Awan hanya bergeser sedikit dari posisinya, lalu dengan kecepatan dua kalinya pukulan Eriel, Awan mengibaskan tangannya ke depan.Plak.Ternyata pukulan Awan memiliki kecepatan yang tidak bisa diikuti oleh Eriel. Ia tidak hanya tidak bisa melihat serangan Awan, tapi juga dikirim terbang belasan meter ke belakang. Baaamm BaammmmTubuh Eriel meluncur deras dan menghantam semua meja dan kursi yang ada di belakangnya. Jika saja, Jack tidak bergerak cepat untuk menahan lajunya, Eriel bisa saja akan menghantam keras dinding dapur.Eriel sempat oleng sesaat dengan tatapan nanar."Tuan muda, anda tidak apa-apa?"Jack yang menyaksikan langsung bagaimana tuan mudanya dikirim terbang oleh Awan, terlihat cemas. Ia tidak menyangka, jika tuan mudanya akan kalah hanya dalam satu kali serangan.Eriel mengguncang kepalanya beberapa saat. Saat ini, sebelah wajahnya sudah bengkak dan memerah. Beberapa giginya bahkan sampai terlepas dan jatuh ke lantai ketika Eriel terbatuk. Tentu saja, cukup banyak dar
Jack teralihkan begitu mendengar suara benturan keras barusan dan tercengang begitu mendapati tuan mudanya terkena serangan telak oleh seorang wanita."Kamu teralihkan." Jack terkesiap mendengar peringatan Awan, namun reaksinya sudah terlambat begitu pukulan Awan menghantam dadanya. Lalu serangan berikutnya mengirim Jack terbang menyusul tuannya.Baaaammm.Keduanya terpuruk di sudut ruangan seperti pesakitan."Uhuk uhukk.." Jack terbatuk dan memuntahkan beberapa teguk darah.Ia telah melakukan sebuah kesalahan sangat fatal, dimana pertarungan dalam level tinggi seperti itu, sangat diharamkan untuk kehilangan fokus, meskipun hanya sepersekian detik. Pertarungan dalam level grandmaster adalah pertarungan dengan level sangat tinggi yang menuntut fokus penuh. Jangankan kehilangan fokus, menurunkan fokus sedikit saja, bisa berakibat sangat fatal.Jack teralihkan karena tuan mudanya yang sedang berada dalam bahaya dan ia harus membayarnya dengan harga sangat mahal.Jack menderita luka sang
Saat itu, seorang kepala pelayan keluarga Thomas bergegas menghampiri kepala keluarga Thomas di dalam ruangannya.Langkahnya terburu dan wajahnya tampak tegang, ia segera mencari tuan besarnya untuk menyampaikan sebuah laporan yang sangat penting yang diterimanya dari orang-orang mereka di lapangan.Eden Thomas sendiri saat itu tampak sedang berbicara dengan beberapa orang di dalam ruang kerjanya. Saat itulah, pak tua Kari masuk ke dalam ruangan. Eden Thomas jelas saja melayangkan tatapan tidak senang kepada pak tua Kari, namun melihat ekspresinya. Eden mengurungkan niatnya untuk memarahi pak tua Kari, ia menyadari ada hal yang sangat mendesak yang menyebabkan pak tua Kari sampai berani bersikap lancang dengan masuk tanpa permisi ke dalam ruangannya."Maaf, jika saya lancang tuan besar." Ucap pak tua Kari dengan nafas ter engah-engah. Ia sedang berada di paviliun pelayan saat anak buahnya memberi laporan padanya, karena itu ia langsung berlari ke paviliun utama untuk menyampaikan inf
Secara garis besar, ia dapat menyimpulkan jika Awan bukan orang yang mudah diajak berkompromi. Utamanya jika itu menyangkut orang-orang terdekatnya.Apalagi mereka sedang menargetkan salah satu orang terdekat dengan Awan. Membayangkannya saja, Eden sudah bergidik ngeri."Apa Saktiawan Sanjaya pergi ke kampusnya hari ini?"Meski sudah memiliki dugaan dalam benaknya saat ini, Eden perlu memastikannya terlebih dahulu.Pak tua Kari merasakan tubuhnya sedikit gemetar, ketika mendapat pertanyaan tegas dari tuan besarnya. Ia berkata dengan sedikit gugup, "I-iya, tuan. Menurut informasi, Saktiawan Sanjaya terlihat pergi ke kampus bersama dengan nona Hanna. Ada kemungkinan kalau mereka bertemu saat ini, karena informasi terakhir, tuan muda rencananya akan bertemu dengan nona Hanna di kampus."Eden terperangah, ia terkejut dan marah disaat bersamaan.Praaanng.Sebuah gelas yang terbuat dari giok, diatas meja menjadi korban kemarahannya. Gelas antik tersebut langsung pecah dan hancur berkeping-k
Saat Eden sedang memerintahkan orang-orang kepercayaannya untuk mencari putra bungsunya, Awan justru sedang bersiap untuk mengeksekusi Eriel."Kamu tahu, alasan kenapa kamu tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari sini?"Awan bertanya dengan ekspresi datar, namun Eriel yang mendengar pertanyaan itu ditujukan untuknya, membuat seluruh tubuhnya gemetar seperti orang sedang menggigil kedinginan. Tubuhnya bahkan bereaksi lebih dulu dari otaknya, dimana instingnya sudah menyampaikan rasa takut yang teramat sangat dan itu membuat seluruh tubuhnya seakan membeku.Eriel hendak melangkah mundur dan kalau bisa lari secepatnya dari sana, namun ketakutan yang terlanjur menguasai seluruh sel syaraf dalam tubuhnya, membuat ia seakan menjadi lumpuh tiba-tiba."ti-tidak... A-aku."Eriel bahkan menjadi gagu dan sulit untuk bicara, ketakutan membuatnya memandang Awan tak ubahnya bagai malaikat maut yang setiap saat dapat mencabut nyawanya."Aku-Aku apa?" Tanya Awan main-main. "Aku.."Plak.Eriel langsu
Awan yang telah mengakui kemampuan Jack tidak berniat menyiksa Jack lebih lama, api hitamnya membakar tubuh Jack dengan sangat cepat. Hanya dalam waktu tidak kurang dari 10 detik, tubuh Jack sudah berubah menjadi tumpukan abu hitam.Calista sempat terpekik ngeri melihat seseorang terbakar hidup-hidup seperti itu. Wajahnya tampak tegang, berulang kali ia coba meyakinkan dirinya. Apa pria yang dilihatnya saat itu masih Awan yang dikenalnya? Awan bahkan dengan mudah membunuh seseorang, selain itu Awan juga memiliki kekuatan yang diluar nalar. Apa masih mungkin manusia mengeluarkan api seperti itu? Lalu, api apa itu sebenarnya? Jelas saja itu bukan api biasa, karena berwarna hitam. Api tersebut bahkan memiliki panas yang sangat jauh berbeda dengan api biasanya. Kalau tidak, tidak mungkin tubuh manusia bisa lansung hancur hanya dalam beberapa detik setelah terbakar.Calista benar-benar tidak mengerti dengan Awan yang sekarang dilihatnya. Atau, inikah Awan yang sebenarnya?Kembali pada po
Awan beralih ke tangan kanan Eriel.Belum hilang dari rasa sakit akibat kehilangan lengan kirinya, kini Eriel terancam kehilangan lengannya yang lain. Eriel menggeleng dan memohon agar Awan tidak memotong satu lengannya yang tersisa.Slaasshhh.Teriakan kesakitan kembali menggema, memenuhi seluruh isi ruangan. Tubuh Eriel meronta dan kejang kesakitan. Eriel bahkan sudah mengotori bagian bawahnya karena saking menderitanya.Sekarang ia baru mengerti dari rasa takut yang sebenarnya, ia tidak menyangka jika musuh yang dikiranya lemah ternyata bisa bersikap sekejam ini. Wajah Eriel sudah sangat pucat karena banyak kehilangan darah.Tapi, kejam yang disangka oleh Eriel belum seberapa jika dibandingkan rasa sakit yang harus ditanggung oleh Awan karena kehilangan Mikha. Eriel hanya pelampiasan dari sebagian rasa sakit yang ia pendam jauh dalam lubuk hatinya.Awan tidak ingin penyiksaan itu berakhir dengan Eriel kehilangan kesadarannya. Karena itu, ia segera membakar bekas luka di kedua lenga
"Mereka berdua." Eriel menatap Hanna dan juga Calista, lalu kembali berkata dengan frustasi, "Mereka akan mendapat siksaan paling kejam. Mereka akan.."BaaammDuuaarrrr.Belum selesai Eriel mengucapkan kalimat terakhirnya, kepalanya langsung meledak terkena serangan api Awan. Benaknya sampai berserakan jauh dibelakang dan memenuhi seluruh lantai di belakangnya."Tidaaakk."Baik Hanna dan juga Calista sama-sama berteriak ketakutan. Mereka menatap dengan tidak percaya. Tanpa ada kesepakatan diantara mereka, tubuh keduanya jatuh merosot ke lantai. Mereka tidak percaya jika Awan benar-benar akan membunuh Eriel saat itu juga. Bahkan itu adalah pembunuhan paling brutal yang pernah mereka lihat, yang mungkin tidak akan pernah ada dalam tayangan horor manapun juga.Kondisi Hanna lebih parah dibanding Calista, saat itu pertama kalinya Hanna melihat Awan membunuh orang secara langsung. Apalagi itu dilakukan dengan cara yang begitu kejam, ia langsung pingsan. Seorang pengawal wanita dengan cepat
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi