Share

26. Izin Galau

"Kita akhiri rapat hari ini. Kalian boleh keluar," ucap Agam sambil merenggangkan dasinya.

Satu-persatu dari beberapa karyawan itu mulai keluar dari ruangan rapat. Jam yang sudah memasuki waktu makan siang membuat mereka semua bergegas pergi. Kecuali dua manusia yang masih betah duduk di kursinya masing-masing itu. Siapa lagi jika bukan Febi dan Ridho. Dua manusia itu masih asik bergosip sambil menikmati makanan ringan yang tersedia di atas meja.

"Belum kenyang?" sindir Agam melihat keanehan adiknya dan temannya itu.

Febi dan Ridho kompak menoleh. Lagi-lagi mereka menggeleng secara bersamaan.

"Kata Mama saya nggak boleh buang-buang makanan, Pak."

"Betul." Febi mengangguk setuju mendengar ucapan Ridho.

Agam masih menatap dua manusia konyol itu dengan datar. Berbeda dengan Dika yang sudah terkekeh sambil menutup bibirnya. Meskipun ia berteman dengan Agam, tetapi sifat mereka jauh berbeda. Bisa dibilang sifat mereka saling bertolak belakang. Namun anehnya itu yang membuat m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status