Awan yang telah mengakui kemampuan Jack tidak berniat menyiksa Jack lebih lama, api hitamnya membakar tubuh Jack dengan sangat cepat. Hanya dalam waktu tidak kurang dari 10 detik, tubuh Jack sudah berubah menjadi tumpukan abu hitam.Calista sempat terpekik ngeri melihat seseorang terbakar hidup-hidup seperti itu. Wajahnya tampak tegang, berulang kali ia coba meyakinkan dirinya. Apa pria yang dilihatnya saat itu masih Awan yang dikenalnya? Awan bahkan dengan mudah membunuh seseorang, selain itu Awan juga memiliki kekuatan yang diluar nalar. Apa masih mungkin manusia mengeluarkan api seperti itu? Lalu, api apa itu sebenarnya? Jelas saja itu bukan api biasa, karena berwarna hitam. Api tersebut bahkan memiliki panas yang sangat jauh berbeda dengan api biasanya. Kalau tidak, tidak mungkin tubuh manusia bisa lansung hancur hanya dalam beberapa detik setelah terbakar.Calista benar-benar tidak mengerti dengan Awan yang sekarang dilihatnya. Atau, inikah Awan yang sebenarnya?Kembali pada po
Awan beralih ke tangan kanan Eriel.Belum hilang dari rasa sakit akibat kehilangan lengan kirinya, kini Eriel terancam kehilangan lengannya yang lain. Eriel menggeleng dan memohon agar Awan tidak memotong satu lengannya yang tersisa.Slaasshhh.Teriakan kesakitan kembali menggema, memenuhi seluruh isi ruangan. Tubuh Eriel meronta dan kejang kesakitan. Eriel bahkan sudah mengotori bagian bawahnya karena saking menderitanya.Sekarang ia baru mengerti dari rasa takut yang sebenarnya, ia tidak menyangka jika musuh yang dikiranya lemah ternyata bisa bersikap sekejam ini. Wajah Eriel sudah sangat pucat karena banyak kehilangan darah.Tapi, kejam yang disangka oleh Eriel belum seberapa jika dibandingkan rasa sakit yang harus ditanggung oleh Awan karena kehilangan Mikha. Eriel hanya pelampiasan dari sebagian rasa sakit yang ia pendam jauh dalam lubuk hatinya.Awan tidak ingin penyiksaan itu berakhir dengan Eriel kehilangan kesadarannya. Karena itu, ia segera membakar bekas luka di kedua lenga
"Mereka berdua." Eriel menatap Hanna dan juga Calista, lalu kembali berkata dengan frustasi, "Mereka akan mendapat siksaan paling kejam. Mereka akan.."BaaammDuuaarrrr.Belum selesai Eriel mengucapkan kalimat terakhirnya, kepalanya langsung meledak terkena serangan api Awan. Benaknya sampai berserakan jauh dibelakang dan memenuhi seluruh lantai di belakangnya."Tidaaakk."Baik Hanna dan juga Calista sama-sama berteriak ketakutan. Mereka menatap dengan tidak percaya. Tanpa ada kesepakatan diantara mereka, tubuh keduanya jatuh merosot ke lantai. Mereka tidak percaya jika Awan benar-benar akan membunuh Eriel saat itu juga. Bahkan itu adalah pembunuhan paling brutal yang pernah mereka lihat, yang mungkin tidak akan pernah ada dalam tayangan horor manapun juga.Kondisi Hanna lebih parah dibanding Calista, saat itu pertama kalinya Hanna melihat Awan membunuh orang secara langsung. Apalagi itu dilakukan dengan cara yang begitu kejam, ia langsung pingsan. Seorang pengawal wanita dengan cepat
"Ti-tidak, aku-aku.. tidak bisa.. tolong." Calista menggeleng kuat. Ia masih berusaha menentangnya.Awan tersenyum getir dan trenyuh melihat Calista bersikeras untuk memilih perasaannya sendiri, meski disaat bersamaan ia menolak kenyataan yang sebenarnya.Awan memegang kedua pipi Calista dan menegakkan wajah Calista agar dapat menatapnya secara langsung."Cal, kamu mencintaiku?" Tanya Awan lembut.Calista mengangguk lemah dengan air mata yang sudah membasahi pipi putihnya, "Iya, aku mencintaimu." Jawab Calista tanpa keraguan sedikitpun.Awan tidak tahu apa ia harus merasa senang dengan kenyataan itu atau tidak. Tapi, ia sadar jika ia harus melakukan sesuatu. Matanya dapat menembus ke dasar hati Calista, semakin ia tahu siapa diri sejati Calista, semakin Awan tidak bisa menerima perasaan cinta Calista padanya.Awan tersenyum mesra, lalu berkata dengan lembut. Saat itu, pupil mata Awan telah berubah keemasan dan membuat mata Calista seketika terpaku menatap ke dalam mata Awan."Cal, mul
Ed dan Fane, dua dewa perang keluarga Thomas membawa dua puluh orang pasukan elit bersama mereka untuk mencari keberadaan Eriel. Mereka semua berangkat dengan menggunakan tiga mobil SUV berwarna hitam dan kedua dewa perang itu sendiri duduk di mobil kedua.Mobil mereka masih berjarak 3 kilometer lagi menjelang gerbang utama kampus JIS, saat itu sebuah tiang balok bangunan yang cukup besar melayang dari atas udara dan tepat mengarah menuju kendaraan mereka."Awas!" Teriak salah seorang dari dalam mobil mengingatkan.Mobil mereka berdecit cukup kencang karena melakukan rem mendadak dan bermanuver cepat untuk menghindari tabrakan yang sengaja di arahkan pada mobil mereka.Malang bagi kendaran paling depan, tiang bangunan tersebut tepat mengenai depan mobil. Supir dan satu penumpang disebelahnya langsung tewas seketika.Dua mobil lainnya segera menepi dan mengambil sikap waspada. Mereka sama sekali tidak menduga, jika akan ada serangan mendadak seperti ini untuk menghalangi jalan mereka.
Belum hilang keterkejutan mereka, tiba-tiba sebuah suara terdengar dari arah seberang jalan. Diatas tumpukan material, tampak duduk seorang pemuda berpakaian biasa dan mengenakan celana gombrong dengan model yang sudah ketinggalan jaman. Ia bahkan terlihat begitu santai sambil menikmati rokok nipah.Pemandangan yang aneh? Atau pemuda tersebut memang memiliki selera yang cukup jadul.Ed dan Fane langsung menatap tajam ke arah si pemuda. Di banding 9 orang mengerikan yang baru saja keluar dari dalam bangunan, jelas saja mereka lebih mewaspadai pemuda yang tampak begitu sederhana tersebut. Dengan kemampuan mereka, keduanya bahkan tidak menyadari keberadaan pemuda tersebut sebelumnya, sampai permuda tersebut bersuara barusan. Bagi seorang ahli, tidak bisanya mereka membaca dan menyadari keberadaan lawan, sebenarnya mereka sedang berhadapan dengan seseorang yang kemampuannya melebihi mereka."Siapa kalian? Kami tidak ada urusan dengan kalian." Ujar Fane datar. Mereka telah diperintahkan
Aldo melihat itu, sama sekali tidak terpengaruh. Ia berkata dengan cuek, "Pak tua, untuk terakhir kalinya ku tegaskan. Kalian semua, hanya bisa sampai disini."Mata Fane menyipit tajam memandang Aldo, Ia mendengus dingin dan berkata, "Baiklah, kamu sendiri yang memintanya."Segera, sebuah pancaran kekuatan internal sangat kuat meledak dari dalam dirinya. 18 orang pasukan elit klan Thomas bahkan dibuat mundur beberapa langkah, hanya karena ledakan energinya saja. Terlihat, kalau Fane berniat untuk langsung menghabisi Aldo dalam sekali serangan. Bagi mereka, keselamatan Eriel jauh lebih penting. Jika tidak bisa berkompromi, maka semua halangan didepan mereka akan dilibas secara paksa.Setelah menghimpun kekuatan penuh, Fane terbang dan melesat ke arah Aldo. Aldo melihat musuh menggunakan serangan terkuatnya, tidak berdiam diri begitu saja. Segera ia juga menghimpun kekuatan tenaga dalamnya, sebuah bayangan harimau tampak keluar dari auranya. Itu adalah jurus harimau yang diwariskan ole
Dua orang pria datang dari arah kampus.Gerakan mereka sangat cepat dan melayang dari atas udara, keduanya membawa sebuah bungkusan yang cukup besar dan tanpa peringatan, salah satu dari mereka melempar bungkusan berwarna hitam tersebut begitu saja ke arah Ed dan Fane.Ed dan Fane melihat bungkusan besar tersebut dilemparkan ke arah mereka, tidak menyadari apa isi di dalam bungkusan tersebut. Sehingga, reflek mereka menghindarinya dan membiarkan bungkusan tersebut terjatuh begitu saja di dekat mereka.Ed dan Fane tampak gugup dengan kedatangan dua pria tersebut, itu karena mereka menyadari jika kemampuan kedua orang tersebut tidak biasa. Baik Ed maupun Fane dapat merasakan jika kemampuan kedua pria tersebut hanya berbeda tipis dibawah mereka. Sangat tidak menguntungkan jika mereka memaksa untuk bertarung saat itu dengan adanya kedua pria tersebut.Tanpa menghiraukan keterkejutan mereka, dua pria yang merupakan bagian dari keluarga Sanjaya yang loyal pada Awan tersebut berkata dengan
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi