Share

Bab 71

Orang-orang yang ada di sekitarku tersenyum ketika Reinaldi berujar dengan santai dan pasti. Membantah ucapanku, sepertinya sudah kebiasaannya.

"Ya sudah Pa, ma, Matahari, Mbok, saya pergi dulu. Mau mempersiapkan sesuatu, dan saya sedang ketakutan dengan amarah janda cantik di depan ini. Nanti malahan dia kabur dari saya," ujar Reinaldi dengan telapak tangan dia tempelkan di pipi, seperti seseorang sedang berbisik.

"Nanti, Om patah hati!" Semua memandang ke arah suara yang sepertinya mendukung Reinaldi.

Tidak bisa di biarkan lagi ini. Aku harus segera pindah dan mencari sekolah yang terbaik untuk Matahari. Aku tidak ingin berlama-lama tinggal di sini.

"Maaf, dok. Apa papa saya bisa pulang hari ini? Lalu, bagaimana progrea kesehatannya?"

"Papa sudah membaik dan bisa pulang besok pagi setelah jam kerja saya, Agar saya mudah ...,"

"Baik, dok. Terima kasih dan sepertinya pasien lain sedang membutuhkan bapak, silahkan." usirku.

"Kamu tetap seperti ini, ya. Lebih manis dan terlih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status