Share

Bab 116

"Teh Yanah sakit." Itu berita yang Nisa terima saat Nisa pulang.

"Sakit apa?"

"Nggak tau. Tubuhnya terus ngeluarin keringat dingin. Terus gelisah ngeliat orang yang datang nengokin."

"Kok gitu?" Nisa tidak jadi merapikan pakaian dari dalam kopernya. Ia mengambil oleh - oleh kue kesukaan Yanah.

"Mamah lihat dulu, deh." tapi Iman menahannya.

"Jangan, Mah." Nisa menoleh. Tentu saja ia heran.

"Kenapa, Pah? Mamah mau kasih kue ini. Teh Yanah 'kan suka banget."

"Teh Yanah nggak mau ketemu orang. Apalagi Kamu." kata Iman ragu - ragu. Ia tahu betul ketidaksukaan Yanah pada Nisa.

Nisa semakin penasaran.

"Nanti Mamah berdiri dulu di depan pintu kamarnya, deh. Kalau Teh Yanah ngelarang Mamah masuk, ya udah. Mamah pulang." akhirnya Iman setuju. Ia sendiri mengantar Nisa ke rumah Yanah.

"Masuk, Nisa." Ijay justru memintanya masuk. Ia sendiri duduk di ruang tamu depan kamarnya. Ia sedang mendinginkan tubuhnya yang kegerahan.

"Teteh sama siapa?" tanya Nisa.

"Sendiri. Anak - anak baru aja pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status