Share

8.Gundah

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-11 05:22:27

Bara termenung selama beberapa saat. Hal itu tentu saja memancing kecurigaan Lu Xie bahwa pemuda itu menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kau tak mau berterus terang...? Aku pikir kau membohongiku waktu kita berada di Tanah Larangan Gurun Sha..." kata Lu Xie membuat Bara semakin bingung dan kelabakan.

"Aku...Aku...Aaaaakhhh! Aku bingung harus berkata apa padamu!" kata Bara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Lu Xie tersenyum dari balik cadar nya.

"Aku tahu, banyak rahasia yang kau sembunyikan...Aku sadar, aku tak mungkin menghentikan kegilaanmu. Tapi satu kata dariku untukmu...Aku adalah wanita yang tak ingin menjadi selir di hatimu. Dan kurasa, kau sudah melakukan itu padaku sejak kau menyatakan cintamu padaku waktu itu..." kata Lu Xie membuat Bara tertegun dan terdiam terpaku.

"Apakah kau menolak cintaku...?" tanya pemuda itu dengan perasaan gelisah tak karuan.

Lu Xie tak menjawab. Dia menatap kearah langit. Lalu terdengar suaranya mendesah masygul.

"Entahlah...Dikatakan aku menolak, tapi dala hatiku yang paling dalam ada wajahmu...Tapi, di sisi lain hatiku merasa sakit melihat wanita-wanitamu yang tentu saja sudah lebih dulu mendapatkan belahan hatimu. Entah masih ada yang tersisa untuk diriku atau tidak...Yang jelas, aku merasa seperti mendapatkan ampas yang tidak berguna jika aku bersama denganmu..." kata Lu Xie dengan suara tenang namun terasa begitu dalam terdengar di telinga Bara Sena.

Pemuda itu hanya bisa terdiam sambil menatap Lu Xie yang ternyata tengah meneteskan air mata.

"Apakah aku menyakiti perasaannya...? Apa yang harus aku lakukan?" batin Bara benar-benar bingung dengan keadaan yang tengah dia hadapi. Baru kali ini dia menghadapi wanita yang menangis karena dirinya. Dan lebih buruknya, wanita itu adalah orang yang dia sukai sejak pertama bertemu.

"Apa yang kau tangisi...?" tanya Bara yang sudah tak tahu lagi apa yang akan dia katakan.

Lu Xie mengedipkan matanya beberapa kali lalu mengusap nya dengan kedua tangannya. Wanita itu tak menjawab pertanyaan Bara sama sekali. Dia bangkit berdiri lalu bersiap untuk meninggalkan tempat itu.

"Lu Xie...!"

Putri Jaka Geni itu menoleh sedikit ke belakang. Dia tersenyum dari balik cadar nya.

"Aku akan pergi, aku harap kita tak bertemu di Turnamen nanti. Karena kalau kita bertemu, aku tak akan segan-segan melawanmu. Sampai jumpa..." ucap Lu Xie lalu dia pun melompat ke langit dan terbang pergi meninggalkan Bara Sena yang terdiam terpaku di tempatnya.

Entah kenapa dia merasakan sakit yang begitu menyiksa dan belum pernah dia rasakan sebelumnya. Pemuda itu menekan dada sebelah kanannya sambil menunduk. Tinju kirinya mengepal kuat.

"Kenapa hatiku terasa sangat sakit...? Apa ini sebenarnya...?" batin pemuda itu.

Perasaan sakit hatinya tersebut ternyata memengaruhi Dunia Penyimpanan miliknya. Tempat yang tadinya cerah dan sejuk, tiba-tiba saja berubah menjadi gelap oleh awan hitam yang menutupi langit senja di Dunia Penyimpanan Semua penghuni di sana menatap kearah langit yang mendadak berubah warna tersebut. Hawa hangat pun berubah menjadi dingin luar biasa.

"Apa yang terjadi...? Setahuku tempat ini terhubung dengan alam jiwa Bara Sena. Apakah sesuatu sedang terjadi padanya?" batin Kahiyang Dewi yang saat itu tengah duduk di atas dahan pohon kesukaannya.

Rui Yun yang berada di dekat pantai juga merasakan hal yang sama. Dia merasa aneh denag langit yang tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita. Perasaannya mulai tidak tenang karena dia takut terjadi sesuatu pada Bara Sena.

"Semoga dia baik-baik saja..." batin wanita itu sambil menyandarkan kepalanya di pilar kayu penyangga depan rumahnya.

Arkadewi dan Arundaya pun merasakan hal yang tak jauh berbeda. Mereka berdua hanya bisa menatap kearah langit yang gelap dengan perasaan gelisah. Dewi Saci yang saat itu duduk di dalam goa mampu merasakan apa yang tengah terjadi pada Bara Sena. Dia mendesah kecil.

"Kisah cinta tak semuanya berjalan dengan mulus...Kau memiliki banyak cinta, tapi masih terluka karena satu cinta. Apakah wanita itu begitu istimewa di matamu?" gumam Dewi Saci sambil memejamkan mata dan melanjutkan pertapaannya.

Dewi Biru Xue Ruo pun merasakan kegelisahan yang cukup kuat saat melihat langit menjadi hitam. Meili Tianzhi yang tengah asyik bermain dengan seekor Kera mungil menghampiri ibunya yang tengah menatap langit.

"Ada apa ibu?" tanya gadis kecil yang baru berusia beberapa bulan tersebut. Namun karena dia sempat berada di dalam Pagoda Dewa, tubuhnya menjadi lebih besar dengan cepat dari yang seharusnya.

"Sepertinya sesuatu sedang terjadi pada ayahmu diluar sana..." jawab Xue Ruo sambil terus menatap kearah langit.

Bara Sena masih menunduk sambil menekan dadanya yang terasa sakit. Rasa kesal dan marah membuatnya hampir lupa diri. Dia hampir kehilangan kesadarannya sendiri jika sesuatu yang tiba-tiba muncul tidak menyadarkan dirinya.

Bletaaak!

Bara terkejut saat sesuatu mengenai kepalanya dengan cukup keras. Saat dia menoleh dan mau melabrak, dia tertegun melihat wanita cantik yang melayang di dekatnya sambil berkacak pinggang.

"Kau sudah sadar!?" hardik wanita cantik dengan pakaian sedikit terbuka tersebut.

"Kau...Bagaimana kau bisa keluar Dewi Es!?" tanya Bara dengan mata melotot kearah sosok yang tidak lain adalah Dewi Es Lian Xie. Orang yang baru saja menjitak kepalanya untuk menyadarkan sang pemuda.

"Bocah laknat! Kau pikir apa yang baru saja kau lakukan hah!? Kau hampir membunuh semua orang yang ada di Dunia Penyimpanan mu! Apa yang tengah kau lakukan hah!?" teriak Dewi Es membuat Bara terbelalak dan kaget setengah mati.

"Benarkah...!? Apa yang terjadi padaku...? Apa yang terjadi di dalam Dunia Penyimpanan sampai kau keluar dari dalam sana hanya menggunakan pakaian dalam!?" tanya Bara masih dengan mata melotot kearah Dewi Es.

Mendengar hal itu, Lian Xie segera menatap kearah tubuhnya sendiri. Dia terkejut melihat tubunay yang memang hanya menggunakan kain tipis tembus pandang untuk menutupi sebagian tubuhnya yang molek dan indah. Tapi sebagai yang lain terumbar dan bisa dilihat dari arah mana pun oleh Bara Sena yang sejak tadi melotot tak berkedip.

"Tutyup matamu bodoh! Kau ingin aku mencongkel kedua matamu itu!?" teriak Lian Xie sambil berusaha menutupi tubuhnya.

Bara Sena tersenyum sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

"Meski kau berkata seperti itu, aku sudah melihat semuanya dengan jelas..." kata Bara membuat Lian Xie kesal.

"Aku ingin sekali membunuhmu! Kau memanfaatkan keadaan tadi bukan!?" kata Lian Xie sambil mengeluarkan pakaian serba putih dari dalam cincin ruang miliknya. Wanita itu langsung mengenakan pakaiannya tersebut dengan cepat.

"Kau sudah boleh menghadap kesini," kata Lian Xie.

Bara kembali menoleh kearah wanita cantik tersebut. Dia sempat terpana selama beberapa saat melihat kecantikan Dewi Es tersebut.

"Kau...Kau sangat berbeda Dewi Es...! Apakah Cakara pernah melihat kau memakai pakaian seanggun ini!?" tanya Bara sejenak melupakan kejadian yang baru saja menimpanya. Rasa sakit hati dan kecewa yang sempat meluluhlantakkan hatinya menghilang dalam sekejap setelah kedatangan Dewi Es Lian Xie.

Related chapters

  • Geger Kahyangan   9.Lian Xie

    Dewi Es Lian Xie hanya tersenyum dengan wajah sedikit memerah. Entah kenapa dia merasa senang sekaligus malu-malu mendengar pujian dari pemuda yang ada di hadapannya."Kau pandai memuji. Tidak heran jika banyak wanita jatuh hati padamu," kata Dewi Es lalu dia melayang turun dan duduk disebelah Bara Sena.Pemuda itu terdiam lalu dia menunduk dan kemudian menatap kearah lain dengan mata yang sedikit menunjukkan semburat luka."Tidak semua wanita akan merasa senang dengan pujian. Bahkan aku gagal mendapatkan hati seseorang yang menawan hatiku. Siapa sangka, aku akan merasakan yang namanya sakit hati...Kecewa..." kata Bara sambil tersenyum kecut."Karena cinta ditolak?" sahut Lian Xie sambil menutup mulut menahan tawa."Cih! Kau tak tahu apa-apa tentang cinta. Meski usiamu sudah tua, kau masih sangat awam dalam dunia percintaan. Coba saja kau mengalami apa yang aku rasakan..." kata Bara sedikit kesal dia ditetawakan oleh wanita itu."Jangan salah sangka kau anak muda. Aku pernah mengalami

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   10.Kedatangan Tak Terduga

    Bara Sena menatap wajah Lian Xie yang memerah setelah mengatakan sesuatu yang terasa aneh bagi pemuda tersebut."Apakah aku tidak salah dengar?" tanya Bara sambil terus menatap wanita tersebut hingga membuatnya salah tingkah. Namun Lian Xie mencoba untuk tetap tenang dan menutupi perasaan malunya dengan melotot kearah Bara Sena."Aku sudah katakan dan aku tak mau mengulangnya lagi! Tapi jangan salah paham, aku melakukan ini bukan kemauanku sendiri. Tapi ini untuk kepentingan orang banyak. Para pengikutmu juga akan merasakan tenang saat dunia Penyimpanan kembali seperti semula." kata Dewi Es itu akhirnya menemukan cara untuk beralasan kenapa dia mengatakan hal aneh itu kepada Bara Sena yang tentu saja akan menjadikan kesalahpahaman.Kedua alis Bara Sena terangkat."Ooohh...Begitu...Hmmm, aku pikir kau akan menghianati cinta Cakara...Hahahaha!" kata Bara sambil tertawa dan kemudian merebahkan diri di atas genting. Lian Xie membuang muka kearah lain agar pemuda itu tidak tahu raut wajah

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   11.Rombongan Dari Langit

    Lian Xie yang merasa aneh dengan tubuhnya segera pergi setelah beberapa saat lamanya menyaksikan sepasang kekasih yang tengah asyik bercinta. Wanita itu melayang terbang menuju kearah sebuah menara yang tinggi di Kota Probo Lintang. Dia mendarat di atas atap menara setinggi hampir 100 tombak tersebut. Menara itu bukanlah satu-satunya bangunan tertinggi di Kota Probo Lintang. Di Istana Kerajaan sendiri ada 12 menara yang tingginya mencapai 500 tombak dengan aura petir menyelimuti ujung dari 12 menara tersebut."Apa yang tengah mereka lakukan di pagi hari seperti ini? Aku tak menyangka kekasihnya akan datang dan melakukan itu dengan bocah laknat itu...Tapi, bukankah seharusnya aku tidak masalah dia mau melakukan apa pun dengan wanita? Kenapa hatiku merasa tidak terima...? Ada apa sebenarnya dengan diriku...?" batin Lian Xie sambil menatap kearah langit dan menghela napas.Sementara itu, Bara Sena dan Chang Mei yang tengah asyik bercinta akhirnya mencapai puncak kenikmatan setelah serang

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   12.Kedatangan Para Dewa

    Bara Sena melayang turun di depan istana yang sudah dipenuhi banyak orang untuk menyambut kedatangan Jaka Geni yang turun dari langit bersama rombongan lain yang menggunakan kereta kuda terbang. Para Dewa yang ikut dalam rombongan Jaka Geni adalah Dewa Wisnu dan Dewa Angin Pawana yang masing-masing membawa anak untuk mengikuti turnamen yang diadakan di Probo Lintang tersebut.Bayu Jaga Geni dan semua pejabat istana langsung berlutut di hadapan Jaka Geni memberikan hormat kepada Mahadewa tersebut. Beberapa istri Jaka Geni yang ikut bersamanya adalah Dewi Narashima bersama anak-anaknya. Ada juga Dewi Gangga yang juga bersama anak-anaknya. Lalu ada Dewi Iswara Aninda putri dari Dewa Siwa yang juga datang bersama anak-anaknya.Suasana di depan istana itu terlihat meriah dan ramai oleh banyaknya orang yang ingin melihat sosok-sosok Dewa Dewi dari kahyanga. Kecantikan istri-istri Jaka Geni dan juga anak-anaknya membuat banyak pria hanya bisa ternganga dan berkhayal. Bara Sena sendiri yang j

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   13.Salah Tingkah

    Bara Sena menatap sosok wanita berparas sangat cantik yang tak lain adalah Sukma Geni. Anak pertama Batara Geni dengan Dewi Kematian Iyana Tunggadewi. Setelah sang ibu menjabat sebagai Dewi yang bertugas di dunia kematian, Sukma Geni menggantikan posisi ibunya di Kerajaan Jagat Lelembut sebagai Ratu hingga saat ini. Kecantikan wanita itu tersohor di seluruh dunia bawah dan bahkan di dunia manusia sekalipun. Akan tetapi, tidak ada yang bisa menaklukan hati putri Jaka Geni tersebut. Hal itu dikarenakan syarat bagi siapa pun yang menginginkan dirinya adalah memberikan Api Abadi kepadanya sebagai mahar perkawinan. Mendengar nama Api tersebut saja sudah membuat semua orang berpikir seribu kali bagaimana cara mendapatkan api yang hanya ada di Neraka dan miliki satu-satunya Dewa yang paling di takuti di 3 dunia. Yaitu Dewa Yama sang pemilik Neraka Abadi yang penuh dengan kesengsaraan.Manusia jelas tidak mungkin, karena Iblis,siluman, dedemit dan bahkan Dewa saja tidak pernah terbayangkan s

    Last Updated : 2024-10-14
  • Geger Kahyangan   14.Pulau Angin

    Beberapa hari sebelum Bima berada di Kerajaan Probo Lintang, dia baru saja melakukan perjalanan di Hutan Awan Hitam. Sebuah tempat yang tidak asing bagi dirinya meski ratusan tahun telah berlalu. Jung Seo dan Antasena yang menemani pria dengan tubuh Dewa Bumi itu mendapatkan banyak cerita dari Bima tentang masa lalunya di Pulau Angin tersebut. Antasena sangat senang mendengar kisah perjalanan cinta sang kakek hingga dia meminta Bima untuk menggendongnya."Jadi, di tempat ini kakek bertemu dengan nenek Azalea?" tanya Anatasena."Benar, di Hutan ini, kakek melakukan perjalanan menuju ke Makam Iblis Tanduk Api bersama Arimbi hingga akhirnya kakek malah bertemu dengan Ratu Azalea nenekmu," kata Bima."Arimbi...? Apakah dia wanita yang pernah menjadi kekasih kakek?" tanya Antasena dengan mata sedikit membesar."Hm.." Bima menganggukkan kepalanya."Di Pulau ini masih ada beberapa keluarga Iblis meski tidak begitu kuat. Salah satunya adalah ras yang sama dengan Iblis Tanduk Api. Hanya saja,

    Last Updated : 2024-10-14
  • Geger Kahyangan   15.Sharma

    Langkah Bima Sena terhenti di depan sebuah jembatan yang sangat tidak asing bagi dirinya. Itu adalah jembatan yang pernah menguji kekuatannya untuk melewati jembatan tersebut. Sekarang jembatan itu nampak biasa saja dan hancur di beberapa bagian.Mereka pun melewati jembatan tersebut tanpa ada gangguan apa pun. Namun setelah mereka sampai di seberang, tiba-tiba saja terdengar satu suara mendesis yang cukup keras. Saat Jung Seo dan Bima menoleh ke belakang, nampak terlihat sosok ular yang sangat besar berdiri didepan mereka dari dalam jurang yang dalamnya mencapai puluhan tombak. Jelas ular itu sangat panjang sampai bisa berdiri di atas mereka dengan tatapan mata merah menyala."Aura ular ini sangat luar biasa...Mungkin dia setara dengan binatang Iblis Tingkat Alam Cakrawala..." kata Bima Sena. Tangannya bergerak kearah depan. Dari dalam tubuhnya keluar aura hijau yang kemudian membentuk tangan raksasa. Aura berwujud telapak tangan itu menderu kearah ular besar tersebut dan langsung me

    Last Updated : 2024-10-14
  • Geger Kahyangan   16.Dewi Arimbi

    Bima, Antasena dan Jung Seo terkejut mendengar Sharma yang menyebut nama Dewi Arimbi sambil berlutut di hadapan wanita tersebut. Entah mengapa tiba-tiba kedua mata Bima berkaca-kaca."Siapa yang kau bawa ini Sharma?" tanya sosok wanita berpakaian putih yang dipanggil Dewi Arimbi oleh Sharma sang Siluman Ular.Sharma mengangkat wajahnya lalu dia menunduk kembali."Mereka adalah orang penting untuk anda Dewi...Yang bertubuh besar dan gelap adalah Tuan Bima Sena dengan raga milik orang lain..." Dewi Arimbi nampak terkejut namun dia menahan diri dan menunggu pengikutnya itu melanjutkan ucapannya."Bocah yang digendong olehnya adalah cucu Tuan Bima...Lalu pria itu adalah kawan dari Tuan Bima. Hamba tidak mengetahuinya namun aura jiwanya menunjukan kalau dia itu seorang Dewa..." kata Sharma membuat Dewi Arimbi hampir mundur dua langkah jika dia tak segera menguasai perasaannya. Bima yang sedari tadi menatap kearah Dewi Arimbi langsung mengambil tindakan lebih lebih dulu. Dia melangkah men

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   306.Iblis Melawan Naga?

    Semua mata menatap keara Bara Sena yang berdiri dengan wujud yang sangat berbeda. Dia telah berubah menjadi sosok Iblis Tanduk Api dengan kekuatan Iblis Neraka di kedua tangannya. Karena dua Iblis itu sama-sama memiliki kekuatan api sehingga wujud Bara sama sama dengan Iblis Tanduk Api. Hanya saja, kedua tangannya dipenuhi aliran lahar yang menetes ke tanah dan membakar tanah tersebut hingga menjadi bara.Kedua matanya menyala merah pertanda dia mulai marah karena serangan dahsyat yang Gandi lancarkan. Serangan itu mampu membuatnya terluka hingga keluar darah dari sela bibirnya. Gandi sendiri merasa sedikit waswas melihat perubahan yang begitu mencolok dari Pendekar Golok Iblis tersebut."Apakah dia sudah mulai hilang kendali atas tubuhnya? Jika benar, ini akan menjadi masalah..." batin Gandi yang sudah tahu kekuatan sebenarnya dari Iblis Neraka yang ada didalam tubuh Bara Sena. Kekuatan yang bahkan pernah membuat 4 Dewa Naga pendiri Kuil Naga kalang kabut karena keisengan sang Iblis

  • Geger Kahyangan   305.Jurus Hantu Menari Vs Ilmu Segoro Gaib

    Bara Sena tidak heran dengan kemampuan air milik Gandi yang mampu menahan serangan ratusan pedang Es miliknya. Namun dia memiliki rencana lain dengan serangan Pedang es itu. Yaitu mengandalkan kekuatan Gandi untuk membentuk es yang lebih besar."Menggunakan kemampuan air untuk bertahan dari kekuatan es milikku. Apa kau tidak takut aku akan membekukan kekuatan air milikmu?" batin Bara sambil menyeringai.Tangannya bergerak cepat dan ratusan pedang Es yang menancap di gelembung air itu pun bergetar memancarkan cahaya biru. Perlahan aura es itu menyebar dan mulai membekukan gelembung air milik Gandi. Sadar kekuatan miliknya tengah dimanfaatkan oleh lawan untuk menyegel dirinya, Gandi pun segera mengerahkan kekuatan lain yang dia miliki. Yakni kekuatan Petir!Zrttt!Blaaaarrr!!!Semua pedang Es itu hancur seketika setelah Gandi menyalakan kekuatan petir Trikala. Kali ini Bara terkejut bukan main melihat kekuatan petir yang begitu besar dari tubuh Raja Naga Ai tersebut."Kekuatan Trikala..

  • Geger Kahyangan   304.Pertarungan Dua Menantu

    Dentuman demi dentuman terdengar saat dua menantu Batara Geni itu saling adu pukulan. Mereka bertarung sambil beterbangan kesana kemari dan membuat kehancuran dimana mereka berada. Pulau yang cukup besar itu pun seketika menjadi porak poranda karena badai kekuatan dari kedua pemuda tersebut.Wuusss!Sinar merah menderu kearah Gandi yang baru saja mendarat di tanah. Pemuda itu segera mengerahkan Sisik Naga miliknya sebelum bergerak menangkis sinar merah tersebut.Blaaarrr!!!Ledakan dahsyat terjadi. Asap hitam membubung tinggi ke angkasa. Pulau tersebut bergetar hebat. Bara Sena melesat masuk kedalam asap tebal tersebut dan langsung melancarkan serangan kedua. Namun kali ini dia yang harus menerima serangan tak terduga."Pukulan Kilat Neraka!"Dari dalam asap hitam itu, meluncur sinar merah membara yang diselimuti aura petir merah. Bara yang berada dalam jarak sangat dekat hanya bisa menyalakan perisai cahaya miliknya.Duaaarrrr!!!Ughh!Tubuh Bara terpental hingga puluhan tombak jauhn

  • Geger Kahyangan   303.Arena Di Tengah Laut

    Akhirnya 10 hari di dunia manusia pun berlalu. Tugas yang diemban ketiga peserta terbaik telah terselesaikan dengan baik. Ketiganya pun kembali ke Kerajaan Probo Lintang untuk mengikuti babak terakhir dari Turnamen Probo Lintang yang panjang. Penonton kali ini jauh lebih banyak dari sebelumnya karena banyak tamu yang berasal dari Utara datang hanya untuk melihat turnamen tersebut. Mereka adalah keluarga Kaisar Langit yang merupakan Pangeran Langit, anak pertama sang Kaisar Langit.Kedatangan Pangeran Langit sungguh suatu hal yang tak terduga sama sekali. Namun Batara Geni sudah mengetahui akan kedatangan pria tampan yang nantinya akan menjadi lawan di Turnamen Dewa nanti. Sambutan megah pun diberikan oleh kerajaan Probo Lintang terhadap Putra Mahadewa Utara tersebut.Tak hanya rombongan Pangeran Langit yang datang kesana. Kenalan Lama Batara Geni dan Patih Bima pun ikut hadir bersama beberapa pengikutnya. Dia adalah Dewa Ra dari Barat yang datang bersama sang istri dan dua pengawal se

  • Geger Kahyangan   302.Kerajaan Panjalu

    Terdengar suara tulang yang terlepas dari sendinya saat tangan merah milik Sukma Geni menarik tangan dan kaki Raja Iblis Senggrawani. Teriakan setinggi langit keluar dari mulut iblis tersebut karena merasakan sakit yang sangat luar biasa. Sukma melemparkan potongan tangan itu ke dalam lahar yang bergolak sambil menyeringai."Aaaarggghhhh!!! Keparat! Lepaskan aku!" teriak Raja Senggrawani. Sukma Geni tertawa lebar melihat Iblis yang benar-benar tengah tersiksa tersebut. Dia malah semakin merasa ingin menyiksa makhluk itu tanpa ampun sama sekali. Dalam keadaan buntung tanpa kaki dan tanpa tangan, Raja Iblis Senggrawani tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya menangis kesakitan dengan darah yang mengucur dari empat titik di tubuhnya. Enam tangan merah Sukma Geni mencengkram kepala makhluk itu dengan kuat hingga membuatnya berteriak tak karuan."Apa yang akan kau lakukan!? Lepaskan aku! Lepaskan! Dewi Durga! Tolong aku!" teriak Raja Iblis itu sekeras-kerasnya. Sukma Geni menyeringai mendenga

  • Geger Kahyangan   301.Bertarung Secara Adil

    Raja Iblis Senggrawani terpaku melihat Sukma Geni yang membawa Panah Pasopati miliknya. Dia tak sadar sama sekali senjata yang menjadi andalan dia untuk menaklukkan wanita tersebut kini malah sudah berpindah tangan."Sejak kapan kau mengambil senjata itu...?" tanyanya dengan suara gemetar menahan amarah. Kedua matanya sudah melotot seperti akan melompat dari tempatnya. Sukma Geni tertawa merdu sambil menutup mulutnya. Dia benar-benar merasa lucu dengan Iblis yang ada di hadapannya."Kenapa denganmu? Kau bahkan tidak merasakan aku mengambil benda ini sama sekali? Kau ini iblis terbodoh yang pernah aku lihat seumur hidupku! Sekarang, kau bagaikan semut yang tak berarti didepan mataku tanpa benda sialan ini," kata Sukma Geni sambil memperlihatkan Panah Pasopati yang ada di tangannya."Kembalikan senjata itu padaku! Aku berjanji tak akan mengusikmu lagi! Jika aku kembali tanpa senjata itu, aku bisa dalam masalah besar!" kata Raja Senggrawani denga wajah pucat."Kau meminta senjata ini kem

  • Geger Kahyangan   300.Siasat Ratu Jagat

    Tubuh Sukma Geni meluncur dengan sangat cepat menuju kearah puncak GungunWelirang yang sudah hancur sebagian. Raja Senggrawani yang tahu Ratu itu meluncur kearahnya pun menanti sambil menyeringai."Apakah kau sudah berubah pikiran dan datang kepadaku untuk meminta tolong menghentikan Panah Pasopati? Hahaha!" ucapnya membuat geram Sukma Geni."Aku kembalikan panah itu padamu!" seru wanita itu lalu dia pun menciptakan portal Gaib tepat di hadapannya. Tubuh Ratu Jagat pun lenyap masuk kedalam portal. Panah Pasopati menyusul masih ke dalam portal tersebut. Disaat yang sama, portal berwujud lingkaran hitam itu muncul tepat i belakang Raja Senggrawani. Sukma Geni tidak muncul dari dalam portal melainkan Panah Pasopati saja yang keluar dari dalam sana dan langsung menembus tubuh Raja Senggrawani dengan telak. Raja Iblis itu terkejut bukan main saat panah yang dia kerahkan malah justru menembus tubuhnya. Perlahan tubuh itu mulai hancur. Namun sebelum tubuh tersebut hancur, nampak senyum aneh

  • Geger Kahyangan   299.Melawan Raja Senggrawani

    Kakek dan nenek yang berada di dalam rumah mengintip keluar melalui celah dinding kayu rumah mereka. Setelah memastikan tidak ada orang lain yang ada disana, keduanya pun membuka pintu berniat untuk melihat keadaan di sekitar. Namun alangkah terkejutnya mereka saat kedua pasangan suami istri yang sudah lanjut usia itu melihat satu sosok yang tergeletak tepat di depan pintu kayu rumah mereka. Mereka semakin terkejut setelah tahu siapa adanya sosok yang ada didepan pintu tersebut."Kembara toleku!" seru si nenek dengan suara parau. Dia berhambur dan langsung memeluk tubuh seorang pemuda yang tergeletak tak bergerak sedikit pun. Sang kakek hanya bisa terdiam dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Dia tak menyangka, anak semata wayangnya itu akan selamat dan pulang kembali meski tidak tahu dalam keadaan hidup atau mati."Istriku, apakah dia masih bernapas?" tanya si kakek sambil merunduk lalu menempelkan jari telunjuk di hidung putranya mencoba merasakan hembusan napas pemuda tersebut."Aku

  • Geger Kahyangan   298.Kelemahan

    Para Iblis yang masih ada di lubang itu bersorak setelah Panglima Iblis mereka terkena serangan Sukma Geni hingga tewas dalam sekejap. Hal itu tentu saja membuat putri Batara Geni merasa heran kenapa dengan perangai para iblis tersebut. Rupa-rupanya, para iblis mendambakan posisi Panglima dan saling menjatuhkan demi mendapatkan kursi tersebut. Namun karena Panglima memiliki kekuatan yang tidak lemah, mereka hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk membunuhnya secara diam-diam agar tidak mendapat hukuman dari Raja Iblis yang membawahi mereka semua. Dan kematian Panglima Iblis yang dilakukan oleh Sukma Geni tentu saja mempermudah jalan mereka untuk kembali memperebutkan posisi tersebut sehingga mereka terlihat sangat senang. Padahal mereka akan menghadapi 'bencana' yang lebih buruk lagi karena berhadapan dengan anak terkuat Batara Geni."Akhirnya Panglima mati! Hahahaha!" seru salah seorang Iblis yang menunggangi makhluk besar berkepala kambing tersebut disambut teriakan para iblis y

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status