Bad Guy (Bahasa Indonesia)

Bad Guy (Bahasa Indonesia)

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Oleh:  Senchaaa  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
9 Peringkat. 9 Ulasan-ulasan
67Bab
27.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Luka masa lalu menghantui kehidupan kakak beradik itu, mereka adalah Allendra dan Alena Spancer. Keduanya tenggelam dalam kebencian dan pada akhirnya harus saling menyakiti. Alena ingin membunuh kakaknya dan Allendra bahagia dengan tekad mengerikan sang adik. Alena memang harus begitu. Di tengah kemelut masalah kakak beradik itu, hadirlah Azeeya, sosok guru yang tiba-tiba terseret dalam kehidupan pelik keluarga Spancer. Ia telanjur terjebak di sana dan pada akhirnya harus mengecap cinta untuk seseorang yang tak mempercayai cinta.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1

"Aku sudah bermain lembut padamu tapi ternyata kau malah suka bermain kasar. Baiklah, ayo kita lakukan, sepertinya itu lebih seru.""Apa maksud and-hmmmp, lepasss hmmp."***Alena berulah lagi, tujuh hari tidak masuk sekolah, tiga kali memukuli teman sekelasnya, tidak mengerjakan satu pun soal ulangan Fisika, dan bolos jam pelajaran entah untuk yang ke berapa puluh kalinya. Begitu kiranya catatan kenakalan Alena bulan ini, dua tingkat lebih parah dibanding dengan kasus kenakalan gadis itu bulan lalu. Sepertinya ia tidak bisa tidur nyenyak jika sehari saja tak merepotkan pihak kesiswaan di sekolahnya. Kurang khidmat hidupnya jika ia tak memicu urat-urat kemarahan gurunya bermunculan. Surat panggilan orang tua sudah beberapa kali disampaikan namun tak sekali pun pihak keluarga Alena memenuhi panggilan itu.Jelas ini menjadi masalah besar bagi sang wali kelas, Azeeya, ia bertanggung jawab penuh atas nasib anak didiknya yang mu

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
hanif
suka... seru. terimakasih thor.
2023-09-22 09:12:37
1
user avatar
Sekar Ayu Wulandari
Menarik sekali ceritanya, dg bahasa yg mudah di cerna semua orang
2023-01-12 05:43:28
1
user avatar
Yuna Tjien
keren ceritanya seru nih .boleh tahu judul filmnya kalau ada
2022-05-11 12:17:11
2
user avatar
MalikhatunKhas4
nice story
2021-12-30 17:52:29
1
user avatar
Myul Mang
aku suka......
2021-12-16 00:17:38
1
user avatar
Malikhatun Khasanah
ceritanya bagus banget aku suka ada lucunya juga sma interaksi Vincent x Zeeya............ bikin ketawa
2021-11-11 10:08:34
1
user avatar
Nury Sinulingga
kk gak ada cerita tersendiri tentang Alena dan Liam???
2021-11-03 00:43:14
2
user avatar
Senchaaa
Jangan lupa kasih bintang ya teman-teman, biar Allendra juga bisa bersinar hehe
2021-10-17 15:17:41
2
user avatar
Rizky Anugrah
walau bab sedikit ceritanya cukup menghibur
2023-02-15 19:42:52
0
67 Bab

Bab 1

"Aku sudah bermain lembut padamu tapi ternyata kau malah suka bermain kasar. Baiklah, ayo kita lakukan, sepertinya itu lebih seru.""Apa maksud and-hmmmp, lepasss hmmp." ***Alena berulah lagi, tujuh hari tidak masuk sekolah, tiga kali memukuli teman sekelasnya, tidak mengerjakan satu pun soal ulangan Fisika, dan bolos jam pelajaran entah untuk yang ke berapa puluh kalinya. Begitu kiranya catatan kenakalan Alena bulan ini, dua tingkat lebih parah dibanding dengan kasus kenakalan gadis itu bulan lalu. Sepertinya ia tidak bisa tidur nyenyak jika sehari saja tak merepotkan pihak kesiswaan di sekolahnya. Kurang khidmat hidupnya jika ia tak memicu urat-urat kemarahan gurunya bermunculan. Surat panggilan orang tua sudah beberapa kali disampaikan namun tak sekali pun pihak keluarga Alena memenuhi panggilan itu.Jelas ini menjadi masalah besar bagi sang wali kelas, Azeeya, ia bertanggung jawab penuh atas nasib anak didiknya yang mu
Baca selengkapnya

Bab 2

"Aku ingin membunuh Allendra, Ibu mau membantuku?" ***Gadis itu mengambil ancang-ancang, menapakkan kaki kanan di tembok gedung lalu melakukan gerakan melayang sampai kaki yang satunya menyentuh pipi seorang pria yang sejak tadi berlaga jagoan di hadapannya. Alena paling benci orang yang sok berkuasa atas apa pun yang bukan miliknya. Dia bukan orang baik, ya itu memang benar, tapi jika ada sesuatu yang tidak sedap dipandang tertangkap matanya tentu Alena tidak bisa tinggal diam. Suasana di gang sempit itu tampak sepi padahal hari sudah cukup pagi, hari ini Alena memang berangkat lebih awal dari biasanya karena malas diinterogasi dengan sederet pertanyaan tidak penting Allendra. Benar, memang pria itu satu-satunya walinya yang tersisa di dunia ini tapi sejak orang tuanya meninggal Alena merasa semua wali dan orang-orang yang peduli padanya pun ikut hilang. Allendra lebih mirip orang asing yang tidak peduli pada adik semata wayangnya.
Baca selengkapnya

Bab 3

Brak!Seseorang baru saja berbuat keributan di kantin sekolah, kalian salah jika mengira itu Alena, karena faktanya gadis yang dicurigai itu tidak melakukan apa-apa meski masih ada kaitan dengannya. Alena melihat sekilas orang yang menggebrak mejanya lalu membeliak malas dan lanjut menyantap makan siang yang dipesannya beberapa saat lalu."Sampai kapan kau mau berlaga seperti orang yang berkuasa di sekolah ini Alena? Kau bukan siapa-siapa tapi selalu bersikap semena-mena!" maki orang yang mengusik ketenangan Alena.Sontak kejadian itu menarik perhatian banyak orang, dalam sekejap mata mereka menjadi buah bibir dan tontonan menarik yang sangat sayang jika dilewatkan."Kau punya telinga tidak?! Jawab aku dan berhenti bersikap pongah!" teriak gadis itu lagi yang diperkirakan seusia Alena.Alena berusaha mengabaikan pancingan demi pancingan yang sedikit banyak mulai memengaruhi emosinya. Tapi gadis itu sedang tidak minat menghajar siapa pun hari ini ja
Baca selengkapnya

Bab 4

   “Bisa bicara dengan tuan Allendra?” tanya Zeeya setelah dia menentukan pilihan.            “Saya sendiri, siapa ini?”            “Saya wali kelas Alena, Azeeya.”            “Ahh, hai, apa kabar?”            “Bisakah Anda datang ke sekolah sekarang?”            “Kenapa, kau merindukanku?”***“Mohon maafkan Alena sekali ini saja Pak, saya janji akan membimbingnya menjadi lebih baik lagi.            “Pihak sekolah sudah terlalu sering memberiny
Baca selengkapnya

Bab 5

"Saya benci pria yang tidak bertanggung jawab. Jadi berhentilah bermimpi, karena sampai kapan pun tujuan Anda tidak akan tercapai."Allendra memejam sedetik masih dengan senyum lebar di bibirnya. Gemas mendengar jawaban Zeeya yang benar-benar memacu adrenalin hatinya. Ia senang menemukan tantangan yang menyenangkan. Ia akan berterima kasih pada adiknya karena berkat Alena, Allendra menemukan Zeeya."Mau bertaruh denganku?"*** "Aku tahu aku tampan, tidak perlu menatapku setajam itu. Kau membuatku semakin menyukaimu."Zeeya mendengus, seolah tidak cukup membuatnya mangkir dari jam kerja, pria itu kini membuat jantungnya ingin meledakkan amarah besar. Masa bodoh jika memang pria ini adalah orang berpengaruh dan sangat berbahaya seperti kata Alena, Zeeya tetap tidak bisa menerima tindakan semena-menanya. Tidak tahu aturan, tidak disiplin, arogan, dan sombong. Semua sifat yang dimiliki iblis ada padanya.
Baca selengkapnya

Bab 6

Alena berbaring dan menatap lurus langit-langit kamarnya yang bertabur bintang. Interior ruangan di kamar gadis itu memang lebih futuristik dibanding ruangan lain yang ada di istana megah keluarganya. Jika kamar Allendra didominasi warna hitam dan abu, maka berbeda dengan kamar Alena meski kesan yang didapat sama-sama gelap. Di kamar gadis itu warna putih dan biru lebih dominan. Lampu yang berpijar di bawah tempat tidurnya yang berbentuk bundar menyala terang sejak tadi.Tepatnya, sejak sang pemilik berbaring di atas kasur itu sambil merenungi kejadian demi kejadian yang telah terjadi hari ini. Sebelum benar-benar memeluk geming, Alena sempat memukul-mukul kasur dan meluapkan emosinya pada barang-barang di atas meja riasnya. Meja yang sama sekali tak menampung peralatan tempur perempuan ketika merias diri. Di sana hanya ada pelembap, bedak bayi, dan parfum kesukaan Alena. Selebihnya, tidak ada apa-apa lagi. Ah, mungkin di laci mejanya ada sisir dan hair dryer, itu pun jarang
Baca selengkapnya

Bab 7

"Ck, ck, ternyata kutukan Spancer itu benar adanya," gumam Vincent sambil geleng-geleng tak menyangka."Maksudmu?""Kau tidak tahu?""Tahu apa?"***"Selamat pagi," sapa seorang pria, menyapa Zeeya ketika gadis itu baru keluar dari rumahnya."Pagi, kau baru mau berangkat, Mark?""Iya, mobilmu mana?""Di bengkel.""Ada masalah apa memangnya?""Entah, aku tidak mengerti. Hanya saja kemarin keluar asap dari bagian kap depan. Maklum, mobil tua.""Mm, bagaimana kalau hari ini kau berangkat bersamaku?"Zeeya tersenyum sopan pada tetangga sekaligus teman kuliahnya ini. Dia bekerja di salah satu bank swasta sebagai manajer. Tubuhnya tinggi, memiliki tahi lalat di dagu, dan berkaca mata. Meski begitu, pria yang selalu tampak formal sepanjang Zeeya mengenalnya tetap terlihat ideal untuk dijadikan kriteria para gadis. Dia baik, ramah, dan sangat perhatian, dan cukup menyenang
Baca selengkapnya

Bab 8

"Jangan macam-macam, ini di sekolah.""Berarti kalau di luar sekolah boleh?"***Kehidupan itu tentang pusaran waktu, menyeretmu ke setiap sudut situasi tanpa ingin bertanya apakah kau siap atau tidak untuk menghadapinya. Seperti aliran sungai yang tidak akan berhenti berjalan sampai ia bermuara di titik yang semestinya. Sekali pun kau memaksa, agar apa yang tak diinginkan menghilang dari pandangan namun waktu tahu kapan dia harus memanjakanmu. Waktu tahu kapan ia harus mengabaikanmu. Waktu tahu, kapan ia harus berada di sisimu atau menjauh darimu sampai batas yang dia inginkan. Kau harus bahagia hari ini, maka itu adalah waktumu. Dia akan sukses esok hari, maka itu adalah waktunya. Kau yang belum mencapai titik membanggakan dalam hidup bukanlah pecundang yang tak dibutuhkan. Waktumu belum tiba namun bukan berarti kau harus meregang asa. Bukan berarti kau harus menyurutkan usaha. Selagi menanti waktu, mari bekerja
Baca selengkapnya

Bab 9

"Pulanglah tuan Allendra, saya yakin kekasih Anda sedang menunggu di rumah.""Kekasihku sedang menunggu di sini."***Dua orang itu saling melempar tatap, bingung mau mulai dari mana dan dengan cara apa. Tepatnya, Liam yang merasakan hal itu sementara Alena hanya duduk tenang sambil memperhatikan sang kapten basket yang entah mengapa bisa duduk berhadapan dengannya di perpustakaan hari ini."Bisa kita mulai?" tanya Liam, Alena diam saja."Mohon kerja samanya karena ini juga bukan kemauanku.""Siapa yang menyuruhmu?""Ketua Yayasan."“Lo tahu gue enggak suka belajar, kan?""Tahu."Alena mengangguk kemudian bersiap pergi."Duduk," kata Liam penuh tuntutan.Gadis itu menoleh sambil mengernyitkan kening."Aku tahu kau benci belajar dan tugasku sekarang adalah membuatmu melakukan apa yang kau benci.""Dibayar berapa lo sama si Pak tua itu?""Bicara yang sopan,
Baca selengkapnya

Bab 10

"Kenapa diam saja, makan, aku sengaja memesan menu termahal untukmu.""Saya mau pulang, bukan mau makan di restoran!" protes Zeeya, enggan menyentuh satu pun sajian makan malam lezat yang sengaja dipesan Allendra.Pria itu memesan beberapa menu makanan western dengan porsi yang tidak manusiawi. Setiap sudut meja dipenuhi dengan makanan. Sebenarnya, jauh di lubuk hati, gadis itu mulai tergoda dengan lambaian asap beraroma sedap yang menguar dari hidangan itu. Kalau saja bukan Allendra yang menyajikan semua ini, pasti setengahnya sudah habis Zeeya lahap. Jangan salah, walau berbadan kecil tapi nafsu makannya luar biasa rakus. Kebiasaan itu didukung oleh satu fakta melegakan, sebanyak apapun makanan yang masuk ke usus Zeeya, tidak akan berpengaruh sama sekali pada bobot tubuhnya. Tanpa perlu diet dia bisa makan banyak sesuka hati. Keuntungan yang menjadi impian sebagian besar perempuan di muka bumi."Makan dulu baru pulang. Kau pasti lapar, kan, dari tadi belum mak
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status