Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 6.Raja Bayu Jaga Geni

Share

6.Raja Bayu Jaga Geni

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-10 06:32:32

DUAAAARRR!

Ledakan keras terdengar saat petir merah menyambar tubuh Bara Sena yang masih dalam wujud Iblis Neraka. Meski sudah menahan serangan petir itu menggunakan kekuatan perisai cahaya dan tangan Neraka miliknya, tubuh Bara Sena masih terdorong surut ke belakang hingga beberapa langkah. Pemuda itu terkejut merasakan dahsyatnya kekuatan petir merah milik Bayu Jaga Geni. Begitu juga dengan semua orang yang melihat petir merah tersebut. Karena mereka semua tahu, Bayu tidak memiliki kekuatan petir merah. Dia hanya memiliki petir putih yang tingkatannya berada di bawah merah, ungu, kuning, hitam dan biru.

Lebih terkejut lagi Bayu Jaga Geni yang melihat Bara Sena nampak baik-baik saja setelah menahan petir merah yang dia keluarkan dari ujung jarinya.

"Dia bisa menahannya dengan mudah? Layak disebut Pemburu Dewa sejati seperti yang ayah katakan..." batin Bayu Jaga Geni sambil terus mengawasi Bara Sena yang masih menatap tajam kearahnya.

"Benar, aku adalah Bayu Jaga Geni. Raja di Kerajaan ini, dan aku datang karena kau membuat keributan di kota yan sebentar lagi akan diadakan turnamen. Apakah aku harus menghukummu?" kata Bayu Jaga Geni.

Bara berdiri dengan tegap kembali sambil tersenyum kecil menutupi rasa perih di tangannya yang baru saja menahan serangan petir merah milik anak Jaka Geni tersebut.

"Aku sebenarnya tak begitu tertarik dengan acara ini. Tapi ayahmu yang mengharap kedatanganku....Aku bosan selama satu bulan tak bertemu dia dan malah bertemu dengan anak-anaknya yang tak ada akhlak sama sekali. Bukankah seharusnya mereka menghormati posisiku sebagai anak dari Mahapatih terdahulu?" kata Bara denga nada sinis namun mengandung amarah didalamnya.

Bayu Jaga Geni mengepalkan tinjunya mendengar ucapan yang membuat darahnya naik hingga ke ubun-ubun tersebut. Namun dia ingat pesan dari sang ayah bahwa dia harus menjaga sikap didepan anak Bima Sena tersebut. Meski sang ayah tak memberitahu alasan dia harus melakukan hal itu, Bayu yakin, ayahnya menyadari sesuatu bahwa anaknya tersebut belum cukup mampu melawan Bara Sena yang saat ini jelas-jelas sudah berada di tingkat yang setara dengan Dewa meski dia masih berada di Ranah Alam Cakrawala.

"Maafkan kami kalau ternyata kami membuatmu merasa tidak nyaman. Kami sebagai anak Batara Geni memang terlalu lancang terhadap anak Mahapatih Bima Sena...Masalah di tempat ini, aku akan menutup mata asalkan kau tidak mengulangnya lagi," kata Bayu Jaga Geni berusaha untuk bersabar dan menahan rasa kesal didalam hatinya. Dia tak mau kota itu menjadi Medan perang jika sampai Bara Sena mengamuk dan mengacau di kotanya tersebut.

Bara sangat terkejut melihat Bayu Jaga Geni yang seorang Raja dan dikenal sebagai orang paling arogan di Probo Lintang menundukkan kepala di hadapannya yang seorang anak mahapatih. Semua orang yang ada disana pun dibuat heran dan takjub. Termasuk Dewi Utari dan kedua anaknya yang baru saja berkumpul kembali dalam keadaan sedikit terluka dalam.

Kekuatan Iblis Neraka di tubuh Bara pun lenyap dan wujudnya kembali menjadi sosok pemuda tampan dengan rambut gondrong sebahu.

"Jika kau berkata seperti itu, maka alangkah buruknya aku jika terus melakukan pertarungan di tempat ini. Aku akan menantikan pertarungan yang sesungguhnya melawan anak-anak Batara Geni di arena yang resmi," kata Bara sambil tersenyum kearah Bayu Jaga Geni.

Maharaja Probo Lintang itu tak membalas senyuman tersebut dan segera berbalik badan.

"Aku pun sudah tak sabar menjajal kemampuanmu, Pemburu Dewa...Suci, Umbara, aku tak akan mempermasalahkan hal ini. Tapi aku minta kalian untuk membayar ganti rugi atas kerusakan yang terjadi di tempat ini. Karena kalian yang memulainya lebih dulu!" ujarnya sebelum dia melesat pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Apaaa...!? Kami harus mengganti kerugian semua ini!?" teriak Suci tidak terima.

Dewi Utari berusaha menenangkan putrinya tersebut. Kesal karena merasa disalahkan atas kehancuran di tempat itu, Dewi Suci Geni itu pun langsung melemparkan tatapan mata kesal nya kearah Bara yang berdiri santai sambil sedekap tangan.

"Kenapa? Kau ingin mengajakku bertarung lagi? Apa kau tak menyadari sesuatu saat tadi kia bertarung?" tanya Bara.

"Apa?" tanya Suci tak tahu dan matanya semakin tajam menatap kearah Bara Sena.

"Kau dan kakakmu, bukanlah lawanku. Jika aku bersungguh-sungguh, kalian sudah mati di tanganku. Serangan yang kalian dapatkan itu hanya sebagian kecil dari kekuatanku. Apa kalian tak pernah mendengar cerita tentang diriku yang membunuh Dewa Indra, Dewa Maruta dan bahkan Mahapatih Bima Sena ayahku sendiri? Kalian tidak menyadari bahaya apa yang ada didepan kalian saat kalian mengusik diriku lebih dulu..." kata Bara sambil menyeringai.

Umbara dan Suci tertegun mendengar hal itu. Mereka hanya bisa saling pandang. Bara Sena mendekati Dewi Utari lalu memberikan satu cincin berwarna perak kepada wanita tersebut.

"Maaf jika aku membuat Bibi merasa resah. Tapi beginilah anak muda. Suka bertarung dan mencari masalah. Aku harap, pemberian ini tak memberatkan kalian untuk mengganti semua bangunan yang hancur ini," kata Bara Sena lalu dia pun pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Setelah Bara pergi, Suci dan Umbara mendekati ibunya yang masih terdiam mematung.

"Ada apa Ibu? Sepertinya orang itu memberimu sesuatu?" tanya Suci.

Dewi Utari membuka telapak tangannya yang mengepal. Mereka bertiga melihat cincin perak di tangan wanita tersebut.

"Cincin...? Jangan-jangan...!" Suci sempat menduga yang tidak-tidak. Sebelum pikirannya berubah liar, ibunya sudah mencubit hidungnya yang mancung tersebut.

"Jangan berpikir yang aneh-aneh! Bara memberikan ini untuk membayar ganti rugi yang sudah kalian ciptakan di tempat ini!" kata Dewi Utari membuat Suci tersenyum malu karena sudah berpikir yang sangat jauh dari kenyataan.

"Apakah dia memberikan kita harta?" tanya Umbara.

"Kita akan lihat apa isi didalam cincin ini...Aku merasakan ada banyak sekali harta yang tersimpan di dalam cincin ini...Itu sebabnya aku tak bisa berkata apa-apa saat dia memberika cincin ini..." kata Dewi Utari.

Dia pun langsung mengenakan cincin tersebut membuat Suci kembali menggoda ibunya.

"Ibu menerima cincin dari pria lain selain ayah...Dan memakainya...Apakah ibu tidak merasa aneh...?" kata Suci membuat wajah ibunya memerah. Seketika itu juga Dewi Utari melepas cincin tersebut laku memberikannya kepada Suci.

"Kau saja yang mamakai ini! Lagipula sejak awal kau yang memiliki perasaan pada pemuda itu!" kata ibunya sewot karena sejak tadi putrinya itu menggoda dirinya sehingga membuat dia salah tingkah sendiri.

Dengan tersenyum lebar, Suci menerima cincin perak tersebut lalu mengenakannya. Begitu cincin tersebut berada di jari manisnya, sinar aneh muncul dari dalam cincin tersebut. Suci pun bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh ibu dan kakaknya. Dia pun ternganga melihat semua harta didalam cincin tersebut.

"Ini...Ini semua harta benda yang sangat mahal dan tak terhitung jumlahnya! Dan juga ada banyak benda pusaka serta senjata Sakti tingkat dewa!" seru Suci dalam hati. Ibu dan kakaknya benar-benar dibuat penasaran dengan apa yang Suci lihat didalam cincin ruang tersebut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Geger Kahyangan   7.Kasmaran

    Dewi Suci Geni masih saja ternganga tak percaya dengan apa yang dia lihat dalam cincin ruang pemberian dari Bara Sena. Hal itu jelas membuat ibunya sang Dewi Utari dan kakaknya Umbara menjadi penasaran dengan apa yang Suci lihat didalam cincin tersebut."Kenapa kau diam saja Suci!? Apa yang ada di dalam cincin itu?" tanya Dewi Utari."Suci! Kau tidak sedang berpikir aneh bukan!? Apa yang ada didalam cincin itu!?" Umbara ikut menimpali.Suci yang mendengar pertanyaan-pertanyaan dari kakak dan ibunya menutup kembali cincin yang ada di jarinya. Dia pun menoleh kearah kakak dan ibunya. Senyum lebar dan bahagia terlihat jelas dari raut wajahnya."Ada banyak harta di dalam cincin ini ibu...Aku jadi penasaran, kenapa Bara Sena memberikan ini semua kepada kita..." ucap gadis itu sambil tersenyum. "Harta...? Itu artinyha kerugian di tempat ini bisa kita tutupi?" tanya Dewi Utari merasa lega. Awalnya dia ingin meminta tolong kepada suaminya, Batara Geni untuk membayar kerugian yang terjadi di

    Last Updated : 2024-10-10
  • Geger Kahyangan   8.Gundah

    Bara termenung selama beberapa saat. Hal itu tentu saja memancing kecurigaan Lu Xie bahwa pemuda itu menyembunyikan sesuatu darinya."Kau tak mau berterus terang...? Aku pikir kau membohongiku waktu kita berada di Tanah Larangan Gurun Sha..." kata Lu Xie membuat Bara semakin bingung dan kelabakan."Aku...Aku...Aaaaakhhh! Aku bingung harus berkata apa padamu!" kata Bara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Lu Xie tersenyum dari balik cadar nya."Aku tahu, banyak rahasia yang kau sembunyikan...Aku sadar, aku tak mungkin menghentikan kegilaanmu. Tapi satu kata dariku untukmu...Aku adalah wanita yang tak ingin menjadi selir di hatimu. Dan kurasa, kau sudah melakukan itu padaku sejak kau menyatakan cintamu padaku waktu itu..." kata Lu Xie membuat Bara tertegun dan terdiam terpaku."Apakah kau menolak cintaku...?" tanya pemuda itu dengan perasaan gelisah tak karuan.Lu Xie tak menjawab. Dia menatap kearah langit. Lalu terdengar suaranya mendesah masygul."Entahlah...Dikatakan aku me

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   9.Lian Xie

    Dewi Es Lian Xie hanya tersenyum dengan wajah sedikit memerah. Entah kenapa dia merasa senang sekaligus malu-malu mendengar pujian dari pemuda yang ada di hadapannya."Kau pandai memuji. Tidak heran jika banyak wanita jatuh hati padamu," kata Dewi Es lalu dia melayang turun dan duduk disebelah Bara Sena.Pemuda itu terdiam lalu dia menunduk dan kemudian menatap kearah lain dengan mata yang sedikit menunjukkan semburat luka."Tidak semua wanita akan merasa senang dengan pujian. Bahkan aku gagal mendapatkan hati seseorang yang menawan hatiku. Siapa sangka, aku akan merasakan yang namanya sakit hati...Kecewa..." kata Bara sambil tersenyum kecut."Karena cinta ditolak?" sahut Lian Xie sambil menutup mulut menahan tawa."Cih! Kau tak tahu apa-apa tentang cinta. Meski usiamu sudah tua, kau masih sangat awam dalam dunia percintaan. Coba saja kau mengalami apa yang aku rasakan..." kata Bara sedikit kesal dia ditetawakan oleh wanita itu."Jangan salah sangka kau anak muda. Aku pernah mengalami

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   10.Kedatangan Tak Terduga

    Bara Sena menatap wajah Lian Xie yang memerah setelah mengatakan sesuatu yang terasa aneh bagi pemuda tersebut."Apakah aku tidak salah dengar?" tanya Bara sambil terus menatap wanita tersebut hingga membuatnya salah tingkah. Namun Lian Xie mencoba untuk tetap tenang dan menutupi perasaan malunya dengan melotot kearah Bara Sena."Aku sudah katakan dan aku tak mau mengulangnya lagi! Tapi jangan salah paham, aku melakukan ini bukan kemauanku sendiri. Tapi ini untuk kepentingan orang banyak. Para pengikutmu juga akan merasakan tenang saat dunia Penyimpanan kembali seperti semula." kata Dewi Es itu akhirnya menemukan cara untuk beralasan kenapa dia mengatakan hal aneh itu kepada Bara Sena yang tentu saja akan menjadikan kesalahpahaman.Kedua alis Bara Sena terangkat."Ooohh...Begitu...Hmmm, aku pikir kau akan menghianati cinta Cakara...Hahahaha!" kata Bara sambil tertawa dan kemudian merebahkan diri di atas genting. Lian Xie membuang muka kearah lain agar pemuda itu tidak tahu raut wajah

    Last Updated : 2024-10-11
  • Geger Kahyangan   11.Rombongan Dari Langit

    Lian Xie yang merasa aneh dengan tubuhnya segera pergi setelah beberapa saat lamanya menyaksikan sepasang kekasih yang tengah asyik bercinta. Wanita itu melayang terbang menuju kearah sebuah menara yang tinggi di Kota Probo Lintang. Dia mendarat di atas atap menara setinggi hampir 100 tombak tersebut. Menara itu bukanlah satu-satunya bangunan tertinggi di Kota Probo Lintang. Di Istana Kerajaan sendiri ada 12 menara yang tingginya mencapai 500 tombak dengan aura petir menyelimuti ujung dari 12 menara tersebut."Apa yang tengah mereka lakukan di pagi hari seperti ini? Aku tak menyangka kekasihnya akan datang dan melakukan itu dengan bocah laknat itu...Tapi, bukankah seharusnya aku tidak masalah dia mau melakukan apa pun dengan wanita? Kenapa hatiku merasa tidak terima...? Ada apa sebenarnya dengan diriku...?" batin Lian Xie sambil menatap kearah langit dan menghela napas.Sementara itu, Bara Sena dan Chang Mei yang tengah asyik bercinta akhirnya mencapai puncak kenikmatan setelah serang

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   12.Kedatangan Para Dewa

    Bara Sena melayang turun di depan istana yang sudah dipenuhi banyak orang untuk menyambut kedatangan Jaka Geni yang turun dari langit bersama rombongan lain yang menggunakan kereta kuda terbang. Para Dewa yang ikut dalam rombongan Jaka Geni adalah Dewa Wisnu dan Dewa Angin Pawana yang masing-masing membawa anak untuk mengikuti turnamen yang diadakan di Probo Lintang tersebut.Bayu Jaga Geni dan semua pejabat istana langsung berlutut di hadapan Jaka Geni memberikan hormat kepada Mahadewa tersebut. Beberapa istri Jaka Geni yang ikut bersamanya adalah Dewi Narashima bersama anak-anaknya. Ada juga Dewi Gangga yang juga bersama anak-anaknya. Lalu ada Dewi Iswara Aninda putri dari Dewa Siwa yang juga datang bersama anak-anaknya.Suasana di depan istana itu terlihat meriah dan ramai oleh banyaknya orang yang ingin melihat sosok-sosok Dewa Dewi dari kahyanga. Kecantikan istri-istri Jaka Geni dan juga anak-anaknya membuat banyak pria hanya bisa ternganga dan berkhayal. Bara Sena sendiri yang j

    Last Updated : 2024-10-13
  • Geger Kahyangan   13.Salah Tingkah

    Bara Sena menatap sosok wanita berparas sangat cantik yang tak lain adalah Sukma Geni. Anak pertama Batara Geni dengan Dewi Kematian Iyana Tunggadewi. Setelah sang ibu menjabat sebagai Dewi yang bertugas di dunia kematian, Sukma Geni menggantikan posisi ibunya di Kerajaan Jagat Lelembut sebagai Ratu hingga saat ini. Kecantikan wanita itu tersohor di seluruh dunia bawah dan bahkan di dunia manusia sekalipun. Akan tetapi, tidak ada yang bisa menaklukan hati putri Jaka Geni tersebut. Hal itu dikarenakan syarat bagi siapa pun yang menginginkan dirinya adalah memberikan Api Abadi kepadanya sebagai mahar perkawinan. Mendengar nama Api tersebut saja sudah membuat semua orang berpikir seribu kali bagaimana cara mendapatkan api yang hanya ada di Neraka dan miliki satu-satunya Dewa yang paling di takuti di 3 dunia. Yaitu Dewa Yama sang pemilik Neraka Abadi yang penuh dengan kesengsaraan.Manusia jelas tidak mungkin, karena Iblis,siluman, dedemit dan bahkan Dewa saja tidak pernah terbayangkan s

    Last Updated : 2024-10-14
  • Geger Kahyangan   14.Pulau Angin

    Beberapa hari sebelum Bima berada di Kerajaan Probo Lintang, dia baru saja melakukan perjalanan di Hutan Awan Hitam. Sebuah tempat yang tidak asing bagi dirinya meski ratusan tahun telah berlalu. Jung Seo dan Antasena yang menemani pria dengan tubuh Dewa Bumi itu mendapatkan banyak cerita dari Bima tentang masa lalunya di Pulau Angin tersebut. Antasena sangat senang mendengar kisah perjalanan cinta sang kakek hingga dia meminta Bima untuk menggendongnya."Jadi, di tempat ini kakek bertemu dengan nenek Azalea?" tanya Anatasena."Benar, di Hutan ini, kakek melakukan perjalanan menuju ke Makam Iblis Tanduk Api bersama Arimbi hingga akhirnya kakek malah bertemu dengan Ratu Azalea nenekmu," kata Bima."Arimbi...? Apakah dia wanita yang pernah menjadi kekasih kakek?" tanya Antasena dengan mata sedikit membesar."Hm.." Bima menganggukkan kepalanya."Di Pulau ini masih ada beberapa keluarga Iblis meski tidak begitu kuat. Salah satunya adalah ras yang sama dengan Iblis Tanduk Api. Hanya saja,

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   440.Lian Xie & Lu Xie

    Dewi Es Lian Xie mendengus geram melihat apa yang tengah dilakukan oleh para prajurit bawahan Raja Agra. Lu Xie yang juga melihat hal itu tak tinggal diam. Dia berniat untuk membantu wanita tersebut menggunakan kemampuan petir merah miliknya."Jangan membantuku Lu Xie! Biarkan aku yang menangani para serangga ini. Kau tetap ditempat dan menjaga mereka berdua. Aku yakin, musuh mengincar Gandi dan Bara yang membawa pusaka dari Bayantaka dan reruntuhan Kuno." kata Lian Xie.Lu Xie mengangguk dan tetap berada di tempatnya sambil menatap kearah langit dimana puluhan lingkaran portal muncul dan mengeluarkan Pedang Es raksasa."Wanita ini, dia memiliki banyak kekuatan yang tak terbayangkan olehku..." batin Lu Xie.Para Raja yang lain yang juga melihat lingkaran biru tersebut segera saling berhubungan melalui telepati jarak jauh. "Apa yang terjadi di wilayah Agra?" tanya Raja Ungrama."Ada Dewa dengan kekuatan es yang menjadikan kami sasaran Pedang Es raksasa miliknya. Saat ini kami akan ber

  • Geger Kahyangan   439.Para Raja

    Belasan ribu tahun yang lalu, seorang wanita dari ras Iblis bernama Mayadwipa atau yang disebut sebagai Tujuh Iblis Kehancuran datang ke tanah kutukan yang ada di dalam wilayah Kerajaan Naga Air dan menaklukkan Kerajaan manusia iblis serta binatang Iblis di sana. Para Raja Manusia Iblis yang menyerah pun menjadi bawahan sang Wanita Iblis yang memang memiliki kekuatan sangat mengerikan. Tidak ada satu pun Raja Kerajaan dari ras manusia iblis maupun ras bintang Iblis yang mampu melawan Ratu Mayadwipa sehingga mereka pun dipaksa untuk tunduk kepada wanita Iblis tersebut.Para Raja tidak menyadari, bahwa waktu itu Mayadwipa datang dalam keadaan tengah terluka setelah pertarungannya melawan Sasaka. Kedatangannya telah mengubah pandangan dua ras tersebut terhadap Pencipta mereka, yakni Empu Jagat Martapura yang kala itu sudah melemah setelah menciptakan Tombak Banyu Biru dan senjata terakhir sebagai kuncinya, yakni Pedang Pembuka Kehidupan.Setelah Empu Jagat meninggal, Mayadwipa pun menjad

  • Geger Kahyangan   438.Iblis Mata Perak

    Bara dan Gandi sama-sama duduk bersila untuk memulihkan diri setelah pertarungan besar yang mereka lakukan sementara para pengikut mereka berjaga di berbagai titik di atas puncak gunung. Kedua pemuda itu duduk di tengah lahar yang mendidih dimana tepat di bagian tengah nya ada sebongkah batu raksasa yang mereka gunakan untuk duduk.Pragasena, Dara Purbavati bersama dua Naga Penjaga Banyu Segara dan Sri Wedari ikut menjaga di atas puncak gunung di sisi sebelah timur. Iblis Mata Perak Du Khan melayang di udara sendiri sambil sedekap tangan dan kedua mata yang tertutup. Sementara, Dewi Es Lian Xie berada di sebelah barat bersama Lu Xie nampak berjaga-jaga sambil mengawasi sekitar.Hu Shi Yun dan Rui Yun berdiri di sisi sebelah selatan. Sedangkan Xue Ruo berada di sisi utara bersama Du Khan namun dia duduk bersila di bawah sementara Iblis Mata Perak itu melayang di udara."Apa kau merasakannya Nona Xue?" tanya Du Khan melalui telepati."Apa yang kau rasakan? Aku tak merasakan apa pun," ta

  • Geger Kahyangan   437.Kemenangan

    Gandi terkejut saat melihat Pedang Guntur Saketi memberikan reaksi padanya. Seolah-olah senjata tersebut sangat senang telah kembali bertemu tuannya. Pemuda itu pun mencabut Pedang itu dari dalam tanah. Seketika kekuatan petir menyeruak dari dalam Pedang dan menyambar kearah langit."Apakah kau merindukanku?" ucap Gandi sambil memainkan pedangnya dengan gerakan-gerakan kecil. Pertarungan besar itu akhirnya berakhir setelah pasukan Bayantaka yang masih tersisa kurang lebih dua ratus ribu itu mundur. Setelah kabar kematian Bayantaka dan Ansika serta dua sayap Bayantaka yang tak lain adalah Ragil dan Swirta tewas dalam peperangan tersebut tersiar oleh Bara, mereka pun mundur secara teratur dan dipimpin oleh prajurit muda yang menurut kabar adalah calon penerus Bayantaka.Setelah ratusan ribu prajurit itu mundur, Bara pun menyeringai senang. Dia keluarkan Kotak Penangkar Jiwa yang dia dapatkan dari Guo Jiu. Lalu pemuda itu pun mengarahkan benda tersebut ke bawah sana dimana puluhan atau

  • Geger Kahyangan   436.Serangan Gabungan!

    Gandi dan Bara sama-sama tercekat melihat apa yang dilakukan oleh Bayantaka. Dalam keadaan tubuh setengah hancur setelah terkena serangan kuat dari Raja Naga Air itu dia masih bisa berdiri dan bahkan berusaha menyerap puluhan ribu jiwa dari pasukan manusia iblis yang telah mati."Tak bisa dibiarkan dia menyerap jiwa-jiwa itu lagi! Kita harus segera membunuhnya!" teriak Bara lalu dia pun mengerahkan gerbang merah miliknya untuk berpindah tempat. Gandi pun melakukan hal yang sama. Kedua portal merah dan biru itu muncul di belakang Bayantaka. Sekejap kemudian pedang milik Gandi bergerak cepat menusuk ke arah punggung dan Golok Iblis milik Bara menebas pinggul manusia iblis tersebut.Duaaarrr!!!Belum sempat dua senjata dewa itu menyentuh tubuh Bayantaka, tiba-tiba ledakan besar terjadi dari dalam tubuh makhluk yang dalam keadaan penuh luka tersebut. Bara dan Gandi pun sama-sama tertahan oleh aura ledakan yang sangat kuat. "Apa yang terjadi!?" seru Gandi sambil bertahan dari aura ledakan

  • Geger Kahyangan   435.Pukulan Kuat

    Dara segera meluncur kearah Gandi yang sudah siap dengan Pukulan Sakti nya. Wanita cantik tersebut melayang di samping sang Raja Naga Air. Dia menatap kearah bola kekuatan yang ada di telapak tangan Gandi."Kekuatan apa yang kau kerahkan suamiku?" tanyanya penasaran."Ini adalah Pukulan Sakti yang belum ada namanya. Tapi biarlah seperti ini..." ucap Gandi."Kakang juga memiliki kekuatan api...? Aku baru menyadarinya. Kakang benar-benar hebat!" kata Dara sambil menatap takjub. Dipuji oleh wanita cantik tersebut membuat Gandi merasa sedikit tersipu."Kekuatan api ini kebetulan saja aku memilikinya. Tapi sejujurnya, aku tak suka menggunakan kemampuan orang lain seperti yang dilakukan oleh dia," kata Gandi sambil melempar pandangan matanya kearah Bara yang tengah sibuk menahan Tameng Raja bersama dua leluhur kuno."Jadi api didalam tubuhmu adalah kekuatan orang lain...Pantas saja seorang Naga Air bisa memilikinya. Apa kakang tidak sadar, dua kekuatan itu bisa menimbulkan bencana?" tanya D

  • Geger Kahyangan   434.Suryo

    Pedang Pembuka Kehidupan yang dilempar ke udara seketika berubah wujud menjadi sosok wanita cantik yang tak lain adalah Dara Purbavati. Wanita tersebut langsung melesat kearah Bayantaka yang tengah melesat kearah Gandi."Langkahi dulu mayatku!" teriaknya sambil mendorong tangannya ke depan.Selarik sinar biru menderu kearah Bayantaka yang terkejut dengan kemunculan dan serangan mendadak dari Dara Purbavati.Wusss!Manusia iblis itu tak cukup cepat menangkis serangan tiba-tiba yang dilancarkan oleh Dara. Sehingga sinar biru pun melabrak tubuhnya dengan telak.Blaaarrr!!!Ledakan keras terjadi. Tubuh Bayantaka pun terdorong ke bawah kembali hingga terhempas dengan tanah dengan keras.Duumm!Tanah hancur berantakan setelah tubuh Bayantaka menghujam. Dara Purbavati tak membiarkan pria itu bangkit berdiri. Dengan kecepatannya yang luar biasa dia menukik bagai elang yang siap menyambar mangsanya. Kaki kanannya menghujam kearah dada Bayantaka yang baru saja terhempas. Namun kali ini, manusia

  • Geger Kahyangan   433.Mencari Kelemahan

    Gandi terpental mundur hingga beberapa tombak setelah menahan tendangan kaki kanan Bayantaka menggunakan lengan kirinya. Tendangan yang begitu kuat itu membuat tubuh Raja Naga Air terdorong bahkan terpental. Beruntung dia masih sigap menjaga keseimbangan sehingga tubuhnya pun tidak sampai jatuh ke tanah."Bayantaka ini menjadi sangat kuat dibanding sebelumnya!" batin Gandi sambil mencari cara untuk menyerang manusia iblis tersebut. Dia masih sempat melirik kearah Bara yang tengah menahan Tameng Raja agar tidak menyatu dengan tubuh Bayantaka. Menghadapi pria itu saja sudah cukup merepotkan apalagi jika sampai Tameng tersebut menyatu dengan tubuhnya. Itu sudah pasti akan menjadi lebih merepotkan lagi.Bayantaka meluncur dengan cepat kearah Gandi yang sempat lengah karena memikirkan tameng Raja dan juga kekuatan makhluk itu. Sehingga dirinya menjadi terlihat kaget saat tahu-tahu Bayantaka sudah ada di depan mata dan mengayunkan Pedang Guntur Saketi kearah lehernya.Trang!Meski terkejut

  • Geger Kahyangan   432.Rahasia Tameng Raja

    Bayantaka bangkit berdiri setelah tubuhnya menghujam tanah dengan keras. Meski tidak terluka parah karena serangan Golok Iblis milik Bara, namun dia merasakan sakit yang cukup menyiksa pada bagian punggungnya. Dengan sedikit terhuyung dia melangkah keluar dari lubang yang tercipta akibat ledakan. Di sekitar lubang tersebut, terlihat mayat pasukannya yang berserakan karena tewas tertimpa tubuhnya."Hantaman senjata itu sangat mengerikan... Aku hampir saja mati karenanya..." batin Bayantaka sambil menengadah dan menatap kearah Bara serta Gandi Wiratama. Dua pemuda itu nampak bersiap untuk menyerang. Bayantaka segera mengangkat pedang Cahaya di tangan kanannya lalu dia hujamkan ke tanah."Bangkit lah kekuatan Cahaya!" ucapnya sambil mengerahkan kekuatan jiwa miliknya.Pedang itu pun mengeluarkan cahaya yang terang benderang. Lalu tanah di sekitarnya mulai retak. Nampak cahaya yang keluar dari dalam retakan tanah tersebut. Retakan itu pun menjalar hingga ratusan tombak dan membelah menja

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status