Namun, Eriel yang sudah kudung menganggap Awan remeh, sama sekali tidak menangkap maksud kewaspadaan Jack. Ia justru menahan pundak Jack dan mendorongnya ke samping, ia bersikap angkuh dan tidak memerlukan perlindungan dari Jack. Baginya Awan berani bersikap sombong sebelumnya, hanya karena Awan belum mengenal siapa dirinya yang sebenarnya.Eriel bermaksud menunjukkan siapa bosnya disana."Sekarang berlututlah! Kalau tidak, aku mematahkan seluruh tubuhmu. Kemudian memaksamu melihat aku bersenang-senang dengan kedua 'wanita'mu itu."Jack dibuat ketar-ketir melihat tuannya masih berani memprovokasi Awan saat ini. Ia tidak menyadari bahaya yang sedang coba di sentuhnya."Hahaha."Bukannya berlutut seperti perintah Eriel, Awan justru tertawa cukung lantang."Huhh... Hanna, Cal, mundurlah sebentar!" Setelah puas tertawa karena menganggap lucu ucapan Eriel, Awan memberi isyarat pada orang-orang di sekelilingnya dan seketika beberapa orang sudah menarik Hanna dan Calista untuk mundur. Sement
Awan hanya bergeser sedikit dari posisinya, lalu dengan kecepatan dua kalinya pukulan Eriel, Awan mengibaskan tangannya ke depan.Plak.Ternyata pukulan Awan memiliki kecepatan yang tidak bisa diikuti oleh Eriel. Ia tidak hanya tidak bisa melihat serangan Awan, tapi juga dikirim terbang belasan meter ke belakang. Baaamm BaammmmTubuh Eriel meluncur deras dan menghantam semua meja dan kursi yang ada di belakangnya. Jika saja, Jack tidak bergerak cepat untuk menahan lajunya, Eriel bisa saja akan menghantam keras dinding dapur.Eriel sempat oleng sesaat dengan tatapan nanar."Tuan muda, anda tidak apa-apa?"Jack yang menyaksikan langsung bagaimana tuan mudanya dikirim terbang oleh Awan, terlihat cemas. Ia tidak menyangka, jika tuan mudanya akan kalah hanya dalam satu kali serangan.Eriel mengguncang kepalanya beberapa saat. Saat ini, sebelah wajahnya sudah bengkak dan memerah. Beberapa giginya bahkan sampai terlepas dan jatuh ke lantai ketika Eriel terbatuk. Tentu saja, cukup banyak dar
Jack teralihkan begitu mendengar suara benturan keras barusan dan tercengang begitu mendapati tuan mudanya terkena serangan telak oleh seorang wanita."Kamu teralihkan." Jack terkesiap mendengar peringatan Awan, namun reaksinya sudah terlambat begitu pukulan Awan menghantam dadanya. Lalu serangan berikutnya mengirim Jack terbang menyusul tuannya.Baaaammm.Keduanya terpuruk di sudut ruangan seperti pesakitan."Uhuk uhukk.." Jack terbatuk dan memuntahkan beberapa teguk darah.Ia telah melakukan sebuah kesalahan sangat fatal, dimana pertarungan dalam level tinggi seperti itu, sangat diharamkan untuk kehilangan fokus, meskipun hanya sepersekian detik. Pertarungan dalam level grandmaster adalah pertarungan dengan level sangat tinggi yang menuntut fokus penuh. Jangankan kehilangan fokus, menurunkan fokus sedikit saja, bisa berakibat sangat fatal.Jack teralihkan karena tuan mudanya yang sedang berada dalam bahaya dan ia harus membayarnya dengan harga sangat mahal.Jack menderita luka sang
Saat itu, seorang kepala pelayan keluarga Thomas bergegas menghampiri kepala keluarga Thomas di dalam ruangannya.Langkahnya terburu dan wajahnya tampak tegang, ia segera mencari tuan besarnya untuk menyampaikan sebuah laporan yang sangat penting yang diterimanya dari orang-orang mereka di lapangan.Eden Thomas sendiri saat itu tampak sedang berbicara dengan beberapa orang di dalam ruang kerjanya. Saat itulah, pak tua Kari masuk ke dalam ruangan. Eden Thomas jelas saja melayangkan tatapan tidak senang kepada pak tua Kari, namun melihat ekspresinya. Eden mengurungkan niatnya untuk memarahi pak tua Kari, ia menyadari ada hal yang sangat mendesak yang menyebabkan pak tua Kari sampai berani bersikap lancang dengan masuk tanpa permisi ke dalam ruangannya."Maaf, jika saya lancang tuan besar." Ucap pak tua Kari dengan nafas ter engah-engah. Ia sedang berada di paviliun pelayan saat anak buahnya memberi laporan padanya, karena itu ia langsung berlari ke paviliun utama untuk menyampaikan inf
Secara garis besar, ia dapat menyimpulkan jika Awan bukan orang yang mudah diajak berkompromi. Utamanya jika itu menyangkut orang-orang terdekatnya.Apalagi mereka sedang menargetkan salah satu orang terdekat dengan Awan. Membayangkannya saja, Eden sudah bergidik ngeri."Apa Saktiawan Sanjaya pergi ke kampusnya hari ini?"Meski sudah memiliki dugaan dalam benaknya saat ini, Eden perlu memastikannya terlebih dahulu.Pak tua Kari merasakan tubuhnya sedikit gemetar, ketika mendapat pertanyaan tegas dari tuan besarnya. Ia berkata dengan sedikit gugup, "I-iya, tuan. Menurut informasi, Saktiawan Sanjaya terlihat pergi ke kampus bersama dengan nona Hanna. Ada kemungkinan kalau mereka bertemu saat ini, karena informasi terakhir, tuan muda rencananya akan bertemu dengan nona Hanna di kampus."Eden terperangah, ia terkejut dan marah disaat bersamaan.Praaanng.Sebuah gelas yang terbuat dari giok, diatas meja menjadi korban kemarahannya. Gelas antik tersebut langsung pecah dan hancur berkeping-k
Saat Eden sedang memerintahkan orang-orang kepercayaannya untuk mencari putra bungsunya, Awan justru sedang bersiap untuk mengeksekusi Eriel."Kamu tahu, alasan kenapa kamu tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari sini?"Awan bertanya dengan ekspresi datar, namun Eriel yang mendengar pertanyaan itu ditujukan untuknya, membuat seluruh tubuhnya gemetar seperti orang sedang menggigil kedinginan. Tubuhnya bahkan bereaksi lebih dulu dari otaknya, dimana instingnya sudah menyampaikan rasa takut yang teramat sangat dan itu membuat seluruh tubuhnya seakan membeku.Eriel hendak melangkah mundur dan kalau bisa lari secepatnya dari sana, namun ketakutan yang terlanjur menguasai seluruh sel syaraf dalam tubuhnya, membuat ia seakan menjadi lumpuh tiba-tiba."ti-tidak... A-aku."Eriel bahkan menjadi gagu dan sulit untuk bicara, ketakutan membuatnya memandang Awan tak ubahnya bagai malaikat maut yang setiap saat dapat mencabut nyawanya."Aku-Aku apa?" Tanya Awan main-main. "Aku.."Plak.Eriel langsu
Awan yang telah mengakui kemampuan Jack tidak berniat menyiksa Jack lebih lama, api hitamnya membakar tubuh Jack dengan sangat cepat. Hanya dalam waktu tidak kurang dari 10 detik, tubuh Jack sudah berubah menjadi tumpukan abu hitam.Calista sempat terpekik ngeri melihat seseorang terbakar hidup-hidup seperti itu. Wajahnya tampak tegang, berulang kali ia coba meyakinkan dirinya. Apa pria yang dilihatnya saat itu masih Awan yang dikenalnya? Awan bahkan dengan mudah membunuh seseorang, selain itu Awan juga memiliki kekuatan yang diluar nalar. Apa masih mungkin manusia mengeluarkan api seperti itu? Lalu, api apa itu sebenarnya? Jelas saja itu bukan api biasa, karena berwarna hitam. Api tersebut bahkan memiliki panas yang sangat jauh berbeda dengan api biasanya. Kalau tidak, tidak mungkin tubuh manusia bisa lansung hancur hanya dalam beberapa detik setelah terbakar.Calista benar-benar tidak mengerti dengan Awan yang sekarang dilihatnya. Atau, inikah Awan yang sebenarnya?Kembali pada po
Awan beralih ke tangan kanan Eriel.Belum hilang dari rasa sakit akibat kehilangan lengan kirinya, kini Eriel terancam kehilangan lengannya yang lain. Eriel menggeleng dan memohon agar Awan tidak memotong satu lengannya yang tersisa.Slaasshhh.Teriakan kesakitan kembali menggema, memenuhi seluruh isi ruangan. Tubuh Eriel meronta dan kejang kesakitan. Eriel bahkan sudah mengotori bagian bawahnya karena saking menderitanya.Sekarang ia baru mengerti dari rasa takut yang sebenarnya, ia tidak menyangka jika musuh yang dikiranya lemah ternyata bisa bersikap sekejam ini. Wajah Eriel sudah sangat pucat karena banyak kehilangan darah.Tapi, kejam yang disangka oleh Eriel belum seberapa jika dibandingkan rasa sakit yang harus ditanggung oleh Awan karena kehilangan Mikha. Eriel hanya pelampiasan dari sebagian rasa sakit yang ia pendam jauh dalam lubuk hatinya.Awan tidak ingin penyiksaan itu berakhir dengan Eriel kehilangan kesadarannya. Karena itu, ia segera membakar bekas luka di kedua lenga