Share

ANA ... OH, ANA

"Kenapa harus pusing?"

"Aku merasa kalah bersaing dengan Ana istrinya."

Sontak Wulan terkekeh melihat ulah Ana yang kelimpungan.

"Kata Mas Joko aku enggak boleh kirim pesan apa pun juga. Bayangin coba!"

"Terus yang boleh apa?" Kali ini Wulan berpaling mengarah pada Ana.

Terlihat Ana yang cengar cengir. Semakin membuat Wulan penasaran.

"Aku minta dia telpon. Kalau enggak aku bakalan chat atau telpon dia. Jitu 'kan?"

Wulan tergelak terbahak. 

"Itu namanya pemalakan rasa rindu dan cinta."

"Biarin. Hahahaaa ...."

Tatap mata Wulan terus tertuju pada Ana. Dia tak menyangka bila kawan baiknya itu, menyukai tetangga belakang rumah. Sudah bisa terbayang dalam pikiran Wulan. Bagaimana bila satu perumahan tahu hal ini. Yang ada dirinya akan dibully sampai habis.

"Kok melamun?"

"Ngelamunin kamu lah."

"Kok bisa?"

"Aku enggak bisa bayangin ya. Kalau satu komplek tahu kamu suka sama Mas Joko. Ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status