya tersenyum dengan wajah sedikit memerah. Entah kenapa dia merasa senang sekaligus malu-malu mendengar pujian dari pemuda yang ada di hadapannya."Kau pandai memuji. Tidak heran jika banyak wanita jatuh hati padamu," kata Dewi Es lalu dia melayang turun dan duduk disebelah Bara Sena.Pemuda itu terdiam lalu dia menunduk dan kemudian menatap kearah lain dengan mata yang sedikit menunjukkan semburat luka."Tidak semua wanita akan merasa senang dengan pujian. Bahkan aku gagal mendapatkan hati seseorang yang menawan hatiku. Siapa sangka, aku akan merasakan yang namanya sakit hati...Kecewa..." kata Bara sambil tersenyum kecut."Karena cinta ditolak?" sahut Lian Xie sambil menutup mulut menahan tawa."Cih! Kau tak tahu apa-apa tentang cinta. Meski usiamu sudah tua, kau masih sangat awam dalam dunia percintaan. Coba saja kau mengalami apa yang aku rasakan..." kata Bara sedikit kesal dia ditetawakan oleh wanita itu."Jangan salah sangka kau anak muda. Aku pernah mengalami

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   10.Kedatangan Tak Terduga

    Bara Sena menatap wajah Lian Xie yang memerah setelah mengatakan sesuatu yang terasa aneh bagi pemuda tersebut."Apakah aku tidak salah dengar?" tanya Bara sambil terus menatap wanita tersebut hingga membuatnya salah tingkah. Namun Lian Xie mencoba untuk tetap tenang dan menutupi perasaan malunya dengan melotot kearah Bara Sena."Aku sudah katakan dan aku tak mau mengulangnya lagi! Tapi jangan salah paham, aku melakukan ini bukan kemauanku sendiri. Tapi ini untuk kepentingan orang banyak. Para pengikutmu juga akan merasakan tenang saat dunia Penyimpanan kembali seperti semula." kata Dewi Es itu akhirnya menemukan cara untuk beralasan kenapa dia mengatakan hal aneh itu kepada Bara Sena yang tentu saja akan menjadikan kesalahpahaman.Kedua alis Bara Sena terangkat."Ooohh...Begitu...Hmmm, aku pikir kau akan menghianati cinta Cakara...Hahahaha!" kata Bara sambil tertawa dan kemudian merebahkan diri di atas genting. Lian Xie membuang muka kearah lain agar pemuda itu tidak tahu raut wajah

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   11.Rombongan Dari Langit

    Lian Xie yang merasa aneh dengan tubuhnya segera pergi setelah beberapa saat lamanya menyaksikan sepasang kekasih yang tengah asyik bercinta. Wanita itu melayang terbang menuju kearah sebuah menara yang tinggi di Kota Probo Lintang. Dia mendarat di atas atap menara setinggi hampir 100 tombak tersebut. Menara itu bukanlah satu-satunya bangunan tertinggi di Kota Probo Lintang. Di Istana Kerajaan sendiri ada 12 menara yang tingginya mencapai 500 tombak dengan aura petir menyelimuti ujung dari 12 menara tersebut."Apa yang tengah mereka lakukan di pagi hari seperti ini? Aku tak menyangka kekasihnya akan datang dan melakukan itu dengan bocah laknat itu...Tapi, bukankah seharusnya aku tidak masalah dia mau melakukan apa pun dengan wanita? Kenapa hatiku merasa tidak terima...? Ada apa sebenarnya dengan diriku...?" batin Lian Xie sambil menatap kearah langit dan menghela napas.Sementara itu, Bara Sena dan Chang Mei yang tengah asyik bercinta akhirnya mencapai puncak kenikmatan setelah serang

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   12.Kedatangan Para Dewa

    Bara Sena melayang turun di depan istana yang sudah dipenuhi banyak orang untuk menyambut kedatangan Jaka Geni yang turun dari langit bersama rombongan lain yang menggunakan kereta kuda terbang. Para Dewa yang ikut dalam rombongan Jaka Geni adalah Dewa Wisnu dan Dewa Angin Pawana yang masing-masing membawa anak untuk mengikuti turnamen yang diadakan di Probo Lintang tersebut.Bayu Jaga Geni dan semua pejabat istana langsung berlutut di hadapan Jaka Geni memberikan hormat kepada Mahadewa tersebut. Beberapa istri Jaka Geni yang ikut bersamanya adalah Dewi Narashima bersama anak-anaknya. Ada juga Dewi Gangga yang juga bersama anak-anaknya. Lalu ada Dewi Iswara Aninda putri dari Dewa Siwa yang juga datang bersama anak-anaknya.Suasana di depan istana itu terlihat meriah dan ramai oleh banyaknya orang yang ingin melihat sosok-sosok Dewa Dewi dari kahyanga. Kecantikan istri-istri Jaka Geni dan juga anak-anaknya membuat banyak pria hanya bisa ternganga dan berkhayal. Bara Sena sendiri yang j

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   13.Salah Tingkah

    Bara Sena menatap sosok wanita berparas sangat cantik yang tak lain adalah Sukma Geni. Anak pertama Batara Geni dengan Dewi Kematian Iyana Tunggadewi. Setelah sang ibu menjabat sebagai Dewi yang bertugas di dunia kematian, Sukma Geni menggantikan posisi ibunya di Kerajaan Jagat Lelembut sebagai Ratu hingga saat ini. Kecantikan wanita itu tersohor di seluruh dunia bawah dan bahkan di dunia manusia sekalipun. Akan tetapi, tidak ada yang bisa menaklukan hati putri Jaka Geni tersebut. Hal itu dikarenakan syarat bagi siapa pun yang menginginkan dirinya adalah memberikan Api Abadi kepadanya sebagai mahar perkawinan. Mendengar nama Api tersebut saja sudah membuat semua orang berpikir seribu kali bagaimana cara mendapatkan api yang hanya ada di Neraka dan miliki satu-satunya Dewa yang paling di takuti di 3 dunia. Yaitu Dewa Yama sang pemilik Neraka Abadi yang penuh dengan kesengsaraan.Manusia jelas tidak mungkin, karena Iblis,siluman, dedemit dan bahkan Dewa saja tidak pernah terbayangkan s

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   505.Mata Api Pembakar Jiwa

    Dari dalam formasi lingkaran mantra itu muncul satu sosok bertubuh sama besarnya dengan Gandi Wiratama. Aura merah pekat keluar saat kaki dari sosok seorang pria berambut panjang yang hanya mengenakan celana panjang warna hitam tanpa mengenakan alas kaki.Pria itu memejamkan mata saat keluar dari dalam lingkaran. Begitu seluruh tubuhnya keluar, kedua matanya terbuka dan menatap kearah Gandi. Tak hanya itu, ternyata pada bagian keningnya juga ada satu mata yang lebih besar dari kedua mata yang lain. Ketiganya sama-sama memiliki pupil merah menyala. Dara menoleh ke arah kakaknya, Banyu Samudra."Itu adalah Naga Mata Api...Tetesan darah yang di dapatkan Empu Jagat ribuan tahun yang lalu dari Neraka setelah tawar menawar dengan Dewa Yama. Satu tetes darah bisa menciptakan tubuh jiwa sehebat ini, hanya saja, Jogo Geni akan kehilangan banyak kekuatan jiwa setelah membangkitkan Naga Mata Api ini," kata Banyu Samudra memberikan penjelasan sebelum Dara bertanya."Kenapa aku tak mengetahui hal

  • Geger Kahyangan   504.Naga Mata Api

    Banyu Biru dan Dara Purbavati sama-sama takjub dengan apa yang mereka lihat di bawah sana. "Kemampuan suamimu bagus juga Dara. Dia bahkan Bisa menciptakan tubuh ganda dengan kesadaran Ilahi sama seperti kita. Bahkan kita hanyalah roh sedangkan yang dia ciptakan adalah tubuh padat dengan jiwanya sendiri. Pemuda bernama Gandi ini, lebih hebat dibanding leluhurnya. Hanya saja, dia masih berada di Ranah Alam Dewa Tingkat lima...Itu masih terlalu jauh untuk bisa mencapai Ranah yang dimiliki olehnya. Jika Gandi sudah mencapai Ranah itu, aku yakin, tak ada satu makhluk hidup pun yang berani menyinggung dirinya." kata Banyu Biru."Jadi kakang juga merasakan kalau kakang Gandi ini berbeda?" tanya Dara.Banyu Biru mengangguk sambil tersenyum tipis."Tubuh ganda itu sulit untuk diciptakan apalagi ditambah kesadaran ilahi yang bahkan tak bisa dilakukan oleh Empu Jagat Martapura di masa lalu." kata Banyu Biru."Mungkin kehebatan orang berbeda-beda. Meski Empu Jagat tak bisa menciptakan tubuh gand

  • Geger Kahyangan   503.Sanskara

    Graaaaaa!!!Jogo Ireng berteriak keras hingga membuat lantai istana bergetar. Gandi dan tubuh ganda miliknya yang bernama Sanskara sama-sama terkejut melihat penjaga Empu Jagat yang sebelumnya sudah dikalahkan oleh Sanskara itu bangkit berdiri kembali."Bagaimana bisa...?" gumam Gandi."Sepertinya dia memiliki kemampuan khusus yang bisa membangkitkan kekuatannya setelah dia mati atau terluka parah. Kalau begitu, aku akan menjadi lawannya lagi sementara kau atasi Jogo Geni." kata Sanskara membagi tugas. Gandi cukup kaget tubuh ganda miliknya memiliki pemikirannya sendiri dan lebih cepat dalam mengambil keputusan dibanding dirinya yang sedikit lebih banyak berpikir."Tak usah terkejut. Kenapa aku bisa seperti ini karena kemampuan terbaikmu sudah kau tanamkan di dalam jiwaku. Jadi, aku sedikit berbeda darimu karena saat kau menciptakan diriku, kau sudah memberikan sebagian besar kemampuan mengatur siasat milikmu kepadaku. Itu sebabnya aku lebih cepat dalam mengambil keputusan." kata Sans

  • Geger Kahyangan   502.Tubuh Ganda

    Gelombang api itu tertahan oleh kubah air yang diciptakan oleh Gandi Wiratama. Keadaan di dalam kubah tersebut menjadi tidak terlihat karena Api yang bergejolak. Gandi dan tubuh ganda miliknya sama-sama terhenti di sana menatap apa yang terjadi di dalam kubah air tersebut."Kekuatan Jogo Geni meningkat sangat cepat! Jurus apa yang tengah dia kerahkan?" batin Gandi sambil bersikap waspada."Sepertinya pria besar bernama Jogo Geni itu sedang menggunakan Jurus rahasia. Jika sampai dia berhasil menggunakan Jurus itu dengan sempurna, kita akan kesulitan." kata tubuh ganda yang ada di belakang Gandi membuat Raja Naga Air itu terkejut."Kau tahu apa yang aku katakan di dalam hati?" tanya Gandi. Tubuh Ganda itu terseyum tipis."Tentu saja aku tahu. Meski kita berbeda tubuh, tapi pada dasarnya kita adalah orang yang sama dengan satu jiwa. Hanya saja, aku memiliki kesadaran ilahi," kata tubuh ganda tersebut. Gandi nampak mengerutkan kening pertanda dia tak tahu sama sekali mengenai kesadaran Il

  • Geger Kahyangan   501.Jogo Ireng & Jogo Geni

    Gandi berlari dengan cepat menggunakan langkah Angin miliknya. Dua Penjaga bertubuh besar itu juga ternyata memiliki kecepatan yang tidak kalah meski tubuh mereka berdua besarnya tiga kali lipat dari orang dewasa. Bahkan kecepatan lari mereka membuat Gandi terkejut."Mau kemana kau tikus kecil!" ucap Jogo Ireng sambil melompat ke udara dan langsung melancarkan serangan menggunakan Pukulan jarak jauh. Dari dalam telapak tangan kanan makhluk besar itu meluncur gelombang kekuatan berwarna hitam yang sangat cepat kearah Gandi. Dengan cepat pula, Gandi segera menghindari serangan tersebut. Namun dari arah belakangnya sana, Jogo Geni juga tak tinggal diam saat kawannya menyerang. Dia menarik napas dalam-dalam lalu menyemburkan napas api nya hingga tercipta bola api raksasa yang menderu kearah Gandi."Sial! Mereka benar-benar cepat!" umpat Gandi lalu dia mengerahkan kekuatan air miliknya untuk menahan dua serangan yang datang secara bersamaan tersebut.Blar!Kekuatan air yang dia kerahkan

  • Geger Kahyangan   500.Dua Penjaga

    Gandi dan Dara mengikuti sosok roh senjata bernama Banyu Biru tersebut masuk ke dalam ruangan yang sangat luas. Bagi Dara Purbavati, itu adalah sebuah tempat yang penuh dengan kenangan saat dirinya masih bersama Empu Jagat Martapura. Namun bagi Gandi, ruangan dengan nuansa keemasan itu sangatlah luar biasa megah. Di dalam ruangan tersebut ada sepuluh pilar raksasa berjajar rapi dengan posisi lima di kanan dan lima di kiri dengan permadani hijau di tengah nya membentang sejauh puluhan tombak. Sepuluh pilar raksasa tersebut menopang bangunan raksasa yang merupakan ruangan inti dari Istana Abadi. Jika mengukur luas istana tersebut, bisa dikatakan sepuluh kali lebih besar dari keraton Kerajaan Naga Air milik Gandi. Dari kejauhan saja singgasana Empu Jagat tidak begitu terlihat. Selain karena jarak yang cukup jauh, juga ada semacam perisai menghalangi pandangan mata Gandi ke arah Singgasana yang berada di atas lantai istana dengan puluhan anak tangga tersebut."Luar biasa sekali...Pilar-p

  • Geger Kahyangan   499.Tombak Banyu Biru

    Gandi melayang mendekati Pragasena dan tiga roh senjata yang menanti dirinya. Mereka berempat tersenyum melihat Raja Naga Air yang menenteng Pedang Naga Langit di tangan kanannya."Kau sungguh benar-benar berhasil mengalahkan kakak Sarasvati...!? Kau mengerikan anak muda!" seru Bolo Satrio begitu takjub melihat keberhasilan Gandi membawa Pedang Naga Langit di tangannya. Padahal sebelumnya dia merasa tak yakin pemuda itu bisa kembali hidup-hidup setelah bertemu Sarasvati, roh pedang Naga Langit yang dia kenal sebagai wanita yang begitu dingin dan kejam tanpa ampun. Kusumadewi, Dara Purbavati dan Pragasena sama-sama tersenyum dan menatap kearah Gandi. Ketiganya seolah mengisyaratkan bahwa mereka ingin mendengar cerita dari Gandi tentang bagaimana cara dia mengalahkan Sarasvati yang memiliki temperamen paling buruk di antara keenam senjata dewa ciptaan Empu Jagat Martapura selain Pedang Tak Berwujud.Dan Raja Naga Air itu pun memahami apa yang para roh senjata itu inginkan. Singkat ceri

  • Geger Kahyangan   498.Kaisar Naga Langit

    Gandi memejamkan kedua matanya dan membiarkan Ki Ageng Samudra Biru mengambil alih tubuhnya. Saat itu juga, aura yang keluar dari tubuh Raja Naga Air itu berubah menjadi lebih kuat hingga berkali-kali lipat. Naga Langit yang merupakan Kaisar Long Yun menatap kearah Gandi dengan matanya yang menyala biru terang."Aura ini terasa sangat tak asing...Apakah itu kau, Biru?" tanyanya dengan suara yang besar padahal dia adalah Naga wanita. Gandi yang ada di dalam alam jiwa pun menjadi membayangkan seperti apa rupa dari wanita Naga tersebut. Tubuh Gandi yang saat itu dikuasai Ki Ageng Samudra Biru menyeringai kecil. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura Naga dengan ukuran yang luar biasa besar. Hampir lima kali lipat dari besarnya Naga Langit yang saat ini baru keluar separuhnya saja dari retakan ruang. Gandi pun berdiri di atas kepala naga raksasa tersebut sambil menatap Naga Langit dengan matanya yang juga menyala biru."Akhirnya kau menyadarinya. Lama tak jumpa, Long Yun," sahut Gandi. Ked

  • Geger Kahyangan   497.Roh Kaisar Naga

    Kepala Naga berukuran sangat besar itu keluar dari retakan ruang yang semakin besar. Gandi yang melihat hal itu pun hanya bisa terperangah karena tak menyangka sama sekali, Sarasvati bisa melakukan hal sehebat itu padahal dia hanyalah seorang roh pedang."Gandi, itu adalah perwujudan Naga Kuno seperti diriku. Dia adalah Naga Langit, Kaisar Long Yun." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Kaisar Long Yun!? Kau mengenalnya?" tanya Gandi."Tentu saja aku mengenal semua Naga Kuno yang sepantaran dengan diriku. Tak kusangka, salah satu kenalan lama ku justru terkurung di tempat ini dan malah menjadi roh senjata temanku sendiri. Menyedihkan... Huh! Kenapa Empu Jagat merahasiakan hal ini dariku? Tapi sejujurnya aku sudah curiga sejak lama saat dia mengatakan bahwa dia telah membuat senjata bernama Pedang Naga Langit. Aku tak mengira, dia akan menggunakan jiwa dari Kaisar Long Yun untuk menjaga pedang tersebut. Aku belum tahu, bagaimana bisa dia mendapatkan Roh Kaisar Naga yan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status