Share

Dendam Yang Terpendam

Penulis: Author Mars
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-13 08:00:00

"Daniel, gadis mana yang menjadi sasaranmu kali ini?" tanya Sannie dengan nada penuh rasa ingin tahu.

Pria itu hanya tersenyum kecil, ia menjawab dengan santai, "Kalian akan segera mengetahuinya."

"Apakah dia akan patuh seperti istri pertamamu atau... lembut seperti mantan pacarmu?" katanya dengan sengaja, mencoba memancing reaksi dari Daniel.

"Kalau ingin tahu, setelah berjumpa dengannya, kalian bisa mengujinya," jawab Daniel dengan nada misterius. Ia lalu beranjak dari sana

---

Di sisi lain, Charlotte membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, dan kepalanya terasa sedikit berat. Ia mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya menyadari sesuatu yang aneh.

Ruangan ini... bukan kamarnya.

Ia segera bangkit dengan panik, matanya melirik ke sekeliling. Dinding putih bersih, jendela besar dengan tirai tertutup, serta sebuah pintu di sudut ruangan. Semuanya asing.

"Aku di mana? Rumah siapa ini?" bisiknya pelan, jantungny

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Syarat Menikah

    Keesokan harinya.Charlotte yang sudah bangun kini duduk di sebuah ruangan bersama Daniel. Matanya masih sedikit sayu, namun pikirannya sudah cukup jernih untuk memahami situasi. Di hadapannya, Levis meletakkan sebuah dokumen di atas meja dengan ekspresi datar, seolah apa yang sedang terjadi hanyalah urusan bisnis biasa.Charlotte mengerutkan kening, menatap dokumen itu dengan penuh kebingungan. Ia mengulurkan tangan dan meraih kertas tersebut dengan ragu."Ini apa?" tanyanya, suaranya terdengar hati-hati.Daniel, yang duduk di seberangnya, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan santai. Senyuman tipis terukir di wajahnya, seolah ia sudah memperkirakan reaksi Charlotte."Silakan dibaca!" jawabnya, tenang dan penuh percaya diri.Charlotte membuka halaman pertama dan mulai membaca isi dokumen dengan teliti. Matanya bergerak cepat, namun semakin dalam ia membaca, semakin banyak pertanyaan yang muncul di benaknya."Pernikahan kontrak selama

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Gadis Incaran Duda Menawan   Alasan Bercerai

    Di sebuah apartemen yang mewah namun kini kacau balau, pecahan vas bunga, gelas, dan barang-barang antik tersebar di lantai. Suasana di ruangan itu terasa tegang, seperti angin badai yang baru saja berlalu. Di tengah kekacauan itu, seorang wanita muda dengan rambut panjang terurai dan mengenakan pakaian kasual berdiri mematung, tatapannya penuh emosi. Di depannya, seorang pria tampan dengan postur tinggi tegap berdiri dengan wajah dingin, seperti dinding batu yang tak bisa ditembus."Tanpa alasan, kau mengakhiri ini semua? Kenapa?" suara wanita itu pecah, menggema di antara dinding apartemen. Matanya berkilat dengan campuran rasa sakit dan amarah.Pria itu menarik napas panjang, mencoba menghindari tatapan wanita itu. Suaranya terdengar tenang, namun dingin seperti es yang mencair perlahan. "Karena pernikahan kita adalah satu kesalahan besar. Aku sangat menyesalinya," jawabnya, setiap kata bagai belati yang menancap di hati wanita itu.Wanita itu mengepalkan kedua tangannya dengan gem

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Gadis Incaran Duda Menawan   Pertemuan Daniel dan Charlotte

    Calvin yang kesakitan menatap Charlotte dengan cemas, merasa dadanya sesak bukan hanya karena rasa sakit fisik tetapi juga ketakutan akan apa yang akan terjadi. Wanita yang berada di sebelahnya, seorang wanita berpenampilan modis dengan rambut tergerai panjang, menatap Charlotte dengan kebingungan sekaligus kemarahan."Ke-kenapa kamu ada di sini?" tanya Calvin dengan suara bergetar, berusaha bangkit dari rasa sakit yang menjalar di tubuhnya.Namun sebelum Calvin bisa menjelaskan lebih jauh, wanita itu, yang tampak tidak tahu malu, melipat tangan di dada dan menatap Charlotte dengan pandangan merendahkan. "Hei, apa kau adalah pacarnya yang ceroboh itu? Kenapa kau begitu kasar?" tanyanya dengan nada sinis.Charlotte tidak menjawab. Matanya hanya menatap wanita itu tajam, penuh amarah yang sudah tidak bisa dibendung. Dengan gerakan cepat, ia meraih cangkir berisi minuman di meja dan menyiramkan isinya ke wajah wanita itu tanpa peringatan. Cairan hangat itu mengalir di wajah wanita itu, m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Gadis Incaran Duda Menawan   Daniel Terobsesi Pada Charlotte

    "Tidak waras!" gumam Charlotte dengan kesal, berusaha melangkah pergi meninggalkan pria asing itu.Namun, sebelum ia sempat bergerak lebih jauh, Tuan Harris, yang tersenyum tipis penuh arti, tiba-tiba membungkuk dan mengangkat tubuhnya dengan mudah. Charlotte terkejut, matanya membesar, dan ia langsung meronta-ronta di dalam pelukan pria itu."Hei, hei! Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan?!" teriak Charlotte sambil memukul-mukul bahunya, namun kekuatan pria itu jauh melampaui tenaganya.Tuan Harris tidak menghiraukan protesnya. Dengan langkah mantap, ia membawa gadis itu keluar dari tempat itu menuju mobilnya.Beberapa saat kemudian, Charlotte yang mulai kehilangan kesadarannya akibat alkohol, dibawa ke sebuah hotel mewah. Tuan Harris, yang sudah memesan kamar sebelumnya, langsung membawa gadis itu ke salah satu suite yang nyaman. Ia membuka pintu, menyalakan lampu, lalu menidurkan tubuh Charlotte yang lemah di atas ranjang empuk.Pria itu berdiri di tepi ranjang, menatap Charlotte yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Gadis Incaran Duda Menawan   Menyelidiki Latar Belakang Charlotte

    Charlotte berjalan pelan menyusuri deretan rumah yang terlihat seragam, dengan model dan warna hijau yang sama persis. Wajahnya tampak bingung, seolah memikirkan sesuatu yang mengganjal di benaknya."Kalau kami benar-benar melakukannya, seharusnya aku pasti merasa sakit..." gumamnya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Ia mengernyitkan dahi, menatap langkah kakinya yang terus membawa dirinya maju. "Tapi kenapa aku tidak merasakan apa-apa? Tidak mungkin seorang pria melepaskan semua pakaianku tanpa melakukan apa pun." Ia berhenti sejenak, menatap ke depan dengan pandangan kosong. "Di dunia ini, mana ada pria yang tidak tergoda dengan tubuh wanita..." lanjutnya dengan nada lirih, mencoba mencari jawaban atas kebingungannya.Charlotte menghela napas panjang, akhirnya sampai di salah satu rumah. Dengan santai, ia membuka pintu dan melangkah masuk. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat orang-orang di dalam rumah tersebut. Semua kepala menoleh ke arahnya dengan pandangan heran."Charlot

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Gadis Incaran Duda Menawan   Dendam Masa Lalu Daniel

    Elvis duduk diam di kamarnya, menatap sebuah foto keluarga dengan tatapan dalam. Dalam foto itu, seorang wanita muda berdiri di sampingnya, menggendong bayi perempuan yang lucu, sementara ibunya juga berdiri di sisi lain. Wanita muda itu adalah istrinya, Zean—seseorang yang telah lama pergi meninggalkannya."Zean, kamu pergi terlalu cepat..." gumam Elvis lirih. "Anak gadis kita sudah besar dan mandiri sekarang. Dia menjadi seorang fotografer profesional, bekerja dengan baik, memiliki banyak teman, dan ceria seperti dirimu."Ia menghela napas panjang sebelum melanjutkan, "Selama ini aku menikah-cerai, berharap ada seseorang yang bisa merawatnya. Tapi sayang, pernikahanku tidak pernah berjalan mulus."Elvis terdiam sejenak, lalu menatap foto itu lebih lekat. Suaranya berubah menjadi lebih dalam, penuh rahasia yang selama ini ia pendam."Aku adalah Samuel Wilson Franz," bisiknya. "Harus menyamar sebagai orang biasa demi melindungi anak kita. Semasa muda, aku memiliki banyak musuh. Setela

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Gadis Incaran Duda Menawan   Daniel Melamar

    "Ke-Kenapa kamu ada di sini?" tanya Charlotte dengan gugup, matanya memandang pria di hadapannya dengan waspada.Daniel tersenyum santai, namun tatapan matanya tajam dan penuh keyakinan. Tangannya masih melingkar di pinggang Charlotte, membuat gadis itu semakin gelisah."Aku datang mencarimu," jawabnya pelan, suaranya rendah namun penuh ketegasan.Charlotte menelan ludah, tangannya refleks mendorong dada pria itu, meskipun tidak cukup kuat untuk membuatnya mundur. "Apakah aku mengenalmu? Kamu siapa?"Daniel terkekeh pelan, seolah terhibur oleh kepanikan gadis itu. "Namamu Charlotte Wilson, usia 23 tahun. Seorang fotografer berbakat." Ia mendekatkan wajahnya, membuat Charlotte semakin mundur dengan jantung berdegup kencang. "Dengar baik-baik, namaku Daniel Harris... yang dikenal sebagai duda menawan."Charlotte mengernyit, merasa ada sesuatu yang familiar tentang pria ini. "Kenapa namamu tidak asing? Di mana aku pernah mendengarnya?"Daniel tersenyum penuh arti, lalu berbisik tepat di

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Gadis Incaran Duda Menawan   Bertemu Lagi

    Malam hari.Charlotte berdiri di dekat jendela kamar, memandangi liontin peninggalan ibunya yang tergantung di lehernya. Jemarinya dengan lembut membuka liontin itu, ia selalu penasaran dengan liontin tersebut."Kenapa kalung ini tidak ada foto Mama? Aku bahkan tidak tahu wajah Mama sampai sekarang," gumamnya dengan suara lirih, matanya berkabut oleh rasa penasaran yang tak kunjung terjawab.Di saat yang sama, Elvis melangkah melewati kamar putrinya. Pandangannya tertarik pada sosok Charlotte yang berdiri diam dengan liontin terbuka di tangannya. Seketika, tatapan Elvis berubah tegang. Seolah ada sesuatu yang ingin ia sembunyikan, sesuatu yang tak seharusnya diketahui putrinya.Dengan langkah cepat, Elvis masuk ke dalam kamar."Lolipop," panggilnya, mencoba menghentikan gerakan Charlotte yang tampak begitu fokus pada liontin itu.Charlotte menoleh dan menatap ayahnya dengan heran."Papa? Sudah malam, kenapa belum tidur?" tanyanya, suaranya mengandung keheranan.Elvis menghela napas pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19

Bab terbaru

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Syarat Menikah

    Keesokan harinya.Charlotte yang sudah bangun kini duduk di sebuah ruangan bersama Daniel. Matanya masih sedikit sayu, namun pikirannya sudah cukup jernih untuk memahami situasi. Di hadapannya, Levis meletakkan sebuah dokumen di atas meja dengan ekspresi datar, seolah apa yang sedang terjadi hanyalah urusan bisnis biasa.Charlotte mengerutkan kening, menatap dokumen itu dengan penuh kebingungan. Ia mengulurkan tangan dan meraih kertas tersebut dengan ragu."Ini apa?" tanyanya, suaranya terdengar hati-hati.Daniel, yang duduk di seberangnya, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan santai. Senyuman tipis terukir di wajahnya, seolah ia sudah memperkirakan reaksi Charlotte."Silakan dibaca!" jawabnya, tenang dan penuh percaya diri.Charlotte membuka halaman pertama dan mulai membaca isi dokumen dengan teliti. Matanya bergerak cepat, namun semakin dalam ia membaca, semakin banyak pertanyaan yang muncul di benaknya."Pernikahan kontrak selama

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Dendam Yang Terpendam

    "Daniel, gadis mana yang menjadi sasaranmu kali ini?" tanya Sannie dengan nada penuh rasa ingin tahu.Pria itu hanya tersenyum kecil, ia menjawab dengan santai, "Kalian akan segera mengetahuinya.""Apakah dia akan patuh seperti istri pertamamu atau... lembut seperti mantan pacarmu?" katanya dengan sengaja, mencoba memancing reaksi dari Daniel."Kalau ingin tahu, setelah berjumpa dengannya, kalian bisa mengujinya," jawab Daniel dengan nada misterius. Ia lalu beranjak dari sana---Di sisi lain, Charlotte membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, dan kepalanya terasa sedikit berat. Ia mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya menyadari sesuatu yang aneh.Ruangan ini... bukan kamarnya.Ia segera bangkit dengan panik, matanya melirik ke sekeliling. Dinding putih bersih, jendela besar dengan tirai tertutup, serta sebuah pintu di sudut ruangan. Semuanya asing."Aku di mana? Rumah siapa ini?" bisiknya pelan, jantungny

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Masa Lalu Yang Tersembunyi

    Di saat situasi memanas, tiba-tiba puluhan mobil melaju cepat dan berhenti di depan pusat perbelanjaan. Suara decitan ban yang menggesek aspal menarik perhatian para pengunjung yang berlalu-lalang. Beberapa orang mulai berbisik, bertanya-tanya tentang apa yang sedang terjadi.Dari mobil-mobil itu, puluhan pria berpakaian gelap turun dengan langkah mantap. Tatapan tajam mereka tertuju pada sekelompok orang yang tengah mengepung Daniel dan Charlotte. Kehadiran mereka seketika mengubah suasana, membuat lawan-lawan Daniel terkejut melihat jumlah yang jauh lebih unggul.Daniel, yang masih menggenggam tangan Charlotte, melangkah maju dengan tenang. Matanya menyapu orang-orang yang mencoba mengancamnya, lalu bibirnya melengkung membentuk senyuman dingin."Tidak ada pilihan untuk kalian selain menyerah," ucapnya dengan nada penuh keyakinan.Charlotte menatap Daniel dengan kecurigaan yang semakin kuat. "Pria ini... siapa sebenarnya? Kenapa dia memiliki begitu banyak orang yang tampak berbahaya

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Daniel dan Charlotte di Kepung

    Pusat perbelanjaan terbesar di kota itu dipenuhi oleh cahaya gemerlap dan suara riuh orang-orang yang berlalu lalang. Daniel berjalan santai di samping Charlotte, sesekali melirik ke arahnya untuk memastikan gadis itu tidak lagi murung. Mereka menuju salah satu toko kamera terbaik, tempat Charlotte bisa memilih pengganti kamera kesayangannya yang telah hancur.Di sisi lain, di sudut pusat perbelanjaan yang lebih gelap, beberapa pria berbadan tegap berdiri dalam bayang-bayang. Mata mereka tajam, tidak pernah lepas dari sosok Daniel dan Charlotte yang sibuk melihat-lihat."Apakah dia tidak membawa pengawal lain?" salah satu pria berbisik kepada rekannya, tatapannya tak berkedip mengamati Daniel. "Bukankah biasanya dia ditemani oleh sejumlah orang? Kenapa kali ini hanya seorang Levis?"Pria di sebelahnya menyipitkan mata, mencoba menganalisis situasi. "Mungkin dia lengah... atau mungkin ini jebakan," jawabnya dengan suara rendah, tetap waspada.Sementara itu, Levis yang berjalan sedikit

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Balasan Charlotte

    Kelvin yang baru tiba berdiri tidak jauh dari Daniel. Matanya langsung tertuju pada kamera yang kini hancur di lantai. Serpihan lensa berserakan, bodinya retak parah, dan jelas tidak bisa diperbaiki lagi.Wajah Kelvin menegang, napasnya tercekat. "Gawat! Kamera itu adalah kesayangannya," gumamnya pelan namun jelas. "Dia bahkan lebih suka menggunakan kamera itu daripada kamera studio. Sekarang sudah hancur… suasana hatinya pasti sangat buruk."Mendengar ucapan Kelvin, Daniel menoleh sekilas, ekspresinya masih santai. Sementara itu, sang manager masih terus membela Candy. Dengan suara tegas dan otoriter, dia kembali menekan Charlotte."Lolipop, cepat minta maaf! Kalau tidak, aku sebagai manager akan memindahkanmu ke tempat lain!" bentaknya dengan penuh keyakinan, berpikir Charlotte akan tunduk.Namun, Charlotte tidak gentar. Ia berdiri tegak, kedua tangannya mengepal erat, Dengan suara dingin dan menusuk, Charlotte berkata, "Seorang bintang yang merusak barang milik fotografer adalah k

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Pertengkaran Charlotte

    Charlotte berdiri tegak, wajahnya tanpa ekspresi takut sedikit pun. Ia melirik tajam ke arah Manager Lex yang masih terdiam, seolah tak bisa membalas kata-katanya."Hanya seorang manajer ingin memecatku? Apakah kau cukup layak? Aku telah menandatangani kontrak dengan studio ini. Bahkan walau atasan kita turun tangan, mereka tidak bisa memecatku begitu saja. Apalagi kamu," ucap Charlotte dengan nada penuh percaya diri.Mata Manager Lex melebar. Bibirnya sedikit terbuka, seakan ingin membalas, namun tak ada kata-kata yang keluar. Ia tahu Charlotte tidak sembarang bicara. Kontraknya memang kuat, dan jika ia dikeluarkan tanpa alasan yang sah, studio justru bisa menghadapi masalah hukum.Di sisi lain, Candy semakin geram. Matanya berkilat penuh amarah, tetapi Charlotte tak memberi kesempatan baginya untuk membalas."Hanya seorang bintang, sudah angkuh. Selama aku bekerja di bidang ini, aku sudah bertemu banyak selebriti, bahkan mereka jauh lebih terkenal darim

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Pilihan Charlotte

    Di sisi lain, Elvis berdiri di luar rumah, memperhatikan mobil mewah yang masih terparkir di tempatnya. Pandangannya tidak lepas dari kendaraan itu, seolah mencoba menembus kaca gelapnya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, sesuatu yang tidak bisa ia abaikan begitu saja."Apakah dia serius dengan Lolipop atau hanya untuk bersenang-senang?" gumamnya pelan, kedua alisnya bertaut. "Duda… Apa alasannya menjadi duda? Aneh sekali. Kenapa tatapannya tidak asing juga? Sebenarnya di mana aku pernah melihatnya?"Pikiran Elvis semakin berkecamuk. Pria itu bukan hanya sekadar orang asing baginya, ada sesuatu tentangnya yang terasa familiar. Tapi, kapan dan di mana ia pernah bertemu dengannya? Ia mencoba mengingat, tapi bayangan itu selalu mengabur sebelum ia bisa menangkapnya dengan jelas."Bagaimanapun, identitasku tidak boleh ada yang tahu. Andaikan suatu saat Lolipop menikah... demi melindunginya, rahasia ini

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Godaan Daniel

    "Itu hanya janji Nenek, bukan aku. Jadi tidak sah!" ujar Charlotte dengan nada tegas.Nanny menatapnya dengan sorot mata tajam, bibirnya menipis karena kesal. "Aku adalah nenekmu. Kenapa tidak sah? Lebih baik kau cepat menikah agar tidak menjadi beban dalam keluarga ini!" katanya dengan suara dingin, seakan tak peduli dengan perasaan Charlotte.Charlotte melirik tajam ke arah neneknya. "Tega sekali menganggapku sebagai beban," gumamnya lirih."Nenek, Paman, sebenarnya aku dan Charlotte bukan hanya sekadar saling mengenal begitu saja. Hubungan kami juga sudah jauh," ujar Daniel dengan nada tenang namun penuh keyakinan.Charlotte langsung membelalakkan mata, wajahnya berubah drastis dari keterkejutan menjadi panik. " Dia akan beritahu kejadian malam itu?!" batinnya berteriak. Tanpa berpikir panjang, ia segera menarik lengan Daniel dengan kuat dan berdiri dengan cepat."Cepat ikut aku!" serunya panik, tanpa menunggu jawaban dari Daniel.Daniel

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Melamar

    "Tuan Wilson, kedatanganku adalah untuk mengantar hadiah untuk Anda dan Nenek," ucap Daniel dengan tenang, namun penuh wibawa. Ia memberi isyarat kecil kepada para anggotanya.Levis, tangan kanannya yang setia, segera melangkah masuk, diikuti oleh beberapa pria lainnya. Mereka membawa beberapa kotak besar yang diletakkan rapi di meja ruang tamu. Begitu tutupnya dibuka, kilauan emas serta tumpukan uang dalam ikatan rapi seketika memenuhi ruangan dengan aura kemewahan.Elvis, yang sejak tadi berdiri dengan santai, kini terperanjat. Matanya membulat melihat jumlah uang dan batang emas yang tak sedikit. Ia bahkan sempat mengusap matanya, memastikan bahwa ini bukan sekadar ilusi."Ini semua untuk apa?" tanyanya, suaranya dipenuhi rasa penasaran sekaligus waspada.Daniel, yang sejak tadi tetap menjaga senyumnya, melangkah lebih dekat. Dengan penuh percaya diri, ia berkata, "Hadiah dariku untuk melamar putrimu, Paman."Suasana mendadak sunyi. Hanya suara

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status