Share

Rencana Buruk Lainnya

Si sulung muntah-muntah di atas dermaga dengan tubuh bayah kuyup.

“Kau baik-baik saja, Nak?”

Dia mengangguk sembari menatap sang ayah. “I-Ikannya,” ucapnya dengan napas terengah-engah. “A-Aku melepaskan ikannya, Ayah!”

“Tidak apa-apa,” Arrumanda memeluk putranya dengan erat. “Tidak apa-apa. Kau jauh lebih berharga daripada seekor ikan, Sayang.”

Si kecil datang dan mereka saling berpelukan.

Arrumanda menatap pria asing yang barusan telah menyelamatkan putranya.

“Terima kasih.”

“Tidak, jangan dipikirkan,” jawab Hoaren dengan senyuman dan tubuh yang juga basah kuyup. “Aku harap putramu tidak akan trauma.”

“Siapa namamu?”

“Hmm, aku A Niu. Aku baru beberapa hari saja berada di negeri ini.”

“Kau datang dari Tanah Tiongkok?”

“Ya, begitulah. Orang bilang negeri di Laut Melayu sangat indah. Itu sebabnya aku datang untuk berpelesir.”

“Ahh, begitu rupanya.”

Untuk membalas kebaikan orang, Arrumanda membawa Hoaren yang menyamar sebagai A Niu ke rumahnya.

Tentu saja, kehadiran Hoaren disambut baik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status