Share

(33) Gue yang Tulis

Termenung diam dengan jemari menari tak lincah di atas meja rias, tatapan kosong menatap lurus ke permukaan meja yang rata dengan pantulan cahaya lampu dari sekitar kaca. Desah napas yang dihelakan berulang kali terdengar bebas dari mulutnya, tangan kanan menangkup pipi dengan kepala sedikit miring jelas menggambarkan kegundahan yang ada.

Pertemuan tidak mengenakkan yang menghanyutkan diri dalam aliran fakta menyedihkan, membuatnya harus izin dari kantor untuk pulang lebih awal, dan tidak kembali sejak pamit keluar untuk bertemu dua pria konyol di taman kota. Mengernyit cepat kening wanita cantik itu seraya netra bergerak perlahan menatap bayangan di cermin, teringat pada suatu percakapan bersama seseorang, bukankah lebih baik jika mencari bukti valid dan saksi yang jelas untuk dihadapkan ke Jessica?

“Tapi, mau mulai darimana?” gumamnya melirih seorang diri dengan rasa pesimis yang kembali melanda hati dan pikiran.

Merengut lagi bibirnya dan terhembus lagi napas kasarnya melalui hidun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status