Share

Bab 118

Nisa menatap orang yang terlihat 'slebor geboy' itu.

Nisa mengagumi keahliannya mengobati Yanah tapi ia tidak suka melihat 2 istri yang ia himpunkan dalam 1 rumah. Kakak beradik pula.

"Siapa lagi yang mau diurut?" tanyanya bersahabat. Yanti membuang wajahnya. Ia masih kesal dengan omongan orang itu tadi. Entah bercanda atau tidak.

Iman menatap Nisa. Mungkin Nisa harus diurut. Bukankah Nisa juga pernah sakit parah waktu itu?

Iman ingin Nisa sembuh total dan tidak kambuh - kambuh lagi.

"Mamah mau diurut?" bisiknya pada Nisa. Tentu saja Nisa menolak.

"Papah mau Mamah dijamah oleh laki - laki lain?" Nisa balas berbisik. Membayangkan dirinya disentuh oleh laki - laki itu seperti ia mengurut Yanah tadi membuatnya jengah.

"Papah tau Mamah nggak mau disentuh laki - laki lain meski itu buat pengobatan?" desis Nisa marah. Bahkan ia memilih melahirkan pada Bidan daripada Dokter karena kebanyakan dokter kandungan adalah laki - laki.

Iman tentu saja tidak rela istrinya dijamah laki -laki l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status